RE: RE: [Ida-Krisna Show] FW: (Hot News) Formalin Tidak Berbahaya??? - HATI-HATI DENGAN INFORMASI YANG BOHONG (TDK MASUK AKAL)

2006-01-11 Terurut Topik Sugiarto
Persoalannya tidak sesederhana itu Mbak Erlina. Kita kembalikan
persoalannya ke masalah pokoknya / esensinya. Jangan pernah anggap
enteng masalah makanan beracun ini, kalau kita tdk sehat bagaimana mau
beribadah - bekerja dgn baik? bagaimana mau berprestasi, bagaimana bisa
bersaing dgn bangsa lain? OK, ini bukan semata-mata kesalahan pedagang
kecil atau industri kecil/menengah, pemerintah dan mungkin kesalahan
kita semua. Memang harus diakui mengawet makanan dengan formalin cukup
praktis - mudah dan murah-meriah (tetapi mungkin para produsen dan
penjual makanan tsb belum menyadari bahayanya, semoga aja). Kulit tubuh
kita yang terpapar /terkena larutan formalin dalam waktu yang lama, maka
akan menebal dan syaraf-syarafnya mati, dan mungkin selanjutnya akan
muncul kanker kulit (ini bukan untuk menakut-nakuti).

Kasus makanan beracun di Indonesia sudah berlangsung cukup lama, dan ini
bukan hanya menyangkut formalin, banyak bahan lainnya pewarna
kain/tekstil (Rodamin, dllnya), pestisida, borax, gula biang/aspartame,
MSG dan lain-lainnya. Buah-buahan dan sayuran impor juga tinggi
kandungan pestisidanya, buah2an/ sayuran yang tdk memenuhi syarat untuk
dijual di negara asalnya maka akan di export ke negara berkembang (yang
umumnya miskin, spt Indonesia). Beras yang menurut ibu-ibu berwarna
putih bersih - kinclong, itu juga disemprot pestisida, supaya tahan lama
disimpan di gudang, jadi cucilah beras dengan air mengalir. Sekitar
10-15 tahun lalu, agar ikan-ikan segar tidak dihinggapi oleh lalat, maka
para penjual ikan segar di pelabuhan Muara Baru dan Muara Angke
menyemprotnya dengan Startox, Baygon, Raid atau lainnya (ingat iklan:
Semprotkan Baygon sayang, nyamuk langsung mati). Setelah pengunaan
pestisida (Startox dkk) dilarang oleh Pemda DKI, diam-diam mereka
beralih ke formalin, dan ternyata penggunaan formalin ini cepat seklai
menular, bahkan digunakan ke bahan makanan lainnya: ikan asin, mie
basah, ayam potong, tahu, ikan laut segar, believe it or not beberapa
nelayan / penjual ikan segar di P. Madura juga sdh menggunakan
formalin

Pemerintah sebenarnya bisa membuat kebijakan: subsidi bahan-bahan
pengawet makanan yang sebenarnya, sehingga harganya lebih murah dari
formalin/senyawa kimia beracun lainnya, hal ini berlaku juga untuk
pewarna makanan/minuman agar harganya lebih murah dari pewarna
tekstil/kain.  Naikkan pajak penjualan formalin dan pewarna tekstil,
sehingga harganya mahal tdk terjangkau oleh industri kecil/pedagang
kecil. Nah, di sini tinggal kemauan politik pemerintah, dan bagaimana
mekanisme kontrolnya? Memang ironis mengurusi salah satu kebutuhan dasar
manusia (spt makanan sehat) saja bangsa ini masih kurang mampu (padahal
banyak ahli gizi), bagaimana kita mau bersaing di bidang lainnya?
Sementara saat ini banyak menuai bencana alam, yang salah satu sebabnya
adalah akibat perbuatan kita di masa lalu: menjarah hutan-hutan di Jawa
(awal era reformasi), pembalakan hutan /illegal logging di luar P. Jawa,
lahan-lahan dengan kemiringan lebih dari 45% dijadikan areal permukiman
dan tanaman sayur, membuang sampah sembarangan ke sungai-sungai/kali,
dan lain-lain. Berdoa memang perlu, tetapi berusaha hidup sehat itu
kudu - wajib - harus!

Catatan: Mohon maaf kepada para produsen ataupun penjual tahu, mie
basah, ikan segar, ikan asin, ayam potong dan lain-lainnya, kalau memang
anda (secara jujur) tidak menggunakan pengawet dan/atau pewarna makanan
yang beracun, maka anda harus berani membuat pengumuman / declare kepada
para calon pembeli, insya Allah mereka percaya. 

Wassalam,
Sugiarto

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of erlina widyawati
Sent: Thursday, January 12, 2006 11:07 AM
To: iks ikas
Cc: [EMAIL PROTECTED]; GemaNusa
Subject: Fwd: RE: [Ida-Krisna Show] FW: (Hot News) Formalin Tidak
Berbahaya??? - HATI-HATI DENGAN INFORMASI YANG BOHONG (TDK MASUK AKAL)


Teman teman,

Mohon maaf sebelumnya saya hanya ingin menyampaikan
pendapat dari kaca mata saya yg notabene hanya orang
biasa dan bukan ahli kimia atau sejenisnya.
Saya hanya ikut prihatin atas segala pemberitaan
mengenai formalin dan kawan kawan yg telah membuat
semua orang was was dan khawatir akan efek sampingnya.
Di satu sisi, terbongkarnya formalin yg katanya
membahayakan itu membuat saya pribadi terkejut begitu
mudahnya ternyata mendapatkan zat zat yg berbahaya di
negara tercinta kita ini,sampai masyarakat awam pun
(pembuat tahu)bisa membelinya lalu dimana fungsi
pengawas kesehatan atau lembaga yg berwenang?
Hal ini membuat semua pihak terkait mau tak mau harus berintrospeksi.

Rasa khawatir mengenai side effect formalin memang
membuat kita miris. Tapi..sekali lagi mohon maaf kalau
teman2 tidak sependapat, saya hanya mengingatkan
segala hal yg terjadi di dunia ini kan ada yg
mengatur.

Ketidak jujuran yg terungkap, aib yg terbuka,
kehidupan, kematian kan ada Allah yg menentukan. Jadi seyogyanya tidak
usah cemas berlebihan dalam menghadapi issue seperti ini. Kembalikan
saja 

Re: RE: [Ida-Krisna Show] FW: (Hot News) Formalin Tidak Berbahaya??? - HATI-HATI DENGAN INFORMASI YANG BOHONG (TDK MASUK AKAL)

2006-01-11 Terurut Topik Amu
Assalamualaikum Wr Wb.,

Tenan-teman Yth

Saya mau ikut nimbrung soal formalin.

Kebetulan saya lulusan Kimia UI yang pernah belajar sedikit waktu kuliah
bahan beracun berbahaya.
Menurut pendapat saya kalau zat kimia tunggal apapun dalam bentuk tertentu
bisa dikategorikan bahan berbahaya.

Seperti contoh NaCl (garam dapur) dengan konstrasi tertentu bisa dipakai
untuk bahan hebisida atau pun pestisda. (berbahaya ?)

Contoh lain larutan gula kental pekat + KNO3 (Kalium Nitrat)+ Carbon bisa
digunakan bahan bom molotov. (berbahaya?)

Contoh lagi Seng, alumunium jika dalam bentuk serbuk bisa juga digunakan
sebagai bahan campuran bom

Contoh lagi kacang tanah yang sudah apek mengandung zat karsinogenik
(penyebab kanker) (hati-hati kalo beli ketoprak atau gado-gado?)
Pada saos yang botol eceran terkadang digunakan larutan tembaga (CU) sebagai
bahan pengawet.  (laruatan ini bisa dibuat dari kawat tembaga dicelupkan ke
air accu pekat (asam sulfat pekat)

Contoh lain air (H2O) jika dipecah akan menjadi Hidrogen (H2) dan Oksigen
(O2) dan dapat
digunakan sebagai bahan bakar pesawat ulang alik.Padahal kita minum air
minimal 5 liter sehari, kenapa kita tidak terbakar? Padahal tabung oksigen
dan Hidrogen harus disimpan dalam suhu kamar 25-30 derajat supaya tidak
mudah terbakar

Contoh lain Oksigen (O2) dengan kadar murni 99% bisa meracuni tubuh, makanya
komposisi Oksigen dalam di alam (udara) adalah 80% dan sisanya 20% terdiri
dari gas lain (Nitrogen (N2) 18%, sisanya 2% terdiri Hidrogen (H2), Helium
(He), Argon (Ar) dll).
Jika menghirup Helium murni ataupun gas Agon murni pasti kita keracunan.

Contoh lain buah-buah import menggunakan wax atau zat lilin sebagai bahan
pengawet. kita tetap berani makan buah import. tetapi apakah kita berani
makan sebatang lilin? ya pasti akan muntah-muntah karena selain rasanya
tidak enak juga konsentrasi zatnya sangat tinggi dibanding lapisan lilin
pada buah import.

Dari contoh-cntoh di atas saya tidak bermaksud menyatakan bahwa formalin
tidak berbahaya. Yang ingin saya katakan bahwa segala sesuatu jika digunakan
berlebihan akan tidak baik bagi manusia.
Alam ini telah ditundukan oleh Alloh sehingga terbentuklah komposisi zat-zat
kimia (baik yang berbahaya atau pun tidak) dalam keseimbangan. Jika kita
bisa menjaga keseimbangan (hutan, laut, darat dijaga kelestariannya ) maka
Insya Alloh manusia akan bisa hidup di bumi ini.
Sehingga bahan berbahaya yang sebenarnya sangat akrab dengan kita menjadi
terkontrol.
Isu penggunaan formalin, boraks dalam bakso sudah lama beredar. tetapi
apakah pernah ditemukan kasus kematian seseorang karena makan bakso yang
mengandung formalin?
Saya hanya kasihan kepada penjual makanan kecil yang ikut terimbas akibat
pemberitaan ini. Kenapa tidak dari dulu formalin dibatasi peredaranya.
Kenapa pada saat ekonomi sulit isu ini beredar?
Apakah pengusaha besar kalah bersaing dengan pengusaha kecil yang
menggunakan formalin? Apakah pengusaha besar makanan tidak menggunakan zat
bebahaya ?
Semua produk Mie instan, snack, makanan ringan dll  90% menggunakan MSG
(monosodium glutamat) sebagai penyedap rasa, padahal MSG dituding sebagai
zat karsinogenik (penyebab kanker) Kalau isu ini yang dikembangkan bisa jadi
pengusaha besar makanan akan kewalahan dan mungkin rakyat kecil juga yang
akan jadi korban karena terjadi PHK

Semoga kita bisa menyikapi dengan arif dan bijaksana.

Wasalam

Helmy Susanto



- Original Message -
From: erlina widyawati [EMAIL PROTECTED]
To: iks ikas idakrisnashow@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]; GemaNusa
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 12, 2006 11:07 AM
Subject: Fwd: RE: [Ida-Krisna Show] FW: (Hot News) Formalin Tidak
Berbahaya??? - HATI-HATI DENGAN INFORMASI YANG BOHONG (TDK MASUK AKAL)


 Teman teman,

 Mohon maaf sebelumnya saya hanya ingin menyampaikan
 pendapat dari kaca mata saya yg notabene hanya orang
 biasa dan bukan ahli kimia atau sejenisnya.
 Saya hanya ikut prihatin atas segala pemberitaan
 mengenai formalin dan kawan kawan yg telah membuat
 semua orang was was dan khawatir akan efek sampingnya.
 Di satu sisi, terbongkarnya formalin yg katanya
 membahayakan itu membuat saya pribadi terkejut begitu
 mudahnya ternyata mendapatkan zat zat yg berbahaya di
 negara tercinta kita ini,sampai masyarakat awam pun
 (pembuat tahu)bisa membelinya lalu dimana fungsi
 pengawas kesehatan atau lembaga yg berwenang?
 Hal ini membuat semua pihak terkait mau tak mau harus
 berintrospeksi.

 Rasa khawatir mengenai side effect formalin memang
 membuat kita miris. Tapi..sekali lagi mohon maaf kalau
 teman2 tidak sependapat, saya hanya mengingatkan
 segala hal yg terjadi di dunia ini kan ada yg
 mengatur.

 Ketidak jujuran yg terungkap, aib yg terbuka,
 kehidupan, kematian kan ada Allah yg menentukan. Jadi
 seyogyanya tidak usah cemas berlebihan dalam
 menghadapi issue seperti ini. Kembalikan saja pada
 Allah. Formalin dan kawan kawan bukan satu satunya
 penyebab kita sakit atau meninggalkan dunia ini.Kalau
 Allah memang menghendaki