Re: Ida Arimurti RE: Cilandak Town Square
Henie, Mungkin bisa dicoba Bekerzine, Nasi Goreng Iga Sapinya bolehlah sama Ice Cream. Terus ada Brew & Co, disini ada Gordon Chiken dan Steak Salmon, harga sih ga mahal kalo ga salah sekitar Rp.45 ribuan. Kalo SturBuck mungkin udah standar. Cuma ga enaknya di Citos banyak ABG yang bener2 Baru Gede. Semoga bisa membantu. Salam, huda henie hendriani <[EMAIL PROTECTED]> wrote: di Citos ada referensi untuk tempat ngopi n ngobrol yang enak dimana emangnya? - Original Message From: Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 25, 2007 9:57:55 AM Subject: Ida Arimurti RE: Cilandak Town Square Thanks Mas Huda..kalau ke Citos sih memang asyik buat ngopi2 sambil cuci mata, Cuma kebanyakan ABG ya..kalau baju tanah abang ya ke ITC aja kali ya hehe...Thanks Ida Arimurti From: Huda Mahardika Putra [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] Sent: Wednesday, January 24, 2007 5:44 PM Subject: Cilandak Town Square mba Ida, Saya juga sempet liat acara Lady's Day di Citos setiap hari Rabo tapi setelah saya liat2 ternyata banyak barang2 yg dijual, terutama baju sama yang dijual di Tanah Abang. Tadinya saya pikir cuma saya sendiri yg bilang begitu, ternyata temen2 perempuan saya juga pada bilang begitu. Soal harga pastilah di Citos lebih mahal. Kalo Aksesorisnya banyak yang didatangkan dari daerah seperti Jogja, Bali dsb. kalo yang ini wajarlah harganya lebih mahal. bagi laki-laki hanya bisa menikmati aja, apalagi yang dateng didominasi perempuan, heheee.. .salam,Huda 'Ida arimurti' <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote: Cilandak Town Square Shop Till You Drop on Wednesday Akhirnya sampai juga saya ke Cilandak Town Square (Citos) pada hari Rabu, setelah tertunda beberapa kali. Kebetulan, saya juga janjian makan siang dengan seorang teman, yang kantornya berjarak beberapa puluh meter dari sana. Tapi, kenapa juga harus Rabu? Sebab, dua tahun belakangan, Rabu di Citos selalu istimewa, apalagi bagi perempuan dan para shopper. Bagi sebagian orang, bertandang ke Citos pada setiap hari ketiga telah menjadi wisata belanja tersendiri. Pada hari itu, muncul barang-barang yang tidak dijual di hari-hari lain. Yup, ada bazaar beraneka ragam barang di tempat nongkrong anak muda di kawasan Jakarta Selatan itu. Ada baju, asesoris, sepatu, tas, karpet, bed sheet dan masih banyak lagi. Harganya pun cukup terjangkau, meski tidak semuanya murah. Itu pun belum harga mati, masih bisa ditawar kok. Siang itu, ketika sampai di lobby utama, kemeriahan bazaar langsung terlihat. Ruang terbuka berbentuk lingkaran itu dipenuhi dengan stand-stand kecil yang berlomba menjajakan dagangan mereka. Siap menunggu serbuan para shopper. Suasana semakin semarak dengan adanya suguhan live music di salah satu sisi lobby. "Silakan, kak. Lihat-lihat aja dulu," sapa ramah dari seorang perempuan muda di salah satu stand baju yang saya masuki. "Ok," jawab saya sambil melihat-lihat koleksi Agnes, nama sang pemilik, sekaligus menjadi label dari gerai itu. Koleksinya cukup lengkap. Ia menjual blouse, kaos, baju terusan model vintage, asesoris, tas dan juga sepatu. Semuanya dibeli langsung dari Bangkok, Thailand, kata Rina, adik Agnes. Harganya berkisar Rp 50.000 hingga Rp 200.000 rupiah. Di seberang Agnes, terdapat stand yang menjual kaos-kaos sisa ekspor dengan harga berkisar Rp 30.000 hingga Rp 60.000 rupiah. Lalu, di bagian lain, ada juga gerai yang menyediakan baju-baju muslim dari sutra dengan harga berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Jika di lobby utama sarat dengan berbagai macam busana, tidak demikian yang saya temui di hall yang memanjang di depan gerai-gerai makan di Citos. Di sepanjang jalan ini, terlihat berbagai pernak-pernik dan aksesories unik. Sebagian besar, hand made alias buatan sendiri. Wow, benar-benar menyenangkan, terutama bagi para aksesories freak! Hal itu pula yang dilakukan San-san dan kakaknya, Dewi. Duet kakak beradik ini merangkai berbagai bead (manik-manik) menjadi beragam asesoris seperti kalung, gelang dan anting-anting yang unik dan cantik. Hasil rangkaian tersebut dijual dengan harga Rp 40.000 hingga Rp 150.000. Kita sering hunting sampai Thailand dan Hongkong untuk mencari batu-batu yang unik. Kalau hanya mengandalkan dalam negeri, agak susah. Modelnya terbatas," aku San-san, yang sudah sering mengikuti bazaar di Citos ini. Lalu, di stand yang berbeda, ada Atik dan temannya, Miko yang membuat asesoris khusus dari beragam mutiara, mulai dari mutiara air tawar hingga Swarozki. Kalung mutiara air tawar putih bercampur biru model choker, misalnya, dijual dengan harga Rp 75.000. Sementara kalung mutiara rangkap tiga bercampur Swarozki ditawarkan dengan harga Rp 350.000. Itu baru sebatas asesoris. Masih ada yang lain loh. Beberapa stand menjual sepatu-sepatu cantik dengan harga berkisar Rp 150.00. Pun ada juga tas-tas kulit buatan Hongkong seharga Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Buat yang butuh sprei baru, juga ters
Re: Ida Arimurti RE: Cilandak Town Square
Di Citos kan banyak coffeehouse, misalnya Amadeus, Starbuck, Gloria-Jean, dan ada beberapa lagi. henie hendriani <[EMAIL PROTECTED]> wrote: di Citos ada referensi untuk tempat ngopi n ngobrol yang enak dimana emangnya? - Original Message From: Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 25, 2007 9:57:55 AM Subject: Ida Arimurti RE: Cilandak Town Square Thanks Mas Huda..kalau ke Citos sih memang asyik buat ngopi2 sambil cuci mata, Cuma kebanyakan ABG ya..kalau baju tanah abang ya ke ITC aja kali ya hehe...Thanks Ida Arimurti From: Huda Mahardika Putra [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] Sent: Wednesday, January 24, 2007 5:44 PM Subject: Cilandak Town Square mba Ida, Saya juga sempet liat acara Lady's Day di Citos setiap hari Rabo tapi setelah saya liat2 ternyata banyak barang2 yg dijual, terutama baju sama yang dijual di Tanah Abang. Tadinya saya pikir cuma saya sendiri yg bilang begitu, ternyata temen2 perempuan saya juga pada bilang begitu. Soal harga pastilah di Citos lebih mahal. Kalo Aksesorisnya banyak yang didatangkan dari daerah seperti Jogja, Bali dsb. kalo yang ini wajarlah harganya lebih mahal. bagi laki-laki hanya bisa menikmati aja, apalagi yang dateng didominasi perempuan, heheee.. .salam,Huda 'Ida arimurti' <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote: Cilandak Town Square Shop Till You Drop on Wednesday Akhirnya sampai juga saya ke Cilandak Town Square (Citos) pada hari Rabu, setelah tertunda beberapa kali. Kebetulan, saya juga janjian makan siang dengan seorang teman, yang kantornya berjarak beberapa puluh meter dari sana. Tapi, kenapa juga harus Rabu? Sebab, dua tahun belakangan, Rabu di Citos selalu istimewa, apalagi bagi perempuan dan para shopper. Bagi sebagian orang, bertandang ke Citos pada setiap hari ketiga telah menjadi wisata belanja tersendiri. Pada hari itu, muncul barang-barang yang tidak dijual di hari-hari lain. Yup, ada bazaar beraneka ragam barang di tempat nongkrong anak muda di kawasan Jakarta Selatan itu. Ada baju, asesoris, sepatu, tas, karpet, bed sheet dan masih banyak lagi. Harganya pun cukup terjangkau, meski tidak semuanya murah. Itu pun belum harga mati, masih bisa ditawar kok. Siang itu, ketika sampai di lobby utama, kemeriahan bazaar langsung terlihat. Ruang terbuka berbentuk lingkaran itu dipenuhi dengan stand-stand kecil yang berlomba menjajakan dagangan mereka. Siap menunggu serbuan para shopper. Suasana semakin semarak dengan adanya suguhan live music di salah satu sisi lobby. "Silakan, kak. Lihat-lihat aja dulu," sapa ramah dari seorang perempuan muda di salah satu stand baju yang saya masuki. "Ok," jawab saya sambil melihat-lihat koleksi Agnes, nama sang pemilik, sekaligus menjadi label dari gerai itu. Koleksinya cukup lengkap. Ia menjual blouse, kaos, baju terusan model vintage, asesoris, tas dan juga sepatu. Semuanya dibeli langsung dari Bangkok, Thailand, kata Rina, adik Agnes. Harganya berkisar Rp 50.000 hingga Rp 200.000 rupiah. Di seberang Agnes, terdapat stand yang menjual kaos-kaos sisa ekspor dengan harga berkisar Rp 30.000 hingga Rp 60.000 rupiah. Lalu, di bagian lain, ada juga gerai yang menyediakan baju-baju muslim dari sutra dengan harga berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Jika di lobby utama sarat dengan berbagai macam busana, tidak demikian yang saya temui di hall yang memanjang di depan gerai-gerai makan di Citos. Di sepanjang jalan ini, terlihat berbagai pernak-pernik dan aksesories unik. Sebagian besar, hand made alias buatan sendiri. Wow, benar-benar menyenangkan, terutama bagi para aksesories freak! Hal itu pula yang dilakukan San-san dan kakaknya, Dewi. Duet kakak beradik ini merangkai berbagai bead (manik-manik) menjadi beragam asesoris seperti kalung, gelang dan anting-anting yang unik dan cantik. Hasil rangkaian tersebut dijual dengan harga Rp 40.000 hingga Rp 150.000. Kita sering hunting sampai Thailand dan Hongkong untuk mencari batu-batu yang unik. Kalau hanya mengandalkan dalam negeri, agak susah. Modelnya terbatas," aku San-san, yang sudah sering mengikuti bazaar di Citos ini. Lalu, di stand yang berbeda, ada Atik dan temannya, Miko yang membuat asesoris khusus dari beragam mutiara, mulai dari mutiara air tawar hingga Swarozki. Kalung mutiara air tawar putih bercampur biru model choker, misalnya, dijual dengan harga Rp 75.000. Sementara kalung mutiara rangkap tiga bercampur Swarozki ditawarkan dengan harga Rp 350.000. Itu baru sebatas asesoris. Masih ada yang lain loh. Beberapa stand menjual sepatu-sepatu cantik dengan harga berkisar Rp 150.00. Pun ada juga tas-tas kulit buatan Hongkong seharga Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Buat yang butuh sprei baru, juga tersedia berbagai pilihan dari bahan yang lembut dengan berbagai corak yang elegan. Aneka pelapis tempat tidur ini dijual dengan harga Rp 90.000 hingga Rp 300.000. Well, cukup sudah saya memanjakan mata di sepanjang siang ini, menikmati kawasan wisata belanja Ra
Re: Ida Arimurti RE: Cilandak Town Square
di Citos ada referensi untuk tempat ngopi n ngobrol yang enak dimana emangnya? - Original Message From: Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 25, 2007 9:57:55 AM Subject: Ida Arimurti RE: Cilandak Town Square Thanks Mas Huda..kalau ke Citos sih memang asyik buat ngopi2 sambil cuci mata, Cuma kebanyakan ABG ya..kalau baju tanah abang ya ke ITC aja kali ya hehe...Thanks Ida Arimurti From: Huda Mahardika Putra [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] Sent: Wednesday, January 24, 2007 5:44 PM Subject: Cilandak Town Square mba Ida, Saya juga sempet liat acara Lady's Day di Citos setiap hari Rabo tapi setelah saya liat2 ternyata banyak barang2 yg dijual, terutama baju sama yang dijual di Tanah Abang. Tadinya saya pikir cuma saya sendiri yg bilang begitu, ternyata temen2 perempuan saya juga pada bilang begitu. Soal harga pastilah di Citos lebih mahal. Kalo Aksesorisnya banyak yang didatangkan dari daerah seperti Jogja, Bali dsb. kalo yang ini wajarlah harganya lebih mahal. bagi laki-laki hanya bisa menikmati aja, apalagi yang dateng didominasi perempuan, heheee.. .salam,Huda 'Ida arimurti' <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote: Cilandak Town Square Shop Till You Drop on Wednesday Akhirnya sampai juga saya ke Cilandak Town Square (Citos) pada hari Rabu, setelah tertunda beberapa kali. Kebetulan, saya juga janjian makan siang dengan seorang teman, yang kantornya berjarak beberapa puluh meter dari sana. Tapi, kenapa juga harus Rabu? Sebab, dua tahun belakangan, Rabu di Citos selalu istimewa, apalagi bagi perempuan dan para shopper. Bagi sebagian orang, bertandang ke Citos pada setiap hari ketiga telah menjadi wisata belanja tersendiri. Pada hari itu, muncul barang-barang yang tidak dijual di hari-hari lain. Yup, ada bazaar beraneka ragam barang di tempat nongkrong anak muda di kawasan Jakarta Selatan itu. Ada baju, asesoris, sepatu, tas, karpet, bed sheet dan masih banyak lagi. Harganya pun cukup terjangkau, meski tidak semuanya murah. Itu pun belum harga mati, masih bisa ditawar kok. Siang itu, ketika sampai di lobby utama, kemeriahan bazaar langsung terlihat. Ruang terbuka berbentuk lingkaran itu dipenuhi dengan stand-stand kecil yang berlomba menjajakan dagangan mereka. Siap menunggu serbuan para shopper. Suasana semakin semarak dengan adanya suguhan live music di salah satu sisi lobby. "Silakan, kak. Lihat-lihat aja dulu," sapa ramah dari seorang perempuan muda di salah satu stand baju yang saya masuki. "Ok," jawab saya sambil melihat-lihat koleksi Agnes, nama sang pemilik, sekaligus menjadi label dari gerai itu. Koleksinya cukup lengkap. Ia menjual blouse, kaos, baju terusan model vintage, asesoris, tas dan juga sepatu. Semuanya dibeli langsung dari Bangkok, Thailand, kata Rina, adik Agnes. Harganya berkisar Rp 50.000 hingga Rp 200.000 rupiah. Di seberang Agnes, terdapat stand yang menjual kaos-kaos sisa ekspor dengan harga berkisar Rp 30.000 hingga Rp 60.000 rupiah. Lalu, di bagian lain, ada juga gerai yang menyediakan baju-baju muslim dari sutra dengan harga berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Jika di lobby utama sarat dengan berbagai macam busana, tidak demikian yang saya temui di hall yang memanjang di depan gerai-gerai makan di Citos. Di sepanjang jalan ini, terlihat berbagai pernak-pernik dan aksesories unik. Sebagian besar, hand made alias buatan sendiri. Wow, benar-benar menyenangkan, terutama bagi para aksesories freak! Hal itu pula yang dilakukan San-san dan kakaknya, Dewi. Duet kakak beradik ini merangkai berbagai bead (manik-manik) menjadi beragam asesoris seperti kalung, gelang dan anting-anting yang unik dan cantik. Hasil rangkaian tersebut dijual dengan harga Rp 40.000 hingga Rp 150.000. Kita sering hunting sampai Thailand dan Hongkong untuk mencari batu-batu yang unik. Kalau hanya mengandalkan dalam negeri, agak susah. Modelnya terbatas," aku San-san, yang sudah sering mengikuti bazaar di Citos ini. Lalu, di stand yang berbeda, ada Atik dan temannya, Miko yang membuat asesoris khusus dari beragam mutiara, mulai dari mutiara air tawar hingga Swarozki. Kalung mutiara air tawar putih bercampur biru model choker, misalnya, dijual dengan harga Rp 75.000. Sementara kalung mutiara rangkap tiga bercampur Swarozki ditawarkan dengan harga Rp 350.000. Itu baru sebatas asesoris. Masih ada yang lain loh. Beberapa stand menjual sepatu-sepatu cantik dengan harga berkisar Rp 150.00. Pun ada juga tas-tas kulit buatan Hongkong seharga Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Buat yang butuh sprei baru, juga tersedia berbagai pilihan dari bahan yang lembut dengan berbagai corak yang elegan. Aneka pelapis tempat tidur ini dijual dengan harga Rp 90.000 hingga Rp 300.000. Well, cukup sudah saya memanjakan mata di sepanjang siang ini, menikmati kawasan wisata belanja Rabu-an ini, meski tidak ada satu pun yang saya beli. (Abis, giliran saya suka, tidak sesuai dengan kantonghehehe! ). Handphone juga sudah berdering, pa