RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI
Root cause-nya yg hrs diselesaikan. Btw, kalo dibandingkan: Preman membunuh ayah Arif karena ayah Arif menolak membayar uang keamanan (Ketidaknormalan-1) yg jumlahnya tinggi (Ketidaknormalan-2) vs Arif membunuh preman yg membunuh ayahnya (bisa dibilang wajar, nyawa bayar nyawa) Meskipun sama2 membunuh, tetap latar belakang Arif lebih mulia daripada sang preman. Membunuh ayah arif berarti membunuh: * figur seorang bapak * figur seorang teladan * figur seorang pemimpin keluarga * figur seorang suami * sosok pencari nafkah keluarga * peluang arif * waktu arif * citra arif * masa depan arif * dll Btw, Arif masih sekolah sekarang? From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of qa Sent: Friday, May 04, 2007 11:01 AM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI Bagaimana dengan para PEMBUNUH terselubung dibalik politik ??? Bukannya dipenjara malah dihormati dan disembah masyarakat. Pahit.. -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com [mailto:idakrisnashow@yahoogroups.com mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Arief Rachman Hakim Sent: Friday, May 04, 2007 9:36 AM To: idakrisnashow@yahoogroups.com mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com Subject: Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi. Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED] mailto:srilestari%40sbcgloba-l.net menulis: Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan!-!!! anak usia dibawah umur ditahan dipenjara...-.. kemana KPAI? Kak Seto? kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin? Ayo, mba Ida...do something...-..please.-. --- In [EMAIL PROTECTED] idakrisnashow%-40yahoogroups.-com, eko tjahyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu ini saya serius dan cerita ini saya hanya memforward dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya silahkan klik URL dibawah ini. http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28 http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28 Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV. Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan. Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula? Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya. siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu. Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya. Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi. Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara
RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI
Kalau kita amati kejadian ini : pemicunya adalah kemiskinan dan premanisme yang berkembang dinegara ini. Lalu kita bertanya apakah yang salah dengan Bangsa ini ?, kita punya sumber alam yang banyak : minyak, batu bara, hutan dan yang penting sumber daya manusia... tapi apa yang kita dapat selama ini, sumber daya alam dikelola asing sumber daya manusia mentalnya seperti anggota dewan yang sibuk dengan urusan kelompoknya dan pribadi saja. Kapan kita punya pemimpin yang merakyat...walahualam, dan dimasa-masa yang akan datang akan muncul arif 2 yang lain, kalau kondisi pemerintahan masih seperti ini, apalagi dengan visi 2030 yang hanya angan2 kosong bagi rakyat jelata, dan semoga kita bisa mengambil makna dari kisah arif ini untuk anak-anak kita, jadilah orang tua yang baik.. dan yang penting jangan miskin kaya dari korupsi tidak apa-apa, karena dinegara ini koruptor tidak ada yang dihukum mati. ..salam. qa [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana dengan para PEMBUNUH terselubung dibalik politik ??? Bukannya dipenjara malah dihormati dan disembah masyarakat. Pahit.. -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Arief Rachman Hakim Sent: Friday, May 04, 2007 9:36 AM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi. Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED] menulis: Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan!-!!! anak usia dibawah umur ditahan dipenjara...-.. kemana KPAI? Kak Seto? kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin? Ayo, mba Ida...do something...-..please.-. --- In [EMAIL PROTECTED] idakrisnashow%-40yahoogroups.-com, eko tjahyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu ini saya serius dan cerita ini saya hanya memforward dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya silahkan klik URL dibawah ini. http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28 Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV. Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan. Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula? Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya. siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu. Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya. Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi. Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib. Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam
Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI
Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi. Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED] menulis: Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan anak usia dibawah umur ditahan dipenjara. kemana KPAI? Kak Seto? kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin? Ayo, mba Ida...do something.please.. --- In idakrisnashow@yahoogroups.com idakrisnashow%40yahoogroups.com, eko tjahyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu ini saya serius dan cerita ini saya hanya memforward dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya silahkan klik URL dibawah ini. http://rgardino.multiply.com/journal/item/28 Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV. Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan. Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula? Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya. siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu. Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya. Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi. Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib. Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara. Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya. Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur. Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruangan ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan tanya saya bagaimana caranya, pokoknya
RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI
Bagaimana dengan para PEMBUNUH terselubung dibalik politik ??? Bukannya dipenjara malah dihormati dan disembah masyarakat. Pahit.. -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Arief Rachman Hakim Sent: Friday, May 04, 2007 9:36 AM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi. Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED] menulis: Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan!-!!! anak usia dibawah umur ditahan dipenjara...-.. kemana KPAI? Kak Seto? kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin? Ayo, mba Ida...do something...-..please.-. --- In [EMAIL PROTECTED] idakrisnashow%-40yahoogroups.-com, eko tjahyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu ini saya serius dan cerita ini saya hanya memforward dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya silahkan klik URL dibawah ini. http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28 Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV. Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan. Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula? Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya. siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu. Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya. Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi. Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib. Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara. Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya. Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya di dalam kamarnya