Noordin M. Top mulai muncul di daftar pencarian orang (DPO) FBI sejak awal 2001. Dia menjadi buron polisi sembilan tahun sebelum tewas oleh peluru Densus 88 di Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis lalu (17/9). Selama menjadi target buruan, nama gembong teroris itu ''harum" di mata keluarganya.
Seorang di antara mereka kakak Noordin, yakni Yahya M. Top, yang kini menjadi karyawan perusahaan swasta di Malaysia. Wartawan Jawa Pos ZULHAM MUBARAK berhasil mewawancarai Yahya secara eksklusif di Hotel Seri Malaysia, Johor Bahru, Selasa dini hari kemarin waktu setempat (22/9). Saat menemui koran ini, pria 42 tahun itu didampingi juru bicara keluarga, Badaruddin Ismail. selengkapnya http://jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=91663