judulnya "Engineering ..."
buat yg bukan latar belakang engineering (keteknikan)
From: Alkhori M
To: is-lam@milis.isnet.org; warga-indonesia-di-qa...@yahoogroups.com;
indolinkqa...@yahoogroups.com; pks-qa...@yahoogroups.com; ex_...@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 24, 2009 10:30:49 PM
Subject: [is-lam] Engineering Ajaran Islam, 6 of n
Engineering Ajaran Islam, 6 of n
Mengapa Fiqih membunuh Tauhid ? Patutkah SSJ harus dibunuh?
Kisah Sheik Siti Jenar (SSJ) yang mati terbunuh, bisa dibaca dibanyak
literatur. Timbul pertnyaan apakah memang ada kisah tersebut atau hanya sekedar
sebuah legendaris bagaimana perkembangan agama Islam di Nusantara. Ada atau
tidak adanya kisah tersebut benar terjadi tidaklah merupakan hal yang penting
diposting email ini, tapi yang sudah sangat BENAR dan tidak dapat dibantah lagi
adalah kisah SSJ ada dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara.
1. Fiqih adalah ilmu tentang hukum untuk perbuatan perbuatan manusia,
jika tidak ada perbuatan manusia maka tidak ada Fiqihnya, sebaliknya banyak
temuan temuan baru tentang perbuatan manusia, maka munculah Fiqih-nya, sehingga
ada yang mengarang Fiqih kontemporer yaitu Fiqih fiqih yang muncul kemudian
diabad sekarang ini.
2. Tasauf adalah pasangan dari Fiqih, yang mana kedua ilmu tersebut
tidak boleh dipisahkan dan tidak bisa dipisahkan, harus menjadi satu kesatuan
yg saling melengkapi. Hidup dengan Fiqih, hidup jadi terarah dan hidup dgn
Fiqih ditambah Tasauf hidup menjadi Indah. Karena memang Tasauf ilmu
membersihkan Hati. Muhammad kecil sewaktu berumur sekitar 4 tahun, dibelah
dadanya untuk membersihkan hati. Dengan Fiqih tentu kita tidak percaya bahwa
Muhammad SAW pernah dibelah dadanya oleh 2 malaikat dan dibersihkan hatinya.
Tapi dengan Tasauf kita kita ini percaya hal itu pernah terjadi.
3. Tauhid, ilmu ini sangat banyak menimbulkan masalah, salah satu
buktinya adalah SSJ harus mati plus diikuti oleh murid muridnya. Tauhid tidak
bermasalah, tapi sangat banyak menimbulkan masalah. Itu tidak bukan dikarenakan
Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai rujukan utama ajaran Islam tidak jelas
bercerita tentang Tauhid. Sehingga dengan keterbatasan AKAL manusia, manusia
itu coba memperlajari tentang TUHAN, tentu tidak akan sampai pada AKHIR.
Jika itu disadari oleh orang Fiqih, maka SSJ tidak ada yang harus disalahkan
dan SSJ tidak harus dibunuh? (bunuh diri?). Tapi itulah memang halnya FIQIH
memang core ilmu-nya adalah HUKUM, orang hukum memang kerjanya harus menegakan
hukum. Beda orang yang sudah ber-Fiqih plus Tasauf. Makanya pada sebuah
Pengadilan Negeri (PN), jika telah diputuskan orang tsb bersalah dan melanggar
pasal tertentu, maka pada akhirnya sebelum dijatuhkan hukuman maka dipoles dulu
dengan Tasauf yaitu terlihat dengan kalimat berikut: Menimbang, yang
Meringankan, baru kemudian memutuskan. Itulah polesan Tasauf.
Kembali ke SSJ, disamping beliau disalahkan secara Fiqih, tidak tertutup ada
unsur POLITIK, yaitu kepentingan kerajaan. Kalau orang fiqih tahu bahwa SSJ
menjadi demikian adalah karena beliau lagi mendalami Tauhid, Ulama Fiqih yang
sudah bertasauf tentu bisa mengerti. Tapi apa mau dikata, kisah SSJ juga kental
dengan Politik. Politik artinay seribu daya dan memang sangat KOTOR, Insya
Allah akan bersambung, Wa Iyakun Shawaaban Faminallah, Wa Iyakun Khatha Aan
Faminii Wa Minasyaithan, Astaghfirullah & Subhanallaah. Salam kompak selalu
dari Qatar .
Alkhori M
Alkhor Community
Qatar
___
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam