[Ar-Royyan-1596] Matematika untuk Anak-anak
Ass.Wr.Wb. Diambil dari : http://www.lamaman.alamsyah.net Wass / Jaerony.- Matematika untuk anak-anak Dua-tiga minggu yang lalu aku dikontak Dydy untuk “mengisi acara” Seminar Online Mengajar Anak Menyukai Matematika yang diadakan We R Mommies dan Yayasan Buka Mata 14-19 Maret 2005. Pertamanya bingung juga, masalahnya *I do love mathematics* but *making children love mathematics ?* I have no idea… Mulailah aku survey, baca2 buku dan referens di internet tentang *kids education* dan matematika yang diperlukan untuk anak-anak, termasuk kontak mbak Rieke yang anaknya *sukses* di bidang matematika.. Dari referens2 tersebut dan juga *pengalaman pribadi*, aku berpendapat : Kemampuan menguasai matematika adalah bakat, yang tidak semua orang memilikinya. Seperti halnya musik, seni atau olahraga, kita dapat membuat anak kita menguasai hal tersebut dengan les misalnya, tapi tanpa bakat, mereka akan berada dalam tahap dapat mengapresiasi matematika/musik/seni/olahraga tapi tidak akan jadi ahli, hal yang mungkin tidak diperlukan. Dengan demikian, kita bisa mengajarkan hingga tahap seberapa banyak mereka memerlukan matematika. Berbakat atau tidak, anak-anak memerlukan matematika. Hingga umur 6 atau 7 tahun, mereka hanya perlu matematika untuk menghitung 1,2, … , memilah dan mengukur. Anak-anak akan termotivasi jika pelajaran matematika dapat dihubungkan dengan sesuatu dalam dunia nyata. Matematika harus diajarkan sebagai sesuatu yang menyenangkan. Sayangnya, banyak sekolah mengajarkan konsep matematika sederhana, misalkan perkalian, terlalu formal tanpa anak memahami konsepnya. Ditambah lagi dengan pekerjaan rumah yang terlalu banyak hanya supaya anak hapal tekniknya. Akibatnya, beberapa anak akan menguasai benar tekniknya dengan sedikit pemahaman akan apa yang mereka kerjakan. Dan cara *mengajarkan matematika*, misalnya *aljabar* adalah seperti ini Ambil semangkok besar buah, atau mobil-mobilan. Ambil 2 buah apel (atau 2 mobil merah). Kemudian ambil lagi 2 yang sama. Berapa jumlahnya sekarang ? Tentu saja ada 4 buah apel (atau 4 mobil merah). Dua buah apel ditambah dua buah apel jadi 4 buah apel. Gambarkan dengan timbangan yang di satu sisi 2 grup masing-masing 2 buah apel dan di sisi lain 4 buah apel. Jika anak sudah mengerti simbol dasar, kita bisa gambar 2 buah apel, tanda ‘+’, 2 buah apel lagi, tanda ‘=’, dan 4 buah apel. Kita baru saja kenalkan persamaan aljabar: 2a + 2a = 4a Coba hal yang sama dengan jeruk atau pisang. Apapun bendanya, 2 apapun tambah 2 lagi yang sama akan jadi 4. Aritmetika sederhana ‘2 + 2 = 4’ sebenarnya merupakan penulisan singkat dari persamaan aljabar. Jika kita mengerti konsep aljabar, aritmetika jadi mudah. Sayangnya kebanyakan anak diajarkan aritmetika tanpa konsep aljabar, akibatnya susah memahami simbol-simbol. Simbol ‘2’ adalah penulisan singkat dari ‘2a’ yang artinya ‘2 apapun’. Sekarang ambil 2 buah pisang dan 2 butir anggur. Apa yang didapat ? (Jika anak menjawab kita punya 4 buah-buahan, ganti dengan 2 buah pisang dan 2 mobil-mobilan). Jika ditambah 1 butir anggur lagi, kita punya 2 buah pisang dan 3 butir anggur, atau 3 butir anggur dan 2 buah pisang; tapi bukan 5 buah pisang ataupun 5 butir anggur. Hal ini mengajarkan konsep : 2b + 3c = 3c + 2b Gambarkan timbangan yang lain, atau kalau punya timbangan kecil, gunakan timbangan : 2 buah pisang lebih berat dari 3 butir anggur. Ini menunjukkan pertidaksamaan aljabar2b > 3c Kalau ingin seimbang, hitung berapa butir anggur yang diperlukan supaya seimbang dengan 1 buah pisang. Mungkin saja 20. Ini memberikanb = 20c Tanyakan anak berapa butir anggur lagi harus ditambah supaya seimbang dengan 2 buah pisang. Mungkin anak langsung tahu kalau ia harus menambah 20 butir anggur, bahkan tanpa tahu berapa 20 + 20. Konsep aljabarnya menjadijika b = 20cmaka 2b = 20c + 20c Bersabarlah dalam mengajarkan konsep ini. Lakukan seiring dengan kemampuan dan ketertarikan anak, dan gunakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa konsep aljabar berlaku dalam tingkatan sederhana. Jangan mencoba “mengajar” tapi biarkan ia bereksperimen. Jika metoda ini diterapkan dalam hidup sehari-hari, banyak anak anak belajar aturan penjumlahan dan pengurangan tanpa masalah. Lakukan seperti bermain dan aljabar akan jadi menyenangkan. Untuk konsep yang lain seperti perkalian sederhana dan matematika untuk balita dapat dilihat di makalah lengkapnya disini.(Sumber :1.Mathematics for toddlers 2.Maths phobia 3.Maths and home educated teenagers 4.Introducing multiplication 5.If your child hates maths 6. Algebra for six-years-old ) Terimakasih untuk We R Mommies atas kesempatannya, tanpa Seminar ini mungkin aku tidak akan pernah berpikir bagaimana cara mengajarkan matematika untuk anak-anak (termasuk anak saya sendiri) supaya jadi menyenangkan because I am just “une maman” , an ordinary mother This entry was posted on Tuesday, March
Re: [Ar-Royyan-1592]
To : Mr. Agus Thanx for the articles. Mudah2an saya bisa cari bukunya. At 10:39 PM 6/7/2005, you wrote: artikel yang kemarin (www.solusi.biz). -- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com
Re: [Ar-Royyan-1592] Pemulung menggendong mayat anaknya di KRL
Ass.Wr.Wb. Sangat menyentuh sekali berita di bawah ini sebab saya termasuk "komunitas kereta api". Apa yang bisa dan akan kita lakukan jika di lingkungan terdekat kita terjadi hal-hal demikian? SUDAHKAH KITA MENG-INVENTARISIR apakah di lingkungan kita ada? Atau, cukupkah kita sebagai PENGAMAT saja? Ingat! Sejuta Pengamat tidak akan mampu menuntaskan sekecil apapun masalah!!! Wass / Jaerony.- - Original Message - From: Adjie Praz To: Jamaah Arroyan Cc: Wysnu E Lesmana Sent: Thursday, June 09, 2005 1:56 AM Subject: [Ar-Royyan-1592] Pemulung menggendong mayat anaknya di KRL Salemba, Warta KotaPEJABAT Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah.Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger Minggu(5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn)tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkansi kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi diStasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantorpolisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantorpolisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisibelum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCMuntuk diautopsi.Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserangmuntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas KecamatanSetiabudi. "Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punyauang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- sayahanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp10.000,- per hari". Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolongperlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisasembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikutiayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggaraihingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskannafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal didepan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, disela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dankakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- takmungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak,apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring digerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikanmayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniatmenguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap disana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yangtersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah sikecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang taktahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng sisulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun.Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiriSupriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknyatelah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yangmendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsungdibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknyake RSCM dengan menumpang ambulans hitam.Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi diahanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulangdari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hinggasaat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telahmeninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karentidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kakimenggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tanganMuriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkosperjalanan ke Bogor. Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasanuntuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengakubenar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karenamasyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadapsesama. "Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kitabertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluargaSupriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamatteta
Re: [Ar-Royyan-1592] Pemulung menggendong mayat anaknya di KRL
artikel yang kemarin (www.solusi.biz). - Original Message - From: Adjie Praz To: Jamaah Arroyan Cc: Wysnu E Lesmana Sent: Thursday, June 09, 2005 1:56 AM Subject: [Ar-Royyan-1592] Pemulung menggendong mayat anaknya di KRL Salemba, Warta KotaPEJABAT Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah.Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger Minggu(5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn)tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkansi kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi diStasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantorpolisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantorpolisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisibelum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCMuntuk diautopsi.Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserangmuntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas KecamatanSetiabudi. "Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punyauang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- sayahanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp10.000,- per hari". Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolongperlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisasembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikutiayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggaraihingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskannafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal didepan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, disela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dankakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- takmungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak,apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring digerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikanmayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniatmenguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap disana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yangtersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah sikecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang taktahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng sisulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun.Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiriSupriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknyatelah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yangmendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsungdibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknyake RSCM dengan menumpang ambulans hitam.Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi diahanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulangdari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hinggasaat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telahmeninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karentidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kakimenggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tanganMuriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkosperjalanan ke Bogor. Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasanuntuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengakubenar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karenamasyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadapsesama. "Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kitabertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluargaSupriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamattetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia", ujarnya.Koordinator Urban Poor Consortium, Wardah Hafidz, mengatakan peristiwa ituseharusnya tidak terjadi jika pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagiorang yang tidak mampu. Yang terjadi selama ini, pemerintah hanya memerangikemiskinan, tidak mengurusi orang miskin kata Wardah. *** mohon maaf
[Ar-Royyan-1592] Pemulung menggendong mayat anaknya di KRL
Salemba, Warta Kota PEJABAT Jakarta seperti ditampar. Seorang warganya harus menggendong mayat anaknya karena tak mampu sewa mobil jenazah. Penumpang kereta rel listrik (KRL) jurusan Jakarta - Bogor pun geger Minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn). Supriono akan memakamkan si kecil di Kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa KRL. Tapi di Stasiun Tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi. Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa Khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa Khaerunisa untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Setiabudi. "Saya hanya sekali bawa Khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari". Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit Khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya. Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal di depan sang ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan Muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan menyorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke Stasiun Tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di Kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung. Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di Stasiun Tebet. Yang tersisa hanyalah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang dicinta itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap Sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika KRL jurusan Bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang KRL yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam. Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi Karen tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor. Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan. Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. "Peristiwa itu adalah dosa masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia", ujarnya. Koordinator Urban Poor Consortium, Wardah Hafidz, mengatakan peristiwa itu seharusnya tidak terjadi jika pemerintah memberikan pelayanan kesehatan bagi orang yang tidak mampu. Yang terjadi selama ini, pemerintah hanya memerangi kemiskinan, tidak mengurusi orang miskin kata Wardah. *** mohon maaf karena telah mengutip ulang berita ini*** -- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com
[Ar-Royyan-1590] Permasalahan Imunisasi Polio
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/6/7/o3.htmPermasalahan Imunisasi PolioOleh Dr. Widodo Judarwanto, Sp.A.DINAS Kesehatan DKI Jakarta telah mendata bayi berusia di bawah lima tahun (balita) untuk diimunisasi pada 31 Mei lalu dan 26 Juni 2005 mendatang. Jumlah balita itu mencapai 700 ribu orang. Tampaknya Departemen Kesehatan telah melakukan antisipasi dengan cepat untuk mencegah merebaknya kasus polio. Kegelisahan masyarakat Indonesia mungkin bukan hanya timbulnya kembali kasus polio, tetapi bagaimana cara pencegahan penyakit Poliomielitis dan akan banyak lagi pertanyaan tentang permasalahan imunisasi polio.Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Departemen Kesehatan mengeluarkan rekomendasi pemberian imunisasi polio termasuk imunisasi yang diwajibkan atau masuk Pengembangan Program Imunisasi (PPI). Imunisasi polio yang harus diberikan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah diberikan sejak lahir sebanyak empat kali dengan interval 6-8 minggu. Kemudian diulang usia 1 tahun, 5 tahun dan usia 15 tahun atau sebelum meninggalkan sekolah.Imunisasi untuk orang dewasa sebagai imunisasi primer (dasar) dianjurkan diberikan tiga dosis berturut-turut OPV dua tetes dengan jarak 4-8 minggu. Semua orang dewasa seharusnya divaksinasi terhadap poliomielitis dan tidak boleh ada yang tertinggal. Dosis penguat untuk orang dewasa tidak diperlukan, kecuali mereka yang dalam risiko khusus, misalnya, bepergian ke daerah endemis poliomelitis atau saat terjadi epidemik, petugas-petugas kesehatan yang kemungkinan mendapatkan kontak dengan kasus poliomielitis.Dalam keadaan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, maka dilakukan mopping up. Artinya, strategi untuk memberikan ulangan polio pada semua anak di bawah usia 5 tahun di daerah tersebut meskipun imunisasi sebelumnya telah lengkap. Vaksin polio terdiri atas dua jenis, yaitu Vaksin Virus Polio Oral (Oral Polio Vaccine = OPV) dan Vaksin Polio Inactivated (Inactived Poliomielitis Vaccine). Oral Polio Vaccine (OPV) Jenis vaksin Virus Polio Oral atau Oral Polio Vaccine (OPV) ini paling sering dipakai di Indonesia. Vaksin OPV pemberiannya dengan cara meneteskan cairan melalui mulut. Vaksin ini terbuat dari virus liar (wild) hidup yang dilemahkan. OPV di Indonesia dibuat oleh PT Biofarma Bandung. Komposisi vaksin tersebut terdiri atas virus polio tipe 1, 2 dan 3 adalah suku Sabin yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan (attenuated). Vaksin ini dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dalam sucrosa. Tiap dosis sebanyak dua tetes mengandung virus tipe 1, tipe 2, dan tipe 3 serta antibiotika eritromisin tidak lebih dari 2 mcg dan kanamisin tidak lebih dari 10 mcg.Virus dalam vaksin ini setelah diberikan dua tetes akan menempatkan diri di usus dan memacu pembentukan antibodi baik dalam darah maupun dalam dinding luar lapisan usus yang mengakibatkan pertahan lokal terhadap virus polio liar yang akan masuk. Pemberian air susu ibu tidak berpengaruh pada respons antibodi terhadap OPV dan imunisasi tidak boleh ditunda karena hal ini. Setelah diberikan dosis pertama dapat terlindungi secara cepat, sedangkan pada dosis berikutnya akan memberikan perlindungan jangka panjang.Virus polio ini dapat bertahan di tinja hingga enam minggu setelah pemberian vaksin melalui mulut. Anak yang telah mendapatkan imunisasi OPV dapat memberikan pengeluaran virus vaksin selama enam minggu dan akan melakukan infeksi pada kontak yang belum diimunisasi. Untuk orang yang berhubungan (kontak) dengan bayi yang baru diimunisasi harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan setelah mengganti popok bayi.Sehingga, bila ada seorang kontak di rumah yang dalam keadaan kondisi tubuh sedang turun, seperti pengobatan kortikosteroid (imunosupresan) atau pengobatan radiasi umum, penyakit kanker atau keganasan yang berhubungan dengan sistem retikuloendotelial (seperti limpoma, leucemia, penyakit hodgkin), anak dengan mekanisme imunologik terganggu misalnya hipogamaglobulinemia dan penderita infeksi HIV atau AIDS, sebaiknya menghindar dari bayi atau anak yang divaksinasi polio paling tidak selama enam minggu sesudahnya.Anggota keluarga yang belum pernah diimunisasi polio atau belum lengkap imunisasinya dan mendapat kontak dengan anak yang mendapat vaksin OPV, sebaiknya ditawarkan imunisasi dasar OPV pada waktu yang bersamaan dengan anak tersebut.Vaksin ini sangat stabil, namun sekali dibuka akan kehilangan potensi karena perubahan pH setelah terpapar udara. Kebijakan Departemen Kesehatan menganjurkan bahwa vaksin polio yang telah dibuka botolnya pada akhir sesi imunisasi massal harus dibuang. Vaksin OPV dapat disimpan beku. Apabila akan digunakan vaksin beku tersebut dapat dicairkan dengan cepat, dengan ditempatkan antara dua telapak tangan dan digulir-gulirkan, dijaga agar warna tidak berubah yaitu merah muda sampai oranye muda sebagai indikatoir pH. Inactived Poliomyelitis Vaccine (IPV) Di Indonesia, meskipun sudah tersedia tetapi Vaksin Pol
[Ar-Royyan-1589] Fwd: [staff] Info Mengisi Liburan Sekolah
AWW Nih, buat ngisi liburan sekolah WWW Lana's -Original Message- From: "Eviana" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tue, 7 Jun 2005 16:40:02 +0700 To: "Milis UG" <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [staff] Info Mengisi Liburan Sekolah INFO UNTUK MENGISI LIBUR ANAK-ANAK / PONAKAN / KELUARGA Karavan Vila Apel Gardena. Liburan bersama keluarga di alam pegunungan sekaligus bermalam di karavan. Tersedia aneka fasilitas untuk orang dewasa juga anak-anak. Harga sewa per malam Rp. 200 ribu. Untuk hari libur/raya Rp 250.000. Alamat: Vila Apel Gardena Cipanas, Puncak. Telp. (0263) 511 901-3, 519 856 Fax. (0263) 511 953. Caldera Ed Venture Program (CEVP). Di sini anak bisa bermain outbound. Biaya Rp 100.000 per anak untuk paket 1 hari. Customer service: Kaki Lintas Katulistiwa, Gd. Nariba Plaza Unit D-13, JI. Mampang Prapatan Raya No. 39, Jaksel. Telp. (021) 7919 6633. Fax. (021) 7919 6644. Kolam Sahabat Laut. Anak bisa memegang ikan hiu. Harga tiket masuk Rp 12.000 untuk Senin-Jumat dan Rp 17.000 untuk Sabtu-Minggu dan hari libur. Alamat: Kolam Sahabat Laut, Sea World Indonesia, Taman Impian Jaya Ancol, Jl. Lodan Timur No. 7 Jakarta 14430. Telp. (021) 641 0080 ext.105 Fax. (021) 641 0079. Museum Bahari. Anak bisa melihat miniatur kapal tradisional Indonesia Yang membawa harum nama Bangsa Indonesia, Phinisi Nusantara. Buka dari Selasa-Minggu, tarif masuk Rp. 2.000 untuk umum. Alamat: Museum Bahari, Jl. Pasar Ikan No. 1 Jakarta Utara (Daerah Sunda Kelapa). Telp. (021) 6693406. Fax. (021) 669 0518, Aquatic Fantasy. Arena permainan air khusus anak dengan puluhan jenis permainan. Mereka bisa memanjat, melompat, perang-perangan dalam air, berpetualang, bahkan betegur sapa dengan dewa laut Neptunus. Tarif masuk Rp 10.000 . Alamat: Jl. Raya Muchtar, Sawangan, Depok. Komplek Perumahan Telaga Golf. Telp. (021) 766 0390, 765 3854. Fax. (021) 766 0490. Taman Nasional Gunung Halimun. Anak bisa bertualang masuk-keluar hutan, melihat langsung satwa liar, dan bermain di air terjun. Tersedia juga arena kemping dan tempat menginap. Tiket masuk sekitar Rp. 3.000 untuk anak-anak. Alamat: JI. Raya Cipanas, Kabandungan. PO Box 2 Parung Kuda, Sukabumi. Telp. (0266) 621 256. Fax. (0266) 621 257. Bayt AI-quran. Ini adalah museum, sekaligus tempat menimba ilmu mengenai agama Islam, khususnya Al-quran. Tarif masuk Rp. 500 - Rp 1.000. Alamat: Jl. Raya TMII, Jakarta (Komplek TMII). Telp. (021) 841 6467/68 Fax. (021) 8416466 Taman Nasional Gunung Pantjar. Selain piknik, anak bisa melakukan kegiatan menjaga kesehatan dan pemulihan kekuatan fisik seperti terapi akupunktur, air panas mineral. Alamat: Taman Nasional Gunung Pantjar, Bogor. Telp. (021) 917 3208 Taman Buah Mekarsari. Anak bisa belajar jadi patani, malah bisa menuai, memakan, serta membawa pulang hasilnya. Biaya Rp. 100.000 per anak. Alamat: Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km.3, Cileungsi, Bogor 16820. Telp.(021) 8231811-13 Fax. (021) 823 1475. Website: www.fruitina.com Kebun Wisata Pasirmukti. Anak bisa merasakan bagaimana indahnya hidup di alam pedesaan yang sesungguhnya. Biaya paket anak tani Rp. 250.000 untuk 2 hari 1 malam. Alamat: Jl. Raya Tajur Pasirmukti KM 4, Citeureup, Bogor. Telp.(021) 876 3564-65. Safari Trek. Masih dalam kawasan Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, anak bias merasakan dirinya menjadi pendaki gunung dan penjelajah alam bebas. Mereka pun bisa bertemu dan saling menyapa langsung dengan gajah pekerja. Biaya Rp. 15.000 per orang. Alamat: Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor-Jabar. Telp (0251) 253 222. Monumen Kapal Selam. Di sini anak bisa melihat dan praktek langsung sebagai pengemudi kapal selam perang. Tiket masuk Rp 2.500. Alamat: Jl. Pemuda 29, Surabaya Telp. (031) 549 0410 Speedy Karting. Sekolah gokart khusus anak dan tempat anak bermain olahraga gokart.Sewa gokart Rp 45.000, sekolah gokart Rp. 1,5 juta. Alamat: Tempat Hanggar Teras Pancoran, JI. Gatot Subroto Kav. 72, Jaksel. Telp. (021) 79184674. PS * : Sekarang udah ada yang baru di Pondok Indah, setelah Pondok Indah Mal. Track-nya lebih bagus tapi program sekolah untuk anak belum tahu sudah ada apa belum. Kampoeng Maen. Ini adalah kampungnya anak untuk bermain. Biaya Rp. 35.000. Costumer Service: Jl. Mampang Prapatan Raya No. 39 Jaksel Telp. (021)79196633, Fax: (021) 7919 6644. Pusat Primata Schmutzer. Di kawasan ini anak bisa melihat secara langsung kenekaragaman hewan primata, termasuk gorila. Tarif masuk mulai Rp. 2000. Alamat: Taman Margasatwa Ragunan, JI. Harsono RM No. 1, Ragunan, Jakarta 12550. Telp. (021) 780 6975, 789 0615. Fax. (021) 780 5280 Observatorium Bosscha. Tempat wisata ilmiah di mana anak bisa melihat bintang dan rasi/gugusan bintang. Tarif mulai Rp. 5.000. Alamat: Observatorium Bosscha, Departemen Astronomi ITB, Lembang, Bandung 40391 Telp. (022) 278 6001 Website: www.bosscha.itb.ac.id Cyber Spot. Tempat rekreasi dan edukasi keluarga. Alamat Jakarta: Jl. Mega Kuningan Lt. 5 No. 1, Jakarta Selatan.
Re: [Ar-Royyan-1577] MEMACU SEMANGAT BERWIRAUSAHA
P' Agus. Sayangnya attachmentnya di block. Alasannya double extension. (dot - biz - dot - doc) Mohon maaf, jika berkenan boleh kirim lagi. Nggak pake double extension, Pak. Wassalam Adjie / HC - 05 At 11:34 PM 6/6/2005, you wrote: Norman Virus Control: WWW.SOLUSI.BIZ.doc File is blocked due to file name with double extension. buat P'Adjie, silahkan baca attachment-nya. sepertinya merupakan resensi buku. kalau udah beli, boleh pinjam khan ? wass. wr.wb / agus r - Original Message - From: Adjie Praz To: jamaah@arroyyan.com Sent: Tuesday, June 07, 2005 6:49 AM Subject: Re: [Ar-Royyan-1577] MEMACU SEMANGAT BERWIRAUSAHA Pa' Agus, Artikelnya bagus. Jika anda berkenan, saya mohon dikirim artikel lainnya. Terutama "Hal yang mengganggu Sukses Anda" dan "Memotivasi Diri Untuk Mandiri". Boleh khan? Terima Kasih Adjie Pras At 02:02 AM 6/6/2005, you wrote: dari www.solusi.com Memacu Semangat Berwirausaha Oleh: KH Abdullah Gymnastiar artikel lain : . Strategi Perang dalam Dunia Bisnis Masa Kini . Hal yang Mengganggu Sukses Anda . Memotivasi Diri Untuk Mandiri . Rahasia Kekuatan Kerja Tim . Guideline Untuk Meraih -- -- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com