Re: [Ar-Royyan-5608] Eksekusi Saddam dan Keyakinan Zionis-Kristen Amerika tentang Nubuatan "Millenium Sejahtera" (Bag.2) [bcc][faked-from]

2007-01-15 Thread djarot





Ass.WW
P jaerony teruskan sambungannya, penting untuk referensi.
Djarot


--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah bersabda: Malaikat tidak akan masuk 
ke dalam rumah yang terdapat padanya anjing atau gambar. (HR. Al-Bukhari) 



[Ar-Royyan-5619] Keluarga Yang Tentram dan Bahagia

2007-01-15 Thread jaerony

- Original Message - 
From: Ananto Pratikno 

Keluarga Yang Tentram Dan Bahagia
Oleh: Agussyafii

Kualitas manusia akan diketahui dan teruji hanya setelah mereka hidup 
berpasangan, karena dalam hidup berpasangan akan dapat diketahui kualitas, 
kapasitas dan sifat-sifat kemanusiaannya. Dalam hidup pernikahan itulah 
seseorang teruji kepribadiannya, tanggung jawabnya, keibuannya, kebapakannya, 
perikemanusia­annya, ketangguhannya, kesabarannya dan seterusnya. Begitu besar 
makna hidup berumah tangga sampai Nabi mengatakan bahwa di dalam hidup berumah 
tangga sudah terkandung separuh urusan agama. Separoh yang lainnya tersebar 
pada berbagai bidang; sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dst.

Dalam surat ar Rum 21 tadi disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan 
setting berpasangan dalam hidup perkawinan agar pasangan itu memperoleh
ke­tenteraman, memperoleh sakinah.

Dalam al Qur'an manusia disebut dengan istilah basyar dan insan. Basyar artinya 
manusia dalam pengerti­an persamaan fisik. Sedangkan insan mengandung 
pengertian psikologis. Kata insan terambil dari kata nasia yansa yang artinya 
lupa, dari kata `uns yang artinya mesra, juga dari kata anasa yanusu yang 
artinya bergejolak. Jadi manusia pada dasarnya adalah makhluk yang memiliki 
tabiat mesra, tetapi suka lupa dan memiliki gejolak ke­inginan yang tak pernah 
berhenti. Selagi manusia dalam keadaan lupa diri dan dalam pengaruh gejolak 
ke­inginannya, maka ia tidak dapat merasakan ketenangan dan ketenteraman hidup. 
Nah dalam hidup berpasangan suami isteri itulah dimaksud supaya manusia 
me­nemukan ketenteraman, yang diperindah dengan kemesraan. Rumah tangga yang 
ideal itu bagai­kan lautan tak bertepi, segala ketegangan, kegelisahan, 
kecemasan, kesepian dan kelelahan akan hilang jika orang berlabuh dalam 
pelabuhan cinta mesra suami isteri.

Apakah otomatis? tidak, sudah barang tentu tidak, tergantung apakah 
persyaratannya itu dipenuhi atau tidak. Menurut hadis Nabi, suatu rumah tangga 
akan mem­peroleh ketenteraman dan kebahagiaan manakala dipenuhi pilar-pilarnya: 
Artinya : Jika Allah menghendaki suatu rumah tangga itu baik, maka Allah akan 
memudahkan terciptanya ke­adaan-keadaan sebagai berikut :

1. Ada kecenderungan kepada agama di dalam rumah tangga itu,
2. Yang muda menghormati yang tua,
3. Di dalam kehidupan sehari-hari mereka bergaul secara lemah lembut,
4. Sederhana dalam membelanjakan harta,
5. Mau interospeksi sehingga mereka mudah bertaubat. (H.R. Dailami)

Wassalam. []
***
.

Re: [Ar-Royyan-5621] "Ini Rumah Allah Apa Bukan Sih...???"

2007-01-15 Thread Achmad Y. Sjarifuddin
Sebagaian dari tanda-tanda mau kiamat, selain banyak pasar (sekarang
mall), juga bermegah-megahan dalam bangunan masjid.

jaerony wrote:
> Asslmkm.Wr.Wb.
> Dari milis KRL-Mania tentang Masjid Dian Al-Mahri, Limo, Depok, siapa
> yang sudah pernah ke sana? Jam berapa saja masjid boleh dikunjungi?
>  
> Wass / Jaerony.-
>  
> - Original Message -
> *From:* Nc 
> 
>  
> 
> */"Ini Rumah Allah Apa Bukan Sih...???"/*
>  
>  
> "Ini Rumah Allah apa bukan sih..??"
> "Rumah Allah apa Rumah jin..?"
> demikian ucap irfan (5 tahun) sore tadi, tepat jam 17.30, beberapa menit
> menjelang waktu maghrib tiba.
> 
>  
>  
> Ceritanya sore tadi (15/1) saya ajak irfan dan raissa (2 tahun)
> mengunjungi Mesjid 'termegah' di Kota Depok, atau bahkan se-Indonesia
> yang terletak desa Meruyung, limo, Depok. Mesjid Emas, demikan bangunan
> super megah ini biasa disapa.
>  

--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam 
memiliki dada yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki 
rambut yang terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya 
pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya 
melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari) 



Re: [Ar-Royyan-5621] "Ini Rumah Allah Apa Bukan Sih...???"

2007-01-15 Thread Lana Sularto
AWW
Mungkin penafsirannya yang tepat bukan dalam arti harfiah bangunannya megah, 
tapi bangunannya megah,
luas dan indah, tapi tidak ada jamaahnya (sangat sedikit) dan juga tidak ada 
kegiatannya, alias
tidak ada yang memakmurkannya.
Setahu saya, bangunan masjid sudah selayaknya harus megah, hal ini karena 
bertujuan selain agar bisa
menampung jumlah jamaah yang banyak (yang brarti harus luas dan luas pasti 
butuh konstruksi yang
mahal dan itu artinya akan terkesan megah), juga agar orang yang sudah masuk 
merasa betah berlama2
di dalam masjid,selain itu seingat saya ada ayat/hadist yang mengatakan bahwa 
Allah menyukai keindahan. 
Justru menurut saya akan sangat lebih tidak baik jika bangunan rumah jamaah 
lebih bagus daripada
masjid (dengan catatan kondisi masjid tidak memadai untuk menampung jamaah).
Itu menurut saya loh, mungkin jamaah lain punya pendapat lain yang disertai 
dengan ayat/hadist,
karena saya sangat kurang dalam hal itu.
WWW
Lana's

- Original message follows -

Sebagaian dari tanda-tanda mau kiamat, selain banyak pasar (sekarang
mall), juga bermegah-megahan dalam bangunan masjid.

jaerony wrote:
> Asslmkm.Wr.Wb.
> Dari milis KRL-Mania tentang Masjid Dian Al-Mahri, Limo, Depok, siapa
> yang sudah pernah ke sana? Jam berapa saja masjid boleh dikunjungi?
>  
> Wass / Jaerony.-
>  
> - Original Message -
> *From:* Nc 
> 
>  
> 
> */"Ini Rumah Allah Apa Bukan Sih...???"/*
>  
>  
> "Ini Rumah Allah apa bukan sih..??"
> "Rumah Allah apa Rumah jin..?"
> demikian ucap irfan (5 tahun) sore tadi, tepat jam 17.30, beberapa menit
> menjelang waktu maghrib tiba.
> 
>  
>  
> Ceritanya sore tadi (15/1) saya ajak irfan dan raissa (2 tahun)
> mengunjungi Mesjid 'termegah' di Kota Depok, atau bahkan se-Indonesia
> yang terletak desa Meruyung, limo, Depok. Mesjid Emas, demikan bangunan
> super megah ini biasa disapa.
>  

--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam 
memiliki dada yang bidang
dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki rambut yang terurai 
sampai ke cuping telinga
(bagian bawah telinga), saya pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian 
berwarna merah, belum
pernah saya melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari) 





--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam 
memiliki dada yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki 
rambut yang terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya 
pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya 
melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari) 



[Ar-Royyan-5624] Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan & Pesona Depok]

2007-01-15 Thread abu

Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan & Pesona Depok

Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini
berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas
betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.

Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya
lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang,
Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan
kerasnya kehidupan di ibukota.

Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel
dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih
dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan
ibarat roda yang berputar.

Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada di
atas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan
50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu
para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji.
Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai
tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan
dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan
hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat
Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks
perumahan Pesona Depok.

Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang
menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. "Karena mereka
bekerjalah saya mendapat rezeki.", katanya.

Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk
memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu.

"Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri." Katanya.

Prinsip manajemen "Bismillah" itu telah dilakukan ketika mulai berusaha
pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai
petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai
tukang taman, sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15
meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.

Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar
10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat,
Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin,
zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa
berhasil.

Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap
juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51
juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli
tanah, membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga
pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun
yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona
Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2.

Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini
telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona
khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4
masih dalam tahap pematangan tanah.

Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600
juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang
dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia
menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang
dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan
pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap
orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat.
Setelah itu, ketika beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi
nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung
sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada
perbedaan antara bawahan dan atasan.

Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi>
seperti ini.

"Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya." Kata pria yang
sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua
harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam
bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa
masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah
disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat
menanam padi.

"Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda
kalaukita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh". Kata Fauzi.

Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri.

"Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk
kesejahteraan karyawan dan sosial." Katanya.

Sekitar 60 % keuntungan digunakan untuk kegiatan sosial, sedangkan
selebihnya dipakai sebagai modal usaha. Sejak empat tahun lalu, ada Rp
70 milyar yang digunakan untuk kegiatan sosial.

"Jadi, keuntungan perusahaan ini adalah nol." Kata Fauzi.

"Jika setiap bangun pagi , kita bisa mensyukuri de

Re: [Ar-Royyan-5624] Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan & Pesona Depok]

2007-01-15 Thread jaerony

Pak Haji ini alamatnya sekarang di mana ya?
Kayaknya kita lagi banyak proposal untuk kegiatan sosial deh.

Wass / Jaerony.-

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Tuesday, January 16, 2007 11:05 AM
Subject: [Ar-Royyan-5624] Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan & 
Pesona Depok]





Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan & Pesona Depok

Fauzi Saleh, contoh seorang pengusaha sukses sekaligus dermawan. Ini
berkat kompak dengan karyawannya. Derai tawa dan langgam bicaranya khas
betawi. Itulah gaya H. Fauzi Saleh dalam meladeni tamunya.

Pengusaha perumahan mewah Pesona Depok dan Pesona Khayangan yang hanya
lulusan SMP tersebut memang lahir dan dibesarkan di kawasan Tanah Abang,
Jakarta. Setamat dari SMP pada tahun 1966, beliau telah merasakan
kerasnya kehidupan di ibukota.

Saat itu Fauzi terpaksa bekerja sebagai pencuci mobil di sebuah bengkel
dengan gaji Rp 700 per minggu. Bahkan delapan tahun silam, dia masih
dikenal sebagai penjaga gudang di sebuah perusahaan. Tapi, kehidupan
ibarat roda yang berputar.

Sekarang posisi ayah 6 anak yang berusia 45 tahun ini sedang berada di
atas. Pada hari ulang tahunnya itu, pria bertubuh kecil ini memberikan
50 unit mobil kepada 50 dari sekitar 100 karyawan tetapnya. Selain itu
para karyawan tetap dan sekitar 2.000 buruh mendapat bonus sebulan gaji.
Total Dalam setahun, karyawan dan buruhnya mendapat 22 kali gaji sebagai
tambahan, 3 bulan gaji saat Idul Fitri, 2 bulan gaji saat bulan Ramadhan
dan Hari Raya Haji, dan 1 bulan gaji saat 17 Agustus, tahun baru dan
hari ulang tahun Fauzi. Selain itu, setiap karyawan dan buruh mendapat
Rp 5.000 saat selesai shalat Jumat dari masjid miliknya di kompleks
perumahan Pesona Depok.

Sikap dermawan ini tampaknya tak lepas dari pandangan Fauzi, yang
menilai orang-orang yang bekerja padanya sebagai kekasih. "Karena mereka
bekerjalah saya mendapat rezeki.", katanya.

Manajemen kasih sayang yang diterapkan Fauzi ternyata ampuh untuk
memajukan perusahaan. Seluruh karyawan bekerja bahu-membahu.

"Mereka seperti bekerja di perusahaan sendiri." Katanya.

Prinsip manajemen "Bismillah" itu telah dilakukan ketika mulai berusaha
pada tahun 1989 silam, yaitu setelah dia berhenti bekerja sebagai
petugas keamanan. Berbekal uang simpanan dari hasil ngobyek sebagai
tukang taman, sebesar 30 juta, beliau kemudian membeli tanah 6 x 15
meter sekaligus membangun rumah di jalan jatipadang, jakarta selatan.

Untuk menyiapkan rumah itu secara utuh diperlukan tambahan dana sebesar
10 juta. Meski demikian, Fauzi tidak berputus asa. Setiap malam jumat,
Fauzi dan pekerjanya sebanyak 12 orang, selalu melakukan wirid Yasiin,
zikir dan memanjatkan doa agar usaha yang sedang mereka rintis bisa
berhasil.

Mungkin karena usaha itu dimulai dengan sikap pasrah, rumah itupun siap
juga. Nasib baik memihak Fauzi. Rumah yang beliau bangun itu laku Rp 51
juta. Uang hasil penjualan itu selanjutnya digunakan untuk membeli
tanah, membangun rumah, dan menjual kembali. Begitu seterusnya, hingga
pada 1992 usaha Fauzi membesar. Tahun itu, lewat PT. Pedoman Tata Bangun
yang beliau dirikan, Fauzi mulai membangun 470 unit rumah mewah Pesona
Depok 1 dan dilanjutkan dengan 360 unit rumah pesona Depok 2.

Selanjutnya dibangun pula Pesona Khayangan yang juga di Depok. Kini
telah dibangun Pesona Khayangan 1 sebanyak 500 unit rumah dan pesona
khayangan 2 sebanyak 1100 unit rumah. Sedangkan pesona khayangan 3 dan 4
masih dalam tahap pematangan tanah.

Harga rumah group pesona milik Fauzi tersebut antara 200 juta hingga 600
juta per unit. Yang menarik tradisi pengajian setiap malam jumat yang
dilakukannya sejak awal, tidak ditinggalkan. Sekali dalam sebulan, dia
menggelar pengajian akbar yang disebut dengan pesona dzikir yang
dihadiri seluruh buruh, keluarga dan kerabat di komplek pesona khayangan
pertengahan september lalu, ada sekitar 4.000 orang yang hadir. Setiap
orang yang hadir mendapatkan sarung dan 3 stel gamis untuk shalat.
Setelah itu, ketika beranjak pulang, setiap orang tanpa kecuali, diberi
nasi kotak dan uang Rp 10.000. tidak mengherankan, suasana berlangsung
sangat akrab. Mereka saling bersalaman dan berpelukan. Tidak ada
perbedaan antara bawahan dan atasan.

Menurut Fauzi, beliau sendiri tidak pernah membayangkan akan menjadi>
seperti ini.

"Ini semua dari Alloh. Saya tidak ada apa2nya." Kata pria yang
sehari-hari berpenampilan sederhana ini. Karena menyadari bahwa semua
harta itu pemberian Alloh, Fauzi tidak lupa mengembalikannya dalam
bentuk infak dan shadaqoh kepada yang membutuhkan. Tercatat, beberapa
masjid telah dia bangun dan sejumlah kaum dhuafa dan janda telah
disantuninya. Usaha yang dijalankannya tersebut, menurut Fauzi ibarat
menanam padi.

"Dengan bertanam padi, rumput dan ilalang akan tumbuh. Ini berbeda
kalaukita bertanam rumput, padi tidak akan tumbuh". Kata Fauzi.

Artinya, Fauzi tidak menginginkan hasil usaha untuk dirinya sendiri.

"Saya hanya mengambil, sekedarnya, selebihnya digunakan untuk
kesejahteraan karyaw

RE: [Ar-Royyan-5624] Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan & Pesona Depok]

2007-01-15 Thread Nugroho, Mulyawan
Ada tambahan.
Saya pernah mendengar bahwa beliau selalu menaruh uang di lemari ibunya,
dan sebelum habis selalu ditambah. Setiap mau pergi tidak lupa minta doa
restu ibunya. Tapi kebenaran tambahan ini wallahu'alam. Hanya untuk
iktibar saja.

Thanks and BR,

Mulyawan W Nugroho | Lab Tech | Nike Indonesia 

+6221-5396-150 Ext. 152 | +6281-616-83416 (cell) 

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 16, 2007 11:06 AM
To: jamaah@arroyyan.com
Subject: [Ar-Royyan-5624] Dibalik Kisah Sukses Pemilik Pesona Khayangan
& Pesona Depok]



--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam 
memiliki dada yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki 
rambut yang terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya 
pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya 
melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari)



[Ar-Royyan-5628] SAMPAH

2007-01-15 Thread agus rasidi

Artikel berikut ini bukan sampah, tapi menceritakan ttg sampah.

---

Pengertian Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil 
aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

:: Sumber-sumber sampah
1. Rumah Tangga
2. Pertanian
3. Perkantoran
4. Perusahaan
5. Rumah Sakit
6. Pasar dll.
::Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Sampah Anorganik/kering
Contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat 
mengalami pembususkan secara alami.

2. Sampah organik/basah
Contoh : Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau 
sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.

3. Sampah berbahaya
contoh : Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll
:: Permasalahan Sampah::
Secara umum pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan 
lingkungan akan dapat mengakibatkan :

1. Tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus
2. Menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara
3. Menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
::Tata cara Pemusnahan sampah
Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan secara sederhana 
sebagai berikut :

a. Penumpukan.
Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara langsung, 
namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat 
murah, sederhana, tetapi menimbulkan resiko karena berjnagkitnya penyakit 
menular, menyebabkan pencemaran, terutama bau, kotoran dan sumber penyakit 
dana badan-badan air.
b. Pengkomposan. Cara pengkomposan meerupakan cara sederhana dan dapat 
menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
c. Pembakaran. Metode ini dapat dilakuakn hanya untuk sampah yang dapat 
dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menhindari 
pencemarn asap, bau dan kebakaran.
d. "Sanitary Landfill". Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi 
cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini 
memerlukan areal khusus yang sangat luas.

::Pemanfaatan Sampah::
1. Sampah basah : Kompos dan makanan ternak
2. Sampah kering : Dipakai kembali dan daur ulang
3. Sampah kertas : Daur Ulang
::Daur ulang
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri 
atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan, pendistribusian dan 
pembuatan produk/material bekas pakai.

Material yang dapat didaur ulang :
1. Botol Bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih bening 
maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
2. Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecualai 
kertas yang berlapis minyak.

3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll
5. Plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll
6. Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.

Manfaat pengelolaan sampah
1. Mengehemat sumber daya alam
2. Mengehemat Energi
3. Menguranagi uang belanja
4. Menghemat lahan TPA
5. Lingkungan asri (bersih,sehat,nyaman)

NOJENIS BARANG LAPAKHARGA/KG
1Gelas Aqua1600
2Kaleng Oli1500
3Ember biasa1100
4Keras (kaset, yakult, botol kecap)150
5Ember hitam (anti pecah)800
6Botol Aqua700
7Putian (botol bayclin, infus)1600
8Kardus500
9Kertas Putih700
10Majalah350
11Koran500
12Duplek (kardus tipis)150
13Semen400
14Besi Beton700
15Besi super450
16Besi pipa250
17Tembaga super8000
18Tembaga bakar7000
19Aluminium tebal6000
20Aluminium tipis4000
21Botol air besar400
22Botol bir kecil, sprite, fanta200

::Sumber koperasi pemulung 2003::


::sumber : panduan ibu
http://www.jala-sampah.or.id/ 



--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memiliki dada yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki rambut yang terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari) 



[Ar-Royyan-5629] [LINGKUNGAN] Bisnis Sampah Sangat Terhormat

2007-01-15 Thread agus rasidi


Bisnis Sampah Sangat Terhormat

Written by Magyartoto T.
Oleh: Rhenald Kasali

Tumpukan sampah yang bau dan menggunung di setiap kota, ternyata mengandung 
potensi bisnis yang besar, sekaligus menyerap tenaga kerja dan membersihkan 
lingkungan. Hidayat telah membuktikanya.

Berikut adalah wawancara dengan Bapak Hidayat


Pak Hidayat ini dulu pernah kita turunkan dengan bisnisnya dari Banten yakni 
tambang kapal, ya?

H: Kita usaha tambang kapal yang tambangnya dari sabut kelapa.

Masih mengambil sabut kelapa dari pasar-pasar?
H: Oh, nggak lagi karena pasar sudah kehabisan, sekarang sudah harus beli 
jadi dan mahal.
Karena itu, kita ngambil dari daerah lain, bahkan dari luar pulau. Kalau 
dulu nggak ada harganya, sekarang orang sudah mengerti jadi harganya sudah 
mahal. Apalagi, pasar lokal maupun ekspor sudah mulai terbuka, jadi 
lumayanlah. Kita mengambil dari Serang, dari Ciamis tapi yang sudah jadi 
lalu kita tinggal jual saja. Prosesnya, sabut kelapa yang baru kita sabut 
lagi dengan dimasukkan ke dalam mesin untuk dipisahkan. Itu ada mesinnya, 
dan kita ajari mereka bagaimana cara memakainya. Dan hasilnya, menjadi 
barang yang sudah jadi dan siap jual dan tentu saja mutunya kualitas ekspor. 
Setelah itu kita tinggal mendatangkan kontainernya.


Mesinnya dari daerah lain?
H: Sebagian ya, karena kita sudah monopoli ha..ha..ha..

Perkembangann mesinnya bagaimana?
H: Perkembangannya menaiklah, lumayan permintaan mesin terus ada.

Di tempat pak hidayat ini saya kagum bagaimana cara pembuatan mesin-mesin, 
mesin apa itu pak namanya?
H: Macam-macam kita bikin. Tapi ada 3 yang kita fokuskan, satu mesin 
pengolah sabut kelapa dan permintaan ekspornya bagus; kemudian mesin pembuat 
pakan ternak. Pakan ternak di sini kan mahal, tergantung sama pabrik, nah 
kita ajarkan bagaimana cara bikin pakan ternaknya, lalu mesinnya mereka cari 
sendiri.


Bagaimana dengan pengetahuan mesinnya?
H: pengetahun mesin itu juga kita ajarkan. Jadi kembali lagi kan untuk 
membeli mesin-mesinnya he..he..he. Tapi, kalau orang lain bayar untuk 
mengajarkannya, nah, kita nggak, gratis saja, sekalian amal kan. Setelah 
itu, barulah kita kasih tahu tempat mencari mesinnya, tuh tokonya di situ.. 
Satu lagi mesin yang kita fokuskan adalah mesin pembuat kompos. Mesin ini 
bagus karena mampu mengolah sampah, jadi sampah itu kita olah dengan mesin 
ini, hasilnya selain bersih, efisien, dan lagi bisa dijual ke petani. Jadi 
sampah itu tidak perlu ditumpuk di lokasi sebesar Bantar-Gebang, dan 
tiap-tiap RT/RW kalau perlu harus punya mesin ini.


Lantas para pemulung bagaimana?
H: Kita kemarin ketemu dengan salah satu pemulung yang tempatnya kumuh, kita 
tawarkan pekerjaan bagaimana kalau dipindahkan ke RT/RW yang tempatnya lebih 
bagus. Tugasnya mengolah sampah dan dikasih duit Rp 5 ribu. Eeh,.nggak mau 
dia. Katanya, wah, saya di tempat sampah bisa dapat Rp 40 ribu. Nah, ini 
artinya di tempat sampah itu ternyata mahal. Padahal, mereka hanya ngmpulin 
kardus, botol aqua, dan kantong-kantong kresek. Jadi, kalau dulu saya jadi 
tukang tahi sapi, sekarang jadi tukang sampah.ha..ha..ha.


Malu nggak?
H: Nggak dong, kenapa mesti malu kalau itu bisa jadi duit.

Jadi itu ada teknologinya, ya?
H: Ya, sampah itu kita atur..

Sampah itu nggak bau?
H: sama sekali tidak.

Bagaimana tuh caranya?
H: Namanya dienzim dan disemprot saja tuh sampah, nggak sampai semenit 
baunya hilang. Hanya semenit bau itu akan hilang dengan motivator atau 
akselerator untuk mempercepat pembusukan sampah. Nah, teknologi kita yang 
buat, jadi kita nggak hanya jual mesin, dan membantu solusi persampahan 
ha..ha..ha.


Mesinnya kayak apa?
H: Bisa saya ceritakan begini. Sampah-sampah yang datang dari rumah-rumah 
menurut data yang ada 70% adalah sampah organik, sampah yang asalnya dari 
benda-benda hiduplah; lalu 20% itu sampah-sampah yang bernilai ekonomis 
kayak kardus, plastik, nah ini biasanya jatah pemulung; dan 10% sisanya 
adalah sampah yang memang harus dibuang kayak pampers dan lain-lain itu kita 
buang dan kita bakar sedikit. Nah, yang 70% ini biasanya dikumpulin 
diangkut, kalau di Jakarta dibawa ke Bantar Gebang kan, dan itu tidak 
diolah. Padahal, secara alami, di sana itu oleh makhluk hidup diurai. 
Pertama, itu dilakukan oleh serangga, unggas, cacing belakangan karena 
bentuknya masih besar-besar. Nah, berapa waktu yang dibutuhkan itu baru 
dilakukan oleh mikroba. Lalu, fungsi kita itu menggantikan unggas, ayam, 
serangga, orong-orong dengan mesin ini.


Sampah dicacah habis dan volumenya turun seperlimanya, 10 kubik tinggal 2 
kubik, jadi lebih padat.
Kalau diangkut saja itu sampahnya, tentu ongkosnya lebih murah. Nah, mesin 
ini saya rancang hampir satu tahun, karena bentuknya untuk mencacah dan 
tidak terlalu mudah, dan membuatnya dibongkar-pasang


Kalau beling, kayu itu keluar?
H: Iya, barang-barang itu keluar sendiri kalau kemasukan beling atau kayu. 
Tapi, jangan disengaja dimasukkan, dan biasanya itu sudah diambilin oleh 
pemulungkan.


Berarti harus ada p

[Ar-Royyan-5630] [LINGKUNGAN] Jangan Buang Sampah ke Luar Rumah

2007-01-15 Thread agus rasidi

Jangan Buang Sampah ke Luar Rumah

Written by Eko Junaedy

Selasa, 24 Januari 2006

''Sampahku bukan urusanku.'' Tahun depan, tak seorang pun bisa berseloroh 
demikian. Paling tidak di DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 
berencana memberlakukan aturan keras soal sampah. ''Tak boleh ada sampah 
yang keluar rumah,'' kata Sri Bebassari, koordinator Asosiasi Sampah 
Indonesia (API), akhir pekan lalu.


Aturan ini memangkas jalur antara rumah tangga dan Tempat Pembuangan Akhir 
(TPA). Kelak, sampah harus diolah sendiri oleh yang empunya rumah. Sampah 
organik diolah menjadi kompos. Sementara sampah plastik dipilah-pilah lalu 
dicacah, lalu dijual. Maklum, 60-70 persen sampah di TPA ternyata berasal 
dari rumah tangga. Sementara TPA yang tersedia sudah overloaded.


Menurut Sri, ini adalah upaya sistematis untuk melahirkan paradigma baru di 
masyarakat, yakni, ''Sampahku tanggung jawabku.'' Mungkinkah terwujud? 
Sejumlah kota di dunia telah membuktikannya. Kota-kota tebersih di dunia, 
Vancouver, Kawasaki, Singapura, semula juga melibatkan partisipasi warganya 
dalam memerangi sampah.


Pada tahap awal, insentif bagi warga amatlah penting. Di Curitiba, Brasil, 
pemerintah setempat menerapkan aturan kreatif. Setiap kantong sampah yang 
dikumpulkan, dapat ditukar dengan susu, telor, atau tiket bus. Strategi 
rewards seperti inilah yang mendasari Bank Dunia memulai proyek kompos di 
Jakarta. Dana 10 juta dolar digelontorkan. Targetnya menghasilkan target 60 
ribu ton kompos pada tahap pertama. `'Setiap ton kompos dari warga dihargai 
Rp 300 ribu,'' ungkap Sri Bebassari.


Terabaikan
Sebanyak 2-3 liter sampah dilahirkan setiap penduduk di perkotaan di 
Indonesia saban harinya. Produksinya diperkirakan bakal meningkat menjadi 
tujuh liter sampah per kapita dalam 10 tahun ke depan. Jadi, ada sekitar 500 
ribu ton sampah nantinya harus diurus setiap hari. Sayangnya hingga saat ini 
belum satu pun kota yang memiliki master plan pengelolaan sampah 
komprehensif dan TPA yang representatif.


''Sejatinya, pengelolaan sampah memang belum dianggap prioritas di negeri 
ini, jika tidak bisa dikatakan terabaikan,'' tutur Sri Bebassari, di 
sela-sela acara field workshop tentang sampah yang digelar Yayasan Bina 
Pembangunan dan Kementerian Lingkungan Hidup, 18-19 Januari lalu.


Dari aspek legal, kata dia, RUU sampah hingga kini masih berstatus draf 
akademis dan sudah terkatung-katung selama tiga tahun. Sementara dari aspek 
institusional, lanjutnya, belum ada institusi tinggi di negeri ini yang 
bertanggung jawab mengurus sampah.


Di Jepang, 16 menteri malah langsung terlibat mengurusi sampah. Di Singapura 
persoalan sampah juga ditangani menteri dibantu perusahaan swasta bonafid. 
''Di sini, persoalan sampah ditangani oleh tingkat dinas kebersihan. Mereka 
harus mendesain program sekaligus bertindak sebagai operator. Jelas 
kedodoran,'' paparnya.


Di Kampung Banjarsari, Cilandak, Jakarta Selatan, lingkungan asri dapat 
diciptakan lewat advokasi intensif. Mimpi kota bersih telah terwujud di 
kampung ini. Inilah salah satu daerah terasri di Jakarta, yang memperoleh 
penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Banjarsari semula adalah 
kawasan kumuh, namun berhasil bersolek diri secara radikal.


Adalah Harini Bambang Wahono (73 tahun), sang pelopor `revolusi hijau' di 
Banjarsari. Harini mencetuskan empat resep cepat untuk berurusan dengan 
sampah: reduce, reuse, recycle, dan replant. Warga Kampung Banjarsari telah 
menerapkan resep ini, dan terbukti berhasil menyulap lingkungan jadi bersih. 
Pembuatan kompos di rumah tangga bahkan sudah menjadi budaya.


Menurut Harini, resep itu bisa dilakukan siapa pun. `'Namun, tetap saja 
kuncinya adalah action,'' tutur dia. Akar persoalan sampah di Indonesia, 
menurut Sri Bebassari, adalah political will.

Tong Sampah Pajangan
Ingin tahu seberapa maju sebuah negara? Tengoklah Tempat Pembuangan Akhir 
(TPA) sampahnya. Itulah yang diyakini dan dilakoni Ir Sri Bebassari Msi, 
koordinator Asosiasi Persampahan Indonesia (API), sepanjang 25 tahun ke 
belakang. Tak terkecuali, TPA negara di mapan seperti Prancis, Amerika 
Serikat, atau Jepang pun, masuk ke daftar kunjungannya.


Tapi soal Indonesia, Sri agaknya punya catatan tersendiri. ''Indonesia sudah 
mampu mendirikan pabrik pesawat terbang, tapi anehnya, mengurus sampah tidak 
pernah becus,'' tutur mantan peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan 
Teknologi (BPPT) itu.


Sri menengarai, nyaris seluruh TPA di Indonesia tidak layak operasi. Tragedi 
longsor TPA Leuwigajah, Bandung, awal 2005 lalu adalah bukti nestapa 
pengelolaan sampah di negeri ini. Naasnya, upaya pengelolaan sampah secara 
mutakhir pun gagal terwujud. Di Bojong, Kabupaten Bogor, rencana pendirian 
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dihalau warga. ''Riset API 
menunjukkan Indonesia sudah ketinggalan 20 tahun dalam manajemen pengelolaan 
sampah,'' kata Sri.


Kota-kota di Indonesia belum jera menerapkan manajemen pengelolaan sampah 
berbasis TPA. I

[Ar-Royyan-5631] [LINGKUNGAN] Kreatif dengan sampah

2007-01-15 Thread agus rasidi


Kreatif dengan sampah

Written by Magyartoto T.
Oleh: Rhenald Kasali


Acara radio talk di M97FM bertajuk Bedah Bisnis Rhenald Kasali ini telah 
berlangung hampir empat  tahun. Setiap Senin kami tampilkan seorang 
pengusaha atau professional, yang menurut kami layak untuk diikuti 
perjalanan bisnisnya. Hanya beberapa kali Senin saja acara ini absent 
apabila pada Senin itu bertepatan dengan Lebaran atau hari libur. Artinya, 
sudah lebih 150 pengusaha dan professional yang kami undang ke studio.



Salah satu tamu yang pernah kami undang adalah Hidayat, seorang pengusaha 
yang bergerak di bidang agrobisnis. Pekan lalu, Hidayat kembali kami undang, 
bukan karena tidak ada tamu yang lain. Tetapi, setelah empat tahun, banyak 
perkembangan yang terjadi yang membuat bisnis tambah maju (atau bertambah 
mundur pada kasus lain).


Hidayat mengemukakan soal pengelolaan sampah, dalam arti mendaur ulang 
sampah sehingga mempunyai nilai ekonomis yang baik, dan menyerap tenaga 
kerja, sekaligus mengatasi masalah sampah.


Di bawah ini adalah catatan saya tentang Hidayat.

Kalau Pemda DKI sudah tidak bisa mengatasi masalahsampah di Bantar Gebang, 
karena Pemda Bekasi menolak sampah dari DKI, tapi lain halnya dengan Hidayat 
ini. Betapa tidak. Kalau sampah menurut sebagian orang adalah musibah, tapi 
di tangan Hidayat, sampah menjadi suatu oppurtinity, menjadi suatu peluang 
bisnis yang menjanjikan. Namun, tentu saja oppurtinity ini tak bisa 
dikerjakan sendirian. Melainkan harus dibangun dulu komunitasnya, harus 
dibangun dulu sistemnya. Seperti yang dilakukan Hidayat ini.


Ia tak hanya menjual mesin pengolah sampah, tapi juga menjual sistemnya, 
sehingga mereka bisa mengerjakan, memakainya, dsb. Jadi, proses inilah yang 
dinamakan memberdayakan. Suatu proses yang jika pasarnya belum ada dan mau 
diadakan, maka pasar itu harus diciptakan, ditimbulkan kebiasaan, termasuk 
dilatih, diberi alat, sampai mereka mengupayakan entrepreunership. Sehingga, 
nantinya, dapat menghasilkan entrepreuner-entrepreuner baru. Tentu saja ini 
diharapkan tidak saja di Jakarta, tapi hampir di seluruh daerah yang 
mempunyai persoalan sama: sampah.


Namun, sayangnya, kecenderungan di kota yang muncul bukannya pengusaha tapi 
para pemimpin-pemimpin komunitas itu, seperti RT-nya, RW-nya, pengelola 
lingkungan. Padahal, semestinya, pengusaha-pengusaha gede melihat peluang 
ini. Daripada mereka menyewa truk-truk untuk mengangkut sampah, mereka bisa 
mengelola saja itu sampah. Toh, mereka punya lahannya.


Bahkan mereka bisa memberikan pekerjaan kepada para pemulung dan orang-orang 
lain di sana daripada menciptakan masalah-masalah baru buat Pemda. Tentu 
saja semua ini perlu digarap dengan kesungguhan. Kesungguhan agar kita bisa 
melihat masyarakat bergerak, dan mudah-mudahan ini juga ditangkap 
komunitas-komunitas lain.


Orang seperti Hidayat ini harus menjadi seorang messenger. Dibangkitkan dan 
disebarluaskan usahanya, sehingga sampah tidak bertebaran di mana-mana. 
Tapi, selain dari itu, yang jelas peluang bisnis ini bagus dan 
menguntungkan. Cuma, masalahnya, terkadang orang pemda itu tidak tertarik 
dengan masalah-masalah ini karena mereka itu bukan entrepreuner, mereka itu 
birokrat.


Inilah yang kita bisa lihat, di pemda itu tidak ada orang-orang yang 
intrapreuner, yaitu karyawan yang berjiwa entrepreuner. Dan masalah yang 
kedua adalah, mainset mereka itu adalah anggaran. Kalau mesinnya itu seharga 
Rp 10 juta, maka di mark-up lah, atau diminta komisinya berapa. Nah, selama 
mereka mainsetnya anggaran, mereka akan cuma menghabiskan anggaran, mereka 
akan menghabiskan yang besar-besar. Karena itu, sudah seharusnya masyarakat 
bergerak, dan masyarakat melakukan kontrol serta mendesak pemerintah untuk 
mengatasi masalah sampah dengan lebih efisien. Jadi, jangan sampai Pemda 
menghabiskan anggaran seenaknya saja. Tentunya lebih baik memikirkan dan 
segera mencari jalan keluar persoalan daripada memikirkan bagaimana caranya 
menghabiskan anggaran. 



--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memiliki dada yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki rambut yang terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari) 



[Ar-Royyan-5632] [LINGKUNGAN] Bikin Kompos di Rumah

2007-01-15 Thread agus rasidi


Bikin Kompos di Rumah

Written by Eko Junaedy

Memandang sampah bukan sekadar barang-barang bekas seharusnya dimulai dari 
rumah. Hal sederhana dimulai dengan memilah-milah antara sampah basah dan 
sampah kering sehingga sampah yang masih bisa dipakai bisa diambil pemulung 
atau dimanfaatkan sendiri tanpa perlu repot memisahkan lagi.


Memilah sampah di sebagian kecil rumah tangga di Jakarta memang sudah 
diterapkan. Yang terbuang akhirnya hanya sampah basah seperti sisa-sisa 
sayuran, buah, atau daun-daun dari tanaman di sekitar rumah.


Keinginan untuk bisa mengajak warga bisa memanfaatkan sampah mendorong Teti 
Suryati (45), warga RT 04 RW 05 Kampung Bulak, Klender, Jakarta Timur, 
gencar sosialisasi dari pintu ke pintu. Awalnya, sekadar memperkenalkan 
pemilahan sampah basah, sampah kering, serta sampah limbah berbahaya dan 
beracun.


Dengan beragam ilmu yang diperolehnya saat terpilih menjadi instruktur 
lingkungan hidup untuk guru-guru se-DKI Jakarta di bawah naungan Western 
Java Environment Management Project (WJEMP) dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta 
sejak tahun 2005, Teti berusaha untuk mengajak warga bisa mengolah sampah 
menjadi barang lain yang bisa digunakan kembali. Impiannya sederhana, 
pengolahan sampah itu bisa dimulai dari rumah.


"Sampah kering sudah biasa dimanfaatkan, tetapi yang sampah basah tetap 
dibuang begitu saja. Padahal, sampah jenis ini bisa dibuat jadi kompos. 
Namun, pembuatan kompos sering kali tidak menarik minat warga," kata ibu 
tiga anak ini.



Menciptakan alat sederhana

Dari ajakan itu, akhirnya tercipta belasan alat pembuatan kompos. Dengan 
memanfaatkan kaleng bekas cat berukuran 25 kilogram yang dicat atau digambar 
secara menarik, dibuatlah wadah untuk menampung sampah basah yang hendak 
diubah menjadi kompos.


Di dalam kaleng yang dilubangi di bagian samping dan bawah itu diberi besi 
berjeruji yang memiliki putaran di luar. Dengan alat ini, warga yang membuat 
kompos tinggal memutar saja alat pemutar tanpa harus membuka tutup kaleng.


Prinsipnya, tumpukan sampah dalam kaleng itu harus diaduk untuk mengurangi 
suhu tinggi. Oksigen juga harus leluasa untuk membantu fermentasi yang baik. 
Dengan demikian, sampah tidak bau.


"Kaleng baru penuh sekitar tiga bulan. Sampah dapur setiap rumah kan sedikit 
sekali. Sisa-sisa sampah itu dipotong-potong, lalu dimasukkan ke kaleng," 
ujar Teti yang dikenal sebagai penggerak cinta lingkungan di RW-nya.


Menurut Teti, pembuatan kompos bisa dilakukan secara tradisional atau dengan 
menambahkan mikroorganisme. Untuk rumah tangga yang menghasilkan sampah 
basah sekitar 0,5- 2 kilogram per hari, lebih baik memilih cara tradisional.


Di bagian bawah kaleng diberi pasir setinggi 10 sentimeter. Di atasnya 
ditaruh sampah basah yang sudah dicacah. Untuk mengurangi bau bisa ditaburi 
tahi gergaji atau kompos yang sudah jadi. "Sampah kan jadi tidak terbuang 
percuma dan tidak memakan tempat. Jika pakai mikroorganisme, biasanya saya 
pakai EM4, dalam dua minggu sampah sudah jadi kompos," katanya. Ester L 
Napitupulu
Sumber : KOMPAS 



--
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Al Bara radhiyallah anhu ia berkata: Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memiliki dada yang bidang dan lebar, beliau Shalallaahu alaihi wasalam memiliki rambut yang terurai sampai ke cuping telinga (bagian bawah telinga), saya pernah menyaksikan beliau mengenakan pakaian berwarna merah, belum pernah saya melihat sesuatu yang lebih indah daripada itu. (HR. Al-Bukhari)