[Ar-Royyan-8960] Re: Surat-Surat Nabi Muhammad - Kepada raja Annajasyi
Ucapan Amru bin Ummayah kepada raja Annajasyi: Wahai Ash-hamah, Dengarkan aku akan berbicara sesungguhnya anda telah mengasihi kami seperti halnya salah seorang dantara kami. Kami yakin andapun akan membela kami bagaikan salah seorang diantara kami sendiri. Setiap kali kami mengharapkan kebaikan anda, pasti memeperolehnya. Walaupun kami tidak mengajukan perlindungan anda dari dan kejahatan, kami memperoleh keamanan. Anda dan kami adalah satu, sama-sama dari Adam. Kitab injil yang ditangan anda merupakan saksi di antara kita yang tidak dapat ditolak kebenarannya dan merupakan hakim untuk tidak berlakunya kezaliman. Di situlah (Injil) terletak kebaikan dan keutamaan tujuan. Apabila anda menolak ajaran Nabi yang buta aksara ini maka sama halnya dengan sikap kaum Yahudi terhadap Isa bin Maryam. Beliau telah menyebarkan utusan-utusannya kepada manusia, dan harapan kepada anda lebih besar ketimbang harapan kepada mereka dan perasaan aman dari anda melebihi mereka karena kebaikan anda yang lalu dan pahala yang menunggu anda. Pada 23 April 2009 08:20, wawan wahyu wawan.wa...@gmail.com menulis: Annajasyi adalah raja Habasyah dan bernama Ashham bin Abjar. kaum muslimin pertamakali hijrah ke negeri habasyah pada bulan ke 5 kenabian dam kerasulan Muhammad Saw. Dalam waktu yang tidak terlalu lama pada tahun itu juga dilakukan hijrah ke dua. Nabi Saw mengutus sahabat Amru bin Ummayah Adhdhamri kepada Annajasyi dengan membawa surat yang terdidi dari 17 baris: Bismillahirrahmanirrahim. dari Muhammad Rasulullah. Salam kepada Annajasyi Pembesar Alhabasyah. Salam kepada siapa yang mengikuti petunjuk amma Ba'du. Sesungguhnya aku bertauhid kepada yang Tiada Tuhan selain Dia. yang Maharaja yang Mahasuci, yang Maha Pemberi keselamatan, Yang Maha Pemberi Keamanan, Yang Maha Pelindung. Dan Aku bersaksi bahwa Isa Ibnu Maryam (tiupan) roh dari Allah (yang terjadi) dengan Kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam yang perawan yang baik dan menjaga diri (suci) lalu mengandung (bayi) Isa dari wahyu. dan tiupan-Nya sebagaimana menciptakan Adam dengan tangan-Nya. Dan aku mengajak engkau kepada Allah yang Esa, tidak mempersekutukan sesuatu bagi-Nya dan taat patuh kepada-Nya dan agar aku mengikuti aku dan meyakini (ajaran) yang datang kepadaku. Sesungguhnya aku utusan allah. dan aku mengajak kamu dan tentaramu kepada Allah yang Maha Perkasa dan agung. Dan aku telah sampaikan nasehatkan maka terimalah nasehatku. Dan salam bagi yang mengikuti petunjuk ini. Allah Rasul Muhammad - stempel Pada 22 April 2009 08:46, wawan wahyu wawan.wa...@gmail.com menulis: Diambil secara ringkas dari Buku: Surat-Surat Nabi Muhammad Pengarang: Kholid Sayyid Ali Terbitan Gema Insani Press Tahun: 1990 Ada sekitar 46 sekretaris yang disebutkan di buku ini. Diantara mereka ada yang khusus mendampingi Nabi Saw. Ada juga yang menangani bidang mumalat (perdata), bidang hutang piutang, segala bentuk perjanjian, bidang inventarisasi, dan ada pula yang dikhususkan menulis surat kepada pengusa-penguasa, raja-raja dan mencatat wahyu dari Allah Swt.
[Ar-Royyan-8961] Fw: The Power of Kepepet
maaf, saya kepepet harus kirim email ini semoga bermanfaat. - Original Message - From: Rudy_Tjahjono Sent: Friday, May 29, 2009 10:01 AM Subject: Fw: The Power of Kepepet - Forwarded by Rudy Tjahjono/SRP/APP on 05/29/2009 09:48 AM - Roro M 05/29/2009 09:41 AM To cc SubjectThe Power of Kepepet __ The Power of Kepepet dan kebetulan-kebetulanpun terjadi... Seandainya sekarang Anda tidak memiliki uang tabungan. Penghasilan pun kurang dari 5 juta sebulan. Apakah Anda bisa mendapatkan uang 50 juta, jam 9 esok hari? Saat saya menanyakan pertanyaan ini kepada peserta seminar, hampir semua menjawab, tidak bisa. Kenapa? Karena mereka mengukur kemampuannya berdasarkan kondisi normal mereka. Dengan penghasilan 5 juta perbulan, jika saving-nya 2 juta perbulan, maka perlu 25 bulan untuk mendapatkan 50 juta. Bagaimana jika pertanyaan saya ubah? Seandainya, malam hari ini, anak Anda atau orang yang paling Anda sayangi mendadak sakit keras. Dokter mendiagnosa ada sebuah tumor ganas yang harus dioperasi besok juga, jika tidak, maka nyawanya akan melayang. Sedangkan operasi hanya bisa dilaksanakan jika Anda menyerahkan uang tunai sejumlah 5 juta rupiah sebelum jam 9 esok hari. Bagaimana? Apakah Anda masih akan mengatakan tidak bisa? Mayoritas akan menjawab, Harus bisa. Kenapa? Karena kepepet, jika tidak, nyawa orang yang kita cintai tsb akan melayang. Jadi sebenarnya jika dalam kondisi yang kepepet dan tidak diberikan pilihan untuk tidak bisa, manusia akan mencari jalan untuk berpikir bagaimana harus bisa. Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan orang tua atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak? Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi luar biasa, di luar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter, saat kebakaran. KEPEPET VS IMING-IMING Ada 2 sebab yg membuat orang tak tergerak untuk berubah. Yang pertama adalah impiannya kurang kuat, yang kedua tidak kepepet. Dua hal tersebut yang seringkali disebut orang sebagai motivasi. Kesalahan fatal yang timbul oleh sebagian besar motivator ataupun trainer motivasi lainnya adalah hanya menggunakan impian sebagai 'iming-iming' untuk menggerakkan audiens. Apa Impian anda? Siapa yang impiannya punya mobil mewah? Rumah mewah? atau bahkan kapal pesiar? Memang, saat di ruang seminar, mereka sangat terbawa dan termotivasi oleh sang motivator. Tapi masalahnya, sepulang dari seminar, mereka dihantam kemalasan, mungkin juga halangan-halangan bahkan seringkali oleh orang-orang yang mereka sayangi. Apa jadinya? Mereka tetap diam ditempat. Contoh yang kedua, ada seorang salesman yang bekerja di suatu perusahaan. Seperti perusahaan lainnya, mereka menerapkan sistem bonus. Jika anda mencapai target yang telah ditentukan, maka anda akan mendapat bonus jalan-jalan keluar negeri! kata managernya. Gimana, semangat? lanjut manager berinteraksi. Semagaat..ngat..ngat! sambut salesman, sambil mengepalkan tangannya seolah siap tempur. Bulan demi bulan pun berlalu tanpa pencapaian target. Kemudian si manager bertanya,Apa bonus yang aku tawarkan kurang besar?. Enggak kok Pak, cukup besar, mudah-mudahan bulan depan tercapai Pak. Setelah 3 bulan masa 'iming-iming' tak berhasil, si manager mulai mengubah strategi. Dia berteriak agak menekan di dalam meetingnya,Pokoknya, jika anda tidak bisa mencapai target penjualan yang sudah saya tetapkan, anda saya PECAT!. Nah, keluarlah keringat dingin si salesman. Sekeluar dari ruangan dia langsung menyambangi calon-calon customernya, kerjanyapun semakin giat. Malas, malu, nggak pe-denya hilang seketika. Kok bisa? Karena KePePet! Yang dia pikirkan, jika dia tidak dapat memenuhi target, dia akan dipecat. Jika dipecat, penghasilannya akan nol. Trus anak istriku makan apa? pikirnya. Anehnya, target penjualan yang selama ini tidak pernah tercapai, bisa juga terlampaui. Itulah yang disebut The Power of Kepepet. 97% orang termotivasi karena Kepepet, bukan karena iming-iming. Maka dari itu ada pepatah mengatakan bahwa Kondisi Kepepet adalah motivasi terbesar di dunia!. Banyak perusahaan mengkampanyekan Visi besarnya kepada seluruh karyawannya. Apa jawab mereka? Emang gua pikirin!. Bukannya salah karyawan yang tidak peduli terhadap visi perusahaan, tapi karena visi itu tak terlihat oleh karyawan. Mereka lebih termotivasi oleh sesuatu yang berupa ancaman, baik situasi dimasa mendatang ataupun berupa punishment. John P. Kotter (Harvard Business Review) mengemukakan Establishing Sense of Urgentcy adalah langkah pertama untuk menggerakkan perubahan dalam suatu organisasi. Dengan melihat ancaman-ancaman terhadap kompetisi dan krisis, membuat mereka tergerak, sebelum mengkomunikasikan visi. Fungsi Visi adalah memberikan arah, sedangkan The Power of Kepepet yang mendorong untuk bergerak. MENCIPTAKAN KONDISI KEPEPET
[Ar-Royyan-8962] FWD: [Klaten] Ayat-Ayat Sukses (Sebuah Pengalaman Berharga untuk Pengusaha Muslim)
Sebuah tulisan yang menarik nih... * Ayat-Ayat Sukses (Sebuah Pengalaman Berharga untuk Pengusaha Muslim) * *Pelajaran Berharga dari Fotografi* Saya gemar fotografi landscape, sangking seringnya memfoto saya diberi rezeki berupa kesempatan untuk berjumpa dengan tornado yang cukup besar dan berhasil memfotonya dengan baik (walaupun takut dan tegang ndak karuan). Dengan bangga saya pamerkan foto tornado saya tersebut ke teman2, ada beberapa yang dengan spontan menjawab kau beruntung sekali, dalam hati saya 100% setuju dengan pernyataan tersebut, saya benar-benar beruntung, tapi karena melihat situasi saat itu juga hadir teman2 yang 'rada pemalas' maka saya menjawabnya dengan sedikit menyindir, saya jawab ya saya benar-benar beruntung karena saya rajin kepantai untuk mengambil foto, seandainya saya rajin berpangku tangan dirumah mana mungkin saya bisa beruntung memfoto tornado tsb dengan hasil yang baik Maksud pernyataan saya tersebut adalah mungkin saja Anda punya alat fotografi canggih, namun karena jarangnya Anda keluar mengambil foto maka : - Kesempatan Anda untuk menemukan momen2 istimewa menjadi lebih kecil daripada jika Anda sering keluar mengambil foto. - Karena jarangnya praktek, maka saat ada kejadian istimewa tsb mungkin Anda begitu tegang sehingga tidak ada satupun foto yang bagus baik dari sisi teknis dan kualitas gambar. - Karena kurangnya motivasi dan ambisi maka bisa jadi Anda lari saat kejadian tersebut berlangsung, bukannya mengambil kamera, mengatur setting dengan baik dan mengambil foto dengan tenang. Nah contoh pengalaman diatas sama dengan yang kita alami sebagai pengusaha, penuh dengan faktor usaha, motivasi, pengalaman, ketegangan dan faktor keberuntungan. *Usaha yang Bertemu dengan Peluang* Sekitar 13 tahun yang lalu seorang teman berbagi ilmu dengan saya, bahwa di suatu buku 'barat' ditulis bahwa keberuntungan adalah USAHA yang bertemu dengan PELUANG, artinya timing dan momen-nya pas, ketemu di suatu titik, artinya jika tidak usaha maka pasti peluang tsb tidak akan ditemukan, tapi jika memang nasib tidak bagus maka sehebat apapun usahanya maka peluang tersebut tidak akan ketemu. Nah dari perjalanan hidup kita sebagai pengusaha muslim dapat kita simpulkan bahwa berhasil tidaknya dan seberapa cepat kita bisa ketemu dengan peluang (setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh) adalah murni peran Yang Maha Kuasa Allah Ta'ala, yaitu apakah kita dimudahkan untuk bertemu dengan peluang tersebut atau tidak. Sehingga akhirnya dapat dinyatakan kita beruntung. Meskipun harus diakui bahwa usaha (ikhtiar) kita pun tidak luput dari kekuasaan Allah Ta'ala, karena kalau kita diciptakan sebagai manusia idiot tentu saya tidak dapat menulis artikel ini dan Anda tentu tidak akan membacanya, atau jari2 saya dibuat kaku dan mata Anda dibuat rabun *Orang Bodoh dan Orang Pintar* Lagi-lagi seorang teman menasehati saya dan beruntung saya punya teman yang senang memberi nasehat, bahwa dia pernah mendengar dari seorang pengusaha disuatu seminar bahwa Orang bodoh dikalahkan oleh orang pintar, orang pintar dikalahkan oleh orang curang, orang curang dikalahkan oleh setelah kutunggu-tunggu ternyata jawabannya adalah ... dikalahkan oleh orang yang beruntung, karena ada saja jalan keluar untuk selamat dari kejahatan orang yang curang tsb. Namun bagaimana caranya agar jadi orang beruntung ? pengusaha tersebut menjawab yaitu dengan berbuat baik kepada manusia maka nanti yang dilangit akan baik kepadamu. *Saya terus penasaran, karena jawaban tersebut rasanya pernah saya dengar dalam Al-Quran atau Hadist, sehingga segera saya membuka program Al-Quran di komputer, mencari kata 'beruntung' ternyata keluar banyak sekali ayat-ayat yang menerangkan cara agar kita beruntung, atau cari kata 'rugi', dst... (Silahkan Anda lakukan dan temukan ayat2 sukses tersebut). * /Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk./ (QS. 2:16) /Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. / (QS. 3:130) /Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. / (QS. 7:69) /Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung./ (QS. 7:157) /Sesungguhnya tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa./ (QS. 10:17) /Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung./ (QS. 12:23) /Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman./ (QS. 23:1) /Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung./ (QS. 23:117) /Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung./ (QS. 24:31) /Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)./ (QS. 28:82) Dst *Demikian juga dengan Hadist-hadist yang terkait dengan masalah ini ternyata