Re: [Ar-Royyan-3501] Adab Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM [bcc][faked-from][heur]

2006-02-15 Terurut Topik Ridof Saputra
Makasih pak agus.
On 2/15/06, agus rasidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

berikut dari www.tawakal.or.id 
 
Senda Gurau Rasulullah 
Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua.
Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, "Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.
"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW. "Ia tidak mampu", kata perempuan itu."Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta"."Ia tidak mampu".
Para sahabat yang berada di situ berkata, "bukankah unta itu juga anak unta?"Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu". 
"Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW.Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "kenapa kamu ini?". 
"Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya.Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua". 
Perempuan itu lalu menangis. Rasulullah menjelaskan, "tidakkah kamu membaca firman Allah ini,Serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".
Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, Rasulullah turut tersenyum. 
 


----- Original Message ----- 
From: Ridof Saputra
 
To: jamaah@arroyyan.com 
Sent: Wednesday, February 15, 2006 3:56 PM
Subject: Re: [Ar-Royyan-3501] Adab Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM [bcc][faked-from][heur]
 
waduh saya jadi bingung nih. kalo bisa dijelaskan dengan lebih terperinci uraian hadistnya soalnya saya suka membuat orang tertawa. dan kasian juga para pelawak, mereka pasti bisa masuk neraka karena pekerjaan itu. saya yakin kalo hadist yang ditulis ini belum tuntas uraiannya. yakin banget.. tapi lemes juga kalo ternyata Allah bilang begitu. 

Apa Allah bilang begitu ada firmannya kasih tau ya yang jeelass bange 
On 15 Feb 2006 08:20:51 -, Lana Sularto <
[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
9. Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits nabiSAW:"Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi ALLAH SWT 
di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa." (HRBukhari)Mohon ditekankan kata "BANYAK" di nomor 9, dan "SUKA" di hadits, artinya kalo sedikit atau tidak
begitu suka kan gak papa toh?Coba bandingkan dengan "TIDAK" ada canda sama sekali.. pasti amat sangat membosankan, nah kalomembosankan kan jadi masuk adab nomor lainnya, yang pasti bagaimana orang mau mendengarkan kalo 
bicaranya membosankan..Lana's--Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913Website 
http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com


Re: [Ar-Royyan-3501] Adab Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM [bcc][faked-from][heur]

2006-02-15 Terurut Topik agus rasidi



berikut dari www.tawakal.or.id 
 
Senda Gurau Rasulullah 
Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda 
menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, 
bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua.Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar 
saja.Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, 
"Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya."Aku akan naikkan 
engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW. "Ia tidak mampu", kata 
perempuan itu."Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta"."Ia 
tidak mampu".Para sahabat yang berada di situ berkata, "bukankah unta 
itu juga anak unta?"Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu 
Rasulullah SAW,"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu". 
"Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW.Perempuan 
itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya 
dengan keheranan, "kenapa kamu ini?". "Rasulullah memberitahu bahwa dalam 
matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" 
kata suaminya.Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya 
Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai 
ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua". Perempuan itu lalu 
menangis. Rasulullah menjelaskan, "tidakkah kamu membaca firman Allah 
ini,Serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan 
istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah 
disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya 
umurnya".Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam 
hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling 
suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, 
Rasulullah turut tersenyum. 

  - Original Message ----- 
  From: 
  Ridof 
  Saputra 
  To: jamaah@arroyyan.com 
  Sent: Wednesday, February 15, 2006 3:56 
  PM
  Subject: Re: [Ar-Royyan-3501] Adab 
  Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM [bcc][faked-from][heur]
  
  waduh saya jadi bingung nih. kalo bisa dijelaskan dengan lebih terperinci 
  uraian hadistnya soalnya saya suka membuat orang tertawa. dan kasian juga para 
  pelawak, mereka pasti bisa masuk neraka karena pekerjaan itu. saya yakin kalo 
  hadist yang ditulis ini belum tuntas uraiannya. yakin banget.. tapi lemes juga 
  kalo ternyata Allah bilang begitu. 
  Apa Allah bilang begitu ada firmannya kasih tau ya yang 
  jeelass bange 
  On 15 Feb 2006 08:20:51 -, Lana Sularto <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote: 
  9. 
Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits 
nabiSAW:"Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi ALLAH SWT 
di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa." 
(HRBukhari)Mohon ditekankan kata "BANYAK" di nomor 9, dan "SUKA" 
di hadits, artinya kalo sedikit atau tidakbegitu suka kan gak papa 
toh?Coba bandingkan dengan "TIDAK" ada canda sama sekali.. pasti amat 
sangat membosankan, nah kalomembosankan kan jadi masuk adab nomor 
lainnya, yang pasti bagaimana orang mau mendengarkan kalo bicaranya 
membosankan..Lana's--Milis 
Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913Website http://www.arroyyan.com ; Milis 
jamaah[at]arroyyan.com


Re: [Ar-Royyan-3501] Adab Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM [bcc][faked-from][heur]

2006-02-15 Terurut Topik Ridof Saputra
waduh saya jadi bingung nih. kalo bisa dijelaskan dengan lebih terperinci uraian hadistnya soalnya saya suka membuat orang tertawa. dan kasian juga para pelawak, mereka pasti bisa masuk neraka karena pekerjaan itu. saya yakin kalo hadist yang ditulis ini belum tuntas uraiannya. yakin banget.. tapi lemes juga kalo ternyata Allah bilang begitu.

Apa Allah bilang begitu ada firmannya kasih tau ya yang jeelass bange 
On 15 Feb 2006 08:20:51 -, Lana Sularto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
9. Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits nabiSAW:"Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi ALLAH SWT
di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa." (HRBukhari)Mohon ditekankan kata "BANYAK" di nomor 9, dan "SUKA" di hadits, artinya kalo sedikit atau tidak
begitu suka kan gak papa toh?Coba bandingkan dengan "TIDAK" ada canda sama sekali.. pasti amat sangat membosankan, nah kalomembosankan kan jadi masuk adab nomor lainnya, yang pasti bagaimana orang mau mendengarkan kalo
bicaranya membosankan..Lana's--Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913Website 
http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com


Re: [Ar-Royyan-3501] Adab Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM [bcc][faked-from][heur]

2006-02-14 Terurut Topik Lana Sularto
 9. Menghindari banyak canda, berdasarkan hadits nabi
SAW:

"Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi ALLAH SWT
di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa." (HR
Bukhari)

Mohon ditekankan kata "BANYAK" di nomor 9, dan "SUKA" di hadits, artinya kalo 
sedikit atau tidak
begitu suka kan gak papa toh? 
Coba bandingkan dengan "TIDAK" ada canda sama sekali.. pasti amat sangat 
membosankan, nah kalo
membosankan kan jadi masuk adab nomor lainnya, yang pasti bagaimana orang mau 
mendengarkan kalo
bicaranya membosankan.. 

Lana's

--
Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913
Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com




Re: [Ar-Royyan-3501] Adab Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM [bcc][faked-from][heur]

2006-02-14 Terurut Topik djarot





Ass.WW
Kiamat, padang mahsyar, hisab yang berupa penimbangan amal baik dan buruk,
jembatan siratal mustaqim dll adalah hal-hal yang belum terjadi
dan bisa diperbincangkan. Proyeksi keuntungan, pertumbuhan  perusahaan di
tahun depan juga hal-hal yang belum terjadi dan dapat diperbincangkan.
Beberapa minggu sebelum badai Katrina, badai Rita dll orang sudah
memperbincangkan dan dengan perbincangan itu banyak orang diselamatkan.
Gaya-gaya dalam pada elemen struktur seperti balok dan kolom pada bangunan
40 lantai sudah lama diperbincangkan sebelum bangunan itu ada dan
bahkan dengan perbincangan itu didapatkan dimensi-dimensi elemen-elemen
struktur yang ekonomis. Jika alasan penolakan suatu pendapat didasari oleh
ilmu pengetahuan yang kita tidak tahu justru kita dapat mengambil pelajaran
bahwa kita memang masih banyak harus belajar dari orang lain.
Kalau pun pendapat orang itu benar dan membuat kesohor itu sih sudah hukum
alam dan Allah memang akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.
Bahwa Allah akan memusnahkan orang kafir itu memang sudah diisyaratkan oleh
Hadits Nabi Muhammad SAW kurang lebih 1400 tahun yang lalu.
Saya rasa tidak perlu takut berbicara asalkan punya dasar-dasar yang jelas.

Wassalam.

Djarot




   
  "Dedi Supendi"
   
  <[EMAIL PROTECTED] To:   

  diri.co.id>   cc: 
   
Subject: [Ar-Royyan-3501] 
Adab Berbicara, Mendengar dan Berdebat dalam ISLAM   
  02/14/2006 09:18 AM   [bcc][faked-from][heur] 
   
  Please respond to 
   
  jamaah
   

   

   




Subject:   ADAB BERBICARA, MENDENGAR dan BERDEBAT dalam ISLAM

  "Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai ALLAH
SWT yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga
dicatatoleh ALLAH SWT keridhoan-NYA bagi orang tersebut sampai nanti hari
Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai ALLAH SWT
yang tidak dikiranya akan demikian, maka ALLAH SWT mencatatnya yang
demikian itu sampai hari Kiamat." (HR Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan
shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)


ADAB BERBICARA

 1.  Semua pembicaraan harus kebaikan, (QS 4/114, dan
QS 23/3), dalam hadits nabi SAW disebutkan:

 "Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari
akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam." (HR Bukhari
Muslim)

 2.  Berbicara harus jelas dan benar, sebagaimana dalam
hadits Aisyah ra:

 "Bahwasanya perkataan rasuluLLAH SAW itu selalu
jelas sehingga biasdifahami oleh semua yang mendengar." (HR Abu Daud)

 3.  Seimbang dan menjauhi bertele-tele, berdasarkan
sabda nabi SAW:

 "Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan
paling jauh dariku nanti di hari Kiamat ialah orang yang banyak omong dan
berlagak dalam berbicara." Maka dikatakan: Wahai Rasulullah kami telah
mengetahui arti ats-tsartsarun dan mutasyaddiqun, lalu apa makna
al-mutafayhiqun? Maka jawab nabi SAW: "Orang2 yang sombong." (HR Tirmidzi
dan dihasankannya)

 4.  Menghindari banyak berbicara, karena kuatir
membosankan yang mendengar, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Wa'il:

 Adalah Ibnu Mas'ud ra senantiasa mengajari kami
setiap hari Kamis, maka berkata seorang lelaki: Wahai abu AbduRRAHMAN
(gelar Ibnu Mas'ud)! Seandainya anda mau mengajari kami setiap hari? Maka
jawab Ibnu Mas'ud : Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku memenuhi
keinginanmu, hanya aku kuatir membosankan kalian, karena akupun pernah
meminta yang demikian pada nabi SAW dan beliau menjawab kuatir membosankan
kami (HR Muttafaq 'alaih)

 5.  Mengulangi kata-kata yang penting jika dibutuhkan,
dari Anas ra bahwa adalah nabi SAW jika berbicara maka beliau SAW
mengulanginya 3 kali sehingga semua yang mendengarkannya menjadi faham,