Ass.Wr.Wb.
Menyebarkan "berita bohong" adalah ghibah dan jika
itu berakibat mencelakaan
atau membuat masalah
baru yang negatif pada seseorang itu berarti fitnah.
Sangat mungkin bahwa orang yang "bersaksi" adalah
sama atau bahkan mungkin
orangnya sama yang menyebarkan kabar bohong itu.
Saya tidak lagi takabur
bahwa "Surat" yang sama amat sangat sering saya
jumpai : kadang buat bungkus
kacang rebus, kadang tercecer di jalanan, di milis
juga suka saya cek siapa
pengirim pertama dan apa motivasinya?
"Informasi" ibarat jimat. Jika kita telan
mentah-mentahapa yang ada, kemungkinan
jin-setan membumbuinya. Dan, jika secara kebetulan
apa yang diwanti-wantikan
pas terjadi, maka jadilah musyrik itu. Harap
hati-hati, syirik adalah DOSA BESAR
yang susah mendapat pengampunannya termasuk
percaya kepada sesuatu tanpa
dasar!! Ini yang
harus kita buang dari keyakinan kita yang kemudian diiringi dengan
tholabul 'ilmi yang terus-menerus untuk
pencerahan.
Wallaahu a'lam.
Wass / Jaerony.-
- Original Message -
From:
Driandra
Prasetya
To: jamaah@arroyyan.com
Sent: Thursday, September 08, 2005 11:16
AM
Subject: Re: [Ar-Royyan-2251] Ikhwal
Surat Berantai "Berita dari Masjid Nabawi"
Ass. wr. wb.
He..he.. saya tidak berniat menyebar-nyebarkan yang modelnya
nakut-nakutin itu pak, tapi isi dari pesannya itu yang saya tangkap. Kebetulan
dapat forward an dari temen juga. Saya mengirimkannya dengan asumsi bahwa kita
semua pasti sudah bisa memilah-milah mana yang bisa di ambil dan mana yang
tidak kan? Di dalamnya juga sudah tercantum bahwa tidak semua dari pesan itu
harus kita percaya bukan?
Sama seperti sering juga kita mendapatkan forward an sms dari pihak2
tertentu yang menjanjikan sesuatu bila kita mengirimkannya kepada minimal 10
orang? kadang2 saya juga berpikir ini apa ulah dari salah satu provider atau
gimana biar banyak yang buang pulsa lewat sms, he..he..
Wass.wr. wb.
Agung