JNM <*> Kenapa Anda bersedih hati? & Cukupkah 490 Kali Maaf?
From: Mang_Ucup Kenapa Anda bersedih hati? Satu pertanyaan yg jarang sekali kita dengar! Kenapa? Karena kebanyakan orang tidak tertarik untuk mendengar keluhan orang lain, dgn catatan "Ngurusin problem dan kesusahan sendiri aza udah kebanyakan, buat apa aku menambah beban yg ada, - no time & no interest!" Bahkan jangan2 nanti kita turut kecepretan nasib sialnya! Memang kita sering mengajukan pertanyaan "How are you?", tetapi kalau kita jujur, ini hanya sekedar basa-basi pemanis bibir saja, sebab kenyataannya kita tidak tertarik untuk mendengar jawabannya. Pertanyaan yg instant untuk jawaban yg instant pula. Kenapa dunia ini semakin hari semakin egoist dan semakin dingin! Sejak terjadinya krismon di Indonesia, berapa juta orang yg kehilangan pekerjaannya, harta maupun kesehatan, belum lagi dibayangi oleh rasa takut menjelang pemilu ini. Apakah kita tertarik untuk mendengar keluhan mereka? Tidak! Bahkan kalau kita dengarin keluhan mereka, bisa2 nanti buntutnya enggak enak lagi, dimana mereka mau minjam duit ataupun minta pekerjaan. Oleh sebab itu kita merasa semakin hari semakin kesepian di dunia yg ramai dan penuh dgn hiruk pikuk ini. Walaupun mungkin benar kadang2 ada orang yg tertarik untuk mendengar problem kita, tetapi akhirnya kenyataan pahit harus kita terima, dimana keluhan kita ini dijadikan story untuk bahan gunjingan ngerumpi seluruh kampung maupun di kantor. Sehingga sering terpikirkan kepada siapa lagi kita bisa berbagi rasa? Tidak si kaya - tidak si miskin, semua orang di dunia ini bukan hanya pernah saja tetapi sering mendapat kunjungan dari Mr. Sad, yg membawa duka, kesedihan, kesusahan di dlm hati kita. Sehingga sering saya bertanya kepada Tuhan: "Engkau bisa mengambil istri, harta, kesehatan dan pekerjaan dari saya, kenapa Engkau tidak bisa mengambil kesedihan dan rasa duka dari hati saya?" Apakah kita hanya tertarik akan berita2 sensasi saja tentang pembunuhan, tentang perang di Kosovo, tetang adanya banjir, gempa bumi dsb-nya? Tetapi apakah kita tertarik untuk mendengar keluhan dari korban musibah ini? Tidak, no time - no interest and the most important thing NO MONEY! Tetapi kita tertarik kalau si A menang loto/nalo, kita tertarik kalau si B naik pangkat, kita tertarik kalau si C dapat proyek dgn catatan siapa tahu kita akan kecepretan rejeki bisa, sehingga turut nebeng dikit. Berapa kali kita pernah mendengar keluhan, pada saat aku jaya tiap orang ingin berkawan, bahkan mengaku saudara dgn saya, tetapi pada saat aku jatuh, jangankan manusia, setanpun menjauhi kita! Kita lebih senang berkujung ke pesta ulang tahun daripada berkujung ke orang sakit, kita lebih senang datang kepesta perkawinan daripada melayat orang yg meninggal dan turut berkabung dgn mereka. Tamu yg dtg ke pesta ulang tahun saya akan lebih mudah terlupakan, tetapi orang yg berkujung pada saat saya sakit hingga kapanpun tidak akan terlupakan. Kita akan mudah mengajak dan mencari kawan untuk tertawa besama, tetapi sukar untuk mendapatkan kawan yg mau menangis bersama. Jawaban yg saya terima kebanyakan lebih bernadakan kritikan maupun saran, tetapi jarang sekali ada orang yg bisa turut dan mau merasakan perasaan yg tercerminkan di balik tulisan saya. Salah seorang pembaca yg mungkin merasakan bahwa saya merasa kesepian sehingga ia menulis: "Mang, kalau Allah tiba-tiba berdiri dihadapanku dan mengatakan bahwa aku boleh mengajukan 3 permintaan mau tau apa yang akan kuminta? ...Buat mata Mang Ucup melihat dunia ini menjadi kebun bunga. Mungkin bagi orang lain kata2 ini sekedar basa-basi, tetapi bagi saya yg pada saat saya membaca kata2 tsb diatas, entah kenapa terlinang air mata saya keluar! Rupanya masih ada orang di dunia ini yg tertarik akan problem orang lain, rupanya masih ada di dunia ini orang yg mau berbagi rasa dgn kita? Maka dari itu marilah kita menyediakan sejenak waktu kita untuk mereka yg sedang membutuhkanya, entah untuk mendengar keluhan mereka, entah untuk menghibur mereka. Beberapa kata2 yg kita tuliskan maupun ucapan akan besar sekali artinya bagi orang yg sedang membutuhkannya. No matter what we might be suffering, we can be sure that God will never leave us hopeless. Maranatha Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.og From: Roy Adimulyo <[EMAIL PROTECTED]> : Cukupkah 490 Kali Maaf? Yesus sendiri yang mengatakan bahwa kita harus memaafkan orang lain sebanyak tujuh kali tuju puluh kali (Mat 18:22). Namun Dia tidak bermaksud memerintahkan kita membawa-bawa kalkulator untuk menghitung berapa kali kita harus memaafkan. Memaafkan tidak memperhitung kan jumlah. Memaafkan adalah bagian dari kehidupan Kristiani. Selama manusia belum mampu melepaskan diri dari rasa kebencian (hatred) dan kepahitan (bitterness), manusia akan selalu membutuhkan untuk memaafkan. Pada kenyataanya, banyak dari kita yang masih men-salah artikan konsep memaafkan ini. Memaafkan Tidak Melupakan. Tuhan tida
JNM <*> [Posko Bersama - Sahabat Peduli] Info 24 Jan
From: Leonard Han Info 24 Jan Edisi 4 JARINGAN KOMUNIKASI BANTUAN ACEH-SUMUT (JARKOMBAS) Updated: 24 Januari 2005 KONDISI NIAS SEKARANG, KEBUTUHAN AKAN PELAYANAN PASCA TRAUMA Kontak kami di Gn. Sitoli Nias mengatakan kebutuhan para korban di Nias berupa makanan, pakaian, medis, sudah tertangani dengan baik. Kini yang masih sangat diperlukan adalah pelayanan konseling pasca trauma, yang menuntut adanya spesialis dan orang-orang yang benar-benar terlatih. Selain itu, banyak pihak dari luar negeri merencanakan untuk turut serta dalam tahap rehabilitasi/membangun pemukiman baru. Tentu saja, keadaan di Aceh jauh lebih parah. Ketua Komisi X DPR berkata bahwa 1/3 Aceh dapat diumpamakan seperti rumah sakit jiwa yang besar. Banyak relawan medis yang telah kembali ke Jakarta menceritakan berbagai pengalaman yang mengenaskan. Seorang dokter wanita harus merawat anak bayi usia enam bulan yang dibawa oleh abangnya sendiri yang masih berusia 9 tahun. Bayi itu menderita diarhe, tetapi ketika ditanya di mana ibu bayi tsb., dengan pandangan mata yang kosong anak lelaki itu berkata, "Sudah tidak ada." Bagaimana dengan ayah? "Juga sudah tidak ada," jawabnya sedih. Betapa memilukan melihat seorang anak menggendong adiknya sendiri yang masih memerlukan susu ibunya. Dokter itu masih mempunyai persediaan dua dus susu, maka ia langsung memberikan susu itu kepada anak tsb. Ia harus diajari pula bagaimana memberikan obat diarhe itu kepada adiknya. Rabu minggu lalu ada kiriman susu sebanyak muatan satu truk diangkut Hercules ke B Aceh, utk dibagikan pada hari raya Idul Adha. CUPLIKAN SURAT KABAR [Abaikan jika Anda sudah sempat membacanya minggu yang lalu] SUARA PEMBARUAN DAILY WashWatch: USS Abraham Lincoln di Aceh Christianto Wibisono [SP, 19 Jan. 2005] PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono dikritik oleh Budiarto Shambazy dalam Politika di Harian Kompas, Sabtu (8/1), karena dingin dalam jumpa pers pasca-KTT Tsunami di Jakarta. Sementara Ridwan Saidi hari Sabtu yang sama di harian ini, mengingatkan bahwa pasukan multinasional di bawah PBB kemungkinan berada di Aceh sampai lima tahun lagi. Hari Kamis (6/1), saya menyaksikan pengumuman Direktur USICS (United States Immigration and Citizenship Services) dan Presiden El Salvador bahwa korban gempa bumi negara itu, yang telah ditampung di AS, akan memperoleh perpanjangan Temporary Protected Status (TPS) sampai Maret 2006. Hal itu mengingat kondisi El Salvador yang lima tahun setelah gempa dahsyat 2001, baru merampungkan 50 persen rekonstruksi wilayah gempa. Seorang wartawan Bangladesh menanyakan, apakah Pemerintah AS juga akan memberikan jatah imigrasi ke AS bagi para korban tsunami Asia. Direktur USICS menyatakan bahwa hal itu memerlukan pengkajian, sebab warga El Salvador itu umumnya sudah mempunyai keluarga di AS saat gempa bumi terjadi. USICS adalah jawatan yang mengurus imigrasi dan kewarganegaran AS di bawah Department of Homeland Security. Tragedi tsunami menurut Dr Sjahrir dalam acara di Usindo, 4 Januari 2005, bertema The Impact of Tsunami, The New Social and Political Landscape, memerlukan mentalitas pascatsunami dari elite dan rakyat Indonesia. Kapal induk nuklir Amerika, USS Abraham Lincoln, sudah berlabuh di Sabang dengan lusinan helikopter. Pasukan AS, Singapura, dan Australia, yang ber-"dwifungsi" menjalankan tugas kemanusiaan, terbukti lebih piawai dan cekatan melakukan operasi penyelamatan darurat. Prancis akan mengirim kapal Jeanne d'Arc, kata Menhan Michelle Alliot-Marie (ini wanita sipil tulen). Dengan demikian, seluruh tentara negara yang dikecam sebagai "liberal" dalam tragedi tsunami ini telah disulap menjadi tentara pelaksana "dwifungsi sejati", dari penembak jitu menjadi penyelamat jiwa yang gesit dan terampil. Sementara tentara Indonesia karena politicking di tingkat jenderal, dan ikut terhempas bencana tsunami, kehilangan peran, yang dulu sangat dominan. Di zaman Soeharto, dwifungsi berarti seluruh manusia Indonesia harus menunggu komando jenderal atau komandan di semua tingkatan dan jajaran. Aparatur sipil tidak ada yang berani bergerak kalau Soeharto atau Pangab atau Pangdam atau Danrem dan Dandim serta Babinsa belum mengeluarkan "instruksi". Jaringan intel dan operasional militer mengakar sampai ke desa terpencil. Semua bagaikan robot dipencet dari Cendana ke Cilangkap. Setelah Soeharto lengser dan Gus Dur menggeser Wiranto, tentara memang masih berusaha mempertahankan struktur warisan Soeharto. Tetapi, dunia sudah berubah, sebab transparansi tidak memungkinkan tentara menjalankan peranan seperti alat dinas rahasia Savak di zaman Shah Iran, atau Mukhabarat intelnya Saddam. Tentara Indonesia, karena kebijakan politik yang kurang menghargai HAM, telah diisolasi oleh sumber logistik terpenting, AS. Karena itu, armada laut dan skuadron udaranya tidak mungkin lagi menjalankan fungsi penyelamatan Aceh secara maksimal. Karena itulah, helikopter Armada VII yang berpangkalan di USS Abraham Lin
JNM <*> Hambatan Kecil & Ini Baru Luar Biasa
From: Denmas Marto Hambatan Kecil Tetaplah berdoa. - 1 Tesalonika 5:17 Saat merenungkan nas kali ini, aku teringat pengakuan jujur C.S. Lewis. "Yang paling sering mengganggu doa pribadi saya bukanlah hambatan yang besar, melainkan hambatan yang kecil-kecil, yaitu hal-hal yang harus dilakukan atau dihindari pada jam-jam berikutnya," katanya. "Tetap berdoa" secara sederhana dapat diartikan sebagai melibatkan Tuhan dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. Tantangan ini justru paling berat untuk dipenuhi saat kita bergumul dengan rutinitas dan persoalan keseharian yang tampaknya sepele - saat kita harus berhadapan dengan "hambatan yang kecil-kecil." Sebagai penulis, masalah yang kerap kuhadapi berkisar pada kebuntuan ide, komputer macet, disket rusak, koneksi internet yang lambat. Namun, celakanya, hal-hal semacam itu justru bisa sangat menyedot energi dan, tentu saja, menjengkelkan. Di situlah persoalannya: Siapa yang masih sempat memikirkan Tuhan selagi jengkel? Bagaimana melibatkan Tuhan ketika listrik tiba-tiba padam dan naskah panjang yang tengah kuketik belum sempat kurekam? Akan tetapi, hambatan itu juga dapat kuanggap sebagai berkat. Itu seperti bisikan lembut yang menghentikan aku, mengingatkan aku untuk rehat sejenak dari kesibukan, untuk berpaling dan memberi ruang bagi hadirat-Nya. Alih-alih mendengus kesal, aku bisa tetap tenang, menarik napas panjang, bersyukur kepada Tuhan, lalu mendendangkan lagu rohani kesayangan. Dengan kata lain, hambatan itu justru mendorongku untuk "tetap berdoa." *** Catatan Denmas Marto | Puisi, Fiksi, Renungan, Film, Buku, Artikel http://www.geocities.com/denmasmarto = From: Mundhi Sabda Lesminingtyas "Ini Baru Luar Biasa" (Oleh Lesminingtyas) Beberapa waktu yang lalu, saya menurunkan tulisan tentang "Hadiah Terindah Untuk Si Miskin". Melalui tulisan itu saya berharap dapat membagi berkat yang luar biasa, yang telah saya terima dari Tuhan. Dalam tulisan tersebut saya menceritakan betapa beratnya saya harus berjuang mengalahkan ego saya untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan. Saya berharap setiap pembaca menilik hati masing-masing dan menguji apakah pelayanan yang selama ini dilakukan, sungguh-sungguh murni untuk meninggikan nama Tuhan, tanpa motivasi mengatrol popularitas diri. Sayang sekali beberapa pembaca kurang cermat menangkap pesan dan berkat apa yang ingin saya bagikan. Beberapa rekan pendamping dari Gereja Kristus Ketapang, mengirim email kepada saya untuk meminta maaf. Mereka yang sempat ngobrol akrab dengan saya saat pelayanan, menuliskan email sbb: "Maaf, kemarin saya tidak 'menuakan' ibu, karena penampilan ibu sangat sporty dan berjiwa muda". Teman yang satunya menulis "Mbak, jelas aja kita semua salah...lah wong penampilan nya juga seperti anak muda, gak jauh2 dari kita2 ini.." Saya hanya tersenyum! Walaupun saya sedikit tersanjung dengan ungkapan hati mereka, tapi bukan itu yang saya inginkan. Saya justru heran menerima permintaan maaf itu. Justru seharusnya sayalah yang meminta maaf, karena sebelum berhasil mengalahkan kesombongan, saya sempat menganggap mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan saya. Untuk menyambut email persahabatan itu, saya pun membalas sbb : "Saya senang bisa berkenalan dan ngobrol dengan kalian. Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena kalian semua lucu-lucu dan menyenangkan". Dan puji Tuhan, sampai sekarang persaudaraan itu terjalin, di mana saya menyapa akrab dengan sebutan "Dede" atau "Di Di" Walaupun saya berharap pembaca bisa belajar untuk rendah hati dalam pelayanan, tapi tidak sedikit orang yang telah lama melayani Tuhan, justru menganggap saya tinggi hati. Seorang pembaca mengkhotbahi saya tentang pentingnya rendah hati. Saya hanya bisa menjawab dalam hati "Menulis artikel, khotbah atau membawakan seminar tentang rendah hati, itu sudah biasa bagi saya. Tapi untuk mengalahkan ego dan menanggalkan popularitas untuk rendah hati tidaklah mudah" Melalui tulisan itulah saya ingin membagikan suka cita yang telah saya dapatkan melalui kemenangan jiwa saya yang telah mengalahkan keangkuhan hati saya. Ada juga orang yang menganggap saya sombong. Sayang sekali, orang-orang semacam itu hanya tahu bahwa saya sombong. Mereka menutup diri untuk belajar dari pengalaman saya yang telah berhasil mengalahkan kesombongan saya. Saya sependapat bahwa sombong adalah sifat yang tidak terpuji. Walaupun tidak pernah berniat menjadi orang sombong, namun sangatlah biasa bagi orang yang makin banyak dikenal dan dibutuhkan orang seperti saya ini tanpa sadar menjadi sombong. Dari email yang saya terima, hanya ada beberapa senior yang mengaku mendapatkan berkat dari tulisan saya. Mereka merasa malu, karena selama ini mereka juga sombong seperti saya. Mereka salut karena saya telah berhasil mengalahkan kesombongan saya dan menggantinya dengan kerendahan hati. Menasehati orang supaya tidak sombong, itu sudah merupakan hal yang biasa. Namun
JNM <*> Pemeliharaan Anak dan Kesabaran & Enaq Dibaca dan Gratis.
From: [EMAIL PROTECTED] Pemeliharaan Anak dan Kesabaran. Lahirnya anak di tengah-tengah keluarga menciptakan suasana dan lingkungan baru. Dua insan yang menyatu akan membuahkan apa yang dirindukan yakni orang ketiga dalam keluarga. Anak merobah segala kebiasaan di dalam rumah tangga baru. Kebiasaan makan, tidur, berpakaian sangat mencolok. Dua insan yang mendirikan rumah tangga itu menumpahkan perhatiannya kepada anak (Orang ketiga ). Anak menjadi pusat perhatian.Pola pemliharaan ini seringkali menurut apa yang mereka alami dari orangtuanya, tetapi mungkin juga kedua insan yang berbahagia ini mendidik anaknya menurut pola berpikir zamannya, melalui buku dan ilmu serta pengetahuan yang mereka peroleh. Situasi ini memerlukan kesabaran mutlak. Orangtua secara alamiah terpaksa mengubah tingkah laku mereka. Kehadiran orang ketiga ini merombak sikap mereka terhadap lingkungan mereka sendiri. Mereka harus membagi rasa, membagi materi dan membagi pengertian serta perhatian. Mereka tidak dapat memikirkan diri sendiri dan temperamen mereka juga harus disesuaikan dengan kondisi anak itu sendiri. Kehadiran anak di tengah-tengah keluarga, akan mengubah impian dan cita-cita mereka dengan realitas, mengubah suasana ekonomi keluarga, mengubah segala sesuatu dalam keluarga. Sebuah revolusi terjadi di tengah-tengah keluarga itu. Kenyataan akan memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi mereka. Ujian yang paling jelas dalam segala aspek kehidupan itu adalah "Kesabaran". Pemeliharaan anak memerlukan kesiapan lahir maupun batin.Ini terjadi dari hari ke hari. Proses pemeliharaan ini terjadi juga di dalam diri sang anak.Ia membentuk tabiatnya dari hari ke hari sesuai dengan gambaran yang dilihatnya.Ia melihat dan memperhatikan tingkah laku orang dewasa di sekitarnya dan melalui kehidupan inilah ia membentuk tabiatnya. Apa yang diperolehnya dari orangtuanya, itulah yang menjadi dirinya. Kesabaran Berkaitan dengan Disiplin. Norma-norma, hukum tidak tertulis, aturan-aturan kehidupan, secara tidak disadari diperlihatkan dalam tingkah laku manusia. Setiap orang yang lahir ke dunia ini terkait dengan aspek kehidupan yang disebutkan diatas. Manusia lahir dengan keterbatasan-keterbatasannya. Manusia hidup dengan disiplin-disiplin yang diciptakannya, dihayatinya dalam kehidupan. Demikianlah orangtua yang mengasihi anaknya, dalam perkembangannya menuju kedewasaan harus menjalankan disiplin yang sesuai dengan kodrat anak itu sendiri. Disiplin harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak itu. Ibarat sebatang pohon, sekalipun angin menerpanya dengan dahsyat, tetapi kalau akarnya sudah kuat,ia tidak akan roboh.Ia tetap bertahan sesuai dengan kemampuannya. Kasih menjadi fundasi dan disiplin menjadi tonggak.Orangtua yang mengetahui dan memiliki disiplin akan menerapkannya sesuai dengan tingkat pertumbuhan anaknya. Disiplin sangat penting.Faktor ini melatih seseorang mengekang diri,membina kesabaran yang tangguh dan sekaligus mengajarkan tanggung jawab kehidupan.Tonggak-tonggak,pagar-pagar kehidupan ini memberi warna kesabaran. Kesabaran akan mendukung kualitas kehidupan. Anak yang dididik disiplin secara "wajar" akan terhindar dari bencana yang tidak diharapkan. Kewajaran memberi makna kepada kita, memberi makna kepada anak-anak kita, karena masing-masing berjalan pada jalur yang sama-perkataan dengan perbuatan serupa dan pengertian yang timbal balik pun terjadi. Anak yang tumbuh dan disiplin dibawah naungan orangtua yang penuh kesabaran akan melahirkan generasi yang tangguh, penuh dedikasi dan tanggung jawab yang besar. Keuletan orangtua tidak sia-sia, apabila sifat sabar dimilikinya. Sifat sabar yang positif-bukan memanjakan anak dalam cinta kasih yang keliru-membawa anak ke arah yang positif, mencegah mereka dari kenakalan remaja dan mendatangkan kegembiraan bagi orangtua. Keuletan yang dimiliki orangtua merupakan tampang ketahanan melawan derita dan pencobaan kehidupan. Ia tidak gamang menghadapi kehidupan, karena ia telah memiliki disiplin yang kuat. Apakah dengan demikian seorang ayah atau ibu tidak memiliki rasa amarah lagi? Kalau kesabaran telah dimiliki apakah orangtua tidak boleh marah kepada anak mereka? Pertanyaan ini harus kita perhatikan dengan seksama. Patut diketahui bahwa sesungguhnya amarah tidak selalu salah.Yang salah ialah apabila amarah itu yang menguasai kita dan kita tidak mampu mengendalikannya.Amarah yang dikekang dalam hati akan merusakkan diri sendiri, kata banyak orang. Oleh karena itu apakah amarah itu diluapkan saja? Boleh ! Amarah boleh diluapkan, tetapi janganlah amarah yang menguasai anda. Amarah yang tidak menguasai seseorang ialah amarah yang penuh dengan kebijaksanaan." Apakah ada amarah yang bijaksana?" Tentu ! Amarah yang bijaksana lahir dari orang yang bijaksana, yang memiliki disiplin hidup, yang telah menghayati kehidupan ini dengan sadar dan penuh tanggung jawab. Kibatnya, orang yang dimarahi menerima "luapan amarah"
JNM <*> BELENGGU DEPRESI & Lilin kecil-Mu
From: Leonard Han BELENGGU DEPRESI Allah Bapa dalam Kristus, Sepanjang hari aku merasa lesu, makan dan tidur terus terganggu siang malam hidup terasa tidak menentu penderitaan ini sudah berminggu-minggu. Sewaktu-waktu aku diliputi rasa kecewa entah kenapa lalu aku bermuram durja dan marah pada diriku juga. Sering aku tiba-tiba sedih memelas tanpa sebab yang jelas rasanya aku ingin menangis keras-keras tetapi air mata kering seperti kertas. Semua minatku terhenti aku jadi enggan pergi-pergi sepanjang hari cuma duduk menyendiri meratapi keadaanku ini. Akibatnya aku jadi sering mengeluh kepada tiap orang mau mengadu perasaan sama sekali tidak teduh aku merasa diri sangat rapuh. Padahal biasanya aku tabah berani namun sekarang terpuruk jadi begini aku bagaikan kehilangan diri semua ini gejala-gejala depresi. Aku seperti dibelenggu rantai besi yang membelenggu adalah diriku sendiri sebetulnya jelas apa terapi dan solusi yaitu kalau aku mau membuka belenggu ini. Maka aku menundukkan kepala dan hati memohon belas pengasihan Bapa Surgawi: Tolonglah agar aku mau melepaskan diri dan mau pulih jadi diriku lagi. Tetapi berusaha seorang diri aku tak mampu Tuhan, kasihanilah, kasihanilah aku masuklah ke dalam hatiku dengan damai-Mu sembuhkanlah jiwaku. Amin. pengantar Warta Jemaat Minggu 23 Jan 2005 - GKI Samanhudi by ANDAR ISMAIL === From: Leonard Han Lilin kecil-Mu Allah Bapaku, Di hadapanMu aku bertelut sujud memohon ampun dan belas kasihan agar Engkau selalu menyertai dan membimbing pikiran dan kehendakku setiap hari Yesus Tuhanku, Jadikan diriku sepenggal lilin kecil bagiMu yang membantu menerangi sekitarku suci dan kuduskan diriku agar terangku dapat bersinar hangat O Roh Kudus, Tolonglah mengarahkan akal budiku supaya gemar mendengarkan suaraNya supaya rindu membaca firmanNya dan aku terus bersinar bagiNya Amin. Love & pray, Leo [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
JNM <*> daily devotional
From: [EMAIL PROTECTED] Daily devotions for 01-26-2005: Devotion: Morning and Evening Morning Title: We Call Him Father Evening Title: The Wonder of God Do you enjoy this devotional? Send it on to a friend! Morning: We Call Him Father "Your heavenly Father." --Matthew 6:26 God's people are doubly His children, they are His offspring by creation, and they are His sons by adoption in Christ. Hence they are privileged to call Him, "Our Father which art in heaven." Father! Oh, what precious word is that. Here is authority: "If I be a Father, where is mine honour?" If ye be sons, where is your obedience? Here is affection mingled with authority; an authority which does not provoke rebellion; an obedience demanded which is most cheerfully rendered--which would not be withheld even if it might. The obedience which God's children yield to Him must be loving obedience. Do not go about the service of God as slaves to their taskmaster's toil, but run in the way of His commands because it is your Father's way. Yield your bodies as instruments of righteousness, because righteousness is your Father's will, and His will should be the will of His child. Father!--Here is a kingly attribute so sweetly veiled in love, that the King's crown is forgotten in the King's face, and His sceptre becomes, not a rod of iron, but a silver sceptre of mercy--the sceptre indeed seems to be forgotten in the tender hand of Him who wields it. Father!--Here is honour and love. How great is a Father's love to his children! That which friendship cannot do, and mere benevolence will not attempt, a father's heart and hand must do for his sons. They are his offspring, he must bless them; they are his children, he must show himself strong in their defence. If an earthly father watches over his children with unceasing love and care, how much more does our heavenly Father? Abba, Father! He who can say this, hath uttered better music than cherubim or seraphim can reach. There is heaven in the depth of that word--Father! There is all I can ask; all my necessities can demand; all my wishes can desire. I have all in all to all eternity when I can say, "Father." Evening: The Wonder of God "All they that heard it wondered at those things." --Luke 2:18 We must not cease to wonder at the great marvels of our God. It would be very difficult to draw a line between holy wonder and real worship; for when the soul is overwhelmed with the majesty of God's glory, though it may not express itself in song, or even utter its voice with bowed head in humble prayer, yet it silently adores. Our incarnate God is to be worshipped as "the Wonderful." That God should consider His fallen creature, man, and instead of sweeping him away with the besom of destruction, should Himself undertake to be man's Redeemer, and to pay his ransom price, is, indeed marvellous! But to each believer redemption is most marvellous as he views it in relation to himself. It is a miracle of grace indeed, that Jesus should forsake the thrones and royalties above, to suffer ignominiously below for you. Let your soul lose itself in wonder, for wonder is in this way a very practical emotion. Holy wonder will lead you to grateful worship and heartfelt thanksgiving. It will cause within you godly watchfulness; you will be afraid to sin against such a love as this. Feeling the presence of the mighty God in the gift of His dear Son, you will put off your shoes from off your feet, because the place whereon you stand is holy ground. You will be moved at the same time to glorious hope. If Jesus has done such marvellous things on your behalf, you will feel that heaven itself is not too great for your expectation. Who can be astonished at anything, when he has once been astonished at the manger and the cross? What is there wonderful left after one has seen the Saviour? Dear reader, it may be that from the quietness and solitariness of your life, you are scarcely able to imitate the shepherds of Bethlehem, who told what they had seen and heard, but you can, at least, fill up the circle of the worshippers before the throne, by wondering at what God has done. [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
JNM <*> www.acehmediacenter.or.id : sarana informasi kegiatan relawan
Rekan2 sekalian, terhitung mulai hari ini, data pengungsi dari Posko Pengugsi Metal, Medan sudah bisa dilihat online di www.acehmediacenter.or.id. Situs ini dikelola oleh teman-teman kita di Tim Air Putih yang berafiliasi dengan APJII, Sekolah 2000, Pena Indonesia, PMI, Master, Awari Orari, IDTUG, indoWLI. Situs ini juga merupakan situs terlengkap dan paling update di mana data tentang kondisi Aceh diperoleh dari seluruh teman2 kita di Offroader Peduli Aceh, Suara Aceh 99FM, Sekretariat Nasional Uplink, Kosorsium Kemiskinan Kota, Bitra, Posko Rescue Aceh, Sekber PMVBI, Yappika, Give a Hand for Aceh, dll. Semua data dan kegiatan relawan dari INTI/PTM/PTSUPBA juga akan kami update terus dan akan disiarkan melalui situs ini. [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
JNM <*> Cerita Pengungsi Aceh di Gang Metal
Cerita Pengungsi Aceh di Gang Metal http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/25/Utama/ut06.htm DI mulut gang itu tampak banyak mobil berjajar. Dari mobil-mobil itu diturunkan berbagai barang sumbangan berupa mi instan, beras, pakaian layak pakai, air dalam kemasan, makanan kaleng, dan banyak lagi. Ada pula yang membawa sayur-mayur dan buah-buahan segar. Di sebuah bangunan rumah yang telah "disulap" menjadi ruang administrasi penerimaan sumbangan merangkap pos kesehatan, relawan mencatat jenis dan jumlah sumbangan, serta memberi tanda terima kepada penyumbang. Gang Metal 5 di kawasan Pecinan Medan, sejak lama dikenal sebagai "kamp konsentrasi" pengungsi warga keturunan Tionghoa dari Aceh. Pada tahun 1965-1966, ketika Pemerintah menumpas G30S, warga mengambil kesempatan untuk mengusir penduduk keturunan Tionghoa dari Tanah Rencong. Penjarahan dan pembunuhan terjadi. Kaum etnis Tionghoa lari meninggalkan Aceh. Di Medan, mereka kebanyakan bermukim secara mengelompok di Gang Metal 5. Setelah pergolakan etnis berlalu, sebagian kembali ke Aceh, sebagian menetap di Gang Metal 5, dan sebagian lagi merantau ke tempat-tempat lain. Sekarang, warga Gang Metal 5 menunjukkan solidaritas mereka dengan menyediakan "asrama" untuk menampung kaum etnis Tionghoa yang mengungsi dari daerah bencana tsunami di Aceh. Korban bencana politik menolong korban bencana alam! Beberapa di antara mereka bahkan secara sukarela menunggu para pengungsi di Bandara Polonia, Medan. Bila melihat pengungsi etnis Tionghoa tidak dijemput keluarga, mereka segera menawarkan tempat penampungan di Gang Metal 5. Para pengungsi lain diantar ke penampungan pengungsi terdekat, atau keluarga mereka masing-masing. Murung Di dekat dapur umum, Chin Tjao Tek (88), tampak duduk murung sambil menunggu makan siang yang sebentar lagi dibagikan. Jatah makan tiga kali sehari, tempat tidur yang cukup nyaman di salah satu rumah penampungan, dan pemberian pakaian layak pakai yang tinggal pilih sesuai selera dan ukuran, rupanya belum membuatnya mampu menghapus nestapa. "Cucu yang dititipkan kepada saya hilang," kata perempuan tua itu, pilu. Ketika gelombang datang, ia lari membawa cucunya. Tetapi, air sedemikian deras, sehingga cucunya terlepas dari pegangan. Ia sendiri beberapa kali terantuk kayu besar, seng, dan puing bangunan lainnya, serta timbul-tenggelam dalam air bah yang hitam kotor. Di depan Masjid Al Huda ia diselamatkan orang dan dibawa ke lantai yang tinggi. Ia selamat. Tetapi, tatapannya masih kosong bila bicara tentang cucunya yang hilang. "Untungnya", tidak ada yang menuntut sang nenek atas hilangnya sang cucu karena anak-menantunya pun semua hilang dalam musibah itu. "Kampung Mulia dan Kampung Laksana musnah semua," kata Oei Mi Hang. Kedua kampung itu, kata perempuan itu, terletak di belakang Gereja Methodist di Banda Aceh, dan kebanyakan dihuni warga etnis Tionghoa. Chow Fong Jiao, semula juga tinggal di Kampung Laksana, Banda Aceh. Perempuan berumur 55 tahun itu beruntung bisa lari ke lantai tiga rumahnya ketika air bah tiba-tiba memenuhi lantai satu rumahnya. Dapur umum sudah buka! Antrean segera terbentuk. Siang itu lauknya sup sayur, empal, dan dua macam sayur. Nasi hangat mengepul dengan bau harum. Para pengungsi makan sambil duduk mengitari meja-meja panjang yang diatur di dekat dapur umum. Dari sudut lauk-pauk dan ketertataan, dapur umum itu sangat berbeda dengan dapur umum yang terlihat di Kampung Syiah Kuala dan Darussalam, Banda Aceh, dua hari sebelumnya. Di sana mereka hanya mendapat nasi dengan mi instan yang dimasak pedas sebagai lauk. Mereka makan sambil berdiri atau duduk di mana saja di dekat dapur lapangan itu. Dapur umum di Gang Metal 5 itu terletak di depan sebuah "gudang" sembako, bangunan yang sengaja dikosongkan untuk menampung semua barang sumbangan. Karung beras dan kotak mi instan menumpuk hingga tinggi. Solidaritas masyarakat menampilkan wujud nyata setelah bencana gempa dan tsunami Aceh ini. Mengejutkan melihat seorang pria yang tampak berdandan rapi, lengkap dengan ponsel PDA tergantung di pinggang, ikut mengambil jatah sembako dari gudang. Adik perempuannya yang memakai giwang berlian pun ikut mengangkut dus mi instan dan biskuit. Mereka memang ternyata pengungsi dari Meulaboh. Tetapi, dengan kekayaan yang tampaknya cukup mereka miliki, mengapa pula tidak bisa mandiri, dan malah ikut berebut jatah sembako yang sebetulnya lebih menjadi hak yang kurang mampu? Tiba-tiba terdengar teriakan seorang perempuan setengah baya sedang memarahi anak perempuan berumur sekitar 5 tahun. "Dengar! Kamu tidak boleh keluar sendirian dari gedung ini, ya? Kalau lapar, bilang sama tante, atau sama tante-tante lain yang di meja panitia itu, ya?" Anak perempuan itu rupanya baru saja keluar dari rumah pengungsian, mengejar tukang es. Ayah-ibunya hilang dalam bencana. "Semua ibu-ibu di sini menganggap dia anak kami,
JNM <*> INTI FLASH NEWS-Pengungsi Tionghoa pulang ke NAD
Rabu, 26 januari 2005, Perhimpunan INTI Para pengungsi Tionghoa yang mengungsi di Posko Perhimpunan INTI (Indonesia Tionghoa), Perkumpulan Tolong Menolong (PTM) dan PTSUPBA (Persatuan Tionghoa Sumatera Utara untuk Penanggulangan Bencana Alam) menyatakan keinginannya untuk segera kembali ke Banda Aceh dan Meulaboh, dan ikut serta membersihkan lingkungan perumahan mereka dari puing dan sampah. Mereka juga ingin segera membangun kembali pemukimannya dan melaksanakan kegiatan ekonomi secara bertahap untuk bersama-sama warga yang lain memulihkan perekonomian di Banda Aceh. Minggu lalu INTI, PTM dan PTSUBA telah mengirim 24 pengungsi dengan dibekali uang dan peralatan membersihkan rumah seperti cangkul, sekop, dll untuk mempersiapkan sebuah posko yang akan menampung seluruh pengungsi yang akan kembali, terutama yang bertempat tinggal di sekitar Banda Aceh. Posko yang berlokasi di Jl. Panglima Polem ini akan berfungsi sebagai tempat penampungan sementara, dapur umum, medis dan bila memungkinkan akan dipersiapkan untuk pusat informasi dan pendidikan anak-anak. Sementara itu, rombongan pengungsi kedua telah berangkat Selasa malam (25/1) sebanyak 65 orang dengan membawa 2 truk kebutuhan pokok. Diharapkan setelah persiapan kamp penampungan selesai, seluruh pengungsi dapat segera kembali ke Banda Aceh. Total warga tionghoa NAD yang mengungsi ke Medan tercatat 6854 warga. [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
JNM <*> Perkembangan Kerja Relawan Kami di Medan, Aceh, Meulaboh
PERKEMBANGAN DARI MEDAN-ACEH-MEULABOH Perkembangan Tim INTI di Meulaboh: 23 orang Tim medis dan relawan INTI yang berangkat dari Jakarta menuju Medan dengan tujuan ke Meulaboh berangkat hari rabu 26 Januari 2005 dengan pembagian sebagai berikut : 15 orang menggunakan pesawat smack fasilitas Polri. 3 orang berangkat melalui jalan darat. 5 orang tinggal sementara di Posko Metal Medan. hal ini terjadi karena pesawat smack hanya bisa menampung maksimal 15 orang saja. Ke-18 orang yang berangkat ke Meulaboh sudah tiba semuanya dengan selamat dan membuat posko di SMU Unggul, Meulaboh. Fasilitas air bersih sangat terbatas, mereka mengandalkan sumur yang keruh airnya. Sementara itu persediaan obat-obatan di Meulaboh masih cukup banyak dan belum perlu untuk kita tambah lagi. Satu-satunya kendala yang ada adalah pengungsi yang ternyata lebih sedikit dari yang diperkirakan. Sore hari ini mereka menangani 23 pasien. malam ini mereka dijadwalkan bertemu dan berkoordinasi dengan staf pemerintahan dan militer yang bertanggung jawab disana. Barang bantuan yang kita kirim melalui pesawat Herculessemuanya sudah berhasil dibawa dan dikeluarkan kecuali 1 tenda hilang yang ternyata tidak ikut ke dalam pesawat. Koordinasi pengaturan barang cukup sulit dan memerlukan 'uang pelicin' sampai Rp. 1,5 jt kepada petugas kru pesawat yang membongkar muat barang. Tim dari Sonora dan Polri yang berjanji datang dan mengurus barang di Medan tidak muncul. Barang bantuan ini sementara disimpan di Posko INTI Medan di Jl. Mandor, karena setelah ditawarkan Ke INTI Sumut dan INTI Medan mereka menyarankan untuk disalurkan ke tempat lain karena persediaan mereka masih cukup banyak dan disupport oleh panitia PTSUPBA. Perkembangan Posko INTI-PTSUPBA Banda Aceh: Para pengungsi NAD yang terdaftar di posko Metal berangsur-angsur datang ke Banda Aceh dan sekarang sudah mencapai sekitar 1000 orang, dengan 60-an relawan. Mereka semua ditampung di Jl. Panglima Polem dan mulai membersihkan kawasan pemukiman di sekitar Peunayong. Ada 2 kejadian yang cukup menarik yang terjadi, dimana ada 2 orang pengungsi di tempat berbeda yang diam-diam pergi ke rumahnya dan berusaha membersihkan rumah sendiri tanpa koordinasi dengan panitia, ditemukan meninggal dunia tanpa sebab yang jelas. Kesimpulan yang diambil adalah mereka meninggal karena sakit. Tanggal 31 Januari ini Perhimpunan INTI pusat akan mengirim 4 dokter yang akan bertugas di Posko Panglima Polem. 4 orang dokter ini akan dikoordinir oleh Dr. Indra yang akan berkoordinasi dengan Yayasan Abba Love. Sementara itu bantuan dari Ace Hardware berupa program dapur umum dapat dikoordinasikan dengan Bpk. Aziz, Manager store Ace Hardware Medan untuk dikirim ke Banda Aceh maupun Meulaboh, dengan melihat perkembangan dari 2 posko tersebut. Perkembangan Posko INTI-PTM-PTSUPBA Metal: Saat ini panitia dan relawan posko Metal mengurus 1800 anak-anak pengungsi yang orangtuanya kembali ke Banda Aceh. Mereka tetap tinggal di Posko Metal untuk mengikuti proses belajar mengajar. Mereka belajar di sekolah-sekolah sekitar kawasan jl. Metal Medan dengan gratis dari pemerintah. 5 orang dokter dari Tim Medis INTI yang sementara ini ditinggal di Posko Metal akan diusahakan berangkat ke Meulaboh dengan pesawat Smack. Hal ini akan diurus dan menunggu perkembangan besok (27/1) Bila mereka berhasil berangkat, Ulung akan kembali bersama Dr. Indra, bila tidak ia akan tinggal di Medan sementara Dr. Indra harus tetap pulang ke Jakarta untuk mempersiapkan Tim dokter yang akan berangkat ke Banda Aceh tanggal 31 Januari ini (:) [Non-text portions of this message have been removed] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Mailing List Jesus-Net Ministry Indonesia - JNM - Daftar : [EMAIL PROTECTED] Keluar : [EMAIL PROTECTED] Posting: jesus-net@yahoogroups.com Bantuan Moderator : [EMAIL PROTECTED] -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jesus-net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
JNM <*> Gods Work Ministry E-Mail
From: "Dwayne Savaya" <[EMAIL PROTECTED]> Gods Work Ministry Inspirational and Encouragement E-Mail Dear Friend, When difficult times come our way and we feel tempted to lose our peace, we must remember that God is still in control and holds us securely in the palms of His hands. His strength is what should keep us strong and confident in His ability and remind us that in His sight All Is Well. Do not allow the enemy to steal the Joy that is in your heart, but rather stand steadfast in your faith knowing that if God be for you, who can dare to be against you? The Bible says that He keeps you as the apple of the eye and has graven you upon the palms of His hands. Such love cannot be understood, yet exists without question to all who will simply receive it. (John 16:33) (Psalm 17:8) (Isaiah 49:14-16) (Romans 8:31-39) (Jeremiah 31:3) I hope you are encouraged and strengthened by today's message. HEIDI'S STORY It was a beautiful Sunday in January. The temperature had warmed up to about 40 degrees, the sky was clear and blue and the wind was calm. There was still plenty of snow and ice around, but Heidi was more than ready to enjoy the afternoon as she made her daily walk through the condominium complex. However, thoughts of her 2 sons overshadowed any pleasure she would normally have enjoyed on an afternoon like this. Her son, Tom, loved off-roading and monster trucks. The monster truck that he had loved and enjoyed so much was leaving her driveway today. It had been there, unmoved, for the last 3 years, since Tom had been struck and killed by a drunk driver. Heidi's other son Mark now officially owned it. Mark had installed a new bug shield, with "Gone, But Not Forgotten" inscribed. Fear and worry gripped Heidi's heart that day. She turned toward heaven and prayed "Tom, please, watch over your brother, he's in your hands". However much she prayed and pleaded though was not enough to lift the dread in her heart. Heidi knew she had to let go of her worries, but how was she ever going to be able to do this? The feeling of fear made letting go seem an impossible task. "Oh God" she cried please help me! Taking a few steps, she looked up and right in front of her was a blind woman walking with her guide dog. Heidi stopped the young woman and said, "it must be very hard for you to go out on a day like this, with all the snow and ice still on the ground". The blind woman smiled back at Heidi and replied "It would be if I didn't trust my dog". The woman's word hit Heidi like a lightning bolt! She knew the woman's words were an answer to her plea for help. A light went off in her head as she realized trust was the key to conquering her worries and fears. She thanked the woman and kept on her journey. As Heidi continued her walk around the complex she ran into the blind woman and her dog again. They chatted for a few minutes and the blind woman, whose name was Michelle, shared with Heidi that this trust she had in her dog did not come overnight. Michelle explained it took some time to be able to put complete trust in her guide dog. Once she did, though, the quality of her life soared. The trust Michelle placed in her dog had been hard earned and very much deserved. Encouraged, Heidi walked on, thanking the Lord that He had showed her that while trust was paramount, it also takes time to learn. Her spirits much brighter as she got closer to her condo she was greatly startled by a large dog running around, barking quite ferociously. Heidi gladly noticed the scary looking beast was chained (though the leash was very long) and his owner nearby. Right then, Michelle and her guide dog came around the bend. Heidi called to Michelle to let her know that even though the dog was barking furiously by now, that he was restrained. Michelle smiled, thanking Heidi for her concern and replied "It's okay, I trust my dog". Heidi was awestruck. What a powerful lesson she had just been shown. She had begun her walk heavyhearted, painful memories haunting her, and with much dread of the future for her remaining son, Mark. Never had she dreamed that her prayer would be answered so promptly, and in such a down to earth way. Her merciful heavenly Father not only showed that the key to letting go is Complete trust, but that it also is not something easily or quickly learned. Learning to trust takes time and work! But, once learned, it makes all the difference! By Eleanor Abramson Rest in the comfort of the Holy Ghost and know that He will sustain you, strengthen you and lift you up when you have no will to stand on your own. The Bible declares in Proverbs 3:5-6, "Trust in the LORD with all thine heart; and lean not unto thine own understanding. In all thy ways acknowledge Him, and He shall direct thy paths." Trust in God's wisdom and consider the direction in which He leads you and stray not from it. We read in Job 23:10 ".He knoweth the way that I take: when