JNM * Stephen Tong Ingatkan.. Berkat atau gangguan
From: Daniel Zacharias Stephen Tong Ingatkan Nilai CalvinismeTuesday, Sep. 5, 2006 Posted: 3:28:44PM PST KristianiPos.Com - Nilai-nilai Calvinisme hendaknya tidak hanya diklaim sebagai milik salah satu kelompok agama, tetapi harus menjadi bagian integral dalam pengembangan demokrasi dan pemulihan Indonesia.Demikian benang merah diskusi panel bertajuk "Calvinisme, Demokrasi Global dan Penerapannya di Indonesia", yang digelar Reformed Center for Religion and Society, Kamis (31/8) malam, di Gereja Pemberita Injil (Gepembri), Kelapa Gading, Jakarta, Sinar Harapan memberitakan.Diskusi panel itu menghadirkan pembicara Prof Stephen Chan PhD (Seattle University), Dr Benyamin F. Intan (Direktur Eksekutif Reformed Center for Religion and Society), dan Dr AS Hikam (anggota Komisi I DPR), dengan keynote speech oleh Pdt Dr Stephen Tong.Pada kesempatan itu, Stephen Tong mengingatkan bahwa nilai-nilai Calvinisme sangat berpengaruh pada nilai-nilai demokrasi, terutama pada ketaatan akan ajaran Kristus."Harap diingat, ada kecenderungan semua ingin memerintah dan menguasai orang lain, apakah itu melalui monarki atau republik. Ketika itulah, pemerintah manapun harus sadar bahwa yang dipimpin adalah manusia ciptaan Tuhan, sehingga dalam hal ini tidak pada tempatnya bila bicara mengenai mayoritas dan minoritas," katanya.Ungkapannya ini senada dengan pandangan Prof. Stephen Chan bahwa di Asia banyak negara yang memilih bentuk republik namun ternyata tidak demokratis, bahkan meski nama negara itu diembel-embeli kata "republik rakyat demokratik". "Kalau kita memilih bentuk republik, itu harus dilandasi dengan kesadaran bahwa semua mau hidup bersama tanpa peduli perbedaan latar belakang, karena republik pada dasarnya adalah bagaimana kita dapat hidup bersama," kata Chan.Sementara itu, Dr Benjamin Intan, Direktur Eksekutif Reformed Center for Religion dan Society mengatakan nilai-nilai Calvinisme banyak mewarnai demokrasi karena di sana terdapat otonomi individu yang berasal dari keyakinan iman bahwa manusia dapat langsung datang menghadap ke hadirat Tuhan melalui Yesus Kristus; ada sekularisasi, yakni pemisahan antara agama dan negara (politik); rasionalisme doktrin; dan pentingnya pendidikan. "Karena itu ketika pernah ada ungkapan bahwa pendidikan itu ibadah, saya kira hal itu sesuai dengan nilai-nilai Calvinisme bahwa bekerja itu ibadah," kata Benjamin.Anggota Komisi I DPR, Dr AS Hikam, mengatakan seharusnya semua mau belajar bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat plural. :"Termasuk nilai-nilai Calvinisme itu juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dari republik ini, apalagi kalau itu digunakan untuk membangkitkan kembali Indonesia," kata Hikam. "Calvinisme itu jangan hanya dimiliki salah satu pihak," tegasnya.Pada kesempatan itu, Pdt Dr Stephen Tong mengajak agar semua mau kembali kepada Tuhan pencipta, yakni dengan menghormati Dia melalui perlakuan adil terhadap sesama manusia. Dan membangun demokrasi haruslah melalui pendidikan oleh guru yang jujur dan tidak memihak. "Kalau itu sudah dilakukan barulah rakyat dapat memilih dengan benar siapa-siapa yang pantas menjadi pemimpin," katanya. (SH)Daniel Zacharias "Jadikan semua bangsa muridKU" (Mat 28:19)Aku mengucap syukur kepada Tuhanku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik diantara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. Fil 1:5 == From: Indra BERKAT ATAU GANGGUAN By: Richard L. Strauss Bagaimana saya bisa melupakan kelahiran anak pertama kami? Itu terjadi dipagi hari dan saya sedikit grogi, tapi walau hal itu sudah lama berlalu saya masih bisa mengingat kejadian itu sejelas dulu. Saya masih ingat menyuruh Mary untuk tidur. Bayinya masih belum lahir. Dia tidak mau bekerja sama! Saya masih bisa melihat dokter berjalan kearah saya dilorong rumah sakit, seperti kacang polong besar dengan alat operasinya, mengumumkan suatu kegembiraan, "anaknya laki-laki!" Dia tahu apa yang saya harapkan.Saat itu saya sedikit menyadarinya, tapi saya akan mendengar pengumuman seperti itu 3 kali lagi, masing-masing dengan sedikit kurang gembira. Lagi pula, variasi merupakan bumbu kehidupan, dan siapa yang tidak ingin seorang gadis kecil melingkarkan tangannya dileher kita dan berkata, "saya sayang papa." Saya belajar, bahwa Tuhan lebih mengenal kebutuhan saya daripada saya sendiri. Sejak dia memberikan saya anak-anak itu, dan sejak itu sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan berkat rohani saya, tidak ada manusia yang bisa membuat saya memberikan kehendak saya. Selain istri yang luarbiasa yang Tuhan berikan pada saya, mereka merupakan hal paling berharga dalam dunia ini bagi saya. Perkataan puisi indah dari Israel membawa makna baru: Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah
JNM * Sepuluh Gadis BERLINDUNG DALAM KEBOHONGAN
From: [EMAIL PROTECTED] Sepuluh Gadis OPEN FORUM 120998SELAMAT DATANG DI FORUM TERBUKAPENANYA: Apakah betul bahwa ke lima gadis-gadis yang bodoh yang kehabisan minyak di Matius 25 adalah lima orang yang telah menerima Kristus, tetapi tidak pernah menjadi diselamatkan? Dan apa arti rohani dari minyak di dalam Alkitab?MR. C: Di dalam Alkitab "minyak" itu mewakili Roh Kudus. Dia-lah yang mengurapi kita supaya kita dapat diselamatkan. Ketika kita membaca Alkitab Roh Kudus-lah yang memberikan pengertian yang benar dan menerapkan firman tersebut di dalam kehidupan kita. Dan tentang lima gadis yang bodoh di Matius 25:1-9 kita baca demikian:"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Dan ayat 10-13 melanjutkan demikian:"Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya [jamnya - KJV]."Kelima gadis-gadis bodoh itu mewakili mereka yang berpikir bahwa mereka telah diselamatkan karena mereka telah berbuat sesuatu melalui pekerjaan atau usaha mereka sendiri, seperti melakukan upacara baptis air, menerima perjamuan kudus secara tetap, melakukan sakramen-sakramen, telah menerima Kristus, membuat suatu pengakuan iman tertentu, berdoa suatu doa khusus, menjadi anggota gereja, melakukan sesuatu di dalam gereja, dll. Dalam kata lain mereka percaya bahwa mereka sudah menggenapkan keselamatan mereka karena suatu pekerjaan yang dapat mereka lakukan sendiri (walaupun mereka juga percaya bahwa keselamatan adalah "kasih karunia"), tetapi sebetulnya mereka belum pernah mendapatkan kebangkitan jiwa yang baru. Tuhan adalah "pengarang dan penyelesai dari iman kita" (1 Korintus 1:8), kalau itu adalah iman yang diberikan Tuhan sebagai "kasih karunia" (anugrah). Jadi Tuhan-lah yang akan menyempurnakan apa yang telah Dia mulai di dalam diri kita. Yang bodoh boleh berusaha untuk hidup seperti umat Kristen tapi mereka bukan benar-benar yang telah mendapatkan keselamatan, setelah beberapa saat mereka akan mulai lelah untuk hidup di jalan Tuhan karena iman yang mereka miliki adalah iman yang mereka bangkit-bangkitkan sendiri. PENANYA: Apa yang Allah maksudkan dengan "keinginan Roh" di Roma 8:6 "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera" ?MR. C: Mari kita baca di Roma 12:2:"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Supaya berkeinginan Roh berarti bahwa kita telah diperbaharui, yakni, kita telah dilahirkan kembali dari atas. Kita telah diberikan kebangkitan jiwa yang baru. Dengan kata lain, untuk "berkeinginan Roh" itu adalah untuk menjadi seorang anak Tuhan. Masalahnya kita tidak bisa untuk mempunyai keinginan Roh dengan cara yang menyenangkan Tuhan sampai Tuhan sendiri yang memberikan kepada kita kebangkitan jiwa yang baru dimana di dalam jiwa kita yang baru kita tidak ingin untuk berbuat dosa lagi (1 Yohanes 5:18). Jika kita mempunyai keinginan Roh, maka itu berarti kita akan bersuka cita di dalam Firman Tuhan, kita akan memiliki keinginan yang jujur, sungguh-sungguh dan terus-menerus untuk menuruti perintah-perintah Tuhan."Salvation is of the LORD" (Jonah 2:9)www.familyradio.com == From: [EMAIL PROTECTED] BERLINDUNG DALAM KEBOHONGANSesungguhnya, pada Tuhan ada seorang yang kuat dan tegap [=Kristus], seorang yang seperti angin ribut disertai hujan batu, yakni badai yang membinasakan, seorang yang seperti angin ribut disertai air hujan yang hebat menghanyutkan; ia akan menghempaskan mereka ke tanah dengan kekerasan. Mahkota kemegahan pemabuk-pemabuk Efraim [=Israel] itu akan diinjak-injak dengan
JNM * Gods Work Ministry E-Mail
From: "Dwayne Savaya" [EMAIL PROTECTED] Gods Work Ministry Inspirational and Encouragement E-MailDear Friend,It is important that we keep in mind that our life is not only meant to beused to better ourselves, but should also be used for the betterment of others who are around us. We should never look down upon those who areless fortunate than we are, but rather we are to treat all people as wewould want to be treated and love them with the love of the Lord.The Lord Jesus says that even the smallest gesture done to someone else inneed is the same as if we are doing it to the Lord Himself. The next timeyou are doing a good deed, imagine the Lord as the recipient because if wecould see with spiritual eyes, we would see the Lord in that instant.I hope today's message ministers to your heart to be giving and caring towards your fellow man because we are all God's children and will receivea just reward for the deeds that were done on the earth. (Matthew 25:34-40)MY FATHER'S ANGELSI wasn't paying attention at the time to the good example my father set. He wasn't consciously 'setting a good example' -- he was just living lifeaccording to his values.It was the 1950s in a small Middle Georgia farm town. Our family owned a clothing store in the middle of the main business block downtown. Six daysa week, 8am until 6pm (9pm on Saturday), my father presided over his business. And sometimes an angel would come to our store. I didn't recognize those visitors as angels. Neither did my mother, who accepted myfather's decisions but referred to Daddy's angels as "bums".She was concerned that they painted hobo marks to guide others to my father. My father was, and still is, an extremely kind man. He bought them lunch. I guess Daddy knew Mama's opinion and took precautions in case any individual "angel" might actually be an alcoholic. He would have a friendly, encouraging conversation with the person, who was shabby and obviously down on his luck.Then Daddy would walk him across the street to the Coffee Cup Cafe and payfor him to eat the daily special, a hearty meal. Depending on how the conversation was going, Daddy would sometimes sit and have lunch with him.Another variation on this theme was sometimes Daddy would bring the man toour house to do yard work to earn a bus ticket.Mama would feed him a good home cooked meal but would serve it to him in the kitchen or on the back steps. Daddy explained his theory of angels tohis children this way: "It's Biblical. Sometimes God sends an angel amongmen unawares, to test us. How we behave toward the least of his children is how we treat Him."I remember chuckling at my "naive" father's actions later when I got moregrown and more savvy. I laughed that he got it backwards about who the angel was. Now that I am middle-aged, I'm proud to say that I realize howblessed I am to have such a wise and good man, Joseph Van Johnson, as my father and my teacher. I am also doubly blessed to be meeting angels now myself.More than once I have recognized God Himself staring back at me from the face of a homeless mentally ill person. I understand now that my father wasrespecting the spirit of God that is within each of us.By Kay Johnson McCraryRead and meditate on these scriptures:Matthew 5:14-16 Jesus declares "Ye are the light of the world. A city thatis set on an hill cannot be hid. Neither do men light a candle, and put itunder a bushel, but on a candlestick; and it giveth light unto all that arein the house. Let your light so shine before men, that they may see your good works, and glorify your Father which is in heaven."Hebrews 13:1-3 "Let brotherly love continue. Be not forgetful to entertainstrangers: for thereby some have entertained angels unawares. Remember themthat are in bonds, as bound with them; and them which suffer adversity, as being yourselves also in the body."Galatians 6:1-4 "Brethren, if a man be overtaken in a fault, ye which arespiritual, restore such an one in the spirit of meekness; considering thyself, lest thou also be tempted. Bear ye one another's burdens, and sofulfil the law of Christ. For if a man think himself to be something, whenhe is nothing, he deceiveth himself. But let every man prove his own work,and then shall he have rejoicing in himself alone, and not in another."Hebrews 10:22-24 "Let us draw near with a true heart in full assurance offaith, having our hearts sprinkled from an evil conscience, and our bodieswashed with pure water. Let us hold fast the profession of our faith without wavering; (for He is faithful that promised;) And let us considerone another to provoke unto love and to good works."Psalm 37:23-25 "The steps of a good man are ordered by the LORD: and Hedelighteth in his way. Though he fall, he shall not be utterly cast down:for the LORD upholdeth him with His hand. I have been young, and now am old; yet have I not seen the righteous forsaken, nor his seed begging