JNM <*> Renungan Pagi
From: Yollie Wauran Renungan Pagi, Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." ( Kis. 1:8 ) --- KS-ILT Kis 1:8 Namun kamu akan menerima kuasa, bilamana Roh Kudus datang ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku, baik di Yerusalem, maupun di seluruh Yudea, dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi." Tetapi . bagaimana kalau Roh Kudus tidak turun atas kita . ? Tetapi . bagaimana kalau kita tidak menjadi saksi . ? Sempatkah kita memikirkannya . ? Adakah kita sudah menjadi saksi . ? Kadang . Terlintas di pikiran kita . Mungkin pula keluar dalam ucapan kita . Bahwa Roh Kudus sudah ada pada kita .. Sudah turun atas kita . Namun . Bila memang Roh Kudus turun atas kita . Di manakah "kuasa" itu .. ? Adakah kita sudah menjadi saksi . ? Dari lingkungan paling kecil . Dalam keluarga kita ? Renungan Pagi, Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. ( 2 Raja-raja 6:17 ) - KS-ILT 2 Raja 6:17 Lalu Elisa berdoa serta berkata, "Ya, YAHWEH, aku memohon kepada-Mu bukalah matanya supaya dia dapat melihat." Maka YAHWEH membuka mata pelayan itu. Dan pelayan melihat, maka tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta perang berapi di sekeliling Elisa. Saat ini . Mungkin permasalahan seakan membelit kita . Mungkin persoalan seakan mengepung kita . Adakah kekuatiran itu . Mulai menusuk iman kita . ? Adakah ketakutan itu . Mulai merobek percaya kita . ? Di saat seperti ini . Adakah "mata" kita masih mampu melihat . Kereta berapi mengelilingi kita . ? Masihkah kita kuatir . ? == Renungan Pagi, "Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya dengan setia, maka terhadap engkau YAHVEH, Elohimmu, akan memegang perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu. Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu. Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu. Elohim akan menjauhkan segala penyakit dari padamu, dan tidak ada satu dari wabah celaka yang kaukenal di Mesir itu akan ditimpakan-Nya kepadamu, tetapi Ia akan mendatangkannya kepada semua orang yang membenci engkau. ( Ulangan 7:12-15 ) --- KS-ILT Ul 7:12 Dan akan terjadi, karena kamu mendengarkan semua peraturan itu serta melakukannya, maka YAHWEH, Elohimmu, akan memegang perjanjian dan kemurahan-Nya yang telah Dia ikrarkan dengan sumpah kepada leluhurmu. 7:13 Dan Dia akan mengasihi engkau dan akan memberkati engkau dan akan membuat engkau banyak. Dan Dia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil tanahmu, gandummu dan anggur barumu dan minyak barumu, anak-anak lembumu dan anak-anak kambing dombamu, di tanah yang Dia telah bersumpah kepada leluhurmu untuk memberikannya kepadamu. 7:14 Engkau akan menjadi yang diberkati lebih daripada segala bangsa, tidak akan ada pria yang mandul atau wanita yang mandul di antaramu, atau di antara hewanmu. 7:15 Dan YAHWEH akan menjauhkan segala penyakit dari padamu dan Dia tidak akan menimpakan ke atasmu penyakit apa pun yang engkau kenal di Mesir; sebaliknya, Dia akan memberikannya kepada semua orang yang membenci engkau. Janji Tuhan . ? Amin .!! Berkat . ? Amin !! Perlindungan . ? Amin .!! Tetapi . Bagaimana dengan . Mendengarkan peraturan-Nya . ? Bagaimana dengan . Melakukannya dengan setia . ? Renungan Pagi, Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini Sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." ( Matius 18:19-20 ) - KS-ILT Mat 18:19 Lagi Aku berkata kepadamu, bahwa jika dua orang dari kamu sepakat di bumi mengenai setiap perkara, apa saja yang mereka minta, akan terjadi pada mereka dari Bapa-Ku yang di surga. 18:20 Sebab di mana ada dua atau tiga orang dikumpulkan ke dalam Nama-Ku, di sana Aku hadir di tengah-tengah mereka." Pernahk
JNM <*> God's Work Ministry E-mail
From: "Dwayne Savaya" God's Work Ministry E-mail Dear Friend, In times of trials and tribulations or if we just find ourselves discouraged and unmotivated, we should remember again why we are on this Earth. The Lord has given us life and breath so that we may use what we've been given to be a benefit to those around us. When someone asked the Lord Jesus what is the greatest commandment, He answered the man and said "Thou shalt love the Lord thy God with all thy heart, and with all thy soul, and with all thy mind. This is the first and great commandment. And the second is like unto it, Thou shalt love thy neighbour as thyself." When we find ourselves questioning our life and believing the lie that we have no purpose, we should remember these two commandments. Our main purpose is to love God with all of our heart, soul and mind and the second which is equal to it is to love our neighbor as ourselves. That simply means to go above and beyond to be helpful, giving, encouraging and simply do for them as we would have someone else do for us in our time of need. When we help to do for our neighbor, God is well pleased and proud that selfishness has not taken root in our hearts, but He sees that love and a giving heart is at the forefront of our being. Life is too short to only want for ourselves. Before we know it, our long life will have passed before us and all that we will have is what we have given to others. If we strive only to collect things, whose will they become when we die? Isn't it better to leave this Earth having been a giver than to be known for only being a collector? Let us remember then our main purpose in life; to love God and to love our neighbor as ourselves. When we do, we will not allow the dangers of greed and selfishness to take hold of our lives and we can use our life to make a difference that will never be forgotten. (Matthew 22:37-39) (Romans 15:1-4) (Luke 12:16-21) I hope this message inspires and encourages your heart to be a giver in life. No matter how big or small your gift or good deed; it can be used to make a difference to someone in need of it. FILLING THE BARREL I love it when God blesses us with bright, shining opportunities to help others. God always uses these opportunities to help us become better people as well. Sometimes, however, these opportunities come with difficulties. And they are the ones that challenge us the most. I had just arrived at the grocery store the other day. My shopping list was long and my cash was short. It seemed like we had run out of everything at once. It looked like there was no way that I would be able to get all the food I needed for my family that week with the money I had. As I walked in the store I noticed a big, blue barrel. On the side was a plea for food donations for the local food bank to help the needy. I glanced inside it. It was completely empty. Apparently, I wasn't the only one struggling to make ends meet that week. As I walked through the store, though, I couldn't get that barrel out of my mind. With each food item I put in my cart I thought of all the people who couldn't even afford to feed their own children right now. Finally, I picked up some extra boxes of noodles and put them in my cart. I prayed they would fill at least a few empty bellies that week. I knew if I had to I could put back something of my own to make up the difference. I paid for the groceries and had just enough to get them all. I smiled and walked to the barrel with an empty wallet, but a full heart. As I dropped the boxes of noodles in the barrel, I noticed too that it was slowly starting to fill up. I wasn't the only one who had decided to help the hungry that day. Every opportunity to help others is a gift from God. Every time we do help others, God is helping us as well to become better and more loving people. We are here, after all, to love each other and to help each other. We are here to fill both empty barrels and empty hearts. We are here to live as God's Children. May we always do so. By Joseph J. Mazzella Read and meditate on these scriptures: Ephesians 4:29-32 "Let no corrupt communication proceed out of your mouth, but that which is good to the use of edifying, that it may minister grace unto the hearers. And grieve not the holy Spirit of God, whereby ye are sealed unto the day of redemption. Let all bitterness, and wrath, and anger, and clamour, and evil speaking, be put away from you, with all malice: And be ye kind one to another, tenderhearted, forgiving one another, even as God for Christ's sake hath forgiven you." Galatians 6:2-4 "Bear ye one another's burdens, and so fulfil the law of Christ. For if a man think himself to be something, when he is nothing, he deceiveth himself. But let every man prove his own work, and then shall he have rejoicing in himself alone, and not in another." Romans 15:1-4 "We then that are strong ought to bear the infirmities of the weak, and not
JNM <*> e-JEMMi - Edisi 13-38#2010 -- Tantangan Bagi utusan Injil yang Pulang
From: "e-JEMMi" e-JEMMi - Edisi 13-38#2010 -- Tantangan Bagi utusan Injil yang Pulang IF YOU AIM AT NOTHING, YOU'RE BOUND TO HIT IT __ EDITORIAL Shalom, Sebagaimana seseorang harus beradaptasi ketika pindah ke luar negeri, demikian juga untuk orang yang kembali dari tinggal di luar negeri ke negara asalnya. Proses adaptasi ini bervariasi pada setiap orang. Semakin lama ia meninggalkan negara asalnya, kemungkinan besar akan semakin lama pula ia beradaptasi ketika ia kembali ke negara asalnya. Melalui artikel berikut, kita belajar bagaimana bisa menyesuaikan diri atau menolong mereka yang baru kembali dari ladang misi dalam menghadapi tantangan-tantangan selama proses adaptasi. Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti http://www.sabda.org/publikasi/misi/ http://misi.sabda.org/ ___ ARTIKEL MISI TANTANGAN BAGI UTUSAN INJIL YANG PULANG Banyak orang yang kembali ke negara asalnya, setelah tinggal di negara lain beberapa waktu, berpendapat bahwa mereka akan merasa "betah" lagi secara otomatis di negara mereka. Tetapi ternyata tidak selalu demikian. Bahkan, mereka sering merasa asing di negara sendiri dan menjadi tidak kerasan. Tanpa mereka sadari, timbul dalam diri mereka suatu sikap negatif terhadap budaya asalnya. Mereka mulai suka mengkritik, misalnya mengenai lalu lintas yang macet, orang-orang yang tidak mau antri, sistim komunikasi yang sering tidak lancar, dan lain sebagainya. Belum lagi masalah disiplin kerja atau kebersihan yang kurang mendapat perhatian. Mengapa hal ini dapat terjadi? Setiap orang yang pernah meninggalkan budaya asalnya dan tinggal di negara yang budayanya berbeda, akan mengalami "guncangan budaya". Guncangan budaya ini akan dialami oleh orang-orang yang meninggalkan hal-hal yang biasanya mereka hadapi, dan kini menghadapi hal-hal yang baru. Mungkin Anda masih ingat saat pertama kali Anda harus mendaftarkan diri di universitas atau saat pertama kali Anda terpaksa minta tolong kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang tampaknya sangat sederhana. Atau Anda masih ingat saat Anda merindukan nasi dan bukannya hamburger, pizza, atau makanan asing lainnya. Karena Anda masih baru dan belum berpengalaman, semuanya itu dapat menyebabkan Anda stres. Tetapi, lama-kelamaan Anda dapat menyesuaikan diri dengan budaya yang baru ini. Pendaftaran ulang di kampus tidak lagi menakutkan bagi Anda. Anda tidak perlu minta tolong kepada orang lain untuk sesuatu yang tadinya tidak dapat Anda lakukan. Bahkan Anda mulai menyukai makanan yang berbeda dengan makanan asal Anda. Dengan bertambahnya pengalaman, Anda tidak merasa takut atau malu lagi. Anda mulai menikmati kehidupan di negara yang baru ini. Ada banyak hal yang pada mulanya terasa aneh atau asing, sekarang menjadi biasa bagi Anda. Anda telah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Anda berubah! Ketika Anda kembali ke Indonesia, tanpa Anda sadari Anda telah berubah. Anda merasa seperti orang yang berbeda dari saat Anda pertama kali berangkat. Budaya Anda yang baru telah memengaruhi Anda bukan hanya dalam hal yang positif, melainkan juga dalam hal yang negatif. Dan mungkin selama Anda berada di luar negeri, budaya Indonesia pun mengalami perubahan. Anda mengira bahwa Anda akan dapat menyesuaikan diri dengan cepat. Namun, Anda pasti terkejut! Dugaan Anda meleset. Anda merasa asing di negara Anda sendiri. Anda mulai merasa tertekan. Pengalaman ini disebut "reverse culture shock" (guncangan budaya yang membalik). Pada waktu Anda kembali ke Indonesia, Anda mau tak mau menyesuaikan diri dengan situasi yang Anda hadapi. Anda harus berubah. Semakin lama Anda tinggal di luar negeri, semakin lambat biasanya proses penyesuaian ini. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda akan dapat mengatasinya. Guncangan budaya yang membalik ini merupakan suatu pengalaman yang umumnya dialami oleh orang-orang yang pernah tinggal di luar negeri dan kemudian kembali ke negara asalnya. Guncangan ini tidak dapat dihindari atau Anda anggap sepele. Pada waktu Anda merasa siap menghadapi proses ini, pada waktu itu pula Anda mulai merasa frustrasi atau bersikap negatif. Bila Anda bersikap demikian, ingatlah bahwa ini terjadi karena guncangan budaya yang membalik. Dengan berlalunya waktu, guncangan ini akan hilang dengan sendirinya. Berikut ini adalah sikap-sikap yang penting Anda miliki bila Anda ingin berhasil menyesuaikan diri dengan budaya Anda yang lama dengan cepat. 1. Memunyai keinginan untuk menyesuaikan diri. 2. Bergantung sepenuhnya pada Elohim. 3. Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan. 4. Berani mengambil inisiatif. 5. Bertekun dalam segala keadaan. 6. Mau berkomunikasi. 7. Sabar. 8. Terbuka untuk melihat hal-hal yang lucu. 9. Senang diajar. 10. Mau meminta pertolongan dan nasihat. TANTANGAN YANG AKAN ANDA HADAPI Hubungan Pribadi dengan Tuhan Menjadi Tawar dan Biasa Anda kembali ke Indonesia de