Re: [JUG-Indonesia] [OOT] bagaimana cara menghapus nomor baris dari source code?

2010-06-20 Terurut Topik Ifnu bima
 3 import java.awt.FlowLayout;
 4 import java.awt.event.ActionListener;
 5 import java.awt.event.ActionEvent;

Bikin kode java untuk hapus awalan angka dan menuliskan hasilnya ke
file lain. Misalnya gini

/**
 *
 * @author ifnu
 */
public class Main {
public static void main(String[] args) throws
FileNotFoundException, IOException {
File fileInput = new File(source_code.txt);
File fileOutput = new File(source_code_bersih.txt);
BufferedReader reader = new BufferedReader(new FileReader(fileInput));
BufferedWriter writer = new BufferedWriter(new FileWriter(fileOutput));
String line = null;
while((line = reader.readLine())!=null){
if(line.length()0  Character.isDigit(line.charAt(0))){
for(int i=0;iline.length();i++){
if(Character.isLetter(line.charAt(i))){
writer.write(line.substring(i, line.length()));
break;
}
}
} else {
writer.write(line);
}
}
writer.close();
reader.close();

}
}

--

regards


Re: [JUG-Indonesia] [OOT] bagaimana cara menghapus nomor baris dari source code?

2010-06-20 Terurut Topik Abdul Arfan
pakailah editor scite atau editor lain  yang mendukung column select

2010/6/20 arie_fardiansyah arie_fardians...@yahoo.com



 gimana cara menghapus no baris dari source code hasil copas di windows, kl
 pake cara manual dgn tombol del bisa repot kl ada 1000 baris, thx mas:)

 ini contohnya:

 3 import java.awt.FlowLayout;
 4 import java.awt.event.ActionListener;
 5 import java.awt.event.ActionEvent;

 kalau untuk di linux saya pernah baca di
 http://sa3o.net/menghilangkan-no-baris-code-dari-source-copy-paste-di-internet/

  




-- 
Abdul Arfan
http://arfan86.blogspot.com


Re: [JUG-Indonesia] [OOT] bagaimana cara menghapus nomor baris dari source code?

2010-06-20 Terurut Topik Jecki
download http://unxutils.sourceforge.net/ kemudian tambahkan ke PATH
windows dan nanti command cut (seperti di contoh yg kamu sertakan)
akan dikenali.

2010/6/20 arie_fardiansyah arie_fardians...@yahoo.com



 gimana cara menghapus no baris dari source code hasil copas di windows, kl 
 pake cara manual dgn tombol del bisa repot kl ada 1000 baris, thx mas:)

 ini contohnya:

 3 import java.awt.FlowLayout;
 4 import java.awt.event.ActionListener;
 5 import java.awt.event.ActionEvent;

 kalau untuk di linux saya pernah baca di 
 http://sa3o.net/menghilangkan-no-baris-code-dari-source-copy-paste-di-internet/



Re: [JUG-Indonesia] [OOT] bagaimana cara menghapus nomor baris dari source code?

2010-06-20 Terurut Topik Andrian Kurniady
Pake editor yang support regex find and replace.

Replace ^[\d]+  with 

-Kurniady

2010/6/20 arie_fardiansyah arie_fardians...@yahoo.com



 gimana cara menghapus no baris dari source code hasil copas di windows, kl
 pake cara manual dgn tombol del bisa repot kl ada 1000 baris, thx mas:)

 ini contohnya:

 3 import java.awt.FlowLayout;
 4 import java.awt.event.ActionListener;
 5 import java.awt.event.ActionEvent;

 kalau untuk di linux saya pernah baca di
 http://sa3o.net/menghilangkan-no-baris-code-dari-source-copy-paste-di-internet/

  



[JUG-Indonesia] Re: Ask PKI RSA Encryption, Decryption

2010-06-20 Terurut Topik Henry Girsang
Daniel,

Teori yg benar juga tidak bisa dianggap kosong juga.
Dari yg gw alami sendiri (project buat mobile banking 3 thn lalu) plus refensi 
internet, justru masalah UTAMA buat asymmetric encryption itu MEMANG di 
performance/resource.

Contoh ref dr http://www.cs.umbc.edu/~wyvern/ta/encryption.html:
# software encryption using DES (symmetric key algorithm) is 100 times faster 
than software encryption using RSA (asymmetric key algorithm) - estimate 
provided by RSA Data Securities
# hardware encryption using DES (symmetric key algorithm) is anywhere from 
1,000 to 10,000 times faster than hardware encryption using RSA (asymmetric key 
algorithm) 

Apalagi kalo ngomongin di mobile application, dimana resource client tentunya 
tidak bisa di upgrade semudah di server. Lebih tepat nya faktor yg tidak dapat 
dikontrol.

Tapi step2 solusi yg dibikin Ferdinand sebenarnya gw ga ada kontra.
Karena proses yang berat itu, teknik ini bisa dikombinasikan dgn symmetric 
encryption. Dengan tujuan seminimal mungkin data yg di encrypt secara 
asymmetric, tapi secara keseluruhan system tetap cukup secure.

Henry Girsang

--- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Daniel Baktiar dbakt...@... wrote:

 yang dijelaskan ferdinand itu berdasarkan pengalaman dia, bukan sekedar
 teori.
 dan itu dilihat dalam konteks ide mengirimkan pesan menggunakan rsa via sms.
 
 2010/6/19 Monang Setyawan mon...@...
 
 
 
  Setahu saya, penggunaan symmetric encryption lebih karena alasan
  performance, bukan karena menggelembungnya size. Dan hasil untuk symmetric
  encryption tidak selalu sama besar.
 
  2010/6/18 Ferdinand Neman new...@...
 
 
 
  Perlu diingat, Encryption pake Public Key (Asymetric) pada data yang mau
  dikirim, TIDAK DI SARANKAN.
  Karena, hasil encryption pake Public Key akan menggelembungkan SIZE (Hasil
  Encryption akan jauh lebih besar dari data aslinya).
 
  JADI, encryption dan decryption itu dilakukan dengan algoritma yang
  Symetric, hingga hasil encryptionnya memiliki ukuran yang SAMA besar.
  Symetric contohnya AES Advanced Encryption Standard (dengan menggunakan
  SALT key).
 
  NAH, Public Key hanya dipergunakan untuk mengenkripsi SALT key. Karena
  keynya kecil, hasil encripsi akan menggelembung dalam ukuran kecil juga,
  jadi pembekakan tidak signifikan.
 
  JADI,
  1. data asli (RAW) di hash dengan MD5 atau SHA1 = HASH.
  2. RAW di encrypt dengan AES ditambah SALT (SALT bisa pre-generate) =
  ENCRYPTED
  3. RAW di sign dengan Private Key Sender (PRKS). = SIGNATURE
  4. SALT di encrypt dengan Public Key Receiver (PUKR) (yang didapat dari
  Verisign atau OpenPGP) = ENCRYPTED SALT.
 
  5. Data yang dikirim adalah. ENCRYPTED + ENCRYPTED SALT + SIGNATURE +
  HASH. (Public Key sebaiknya tidak di tukar-tukar langsung, tapi Public Key
  diambil dari trusted vendor, semacam Verisign atau OpenPGP).
 
  6. ENCRYPTED + ENCRYPTED SALT + SIGNATURE + HASH diterima disisi Receiver.
  7. ENCRYPTED SALT di decrypt dengan Private Key Receiver (PRKR) = SALT
  8. ENCRYPTED di decrypt dengan AES + SALT = RAW. (sampai disini data bisa
  dipakai, tapi untuk amannya di verify dulu).
  9. RAW di verify dengan SIGNATURE + Public Key Sender (PUKS) (yang didapat
  dari Verisign atau OpenPGP). = BOOLEAN.
  10. Bila #9 = TRUE, RAW di hash dengan MD5 atau SHA1 = HASH NEW.
  11. HASH dibandingkan dengan HASH NEW = BOOLEAN.
  12 RAW sudah di verify dan diyakinkan bahwa datanya orisinil dan tidak
  tampered. Silahkan di embat.
 
  Beberapa skenario mungkin berbeda (biasanya cuma beda urutan), tapi
  prinsipnya sama.
 
  KESIMPULANNYA, PKI (Public Key Infrastructure) itu tidak hanya
  mengandalkan Public/Private key saja dalam data transmission. Ia juga
  memanfaatkan Symetric Enc/Decription. Dan dalam kasus data yang sangat
  sensitif, membutuhkan
  trusted source dimana kedua pihak bisa consult public key.
 
  Salam.
 
  Ferdinand Neman
  
  Developer Team Lead, System Analyst,
  System Designer and Solution Architect
 
  http://www.linkedin.com/in/fneman
 
  2010/6/18 Thomas Wiradikusuma (milis) wiradikusuma.mi...@...
 
 
 
  Mungkin ilustrasinya begini kali:
 
  Disclaimer: ini agak ngawur, tapi basic idenya bener.
 
  Public key: gembok
  Private key: kunci utk buka gembok
 
  Jadi kita bagi-bagi gembok ke semua orang yg mau ngirim data ke kita.
  Trus mereka gembok deh datanya, trus kirim ke kita. Berhubung cuma
  kita yg pegang kuncinya, cuma kita yg bisa buka.
 
 
  On 6/18/10, Leo Mifare leomif...@... leomifare%40gmail.com
  wrote:
   Hi all,
  
   I want to ask regarding PKI RSA Encryption/Decryption..
   RSA is a PKI cryptography example, and there are two keys, namely
  Private
   Key and Public Key..
   I'm a little bit confused regarding it..
   Public Key dapat didistribusikan secara bebas, sedangkan Private Key
  harus
   tetap dijaga privately (it means that nobody is allowed to know this
  key,
   except me :) )
  
   Actually the usage of both keys is like this :
   ● Signing
   Use private key to “sign” data
   ● 

RE: [JUG-Indonesia] Aplikasi Full Ajax, Konsep MVC masih Perlukah ??

2010-06-20 Terurut Topik Adelwin, Adelwin
Sebenernya masi perlu dong nil...

Kan MVC ituh dasar nya tuh separation of concern...

Bukan maintain pindah2 page doang dong...

Tapi.. kalo app full ajax... say kayak gmail deh...

Controller nya ituh yah kalo menurut gue sendiri sih yah ajax nya...

Ajax nya tuh as in the ajax the technology...

Bukan a certain component di dalem ajax framework nya...

Tadi nya controller nya ituh server side...

Sekarang jadi nya client side...

Gitu ajah sih kata gue...

:D

 

Adelwin Handoyo  |  Senior Consultant - Wholesale Bank
Standard Chartered Bank
7, Changi Business Park Cresent, Level 3. Singapore (486028)

T : (65) 659 61395  | E adelwin.adel...@sc.com 

 

 



From: jug-indonesia@yahoogroups.com
[mailto:jug-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Daniel Baktiar
Sent: Friday, June 18, 2010 1:49 PM
To: jug-indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [JUG-Indonesia] Aplikasi Full Ajax, Konsep MVC masih
Perlukah ??

 

  

menurut saya ga perlu, kalau bicara tentang mvc web framework berbasis
action.

mvc web framework yg berbasis action forwarding, hanya diperlukan untuk
maintain pindah2 page.
model-view-controller tetap bisa diaplikasikan di dalam ajax framework
anda.

2010/6/18 handendari handend...@gmail.com mailto:handend...@gmail.com


  

mohon pencerahannya...

aku mau bikin aplikasi yang full ajax, jadi user membuka 1 halaman dan 
tidak akan pindah ke halaman yang lain
(seperti aplikasi desktop ada form induk dan form anak).
kemungkinan 80 % proses di lakukan oleh javascript (validasi,perhitungan

dll).
pertanyaannya adalah, dengan model aplikasi tersebut, penerapan konsep 
MVC masih perlukah??

rgds

handendari

 




This email and any attachments are confidential and may also be privileged.  If 
you are not the addressee, do not disclose, copy, circulate or in any other way 
use or rely on the information contained in this email or any attachments.  If 
received in error, notify the sender immediately and delete this email and any 
attachments from your system.  Emails cannot be guaranteed to be secure or 
error free as the message and any attachments could be intercepted, corrupted, 
lost, delayed, incomplete or amended.  Standard Chartered PLC and its 
subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or any 
attachments and may monitor email traffic.

 

Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability under 
company number 966425 and has its registered office at 1 Aldermanbury Square, 
London, EC2V 7SB.

 

Standard Chartered Bank (SCB) is incorporated in England with limited 
liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18.  The Principal Office of 
SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London EC2V 7SB. In the 
United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the Financial Services 
Authority under FSA register number 114276.

 

If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click 
http://www.standardchartered.com/global/email_disclaimer.html to refer to the 
information on other jurisdictions.



Re: [JUG-Indonesia] Aplikasi Full Ajax, Konsep MVC masih Perlukah ??

2010-06-20 Terurut Topik handendari

On 6/18/2010 10:22 AM, Endy Muhardin wrote:



Sudah pernah coba bikin aplikasi kecil menggunakan model tersebut?
Kalau pernah, pasti akan melihat MVC in action.
Contohnya, kalau kita membuat tabel menggunakan dojox.grid.DataGrid,
kita akan disuruh membuat object Store (ini modelnya), dan object grid
nya itu sendiri (View).
Kemudian kita bisa berikan event handler untuk memanipulasi data di
grid (Controller).

Demikian juga kalau kita pakai jQuery, extJS, dsb.



terima kasih mas endy...
ternyata aplikasi javascript itu sendiri sudah menganut konsep MVC ya...
wawasan baru niech
aku pikir konsep MVC hanya milik web framework action base aja... :)


rgds

handendari



Re: [JUG-Indonesia] Re: Membatasi concurrent user mengakses web

2010-06-20 Terurut Topik sm96
si arif datang kembali dengan mitos-mitos jadulnya... hahahaha
hari gini masih pake application scope? gimana dengan 10 juta user? memory
mbahnya yg dipake nyimpen state?
application scope bukan cuma nyimpen state satu biji data itu doang kan?
gimana data yg lain?
sekali lagi... hehehehe


 --
 *From: * Achmad Arif Rachim a...@rach.im
 *Date: *Mon, 14 Jun 2010 14:49:41 +0400
 *To: *jug-indonesia@yahoogroups.com
 *ReplyTo: * jug-indonesia@yahoogroups.com
 *Subject: *Re: [JUG-Indonesia] Re: Membatasi concurrent user mengakses web



  Don't worry Achmad Arif R, hal ini bisa diatasi dgn time out parameter
 / setting pada web kombinasikan dgn last activity timestamp column yg kita
 create dalam table user tadi.


 No worries be happy ^_^

  Untuk aman-nya lakukan dari 2 sisi:
 
  1. Dari sisi web:
  Misalnya time out diset 20 menit, maka kalo idle  20mnt, maka kita paksa
 logout (update flag status loginnya:false). Dgn demikian: no more ghost user
 yg lupa/ sengaja ga logout.
 
  2. Dari sisi database
  Ini untuk menjaga user yg sengaja ga click logut.
  Katakanlah setiap ada activity (browsing) kita update last activity
 timestamp colum.
  Kita monitor (setiap n menit misalnya) kita hitung delta current time -
 last activity timestamp. Jika  20 mnt (sesuaikan dgn web time out), update
 login flag status menjadi logout (false).

 IMO kalau cuma buat merecord user timeout disimpen di database IMO
 ini overkill, kenapa ga disimpen di application scope aja. Lagi pula,
 ngapain repot2 ngurusin ini ? kan udah ada settinganya di webserver :)
   




-- 
syaiful.mukhlis
gtalk:syaiful.mukh...@gmail.com gtalk%3asyaiful.mukh...@gmail.com


Re: [JUG-Indonesia] Opensource jadi commercial

2010-06-20 Terurut Topik sm96
compiere mati ya? kok masih release? masih dipake orang?
loe kali yang mati...

2010/6/9 Frans Thamura fr...@meruvian.org



 barang dah di opensourcekan, kala di comercialkan , akan mati

 lihat compiere ;) mati kan, orang buat adempiere

 F
  




-- 
syaiful.mukhlis
gtalk:syaiful.mukh...@gmail.com gtalk%3asyaiful.mukh...@gmail.com


Re: [JUG-Indonesia] Opensource jadi commercial

2010-06-20 Terurut Topik Frans Thamura
komunitas dan compierenya jalan sendiri2 ;0

F


2010/6/21 sm96 syaiful.mukh...@gmail.com



 compiere mati ya? kok masih release? masih dipake orang?
 loe kali yang mati...

 2010/6/9 Frans Thamura fr...@meruvian.org



 barang dah di opensourcekan, kala di comercialkan , akan mati

 lihat compiere ;) mati kan, orang buat adempiere

 F




 --
 syaiful.mukhlis
 gtalk:syaiful.mukh...@gmail.com gtalk%3asyaiful.mukh...@gmail.com


 


Re: [JUG-Indonesia] Re: Ask PKI RSA Encryption, Decryption

2010-06-20 Terurut Topik Daniel Baktiar
hi henry,

coba baca diskusinya dari awal.

hm, yg gue maksud itu, justru komentar ferdinand yg mengatakan bahwa, tidak
feasible untuk implement rsa dengan carrier short message service (sms)
text. gue setuju dengan itu dan ga setuju kalau diskusi yg spesifik tentang
sms tiba2 di-stretch keluar konteks dengan komentar general yg kira2 kan
rsa ga dipake karena performance-nya. komentar itu berdasarkan praktek
bahwa key rsa sangat besar, sehingga tidak feasible untuk sms. ferdinand
tidak mengatakan bahwa performance rsa tidak lambat, etc. kita sedang
bicara konteks sms, ketika tiba2 satu orang ngomentari di luar konteks
setau gue karena performance.

inti dari feasible tidak feasible yg gue dan ferdinand diskusikan, adalah,
kalau pake rsa, carrier dari paket jauh lebih besar ukurannya daripada
message-nya sendiri.

analoginya sama seperti orang  berencana mengirimkan sebuah laptop dari
jakarta ke san fransisco lewat via dhl, di dalam sebuah kontainer 20 feet.
ferdinand mengatakan ga feasible kirim laptop pake kontainer. tidak
feasible, berarti bukan ga bisa dilakukan. tapi orang sehat kemungkinan
besar tidak mengambil pilihan itu.

lalu ada yang komentar, 'kenapa pake dhl, fedex kan lebih cepat, karena dia
pake pesawat'. nah itulah out of context. kita bahas masalah feasibility,
sementara dia mengasumsikan ferdinand bilang bahwa secara umum orang tidak
memilih assymetric encryption karena ukuran paketnya besar dan bukan
secara umum orang tidak memilih asymmetric encryption karena alasan
performance.

lalu orang mulai mengomentari hal yang berbeda dari konteks awalnya, semakin
tidak membaca awal diskusi dan diskusi semakin ngelantur.

2010/6/21 Henry Girsang ryg...@yahoo.com



 Daniel,

 Teori yg benar juga tidak bisa dianggap kosong juga.
 Dari yg gw alami sendiri (project buat mobile banking 3 thn lalu) plus
 refensi internet, justru masalah UTAMA buat asymmetric encryption itu MEMANG
 di performance/resource.

 Contoh ref dr 
 http://www.cs.umbc.edu/~wyvern/ta/encryption.html:http://www.cs.umbc.edu/%7Ewyvern/ta/encryption.html:
 # software encryption using DES (symmetric key algorithm) is 100 times
 faster than software encryption using RSA (asymmetric key algorithm) -
 estimate provided by RSA Data Securities
 # hardware encryption using DES (symmetric key algorithm) is anywhere from
 1,000 to 10,000 times faster than hardware encryption using RSA (asymmetric
 key algorithm)

 Apalagi kalo ngomongin di mobile application, dimana resource client
 tentunya tidak bisa di upgrade semudah di server. Lebih tepat nya faktor yg
 tidak dapat dikontrol.

 Tapi step2 solusi yg dibikin Ferdinand sebenarnya gw ga ada kontra.
 Karena proses yang berat itu, teknik ini bisa dikombinasikan dgn symmetric
 encryption. Dengan tujuan seminimal mungkin data yg di encrypt secara
 asymmetric, tapi secara keseluruhan system tetap cukup secure.

 Henry Girsang

 --- In jug-indonesia@yahoogroups.com jug-indonesia%40yahoogroups.com,
 Daniel Baktiar dbakt...@... wrote:
 
  yang dijelaskan ferdinand itu berdasarkan pengalaman dia, bukan sekedar
  teori.
  dan itu dilihat dalam konteks ide mengirimkan pesan menggunakan rsa via
 sms.
 
  2010/6/19 Monang Setyawan mon...@...
 
  
  
   Setahu saya, penggunaan symmetric encryption lebih karena alasan
   performance, bukan karena menggelembungnya size. Dan hasil untuk
 symmetric
   encryption tidak selalu sama besar.
  
   2010/6/18 Ferdinand Neman new...@...
  
  
  
   Perlu diingat, Encryption pake Public Key (Asymetric) pada data yang
 mau
   dikirim, TIDAK DI SARANKAN.
   Karena, hasil encryption pake Public Key akan menggelembungkan SIZE
 (Hasil
   Encryption akan jauh lebih besar dari data aslinya).
  
   JADI, encryption dan decryption itu dilakukan dengan algoritma yang
   Symetric, hingga hasil encryptionnya memiliki ukuran yang SAMA besar.
   Symetric contohnya AES Advanced Encryption Standard (dengan
 menggunakan
   SALT key).
  
   NAH, Public Key hanya dipergunakan untuk mengenkripsi SALT key. Karena
   keynya kecil, hasil encripsi akan menggelembung dalam ukuran kecil
 juga,
   jadi pembekakan tidak signifikan.
  
   JADI,
   1. data asli (RAW) di hash dengan MD5 atau SHA1 = HASH.
   2. RAW di encrypt dengan AES ditambah SALT (SALT bisa pre-generate) =
   ENCRYPTED
   3. RAW di sign dengan Private Key Sender (PRKS). = SIGNATURE
   4. SALT di encrypt dengan Public Key Receiver (PUKR) (yang didapat
 dari
   Verisign atau OpenPGP) = ENCRYPTED SALT.
  
   5. Data yang dikirim adalah. ENCRYPTED + ENCRYPTED SALT + SIGNATURE +
   HASH. (Public Key sebaiknya tidak di tukar-tukar langsung, tapi Public
 Key
   diambil dari trusted vendor, semacam Verisign atau OpenPGP).
  
   6. ENCRYPTED + ENCRYPTED SALT + SIGNATURE + HASH diterima disisi
 Receiver.
   7. ENCRYPTED SALT di decrypt dengan Private Key Receiver (PRKR) =
 SALT
   8. ENCRYPTED di decrypt dengan AES + SALT = RAW. (sampai disini data
 bisa
   dipakai, tapi untuk amannya di verify dulu).
   9. RAW di verify dengan 

[JUG-Indonesia] Error generate JasperReport 3.7.2 di ZKoss

2010-06-20 Terurut Topik Eko Prayoga
Teman2, mau tanya gw pake Jasper 3.7.2 sebagai report di Zkoss akan
tetapi muncul error seperti ini. Padahal sebelumnya pake Jasper 2.x.x
(lupa versinya) itu baik-baik aja. Mohon pencerahannya.

java.lang.ClassCastException: cannot assign instance of
[Lnet.sf.jasperreports.engine.JRBand; to field
net.sf.jasperreports.engine.base.JRBaseSection.bands of type
[Lnet.sf.jasperreports.engine.JRBand; in instance of
net.sf.jasperreports.engine.base.JRBaseSection
at java.io.ObjectStreamClass$FieldReflector.setObjFieldValues(Unknown 
Source)
at java.io.ObjectStreamClass.setObjFieldValues(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.defaultReadFields(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.readSerialData(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.readOrdinaryObject(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.readObject0(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.defaultReadFields(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.readSerialData(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.readOrdinaryObject(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.readObject0(Unknown Source)
at java.io.ObjectInputStream.readObject(Unknown Source)
at 
net.sf.jasperreports.engine.util.JRLoader.loadObject(JRLoader.java:192)
at 
net.sf.jasperreports.engine.JasperFillManager.fillReport(JasperFillManager.java:361)
at 
net.sf.jasperreports.engine.JasperRunManager.runReportToPdf(JasperRunManager.java:242)
at 
com.zk.composer.RequestComposer.onClick$report(RequestComposer.java:207)
at sun.reflect.NativeMethodAccessorImpl.invoke0(Native Method)
at sun.reflect.NativeMethodAccessorImpl.invoke(Unknown Source)
at sun.reflect.DelegatingMethodAccessorImpl.invoke(Unknown Source)
at java.lang.reflect.Method.invoke(Unknown Source)
at 
org.zkoss.zk.ui.event.GenericEventListener.onEvent(GenericEventListener.java:83)
at org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessor.process0(EventProcessor.java:197)
at org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessor.process(EventProcessor.java:141)
at 
org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessingThreadImpl.process0(EventProcessingThreadImpl.java:519)
at 
org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessingThreadImpl.sendEvent(EventProcessingThreadImpl.java:123)
at org.zkoss.zk.ui.event.Events.sendEvent(Events.java:293)
at org.zkoss.zk.ui.event.Events.sendEvent(Events.java:303)
at 
org.zkoss.zk.ui.AbstractComponent$ForwardListener.onEvent(AbstractComponent.java:2269)
at org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessor.process0(EventProcessor.java:197)
at org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessor.process(EventProcessor.java:141)
at 
org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessingThreadImpl.process0(EventProcessingThreadImpl.java:519)
at 
org.zkoss.zk.ui.impl.EventProcessingThreadImpl.run(EventProcessingThreadImpl.java:446)


[JUG-Indonesia] saran mengubah sistem supermarket dari vb/windows menjadi java/linux

2010-06-20 Terurut Topik hendry_agi
ini pengalaman pertama saya untuk mengubah sistem supermarket dari
vb+sqlserver+windows menjadi java+mysql+linux.

sistem yang ada meliputi pos, stock, accounting, dll.

saya ingin meminta saran dari teman2 semua atau jika boleh
pengalamannya, bagaimana caranya agar
pengubahan sistem ini bisa berjalan dengan lancar, apa2 saja yang mesti
saya lakukan di tahap awalnya.


terima kasih dan minta maaf jika ada kata-kata yang kurang sopan




Re: [JUG-Indonesia] Error generate JasperReport 3.7.2 di ZKoss

2010-06-20 Terurut Topik shinichi ryan
Klo ga salah karena beda library'nya deh coba deh balikin lib jaspernya
dengan yang versi 2.x.x tsb. klo ga compile ulang file jrxml'nya dengan
iReport versi 3. soalnya gw pernah nemuin hal yang sama pada waktu pake
library jasper versi 3 dan  file jaspernya di compile dengan iReport versi
2.