[JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
Ada lagi nih: http://www.eclipse.org/rap/ They just keep coming. *sigh* --- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Joshua Jackson [EMAIL PROTECTED] wrote: Hi all, Saya sedang melakukan riset kecil-kecilan mengenai apa yang digunakan oleh programmer Java untuk RIA. Polingnya diadakan di : http://tech.groups.yahoo.com/group/jug-indonesia/surveys?id=2392220 Saat ini saya menggunakan Richfaces untuk Seam projects dan untuk non-Seam projects saya menggunakan Dojotoolkit. Kalau ext-js gak GPL saya sudah pake ext-js deh. Untuk rekan-rekan bisa share alasannya memilih satu RIA tech tertentu di projectnya? Kalau menurut saya pribadi: GWT bagus untuk project berbasis Java ya karena semuanya dilakukan di Java. So typesafe bisa didapatkan bila menggunakan GWT. Tapi belum pernah coba sih sampai saat ini. Mungkin rekan-rekan bisa share kenapa memilih menggunakan GWT? Bagaimana dengan performance issuenya? Katanya berat yah? Terus bagaimana dengan backend integration ke Spring misalnya? Sulit tidak? Richfaces dan Icefaces bagus apabila projectnya JSF apalagi project Seam karena integration Icefaces dengan Seam tidak sebagus Richfaces dengan Seam. Icefaces ini juga lebih berat dibandingkan dengan Richfaces. Dan sekarang komponennya juga lebih banyak Richfaces dibandingkan Icefaces. Dan dari voting hingga saat ini yang paling banyak pake Richfaces nih. Tapi kekurangannya adalah JSF-centric. Yang berarti cuman bisa pake ini kalau projectnya pake JSF. Dojo dan ext-js bagus. Komponennya juga bagus-bagus. Tapi kalau untuk project Java akan repot dengan data type conversion. Tapi kalau projectnya menggunakan dynamic language seperty JRuby dan Groovy hal ini tidak akan terlalu jadi issue. Bagusnya lagi semua bisa dilakukan di html dengan memanipulasi tag html seperti div saja. The good thing it's not Java specific. ext-js itu bagus banget, tapi sayangnya licensenya GPL. Huhuhu. Yang terakhir adalah Flex dan openlazslo yang berbasiskan Flash. Gw belum pernah pake Flex sampai production sih. Tapi emang bagus. Cuman setelah gw coba agak susah ngirimin data-nya ke backend menggunakan blazeds. Mungkin gw-nya aja yang belum punya waktu cukup untuk explore. Tapi komponennya ini banyak banget. Dan banyak yang aneh-aneh juga. Very sweet. Repotnya dia punya markup language sendiri namanya mxml. Nah di voting ada satu orang yang pake Flex nih. Share dong. Openlaszlo agak mirip dengan flex, walaupun sekarang udah kalah tenar dibandingkan Flex yah? Is it still recommended? Also yang milih others itu bisa share, tech yang dipake apa ya? Gw kira ini sudah mencakupi semuanya. Share dong. Bagaimana pengalaman rekan-rekan semuanya bermain dengan RIA? -- Setting a new landmark. Blog: http://joshuajava.wordpress.com/
[JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
Kok kayaknya website-nya NXJ gak serius gitu yah? --- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Christianto Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Hi, Unify NXJ Developer juga bisa dijadikan salah satu pilihan utk RIA. Screen layout design, jelas bisa dilakukan dgn cepat dan mudah. Penanganan event pun mudah. Memasukkan SQL command, juga mudah. Nge-link objek visual dgn objek database atau web service, juga mudah. Seluruh fasilitas ini tidak lepas dari infrastruktur yang sudah disiapkan sedemikian rupa dan matang, untuk mendukung pengembangan aplikasi RIA bisnis kelas enterprise, secara cepat. Untuk deploy ke app server, tinggal click satu kali. Kalau mau manual, sudah disiapkan file .ear dan .xml utk connection, tinggal dicopy :) Yang pasti, saat ini, saya tengah dan sangat menikmati environment yang satu ini. Hidup terasa lebih hidup .. hehe.
[JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
Boss, I've got some questions about Flex: 1. Bagaimana issue dengan integrate ke Java backend-nya? Susah ndak? Pake BlazeDS atau GraniteDS enaknya? 2. Mengembednya ke aplikasi web kita bagaimana? 3. You punya Flex studionya yah? Gampang gak kalau pake Flex studio? Many thanks --- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Kong Putra [EMAIL PROTECTED] wrote: Kebetulan gua lagi coba2 flex, menurut gua development menggunakan flex sangat mudah. Sebenarnya flex lebih dibuat untuk developer, dimana macromedia flash lebih untuk designer. Walaupun untuk designer juga bisa menggunakan flex builder dalam membantu programmer untuk mendesign page. Yang menarik dari flex adalah concept dan architecturenya. Sebenarnya flex itu terdiri dari 2 bagian : mxml (ini merupakan taglib) dan action script. Mxml sendiri walaupun merupakan taglib, sebenarnya merepresentasikan suatu class dalam action script. Development yang dilakukan menjadi lebih flexible, mau dilakukan semua didalam action script (tanpa mxml) atau menggunakan kombinasi dengan mxml. Kecendrungan mxml biasanya digunakan hanya untuk merepresentasikan layout, sedangkan action script untuk menghandle event dan process. Pernah coba porting apilkasi simple yang pernah didevelop menggunakan swing ke dalam flash (menggunakan flex), ternyata 1 minggu banding 1 hariwakakakakaka. ini dimungkinkan karena emang builtin library dari flex dah lengkap banget untuk design layout, gak gak usah pusingin dragdrop, animation / transition, formatting data, dll. So, menurut gua, untuk develop RIA, mungkin flex emang bisa menjadi salah satu masukkan.
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
ada yang keren sih ADF Faces, tapi US$ 4000 :) Kerenan mana ama Richfaces? ADF Faces itu dah terintegrasi sama IDE, dan gue lihat sih integrasinya gila dan team yang dikirim buat ADF Faces ini 6000 orang :) ini gue lg dipresentasikan semua ADF Faces, dg AJAX AJAX dimana-mana dan ada 120 component setahu gue yang ready to use on top of JSF, F
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
2008/6/18 Joshua Jackson [EMAIL PROTECTED]: Boss, I've got some questions about Flex: 1. Bagaimana issue dengan integrate ke Java backend-nya? Susah ndak? Pake BlazeDS atau GraniteDS enaknya? 2. Mengembednya ke aplikasi web kita bagaimana? 3. You punya Flex studionya yah? Gampang gak kalau pake Flex studio? oracle baru kasih statement, drop kerja sama dg Flex, not ready for enterprise katanya :0 f
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
2008/6/18 Joshua Jackson [EMAIL PROTECTED]: Boss, I've got some questions about Flex: 1. Bagaimana issue dengan integrate ke Java backend-nya? Susah ndak? Pake BlazeDS atau GraniteDS enaknya? Use BlazeDS kalo enggak red5 or openamf. 2. Mengembednya ke aplikasi web kita bagaimana? Eh? Bukannya tinggal add object and done? 3. You punya Flex studionya yah? Gampang gak kalau pake Flex studio? Flex Studio = Flex Builder? Yeah.. Pretty easy, cuman banyak stuff yang lacking. Biasanya saya pakek intellij idea 8 (not out yet) buat do debugging, syntax highlighting etcs. Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
2008/6/18 Frans Thamura [EMAIL PROTECTED]: oracle baru kasih statement, drop kerja sama dg Flex, not ready for enterprise katanya :0 One liner statement is not useful :) Anyway, one thing that I like about flex is the fact the UI logic can be on the client side. Hence, it can reduce the amount of server processing needs. Load balance to the client side. Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
On Wed, Jun 18, 2008 at 5:37 PM, Edward Yakop [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/6/18 Frans Thamura [EMAIL PROTECTED]: oracle baru kasih statement, drop kerja sama dg Flex, not ready for enterprise katanya :0 One liner statement is not useful :) yah gue hanya dapat info itu, sebab project ADF Flex, asalnya mau ada, tapi dibatalin, karena tidak semua fitur yang diinginkan bisa diatasi, sepertinya adobe dikasih PR banyak sama Oracle Anyway, one thing that I like about flex is the fact the UI logic can be on the client side. Hence, it can reduce the amount of server processing needs. Load balance to the client side. yah memang fun product F
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
http://www.unify.com? Masak, sih, nggak serius? On 6/18/08, Joshua Jackson [EMAIL PROTECTED] wrote: Kok kayaknya website-nya NXJ gak serius gitu yah? --- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Christianto Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Hi, Unify NXJ Developer juga bisa dijadikan salah satu pilihan utk RIA. Screen layout design, jelas bisa dilakukan dgn cepat dan mudah. Penanganan event pun mudah. Memasukkan SQL command, juga mudah. Nge-link objek visual dgn objek database atau web service, juga mudah. Seluruh fasilitas ini tidak lepas dari infrastruktur yang sudah disiapkan sedemikian rupa dan matang, untuk mendukung pengembangan aplikasi RIA bisnis kelas enterprise, secara cepat. Untuk deploy ke app server, tinggal click satu kali. Kalau mau manual, sudah disiapkan file .ear dan .xml utk connection, tinggal dicopy :) Yang pasti, saat ini, saya tengah dan sangat menikmati environment yang satu ini. Hidup terasa lebih hidup .. hehe.
[JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
Tadi gw ngeliatnya kesini: http://support.unify.com/Docs/UnifyDocs/products/nxj/ Oh iya, disini ada yang pake ZK tidak? --- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Christianto Tjahyadi [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.unify.com? Masak, sih, nggak serius?
[JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
--- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Edward Yakop [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/6/18 Joshua Jackson [EMAIL PROTECTED]: Boss, I've got some questions about Flex: 1. Bagaimana issue dengan integrate ke Java backend-nya? Susah ndak? Pake BlazeDS atau GraniteDS enaknya? Use BlazeDS kalo enggak red5 or openamf. Thanks. Gw masih blank sih gimana manggil object java dari Flex. Keknya kalau mau mudah harus pake Flex Builder yah. 2. Mengembednya ke aplikasi web kita bagaimana? Eh? Bukannya tinggal add object and done? 3. You punya Flex studionya yah? Gampang gak kalau pake Flex studio? Flex Studio = Flex Builder? Yeah.. Pretty easy, cuman banyak stuff yang lacking. Biasanya saya pakek intellij idea 8 (not out yet) buat do debugging, syntax highlighting etcs.
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
2008/6/18 Joshua Jackson [EMAIL PROTECTED]: Thanks. Gw masih blank sih gimana manggil object java dari Flex. Keknya kalau mau mudah harus pake Flex Builder yah. NetConnection netConnection = new NetConnection(); netConnection.connect( urlToBlazeDSServlet ); Responder responder = new Responder( successHandlerFunction, errorHandlerFunction ); // Initialize responder to handle callback netConnection.call( serviceName.methodName, responder, methodArgument1, methodArgument2, ... ); // Note: returnValueOfService must be serializable. private function successHandlerFunction( returnValueOfService:Object ):void { // Handle success callback. } Java and actionscript conversion: http://livedocs.adobe.com/flex/3/html/help.html?content=data_access_4.html Note: U can use RemoteObject, but I found NetConnection suits my programming style better :) Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
Joshua Jackson wrote: Boss, I've got some questions about Flex: 1. Bagaimana issue dengan integrate ke Java backend-nya? Susah ndak? Pake BlazeDS atau GraniteDS enaknya? Menurut gua gak masalah mau pake framework yang mana untuk backendnya (belum sempat research sih, dari sisi performance dan stability-nya), tapi disisi flex sendiri dia bisa komunikasi dengan backend dengan beberapa cara. a. HTTPService, sama dengan buat aplikasi http biasa, bisa request dgn get / post. b. WebService, menggunakan rpc (soap base) dengan deskripsi wsdl document. c. RemoteObject (AMF, proprietary-nya Adobe). Untuk penggunaan relatif mudah, karena ketiga hal diatas merupakan builtin library dari flex framework. Contoh penggunaan untuk HTTPService (saya copy/paste dari sample). * File test.mxml mx:Application xmlns:mx=http://www.adobe.com/2006/mxml; backgroundColor=#FF mx:HTTPService id=srv destination=catalog useProxy=true/ mx:DataGrid dataProvider={srv.lastResult.catalog.product} width=100% height=100%/ mx:Button label=Get Data click=srv.send()/ /mx:Application * File catalog.jsp [EMAIL PROTECTED] import=flex.samples.product.ProductService, flex.samples.product.Product, java.util.List% ?xml version=1.0 encoding=utf-8? catalog % ProductService srv = new ProductService(); List list = null; list = srv.getProducts(); Product product; for (int i=0; ilist.size(); i++) { product = (Product) list.get(i); % product productId=%= product.getProductId()% name%= product.getName() %/name description%= product.getDescription() %/description price%= product.getPrice() %/price image%= product.getImage() %/image category%= product.getCategory() %/category qtyInStock%= product.getQtyInStock() %/qtyInStock /product % } % /catalog 2. Mengembednya ke aplikasi web kita bagaimana? Dengen menggunakan flex framework, setelah dicompile nanti output terakhir berupa file swf. Dan tinggal diembed di dalam html dengan tag object ...param.../object 3. You punya Flex studionya yah? Gampang gak kalau pake Flex studio? Flex builder bisa didownload,cuma emang gak gratis (trial version limited days). Sebenarnya gak perlu pake flex builder untuk menggunakan framework flex (sdknya sendiri free). Hanya emang kalo mau bikin visual dengan cepat, di flex builder terdapat visual design-nya. Many thanks
Re: [JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
Joshua Jackson wrote: Boss, I've got some questions about Flex: 1. Bagaimana issue dengan integrate ke Java backend-nya? Susah ndak? Pake BlazeDS atau GraniteDS enaknya? Menurut gua gak masalah mau pake framework yang mana untuk backendnya (belum sempat research sih, dari sisi performance dan stability-nya), tapi disisi flex sendiri dia bisa komunikasi dengan backend dengan beberapa cara. a. HTTPService, sama dengan buat aplikasi http biasa, bisa request dgn get / post. b. WebService, menggunakan rpc (soap base) dengan deskripsi wsdl document. c. RemoteObject (AMF, proprietary-nya Adobe). Untuk penggunaan relatif mudah, karena ketiga hal diatas merupakan builtin library dari flex framework. Contoh penggunaan untuk HTTPService (saya copy/paste dari sample). * File test.mxml mx:Application xmlns:mx=http://www.adobe.com/2006/mxml; backgroundColor=#FF mx:HTTPService id=srv destination=catalog useProxy=true/ mx:DataGrid dataProvider={srv.lastResult.catalog.product} width=100% height=100%/ mx:Button label=Get Data click=srv.send()/ /mx:Application * File catalog.jsp [EMAIL PROTECTED] import=flex.samples.product.ProductService, flex.samples.product.Product, java.util.List% ?xml version=1.0 encoding=utf-8? catalog % ProductService srv = new ProductService(); List list = null; list = srv.getProducts(); Product product; for (int i=0; ilist.size(); i++) { product = (Product) list.get(i); % product productId=%= product.getProductId()% name%= product.getName() %/name description%= product.getDescription() %/description price%= product.getPrice() %/price image%= product.getImage() %/image category%= product.getCategory() %/category qtyInStock%= product.getQtyInStock() %/qtyInStock /product % } % /catalog 2. Mengembednya ke aplikasi web kita bagaimana? Dengen menggunakan flex framework, setelah dicompile nanti output terakhir berupa file swf. Dan tinggal diembed di dalam html dengan tag object ...param.../object 3. You punya Flex studionya yah? Gampang gak kalau pake Flex studio? Flex builder bisa didownload,cuma emang gak gratis (trial version limited days). Sebenarnya gak perlu pake flex builder untuk menggunakan framework flex (sdknya sendiri free). Hanya emang kalo mau bikin visual dengan cepat, di flex builder terdapat visual design-nya. Many thanks
[JUG-Indonesia] Re: How do you do RIA?
--- In jug-indonesia@yahoogroups.com, Frans Thamura [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/6/17 Joshua Jackson [EMAIL PROTECTED]: Hi all, Saya sedang melakukan riset kecil-kecilan mengenai apa yang digunakan oleh programmer Java untuk RIA. Polingnya diadakan di : http://tech.groups.yahoo.com/group/jug-indonesia/surveys?id=2392220 ada yang keren sih ADF Faces, tapi US$ 4000 :) Kerenan mana ama Richfaces? gue lihat JSF-AJAX masih belum mature, tapi yah semua boleh dicoba buat aja plugable renderkitnya emang richfaces ngobrol sama dojo bisa? Gw pake richfaces dan dojo di dua aplikasi yang berbeda.