[keluarga-islam] Fwd: Fw: Zaman Edan dan Predikat Religius Indonesia

2008-07-29 Terurut Topik Kang-Nceps
-Original Message-
From: On Behalf Of arda dinata
Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:55 PM
Subject: Zaman Edan dan Predikat Religius Indonesia

Zaman Edan dan Predikat Religius Indonesia
Oleh: ARDA DINATA
Email: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]


PREDIKAT negeri yang religius, beradab dan bermoral merupakan sesuatu yang
menyejukkan sekaligus membikin hati ini berbangga diri. Siapa sih orangnya
yang tidak mau menerima predikat semacam itu.

Namun demikian, bukan berarti tidak ada konsekuensi yang mesti dinilai
melalui bahasa tingkah laku.

Adanya predikat religius yang melekat dalam keseharian negeri ini, harusnya
telah melahirkan suatu temperamen keteladanan dari mereka yang bersemayam di
dalamnya.

Keteladanan adalah bahasa tingkah laku yang adil dan tidak akan mudah
dibohongi.

Di kala negeri ini sangat sulit menemukan pigur dari predikat
kereligiusannya, maka hati kecil kita pasti gelisah dan perih untuk menerima
kenyataan serta mempertanggung jawabkan buku religius yang kepalang
mendera rapor negeri ini.

Sungguh tidak sedikit, keganjilan dan kemunafikan itu muncul dan bertebaran
di sisi-sisi kehidupan rakyat Indonesia.

Mulai dari kalangan bawah sampai (lebih-lebih) kalangan elite yang sering
kali terekspos oleh berbagai media massa.

Korupsi, praktek amoral, hilangnya kedamaian dan kasih sayang sesama manusia
---seperti yang diusung ajaran Pancasila---

hanyalah sebuah nyanyian anak-anak jalanan.

Ia hanya untuk mendapat pujian dan imbalan alakadarnya. Yang kadangkala ia
berujung cacian dan tak bernilai sepeserpun.

Memang dalam hidup ini, seperti diakui Muhammad Subarkah, sepanjang matahari
masih bersinar, kejahatan dan perbuatan anomali lainnya memang akan terus
ada. Dan ceritanya tidak ada yang baru, tetap berkisar pada lingkup wilayah
yang ada di sekitar pakaian dalam wanita: underrok.

Dengan segala kemasan teknik cerita, alurnya akan sama saja. Persis syair
lagu lama yang diulang terus-menerus.


*
Kota Sarang Maksiat*

Bacalah buku, maka Anda akan mendapat sesuatu yang baru, ujar seorang
bijak. Buktinya, memang benar.

Dengan membaca buku kita mendapatkan sesuatu (bisa informasi atau fakta)
baru yang dapat membuat hati ini menjadi tenang atau sebaliknya menjadi
gelisah karena berisi kemunafikan yang terjadi antara kenyataan dan isi
buku.

Paling tidak, hal itu didapat ketika Anda membaca buku karya Moammar Emka
(2003), seorang santri dan jebolan IAIN Jakarta, yang berjudul: Jakarta
Undercover: Sex 'n the City, hati kita akan gelisah membaca fakta-fakta
kemaksiatan yang terjadi di ibu kota Jakarta.

Melalui karya jurnalistik Jakarta Undercover-nya itu, Moammar tanpa
basa-basi malah mengatakan bahwa Jakarta sama brengseknya dengan 'kota-kota
bangsat' dunia lainnya.

Dalam bahasa Subarkah, Moammar memang diakui sebagai manusia 'berhati
singa'.

Santri ini berani berterus terang bahwa Jakarta, meski tetap mengumandangkan
adzan lima kali sehari, ternyata sudah tidak lebih dari Hongkong, Las Vegas,
atau New York. Semua tidak ada bedanya.

Bahkan terkesan menjadi lebih seram, karena anomali itu dilakukan di tengah
suasana klaim khotbah religius dari para pengelola kotanya. Tak peduli itu
orang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, animisme, atau penganut
agnostik sekalipun.

Meskipun bejat, Jakarta enggan mengakui dirinya sebagai kota sarang maksiat.

Paling tidak, kita akan merinding tak kala melahap isi buku karya Moammar
ini. Pasalnya, kita akan dibawa dalam cerita realitas kehidupan malam kota
Jakarta.

*Moammar menceritakan sedikitnya 24 model 'ritual' seks di dunia malam yang
tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya.*

Ada pesta nudies bawah tanah.

Pesta ini dilakukan oleh puluhan laki-laki dan perempuan dalam sebuah pesta
yang semuanya telanjang bulat.

Tarifnya sangat mahal, karena untuk menjadi members selama enam bulan,
seorang peserta harus membayar Rp 50 juta dengan pesta minimal dua kali.

Ada juga 'Arabian Nite Bachelor Party'.

Ini adalah pesta melepas 'lanjang' bagi laki-laki, sebelum ia melaksanakan
pernikahan yang sah.

Dinamakan 'Arabian Nite' karena wanita-wanita yang melayani kaum lanjang itu
menggunakan cadar, namun mereka hanya menggunakan BH dan celana model Aladin
dengan perut terbuka. Tarifnya Rp 20 juta untuk satu paket.

Selain itu, ada 'Seks Bulan Madu Pajero Goyang'.

Ini adalah gaya permainan seks di atas mobil-mobil mewah sekelas Pajero,
BMW, atau Mercy sambil berkeliling kota Jakarta dengan tarif Rp 5 Juta.
Pemilik bisnis ini mendesain mobil-mobil mewahnya menjadi sebuah kamar yang
dengan jok kemudinya disekat sedemikian rupa.

Ada pula 'Seks Sandwich Sashimi Girls', yakni sebuah pesta di mana daging
sashimi (masakan khas Jepang) disuguhkan di atas wanita cantik yang tanpa
sehelai pun busana. Itu baru pembuka sebelum pesta perayaan pelampiasan
nafsu dilakukan.

Itulah beberapa fakta yang membikin merinding bila kita membacanya.

Jadi, ibu kota Jakarta benar-benar ibarat makanan gado-gado, semua tumplek
menjadi satu.

Ekstrimnya, meminjam bahasa 

[keluarga-islam] Alihkan dengan yang Mubah

2008-07-29 Terurut Topik Yusa
^_^



Diberi orang memang tidak apa-apa, boleh-boleh saja, tetapi berharap agar kita 
diberi orang itu lain perkara. Berharap itu bisa jadi timbul dari hawa nafsu 
kita. Semua yang berasal dari hawa nafsu lebih baik dihindari kalau kita mampu.

 

Begitu rasa berharap ini timbul dan tidak segera kita hentikan maka rasa ini 
akan terus bergejolak menuntut untuk segera dipenuhi. Kalau kita diam dan 
membiarkan saja rasa ini terus bergejolak, kita tidak akan bisa konsentrasi 
dengan apa yang kita kerjakan sekarang. Pikiran, akal, hati tidak bisa hadir di 
majlis dimana kita berada sekarang, tapi melayang-layang ke sana kemari.

 

Tetapi jika sebelum meneruskan kegiatan, kita mengalihkannya dengan kegiatan 
yang lain yang diperbolehkan maka rasa berharap ini lenyap seakan-akan tidak 
ada. Meskipun dia lalu dihadapkan dengan apa yang diinginkannya tadi, dia sudah 
tidak akan menginginkannya lagi. 

 

Sepertinya begitulah tabiat nafsu...


Salam, Yusa
www.majlismajlas.blogspot.com

[keluarga-islam] Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang

2008-07-29 Terurut Topik Aldo Desatura ™
*komentar : banyak orang yang ahli dan pintar dari bangsaku ini tapi kok
Negaranya ngga maju-maju..??? *


Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang

Tonny D Widiastono

Anda yang pernah atau berkali-kali mendarat di Bandara Heathrow,
London, Inggris, barangkali tidak mengetahui bahwa radar (radio
detection and ranging) yang digunakan untuk memantau dan memandu
naik-turunnya pesawat dirancang oleh putra Indonesia kelahiran
Semarang. Selain itu, banyak negara di Eropa serta militer menggunakan
jasanya untuk merancang radar pertahanan yang pas bagi negaranya.

Itulah Liem Tiang-Gwan, yang selama puluhan tahun bergelut dan malang
melintang dalam dunia antena, radar, dan kontrol lalu lintas udara.
Maka, bagi mereka yang biasa berkecimpung dalam dunia itu, pasti tidak
asing dengan pria kelahiran Semarang, 20 Juni 1930, ini.

Namanya sudah mendunia dalam bidang radar, antena, dan berbagai
seluk-beluk sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk
mendeteksi, mengukur jarak, dan membuat peta benda-benda, seperti
pesawat, kendaraan bermotor, dan informasi cuaca.

Sekolah saya dulu berpindah-pindah. Saya pernah di Jakarta, lalu di
Taman Siswa Yogyakarta, kemudian menyelesaikan HBS (Hoogere
Burgerschool) di Semarang tahun 1949. Setelah itu, saya masuk Institut
Teknologi Bandung dan meraih sarjana muda tahun 1955. Saya melanjutkan
studi di Technische Universiteit (TU) Delft, lulus tahun 1958, ujar
pria yang kini berusia 78 tahun dan bermukim di kota Ulm, negara
bagian Bavaria, Jerman.

Lalu saya ke Stuttgart dan bekerja sebagai Communication Engineer di
Standard Elektrik Lorenz, yang sekarang dikenal dengan nama Alcatel,
kata Liem.

Meskipun sudah bekerja dan mendapatkan posisi yang lumayan, Liem muda
masih berkeinginan untuk kembali ke Tanah Air. Ia masih ingin
mengabdikan diri di Tanah Air. Maka, tahun 1963 ia memutuskan keluar
dari tempatnya bekerja di Stuttgart dan kembali ke Indonesia.

Apa pun yang terjadi, saya harus pulang, ujarnya mengenang.

Hidup berubah

Niat untuk kembali ke Tanah Air sudah bulat. Barang-barang pun
dikemas. Seluruh dana yang ada juga dia bawa serta. Liem muda menuju
pelabuhan laut untuk mengejar kapal yang akan menuju Asia dan
mengantarnya kembali ke Tanah Air. Kapal, itulah sarana transportasi
yang paling memungkinkan karena pesawat masih amat terbatas dan elitis.

Namun, menjelang keberangkatan, Liem mendapat kabar bahwa Indonesia
sedang membuka konfrontasi dengan Malaysia. Karena itu, kapal yang
akan ditumpangi tidak berani merapat di Tanjungpriok, Jakarta. Kapal
hanya akan berlabuh di Thailand dan Filipina. Maka, bila Liem masih
mau kembali ke Indonesia, ia harus turun di salah satu pelabuhan itu.

Saat itu saya benar-benar bingung. Bagaimana ini? Ingin pulang,
tetapi tidak bisa sampai rumah, malah terdampar di negeri orang. Saya
memutuskan untuk membatalkan kepulangan. Seluruh koper dan barang
bawaan diturunkan lagi, padahal saat itu uang sudah habis. Tetapi dari
sinilah, seolah seluruh hidup saya berubah. Saya kembali lagi bekerja
di Stuttgart sebagai Radar System Engineer di AEG-Telefunken.
Perusahaan ini sekarang menjadi European Aeronautic Defence and Space
(EADS), katanya.

Sejak itu, karier Liem di bidang gelombang elektromagnetik dan dunia
radar semakin berkibar. Setelah bekerja di EADS, ia diminta menjadi
Kepala Laboratorium Radarsystem-theory tahun 1969-1978, disusul
kemudian Kepala Seksi (bagian dari laboratorium), khusus menangani
Systemtheory and Design, untuk sistem radar, pertahanan udara, dan
Sistem C3 (Command Control Communication). Sebelum pensiun pada tahun
1995, Liem masih menjabat sebagai Kepala Departemen Radar
Diversifications and Sensor Concepts.

Meski sudah pensiun, hingga tahun 2003 saya masih diminta menjadi
consulting engineer EADS, tambahnya.

Paten

Perannya yang amat besar dalam bidang radar, sensor, dan gelombang
elektromagnetik membawa Liem untuk mematenkan sejumlah temuannya.
Puluhan temuannya diakui berstandar internasional, kini sudah dipatenkan.

Yang membuat saya tergetar, ketika menyiapkan Fire Control and
Battlefield Radars, Naval Fire Control Radar dan sebagainya. Ini kan
untuk perang dan perang selalu membawa kematian. Juga saat saya
merancang MSAM Systems: Hawk Successor; Airborne High Vision Radar dan
sebagainya, kata Oom Liem.

Dia menambahkan, Saya sendiri sudah tidak ingat lagi berapa rancangan
radar, antena, dan rancangan sinyal radar yang sudah saya patenkan.
Itu bisa dibuka di internet.

Indonesia

Secara sederhana, ilmu tentang elektro yang pernah ditekuni selama
belajar, coba dikembangkan oleh Om Liem. Dalam sistem gelombang radio
atau sinyal, misalnya, ketika dipancarkan, ia dapat ditangkap oleh
radar, kemudian dianalisis untuk mengetahui lokasi bahkan jenis benda
itu. Meski sinyal yang diterima relatif lemah, radar dapat dengan
mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal itu.

Itu sebabnya negeri sebesar Indonesia, yang terdiri dari banyak
pulau, memerlukan radar yang banyak dan canggih guna mendeteksi apa
pun yang 

Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa sebelum dan selama Isra'

2008-07-29 Terurut Topik Yusa
^_^

Setahu saya, ada yang berpendapat bahwa malaikat Jibril tidak membersihkan hati 
Nabi Saw sesudah dibelah, tapi menambah kemulian di atas kemuliaan-kemuliaan 
Nabi Saw, menambah kesucian di atas kesucian-kesucian Nabi Saw.

Seperti yg dijelaskan habib Alwi bin Muhammad bin Husein shohibul maulid 
Simthud Durror dlm kitab maulid-nya. Cmiiw. Trm ksh.

Salam, Yusa.
www.majlismajlas.blogspot.com



  - Original Message - 
  From: Ananto 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, July 29, 2008 9:48 AM
  Subject: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa sebelum dan selama 
Isra'


   
  Peristiwa sebelum dan selama Isra'



  Pada waktu Nabi Muhammad saw. berbaring di antara dua orang yaitu paman 
beliau Hamzah dan sepupu beliau Ja'far bin Abi Thalib di Hijir Isma'il dekat 
Ka'bah, tiba-tiba datang kepada beliau malaikat Jibril dan Mika'il beserta 
seorang malaikat lain, kemudian ketiga malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad 
saw. ke sumur Zamzam, lalu mereka menelentangkan beliau. Di antara ketiga 
malaikat tersebut, yang mengurusi beliau adalah Jibril.



  Menurut satu riwayat: Atap rumah saya tersingkap, kemudian malaikat Jibril 
turun. Kemudian Jibril membelah badan beliau mulai dari tenggorokan beliau 
sampai ke bawah perut beliau. Lalu Jibril berkata kepada Mikail: Bawakan 
kepadaku satu baskom air zamzam agar aku dapat membersihkan hati beliau. Jibril 
mengoperasi dada beliau, kemudian mengeluarkan hati beliau dan membasuhnya tiga 
kali serta mencabut apa yang menjadi bagian dari syetan dari hati beliau; dan 
Mikail tiga kali membawakan baskom berisi air zamzam kepada Jibril. Kemudian 
didatangkan sebuah baskom emas yang penuh dengan hikmah dan keimanan dan 
ditu-angkan habis ke dada Nabi saw; dan dada beliau dipenuhi dengan kesabaran, 
ilmu, keyakinan dan keislaman; kemudian ditutup kembali dan di antara kedua 
belikat beliau distempel dengan stempel kenabian.



  Sebelum beliau berangkat melakukan isra' dan mi'raj, dada Nabi saw. dioperasi 
untuk dikeluarkan sarang syetan dari hati beliau, kemudian hati beliau 
diinjeksi dengan hikmah (kebijakan), keimanan, kesabaran, ilmu, keyakinan dan 
keislaman (penyerahan diri).



  Hikmah yang terkandung dalam kisah di atas, ialah bahwa sebelum kita memulai 
pekerjaan untuk mencapai tujuan yang hendak kita capai, maka dada kita harus 
kita operasi dan kita buang sarang syetan dari hati kita dengan mengucapkan dua 
kalimah syahadat dengan meyakini makna yang terkandung di dalamnya. Kemudian 
kita isi hati kita dengan kebijaksanaan, keimanan, kesabaran, ilmu, keyakinan 
dan penye-rahan diri pada ketentuan dari Allah swt. 



  Kemudian didatangkan seekor buraq yang telah diberi pelana dan kendali. Buraq 
itu adalah binatang yang putih, panjang, lebih besar dari kimar dan lebih kecil 
dari keledai. Buraq ini dapat meloncat sejauh batas pandangannya; kedua 
telinganya selalu bergerak. Jika menaiki gunung kedua kaki belakangnya 
memanjang dan jika menuruni jurang kedua kaki depannya memanjang. Dia mempunyai 
dua sayap pada kedua pahanya yang dapat membantu dan memperkuat kecepatannya, 
sehingga menyulitkan Nabi saw. untuk menaikinya. Kemudian Jibril meletakkan 
tangannya pada surainya seraya berkata: Adakah engkau tidak malu wahai buraq?; 
demi Allah, tidak ada seorang makhlukpun yang menaikimu yang lebih mulia 
menurut Allah dari pada beliau, maka malulah si buraq, lalu berbaring dan 
tenang sehingga Nabi saw dapat menaikinya. Nabi-nabi sebelumnya juga pernah 
menaiki buraq.



  Sa'id bin Musayyab dan lainnya berkata bahwa buraq ini adalah kendaraan Nabi 
Ibrahim yang beliau naiki dari negerinya menuju Baitul Haram. Kemudian Jibril 
berangkat dengan Nabi saw. Jibril berada di sebelah kanan Nabi saw., sedangkan 
Mikail di sebelah kiri beliau. Menurut Ibnu Sa'ad, malaikat Jibril memegangi 
tempat duduknya, sedang Mikail memegangi kendali.



  Kendaraan yang dipergunakan oleh Nabi sewaktu isra' adalah buraq yang sangat 
cepat, satu langkah sampai pada batas pandangan atau cakrawala, sangat tajam 
pendengarannya, dan stabil. Semula Nabi saw. kesulitan untuk menaiki buraq; 
akan tetapi berkat bantuan Jibril, akhirnya dengan mudah beliau dapat 
menaikinya. Dan dalam perjalanan selanjutnya Nabi saw. selalu dibimbing oleh 
Jibril dan Mikail.



  Hikmah yang terkandung dalam kisah diatas, ialah bahwa apabila ilmu dan 
mental kita telah siap untuk memulai pekerjaan, maka semua tugas harus kita 
kerjakan dengan cepat, jangan sampai ada yang kita tunda-tunda, kita harus 
mendengarkan setiap saran dan kritik yang membangun dan kita harus menjaga 
stabilitas dari pekerjaan kita. Untuk itu kita wajib memerlukan doa, nasihat 
dan bimbingan dari para ahli yang hatinya ikhlas.



  Dalam perjalanan isra' dari Masjidil Haram di Makkah sampai ke Baitul 
Muqaddas di Palestina, Nabi saw. beserta Jibril dan Mikail singgah di Madinah, 
Madyan, gunung Sinai dan Bethlehem. Setiap kali singgah, Nabi saw. diminta oleh 
malaikat Jibril 

Re: [keluarga-islam] Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang

2008-07-29 Terurut Topik Yusa
^_^

Sapu lidi kalau tidak diikat akan jadi susah dipakai membersihkan kotoran di 
halaman.

Salam, Yusa.
www.majlismajlas.blogspot.com



  - Original Message - 
  From: Aldo Desatura ™ 
  To: BAOT 
  Sent: Tuesday, July 29, 2008 11:20 AM
  Subject: [keluarga-islam] Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang


  komentar : banyak orang yang ahli dan pintar dari bangsaku ini tapi kok 
Negaranya ngga maju-maju..???  

[keluarga-islam] Re: Bls: tanya

2008-07-29 Terurut Topik wandysulastra
Ya jadi intinya kita diperbolehkan untuk berimam kepada orang yang
sedang mengerjakan sholat sendirian sekalipun sholatnya tersebut
ternyata sholat sunnah jika memang sudah tertinggal sholat berjamaah.
Hal ini karena keutamaan dari sholat berjamaah dibanding sholat
sendirian. Bahkan orang yang sudah melakukan sholat jamaah pun boleh
sholat lagi menemani orang yang datang terlambat agar orang tersebut
dapat sholat berjamaah. Nah sholatnya orang yang sudah sholat tadi itu
dinilai sebagai sholat sunnah. Jadi didasari hal tersebut maka ulama
memperbolehkan berimam kepada orang yang sedang sholat sunnah.

Beberapa hadits lain yang menceritakan hal seperti diatas adalah sbb:

Dari Abu Sa'id al-Khudri ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa sallam melihat seorang laki-laki melakukan shalat sendirian, lantas
beliau bersabda :Adakah seseorang yang mau bersedekah kepada orang
ini dan shalat bersamanya. (HR Ahmad dan Abu Daud)

Dari Abi Sa'id al-Khudri ra, dia berkata: seorang laki-laki datang
(terlambat shalat jama'ah) sedangkan (ketika itu) Rasulullah telah
selesai melakukan shalat, lalu beliau bersabda:Siapakah diantara
kalian yang ingin mendapatkan pahala dengan orang ini?(yaitu dengan
melakukan shalat lagi secara berjama'ah bersamanya). Kemudian seorang
shahabat berdiri dan melakukan shalat bersamanya. (HR Turmuzi)

Demikian mas naufal, mudah2an paham ya...

Wassalam :)

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Kang wandy bisa gak diperjelas dikit..! maklum rada oon nie
 
 Sekalian tolong dikutip juga hadist tsb sebagai bahan referensi saya
 
  
 
 salam
 
  
 
   _  
 
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
 On Behalf Of wandysulastra
 Sent: Friday, July 25, 2008 6:23 PM
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Subject: [keluarga-islam] Re: Bls: tanya
 
  
 
 Betul Mas Naufal, sedikit menambahkan saja bahwa hal ini diperbolehkan
 oleh Ulama didasari dari beberapa hadits yang salah satunya seperti
 yang diriwayatkan oleh Muadz bin jabal bahwa beliau shalat dengan
 Rasulullah shalat isya kemudian pergi ke kaumnya dan mengimami kaumnya
 dengan shalat yang sama yang bagi dirinya sholat tersebut adalah
 adalah shalat sunnah. Hal serupa pun pernah dilakukan oleh Rasulullah
 pada beberapa sholat khauf.
 
 Wallahu a'lam
 
 --- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com, Ahmadi Agung Agung@ wrote:
 
  TIDAK PERLU Kang Naufal...biarkan saja makmum masbuk itu menyelesaikan
  sholatnya spt apa yg telah di NIAT kan dia pada ALLAH SWT...
  
  
  
  
  From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com
  [mailto:keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com] On Behalf Of Naufal
  Sent: Friday, July 25, 2008 1:06 PM
  To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com
  Subject: RE: [keluarga-islam] Bls: tanya
  
  
  
  Lalu setelah makmum selesai sholat apakah saya harus memberitahukan
  bahwa yang saya lakukan tadi adalah sholat sunnah?
  
  Apakah makmum harus mengulang sholat tsb?
  
  Jika setelah saya selesai sholat  makmum menyadari bahwa saya sholat
  sunnah (dia masih dalam kondisi sholat), apakah dia harus menghentikan
  sholatnya trus mengulangi lagi atau melanjutkan saja sholatnya tsb?
  
  salam
  
  
  
  From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com
  [mailto:keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com] On Behalf Of Ahmadi Agung
  Sent: Friday, July 25, 2008 11:23 AM
  To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com
  Subject: RE: [keluarga-islam] Bls: tanya
  
  BENAR
  
  
  
  From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com
  [mailto:keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com] On Behalf Of Nashir Ahmad M.
  
  Salam,
  
  Lanjutkan saja sholatnya pak,
  
  selagi sifat gerakan sholatnya masih sama (ada sujud/ruku`),
  
  kecuali berbeda, misal bapak sholat mayit terus ada yg datang
  
  bermakmum sholat zhuhur, nah ini yg lucu.
  
  demikian yg kami ketahui, 
  
  atau ada pendapat dari saudara kita yg lain ?
  
  Salam
  
  --- Pada Jum, 25/7/08, Naufal dugel2002@ menulis:
  
  Dari: Naufal dugel2002@
  Topik: [keluarga-islam] tanya
  Kepada: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com
 yahoogroups.com
  Tanggal: Jumat, 25 Juli, 2008, 7:27 AM
  
  Dear akang2 semua
  
  
  
  Kemaren di mushollah saya sholat sunnah setelah sholat dzuhur,
  nah pas lagi sholat sunnah tsb ada teman masuk ke musholla juga dan
  langsung menyentuh pundak saya dengan maksud untuk menjadi makmum
sholat
  dzuhur padahal saya saat itu sedang melakukan sholat sunnah setelah
  sholat dzuhur.
  
  1. apakah yang harus saya lakukan untuk memberitahu bahwa
  saya sedang sholat sunnah bukan sholat