[keluarga-islam] Fwd: Fw: Zaman Edan dan Predikat Religius Indonesia
-Original Message- From: On Behalf Of arda dinata Sent: Tuesday, July 15, 2008 11:55 PM Subject: Zaman Edan dan Predikat Religius Indonesia Zaman Edan dan Predikat Religius Indonesia Oleh: ARDA DINATA Email: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] PREDIKAT negeri yang religius, beradab dan bermoral merupakan sesuatu yang menyejukkan sekaligus membikin hati ini berbangga diri. Siapa sih orangnya yang tidak mau menerima predikat semacam itu. Namun demikian, bukan berarti tidak ada konsekuensi yang mesti dinilai melalui bahasa tingkah laku. Adanya predikat religius yang melekat dalam keseharian negeri ini, harusnya telah melahirkan suatu temperamen keteladanan dari mereka yang bersemayam di dalamnya. Keteladanan adalah bahasa tingkah laku yang adil dan tidak akan mudah dibohongi. Di kala negeri ini sangat sulit menemukan pigur dari predikat kereligiusannya, maka hati kecil kita pasti gelisah dan perih untuk menerima kenyataan serta mempertanggung jawabkan buku religius yang kepalang mendera rapor negeri ini. Sungguh tidak sedikit, keganjilan dan kemunafikan itu muncul dan bertebaran di sisi-sisi kehidupan rakyat Indonesia. Mulai dari kalangan bawah sampai (lebih-lebih) kalangan elite yang sering kali terekspos oleh berbagai media massa. Korupsi, praktek amoral, hilangnya kedamaian dan kasih sayang sesama manusia ---seperti yang diusung ajaran Pancasila--- hanyalah sebuah nyanyian anak-anak jalanan. Ia hanya untuk mendapat pujian dan imbalan alakadarnya. Yang kadangkala ia berujung cacian dan tak bernilai sepeserpun. Memang dalam hidup ini, seperti diakui Muhammad Subarkah, sepanjang matahari masih bersinar, kejahatan dan perbuatan anomali lainnya memang akan terus ada. Dan ceritanya tidak ada yang baru, tetap berkisar pada lingkup wilayah yang ada di sekitar pakaian dalam wanita: underrok. Dengan segala kemasan teknik cerita, alurnya akan sama saja. Persis syair lagu lama yang diulang terus-menerus. * Kota Sarang Maksiat* Bacalah buku, maka Anda akan mendapat sesuatu yang baru, ujar seorang bijak. Buktinya, memang benar. Dengan membaca buku kita mendapatkan sesuatu (bisa informasi atau fakta) baru yang dapat membuat hati ini menjadi tenang atau sebaliknya menjadi gelisah karena berisi kemunafikan yang terjadi antara kenyataan dan isi buku. Paling tidak, hal itu didapat ketika Anda membaca buku karya Moammar Emka (2003), seorang santri dan jebolan IAIN Jakarta, yang berjudul: Jakarta Undercover: Sex 'n the City, hati kita akan gelisah membaca fakta-fakta kemaksiatan yang terjadi di ibu kota Jakarta. Melalui karya jurnalistik Jakarta Undercover-nya itu, Moammar tanpa basa-basi malah mengatakan bahwa Jakarta sama brengseknya dengan 'kota-kota bangsat' dunia lainnya. Dalam bahasa Subarkah, Moammar memang diakui sebagai manusia 'berhati singa'. Santri ini berani berterus terang bahwa Jakarta, meski tetap mengumandangkan adzan lima kali sehari, ternyata sudah tidak lebih dari Hongkong, Las Vegas, atau New York. Semua tidak ada bedanya. Bahkan terkesan menjadi lebih seram, karena anomali itu dilakukan di tengah suasana klaim khotbah religius dari para pengelola kotanya. Tak peduli itu orang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, animisme, atau penganut agnostik sekalipun. Meskipun bejat, Jakarta enggan mengakui dirinya sebagai kota sarang maksiat. Paling tidak, kita akan merinding tak kala melahap isi buku karya Moammar ini. Pasalnya, kita akan dibawa dalam cerita realitas kehidupan malam kota Jakarta. *Moammar menceritakan sedikitnya 24 model 'ritual' seks di dunia malam yang tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya.* Ada pesta nudies bawah tanah. Pesta ini dilakukan oleh puluhan laki-laki dan perempuan dalam sebuah pesta yang semuanya telanjang bulat. Tarifnya sangat mahal, karena untuk menjadi members selama enam bulan, seorang peserta harus membayar Rp 50 juta dengan pesta minimal dua kali. Ada juga 'Arabian Nite Bachelor Party'. Ini adalah pesta melepas 'lanjang' bagi laki-laki, sebelum ia melaksanakan pernikahan yang sah. Dinamakan 'Arabian Nite' karena wanita-wanita yang melayani kaum lanjang itu menggunakan cadar, namun mereka hanya menggunakan BH dan celana model Aladin dengan perut terbuka. Tarifnya Rp 20 juta untuk satu paket. Selain itu, ada 'Seks Bulan Madu Pajero Goyang'. Ini adalah gaya permainan seks di atas mobil-mobil mewah sekelas Pajero, BMW, atau Mercy sambil berkeliling kota Jakarta dengan tarif Rp 5 Juta. Pemilik bisnis ini mendesain mobil-mobil mewahnya menjadi sebuah kamar yang dengan jok kemudinya disekat sedemikian rupa. Ada pula 'Seks Sandwich Sashimi Girls', yakni sebuah pesta di mana daging sashimi (masakan khas Jepang) disuguhkan di atas wanita cantik yang tanpa sehelai pun busana. Itu baru pembuka sebelum pesta perayaan pelampiasan nafsu dilakukan. Itulah beberapa fakta yang membikin merinding bila kita membacanya. Jadi, ibu kota Jakarta benar-benar ibarat makanan gado-gado, semua tumplek menjadi satu. Ekstrimnya, meminjam bahasa
[keluarga-islam] Alihkan dengan yang Mubah
^_^ Diberi orang memang tidak apa-apa, boleh-boleh saja, tetapi berharap agar kita diberi orang itu lain perkara. Berharap itu bisa jadi timbul dari hawa nafsu kita. Semua yang berasal dari hawa nafsu lebih baik dihindari kalau kita mampu. Begitu rasa berharap ini timbul dan tidak segera kita hentikan maka rasa ini akan terus bergejolak menuntut untuk segera dipenuhi. Kalau kita diam dan membiarkan saja rasa ini terus bergejolak, kita tidak akan bisa konsentrasi dengan apa yang kita kerjakan sekarang. Pikiran, akal, hati tidak bisa hadir di majlis dimana kita berada sekarang, tapi melayang-layang ke sana kemari. Tetapi jika sebelum meneruskan kegiatan, kita mengalihkannya dengan kegiatan yang lain yang diperbolehkan maka rasa berharap ini lenyap seakan-akan tidak ada. Meskipun dia lalu dihadapkan dengan apa yang diinginkannya tadi, dia sudah tidak akan menginginkannya lagi. Sepertinya begitulah tabiat nafsu... Salam, Yusa www.majlismajlas.blogspot.com
[keluarga-islam] Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang
*komentar : banyak orang yang ahli dan pintar dari bangsaku ini tapi kok Negaranya ngga maju-maju..??? * Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang Tonny D Widiastono Anda yang pernah atau berkali-kali mendarat di Bandara Heathrow, London, Inggris, barangkali tidak mengetahui bahwa radar (radio detection and ranging) yang digunakan untuk memantau dan memandu naik-turunnya pesawat dirancang oleh putra Indonesia kelahiran Semarang. Selain itu, banyak negara di Eropa serta militer menggunakan jasanya untuk merancang radar pertahanan yang pas bagi negaranya. Itulah Liem Tiang-Gwan, yang selama puluhan tahun bergelut dan malang melintang dalam dunia antena, radar, dan kontrol lalu lintas udara. Maka, bagi mereka yang biasa berkecimpung dalam dunia itu, pasti tidak asing dengan pria kelahiran Semarang, 20 Juni 1930, ini. Namanya sudah mendunia dalam bidang radar, antena, dan berbagai seluk-beluk sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak, dan membuat peta benda-benda, seperti pesawat, kendaraan bermotor, dan informasi cuaca. Sekolah saya dulu berpindah-pindah. Saya pernah di Jakarta, lalu di Taman Siswa Yogyakarta, kemudian menyelesaikan HBS (Hoogere Burgerschool) di Semarang tahun 1949. Setelah itu, saya masuk Institut Teknologi Bandung dan meraih sarjana muda tahun 1955. Saya melanjutkan studi di Technische Universiteit (TU) Delft, lulus tahun 1958, ujar pria yang kini berusia 78 tahun dan bermukim di kota Ulm, negara bagian Bavaria, Jerman. Lalu saya ke Stuttgart dan bekerja sebagai Communication Engineer di Standard Elektrik Lorenz, yang sekarang dikenal dengan nama Alcatel, kata Liem. Meskipun sudah bekerja dan mendapatkan posisi yang lumayan, Liem muda masih berkeinginan untuk kembali ke Tanah Air. Ia masih ingin mengabdikan diri di Tanah Air. Maka, tahun 1963 ia memutuskan keluar dari tempatnya bekerja di Stuttgart dan kembali ke Indonesia. Apa pun yang terjadi, saya harus pulang, ujarnya mengenang. Hidup berubah Niat untuk kembali ke Tanah Air sudah bulat. Barang-barang pun dikemas. Seluruh dana yang ada juga dia bawa serta. Liem muda menuju pelabuhan laut untuk mengejar kapal yang akan menuju Asia dan mengantarnya kembali ke Tanah Air. Kapal, itulah sarana transportasi yang paling memungkinkan karena pesawat masih amat terbatas dan elitis. Namun, menjelang keberangkatan, Liem mendapat kabar bahwa Indonesia sedang membuka konfrontasi dengan Malaysia. Karena itu, kapal yang akan ditumpangi tidak berani merapat di Tanjungpriok, Jakarta. Kapal hanya akan berlabuh di Thailand dan Filipina. Maka, bila Liem masih mau kembali ke Indonesia, ia harus turun di salah satu pelabuhan itu. Saat itu saya benar-benar bingung. Bagaimana ini? Ingin pulang, tetapi tidak bisa sampai rumah, malah terdampar di negeri orang. Saya memutuskan untuk membatalkan kepulangan. Seluruh koper dan barang bawaan diturunkan lagi, padahal saat itu uang sudah habis. Tetapi dari sinilah, seolah seluruh hidup saya berubah. Saya kembali lagi bekerja di Stuttgart sebagai Radar System Engineer di AEG-Telefunken. Perusahaan ini sekarang menjadi European Aeronautic Defence and Space (EADS), katanya. Sejak itu, karier Liem di bidang gelombang elektromagnetik dan dunia radar semakin berkibar. Setelah bekerja di EADS, ia diminta menjadi Kepala Laboratorium Radarsystem-theory tahun 1969-1978, disusul kemudian Kepala Seksi (bagian dari laboratorium), khusus menangani Systemtheory and Design, untuk sistem radar, pertahanan udara, dan Sistem C3 (Command Control Communication). Sebelum pensiun pada tahun 1995, Liem masih menjabat sebagai Kepala Departemen Radar Diversifications and Sensor Concepts. Meski sudah pensiun, hingga tahun 2003 saya masih diminta menjadi consulting engineer EADS, tambahnya. Paten Perannya yang amat besar dalam bidang radar, sensor, dan gelombang elektromagnetik membawa Liem untuk mematenkan sejumlah temuannya. Puluhan temuannya diakui berstandar internasional, kini sudah dipatenkan. Yang membuat saya tergetar, ketika menyiapkan Fire Control and Battlefield Radars, Naval Fire Control Radar dan sebagainya. Ini kan untuk perang dan perang selalu membawa kematian. Juga saat saya merancang MSAM Systems: Hawk Successor; Airborne High Vision Radar dan sebagainya, kata Oom Liem. Dia menambahkan, Saya sendiri sudah tidak ingat lagi berapa rancangan radar, antena, dan rancangan sinyal radar yang sudah saya patenkan. Itu bisa dibuka di internet. Indonesia Secara sederhana, ilmu tentang elektro yang pernah ditekuni selama belajar, coba dikembangkan oleh Om Liem. Dalam sistem gelombang radio atau sinyal, misalnya, ketika dipancarkan, ia dapat ditangkap oleh radar, kemudian dianalisis untuk mengetahui lokasi bahkan jenis benda itu. Meski sinyal yang diterima relatif lemah, radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal itu. Itu sebabnya negeri sebesar Indonesia, yang terdiri dari banyak pulau, memerlukan radar yang banyak dan canggih guna mendeteksi apa pun yang
Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa sebelum dan selama Isra'
^_^ Setahu saya, ada yang berpendapat bahwa malaikat Jibril tidak membersihkan hati Nabi Saw sesudah dibelah, tapi menambah kemulian di atas kemuliaan-kemuliaan Nabi Saw, menambah kesucian di atas kesucian-kesucian Nabi Saw. Seperti yg dijelaskan habib Alwi bin Muhammad bin Husein shohibul maulid Simthud Durror dlm kitab maulid-nya. Cmiiw. Trm ksh. Salam, Yusa. www.majlismajlas.blogspot.com - Original Message - From: Ananto To: keluarga-islam@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 29, 2008 9:48 AM Subject: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa sebelum dan selama Isra' Peristiwa sebelum dan selama Isra' Pada waktu Nabi Muhammad saw. berbaring di antara dua orang yaitu paman beliau Hamzah dan sepupu beliau Ja'far bin Abi Thalib di Hijir Isma'il dekat Ka'bah, tiba-tiba datang kepada beliau malaikat Jibril dan Mika'il beserta seorang malaikat lain, kemudian ketiga malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad saw. ke sumur Zamzam, lalu mereka menelentangkan beliau. Di antara ketiga malaikat tersebut, yang mengurusi beliau adalah Jibril. Menurut satu riwayat: Atap rumah saya tersingkap, kemudian malaikat Jibril turun. Kemudian Jibril membelah badan beliau mulai dari tenggorokan beliau sampai ke bawah perut beliau. Lalu Jibril berkata kepada Mikail: Bawakan kepadaku satu baskom air zamzam agar aku dapat membersihkan hati beliau. Jibril mengoperasi dada beliau, kemudian mengeluarkan hati beliau dan membasuhnya tiga kali serta mencabut apa yang menjadi bagian dari syetan dari hati beliau; dan Mikail tiga kali membawakan baskom berisi air zamzam kepada Jibril. Kemudian didatangkan sebuah baskom emas yang penuh dengan hikmah dan keimanan dan ditu-angkan habis ke dada Nabi saw; dan dada beliau dipenuhi dengan kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman; kemudian ditutup kembali dan di antara kedua belikat beliau distempel dengan stempel kenabian. Sebelum beliau berangkat melakukan isra' dan mi'raj, dada Nabi saw. dioperasi untuk dikeluarkan sarang syetan dari hati beliau, kemudian hati beliau diinjeksi dengan hikmah (kebijakan), keimanan, kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman (penyerahan diri). Hikmah yang terkandung dalam kisah di atas, ialah bahwa sebelum kita memulai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang hendak kita capai, maka dada kita harus kita operasi dan kita buang sarang syetan dari hati kita dengan mengucapkan dua kalimah syahadat dengan meyakini makna yang terkandung di dalamnya. Kemudian kita isi hati kita dengan kebijaksanaan, keimanan, kesabaran, ilmu, keyakinan dan penye-rahan diri pada ketentuan dari Allah swt. Kemudian didatangkan seekor buraq yang telah diberi pelana dan kendali. Buraq itu adalah binatang yang putih, panjang, lebih besar dari kimar dan lebih kecil dari keledai. Buraq ini dapat meloncat sejauh batas pandangannya; kedua telinganya selalu bergerak. Jika menaiki gunung kedua kaki belakangnya memanjang dan jika menuruni jurang kedua kaki depannya memanjang. Dia mempunyai dua sayap pada kedua pahanya yang dapat membantu dan memperkuat kecepatannya, sehingga menyulitkan Nabi saw. untuk menaikinya. Kemudian Jibril meletakkan tangannya pada surainya seraya berkata: Adakah engkau tidak malu wahai buraq?; demi Allah, tidak ada seorang makhlukpun yang menaikimu yang lebih mulia menurut Allah dari pada beliau, maka malulah si buraq, lalu berbaring dan tenang sehingga Nabi saw dapat menaikinya. Nabi-nabi sebelumnya juga pernah menaiki buraq. Sa'id bin Musayyab dan lainnya berkata bahwa buraq ini adalah kendaraan Nabi Ibrahim yang beliau naiki dari negerinya menuju Baitul Haram. Kemudian Jibril berangkat dengan Nabi saw. Jibril berada di sebelah kanan Nabi saw., sedangkan Mikail di sebelah kiri beliau. Menurut Ibnu Sa'ad, malaikat Jibril memegangi tempat duduknya, sedang Mikail memegangi kendali. Kendaraan yang dipergunakan oleh Nabi sewaktu isra' adalah buraq yang sangat cepat, satu langkah sampai pada batas pandangan atau cakrawala, sangat tajam pendengarannya, dan stabil. Semula Nabi saw. kesulitan untuk menaiki buraq; akan tetapi berkat bantuan Jibril, akhirnya dengan mudah beliau dapat menaikinya. Dan dalam perjalanan selanjutnya Nabi saw. selalu dibimbing oleh Jibril dan Mikail. Hikmah yang terkandung dalam kisah diatas, ialah bahwa apabila ilmu dan mental kita telah siap untuk memulai pekerjaan, maka semua tugas harus kita kerjakan dengan cepat, jangan sampai ada yang kita tunda-tunda, kita harus mendengarkan setiap saran dan kritik yang membangun dan kita harus menjaga stabilitas dari pekerjaan kita. Untuk itu kita wajib memerlukan doa, nasihat dan bimbingan dari para ahli yang hatinya ikhlas. Dalam perjalanan isra' dari Masjidil Haram di Makkah sampai ke Baitul Muqaddas di Palestina, Nabi saw. beserta Jibril dan Mikail singgah di Madinah, Madyan, gunung Sinai dan Bethlehem. Setiap kali singgah, Nabi saw. diminta oleh malaikat Jibril
Re: [keluarga-islam] Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang
^_^ Sapu lidi kalau tidak diikat akan jadi susah dipakai membersihkan kotoran di halaman. Salam, Yusa. www.majlismajlas.blogspot.com - Original Message - From: Aldo Desatura ™ To: BAOT Sent: Tuesday, July 29, 2008 11:20 AM Subject: [keluarga-islam] Liem Tiang Gwan, Ahli Radar dari Semarang komentar : banyak orang yang ahli dan pintar dari bangsaku ini tapi kok Negaranya ngga maju-maju..???
[keluarga-islam] Re: Bls: tanya
Ya jadi intinya kita diperbolehkan untuk berimam kepada orang yang sedang mengerjakan sholat sendirian sekalipun sholatnya tersebut ternyata sholat sunnah jika memang sudah tertinggal sholat berjamaah. Hal ini karena keutamaan dari sholat berjamaah dibanding sholat sendirian. Bahkan orang yang sudah melakukan sholat jamaah pun boleh sholat lagi menemani orang yang datang terlambat agar orang tersebut dapat sholat berjamaah. Nah sholatnya orang yang sudah sholat tadi itu dinilai sebagai sholat sunnah. Jadi didasari hal tersebut maka ulama memperbolehkan berimam kepada orang yang sedang sholat sunnah. Beberapa hadits lain yang menceritakan hal seperti diatas adalah sbb: Dari Abu Sa'id al-Khudri ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki melakukan shalat sendirian, lantas beliau bersabda :Adakah seseorang yang mau bersedekah kepada orang ini dan shalat bersamanya. (HR Ahmad dan Abu Daud) Dari Abi Sa'id al-Khudri ra, dia berkata: seorang laki-laki datang (terlambat shalat jama'ah) sedangkan (ketika itu) Rasulullah telah selesai melakukan shalat, lalu beliau bersabda:Siapakah diantara kalian yang ingin mendapatkan pahala dengan orang ini?(yaitu dengan melakukan shalat lagi secara berjama'ah bersamanya). Kemudian seorang shahabat berdiri dan melakukan shalat bersamanya. (HR Turmuzi) Demikian mas naufal, mudah2an paham ya... Wassalam :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote: Kang wandy bisa gak diperjelas dikit..! maklum rada oon nie Sekalian tolong dikutip juga hadist tsb sebagai bahan referensi saya salam _ From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of wandysulastra Sent: Friday, July 25, 2008 6:23 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: [keluarga-islam] Re: Bls: tanya Betul Mas Naufal, sedikit menambahkan saja bahwa hal ini diperbolehkan oleh Ulama didasari dari beberapa hadits yang salah satunya seperti yang diriwayatkan oleh Muadz bin jabal bahwa beliau shalat dengan Rasulullah shalat isya kemudian pergi ke kaumnya dan mengimami kaumnya dengan shalat yang sama yang bagi dirinya sholat tersebut adalah adalah shalat sunnah. Hal serupa pun pernah dilakukan oleh Rasulullah pada beberapa sholat khauf. Wallahu a'lam --- In keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Ahmadi Agung Agung@ wrote: TIDAK PERLU Kang Naufal...biarkan saja makmum masbuk itu menyelesaikan sholatnya spt apa yg telah di NIAT kan dia pada ALLAH SWT... From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com] On Behalf Of Naufal Sent: Friday, July 25, 2008 1:06 PM To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com Subject: RE: [keluarga-islam] Bls: tanya Lalu setelah makmum selesai sholat apakah saya harus memberitahukan bahwa yang saya lakukan tadi adalah sholat sunnah? Apakah makmum harus mengulang sholat tsb? Jika setelah saya selesai sholat makmum menyadari bahwa saya sholat sunnah (dia masih dalam kondisi sholat), apakah dia harus menghentikan sholatnya trus mengulangi lagi atau melanjutkan saja sholatnya tsb? salam From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com] On Behalf Of Ahmadi Agung Sent: Friday, July 25, 2008 11:23 AM To: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com Subject: RE: [keluarga-islam] Bls: tanya BENAR From: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com] On Behalf Of Nashir Ahmad M. Salam, Lanjutkan saja sholatnya pak, selagi sifat gerakan sholatnya masih sama (ada sujud/ruku`), kecuali berbeda, misal bapak sholat mayit terus ada yg datang bermakmum sholat zhuhur, nah ini yg lucu. demikian yg kami ketahui, atau ada pendapat dari saudara kita yg lain ? Salam --- Pada Jum, 25/7/08, Naufal dugel2002@ menulis: Dari: Naufal dugel2002@ Topik: [keluarga-islam] tanya Kepada: keluarga-islam@ mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 25 Juli, 2008, 7:27 AM Dear akang2 semua Kemaren di mushollah saya sholat sunnah setelah sholat dzuhur, nah pas lagi sholat sunnah tsb ada teman masuk ke musholla juga dan langsung menyentuh pundak saya dengan maksud untuk menjadi makmum sholat dzuhur padahal saya saat itu sedang melakukan sholat sunnah setelah sholat dzuhur. 1. apakah yang harus saya lakukan untuk memberitahu bahwa saya sedang sholat sunnah bukan sholat