RE: [keluarga-islam] ----- Akhi Ahmadi Agung

2008-07-31 Thread adi eko
Ya ngga apa.
Ana langsung aja. Terus apa keinginan d alasan G Bush/Amerika memburu dan 
menyerang Osama d Al Qaidah?

salam 
Exap

--- On Thu, 7/31/08, Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: RE: [keluarga-islam] - Akhi Ahmadi Agung
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 31, 2008, 2:34 PM















Wa'alaikumussallam Wr Wb.
 
Lagi-lagi saya Mohon 
Maaf, karena  saya tadi lupa 
membalas salam antum...
 
Salam
Agung AL-Pacitan



From: keluarga-islam@ yahoogroups. com 
[mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] s.com] On Behalf Of adi 
eko







  
  
Assalamu'alikum

pertama, benarkah menurut antum klu 
  Usama yang meledakkan WTC dan Pentagon septmbr 2001?

salam 
  


exap

  





From: keluarga-islam@ yahoogroups. com 






  
  

exap
- 
  




  




 

















  


[keluarga-islam] Semua Istimewa

2008-07-31 Thread Yusa
^_^

Oleh : mbak Nina binti Asduki.

Setiap waktu adalah istimewa! Pagi istimewa, sebab pagi hari malaikat membagi 
rizqi. Siang istimewa, sebab mencari rizqi dengan gigih dan halal adalah jihad. 
Sore istimewa, sebab barang siapa lelah pada sore hari untuk menghidupi diri 
dan keluarganya maka itu menggugurkan dosa. Malam istimewa, sebab sepertiga 
malam do'a akan terkabul dan dengan gelapnya malam dapat terlihat indahnya 
bintang-bintang.

Hidup ini begitu istimewa, maka dekatkanlah diri kita kepada Sang Pemberi 
Keistimewaan.

Setiap langkah yang dilakukan manusia adalah sebab dan apapun yang terjadi 
kepadanya, duka dan gembira, adalah akibat. Ketika mendapat akibat yang 
menyenangkan, orang mesti berterima kasih. Dan terima kasih mesti sesuai dengan 
sebab yang diterima seseorang. Apabila akibat dari langkahnya tidak 
menyenangkan, orang harus meminta maaf dan tidak melangkah lagi sehingga 
mengakibatkan hal seperti itu lagi.

Maka ketika penderitaan Allah Swt kirimkan kepada mereka, mereka tidak 
merendahkan diri, melainkan hati mereka menjadi keras yakni mereka tidak 
memahami bahwa akibat akan sesuai dengan perbuatan mereka. Dan selain 
menyiapkan untuk mereka atas apa yang telah mereka lakukan, karena itu mereka 
berkata "Akibat buruk itu tidak sesuai dengan segala usaha ini!". Mereka tidak 
tahu bahwa asap muncul dari ranting bukan dari api, semakin kering ranting maka 
semakin sedikit asap yang muncul.

Ketika engkau mempercayakan taman kepada tukang kebun lalu suatu saat bau busuk 
muncul, salahkanlah tukang kebun...bukan tamannya!

Ketika Allah Swt ingin menyempurnakan manusia dan mengubah dia menjadi manusia 
yang sempurna, maka Allah Swt akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan 
dalam ke-Esa-an yang sempurna.

Segala penderitaan muncul karena menginginkan sesuatu yang tidak dapat 
diperoleh. Ketika engkau berhenti menginginkan sesuatu maka tidak akan ada lagi 
penderitaan.

Manusia memiliki tabir-tabir untuk sampai kepada Allah Swt, diantaranya yaitu 
orang yang memiliki kemakmuran akan berkata "Di manakah Tuhan? Aku tidak tahu 
di manakah Dia. Aku tidak dapat melihat-Nya." Orang tersebut ketika didera 
masalah luka atau penyakit, dia akan mulai meratap, "Ya Tuhan...ya Tuhan..." 
sehingga tersibaklah misteri kedekatannya dengan Tuhan.

Lihatlah...dari sudut pandang itu kesehatan menjadi tabir manusia untuk sampai 
kepada Tuhannya yang tersembunyi di bawah singgasana luka. Sejauh manusia 
makmur dan memiliki harta benda, dia mampu memenuhi keinginannya sehingga 
dirinya tersibukkan siang dan malam. Namun saat kemiskinan datang kepadanya, 
jiwa manusia itu berbalik menjadi lemah dan dia kembali kepada Tuhannya.

Kita tidak pernah tahu rahasia hari esok. Rencana yang kita buat hari ini belum 
tentu mulus sesuai harapan. Skenario yang telah disusun rapi bisa saja tidak 
sejalan dengan skenario-Nya. Tidak mudah ditebak apa yang akan terjadi 
sepersekian detik ke depan. Maka disanalah seninya hidup.

Apabila ruh menang dan mengendalikan diri kita, kita akan beriman, memeluk 
kebenaran dan berbuat kebajikan. 

Salam, Yusa.
www.majlismajlas.blogspot.com

[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 28 Rajab 1429H

2008-07-31 Thread Ananto
Bismillah irRahman irRaheem
In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind

Allaahummarzuqnii rizqan halaalan thayyiban wasta'milnii thayyiban.
Allaahumma awsa'a rizqika 'alayya 'inda kibari sinnii wanqithaa'i umrii.
Allaahummakfinii bihalaalika 'an haraamika wa aghninii bifadhlika 'am-man
siwaaka. Allaahumma innii as-aluka rizqan waasi'an naa'fi'an. Allaahumma
innii as-alukan na'iimal muqimal ladzii la yahuulu wa laa yazuulu.

Ya Allah berilah padaku rizqi yang halal dan baik serta pakaikanlah padaku
segala perbuatan baik. Ya Allah jadikanlah oleh-Mu rezkiku itu paling luas
ketika tuaku dan lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezki-Mu yang
halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang
lainnya. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezki yang luas dan berguna. Ya
Allah aku mohonkan pada-Mu ni'mat yang kekal yang tidak putus-putus dan
tidak akan hilang.


[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Hikmah di balik kisah Isra'

2008-07-31 Thread Ananto
*Hikmah di balik kisah Isra'*



Perjalanan isra' dimulai dari masjid Al Haram di kota Makkah ialah karena
kota Makkah pada waktu itu adalah pusat segala macam bentuk kejahatan,
kemaksiatan, kemungkaran, kemusyrikan dan kekufuran. Sehingga kota Makkah
dapat diibaratkan sebagai lambang rumah tangga, atau wilayah, atau negara
yang rusak, berantakan dan kacau balau.



Perjalanan isra' berakhir di masjid Al Aqsha ialah karena masjid tersebut
dinyatakan oleh Allah swt. dalam surat Al Isra' ayat 1 sebagai tempat yang
telah diberkahi sekelilingnya, sehingga masjid Al Aqsha dapat diibaratkan
sebagai rumah tangga, atau wilayah,atau negara yang aman, tenteram, damai,
adil dan makmur lahir dan batin, material dan spiritual.



Singgah di Madinah, karena kota Madinah adalah tempat hijrah dari Nabi
Muhammad saw.



Singgah di Madyan, karena kota Madyan adalah tempat hijrah dari Nabi Musa
as. sewaktu akan dibunuh oleh raja Fir'aun dari Mesir. Di Madyan ini nabi
Musa as. diambil menantu oleh nabi Syu'aib as. Dan setelah nabi Musa as .
kaya raya dan merasakan kenikmatan hidup, beliau diperintah oleh Allah swt.
pergi ke Mesir untuk berjuang dan membebaskan bangsa Yahudi dari kemiskinan
dan penindasan raja Fir'aun dengan meninggalkan kesenangan dan kenikmatan
hidup yang beliau rasakan.



Singgah di gunung Sinai, karena di gunung Sinai inilah Nabi Musa as.
menerima wahyu dari Allah swt. Gunung adalah tempat yang tinggi, sedang
wahyu adalah ilmu. Sehingga gunung Sinai adalah lambang dari ketinggian ilmu
pengetahuan.



Singgah di Bethlehem, karena kota Bethlehem adalah tempat kelahiran nabi Isa
as. Nabi Isa as. adalah seorang nabi yang hidupnya penuh dengan pengorbanan.
Sehingga Bethlehem dapat digambarkan sebagai lambang dari keberanian
berkorban.



Shalat yang setiap kali dilakukan di tempat-tempat persinggahan, karena
shalat itu pada hakekatnya adalah menghadap kepada Allah swt. untuk memohon
pertolongan dan petunjuk-Nya.



Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita sekalian, bahwa untuk
memperbaiki rumah tangga, atau wilayah atau negara yang kacau balau dan
penuh dengan berbagai macam penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan,
penindasan dan lain sebaginya yang digambarkan sebagai kota Makkah menjadi
rumah tangga, atau wilayah, atau negara yang aman, tenteram, penuh dengan
kedamaian, kebahagiaan, keadilan dan kemakmuran, haruslah dilakukan melalui
tahapan-tahapan berikut:



Tahap Madinah, artinya semua anggota rumah tangga atau seluruh penduduk
sesuatu wilayah atau negara harus mau berhijrah yang berarti meninggalkan
kemusyrikan, kekufuran, kemaksiatan, kemungkaran dan segala macam bentuk
perbuatan dan sikap yang negatif.



Tahap Madyan, artinya jika semua penghuni rumah tangga, atau wilayah, atau
negara sudah mau melakukan hijran, meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh
Allah swt. dan sudah mau bertaqwa dalam arti yang sebenarnya, maka setiap
orang yang menjadi pemimpin rumah tangga, atau wilayah, atau negara tersebut
jangan sampai bersenang-senang, bernikmat-nikmat dan bermewah-mewah dalam
hal makanan, pakaian dan tempat tinggal, selagi orang-orang yang berada di
bawah kekuasaannya masih ada yang hidup dalam keadaan melarat, apalagi hidup
jauh di bawah garis kemiskinan. Hal ini pernah dicontohkan oleh Nabi
Muhammad saw. setelah beliau memperoleh kemenangan demi kemenangan dalam
peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang kafir dan orang-orang musyrik
dan banyak memperoleh rampasan perang. Jika mau tentu beliau dapat
memperkaya diri, sebab beliau memegang jabatan rangkap, yaitu sebagai Rasul
Allah, Kepala negara dan Panglima Perang. Akan tetapi catatan sejarah
menunjukkan bahwa rumah beliau hanya sebesar ruangan yang sekarang dijadikan
makam beliau di masjid Nabawi di Madinah; pakaian beliau sangat sederhana;
dan menurut hadits yang diriwayatkan dari isteri beliau Siti 'Aisyah ra.,
beliau tidak pernah kenyang selama dua hari berturut-turut. Harta kekayaan
beliau lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan rakyatnya dari pada
dipergunakan untuk kepentingan keluarga beliau sendiri.



Tahap gunung Sinai, artinya ialah bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup
yang sempurna, setiap penghuni rumah tangga, atau wilayah, atau negara harus
selalu berusaha untuk meningkatkan ketinggian ilmu pengetahuan. Sebab dengan
pengetahuan yang tinggi, terutama ilmu agama, seseorang akan menjadi mudah
untuk menyelesaikan setiap problem atau masalah yang dihadapi dalam
menjalani hidup dan kehidupan sehari-hari.



Tahap Bethlehem, artinya ialah bahwa untuk mencapai kebahagiaan hidup yang
sejati, diperlukan keberanian untuk berkorban, baik harta, tenaga, bahkan
jiwa sekalipun; terutama korban perasaan atau korban sentimen. Sebab di
mana-mana sekarang ini dapat kita saksikan banyak orang yang telah mengakui
dan menyadari akan kebenaran dari ajaran agama Islam. Namun karena mereka
harus mempertahankan gengsi dan tidak berani mengorbankan perasaan dan
sentimen, mereka tetap berpegang teguh pada ajaran agama yang hati kecil
mereka sebenarnya tel

RE: [keluarga-islam] ----- Akhi Ahmadi Agung

2008-07-31 Thread Ahmadi Agung
Karena Usamah Bin Laden adalah DONATUR JIHAD ( kital ) ...dan Bush &
seluruh orang-orang KAFIR amat sangat TAKUT & TIDAK SENANG dng JIHAD



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of adi eko



Ya ngga apa.
Ana langsung aja. Terus apa keinginan d alasan G Bush/Amerika memburu
dan menyerang Osama d Al Qaidah?

salam 
Exap

--- On Thu, 7/31/08, Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]
 > wrote:
From: Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]  >
Subject: RE: [keluarga-islam] - Akhi Ahmadi Agung
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 
Date: Thursday, July 31, 2008, 2:34 PM

Wa'alaikumussallam Wr Wb.
 
Lagi-lagi saya Mohon 
Maaf, karena  saya tadi lupa 
membalas salam antum...
 
Salam
Agung AL-Pacitan

From: keluarga-islam@ yahoogroups. com 
[mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] s.com] On Behalf Of adi 
eko

Assalamu'alikum

pertama, benarkah menurut antum klu 
Usama yang meledakkan WTC dan Pentagon septmbr 2001?

salam 


exap

From: keluarga-islam@ yahoogroups. com 


exap
- 















 


RE: [keluarga-islam] ----- Akhi Ahmadi Agung

2008-07-31 Thread Ahmadi Agung
Wah ini INTEROGASI nih...qe qe qee



From: Ahmadi Agung 

Karena Usamah Bin Laden adalah DONATUR JIHAD ( kital ) ...dan Bush &
seluruh orang-orang KAFIR amat sangat TAKUT & TIDAK SENANG dng JIHAD



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of adi eko



Ya ngga apa.
Ana langsung aja. Terus apa keinginan d alasan G Bush/Amerika memburu
dan menyerang Osama d Al Qaidah?

salam 
Exap

--- On Thu, 7/31/08, Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]
 > wrote:
From: Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]  >
Subject: RE: [keluarga-islam] - Akhi Ahmadi Agung
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 
Date: Thursday, July 31, 2008, 2:34 PM

Wa'alaikumussallam Wr Wb.
 
Lagi-lagi saya Mohon 
Maaf, karena  saya tadi lupa 
membalas salam antum...
 
Salam
Agung AL-Pacitan

From: keluarga-islam@ yahoogroups. com 
[mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] s.com] On Behalf Of adi 
eko

Assalamu'alikum

pertama, benarkah menurut antum klu 
Usama yang meledakkan WTC dan Pentagon septmbr 2001?

salam 


exap

From: keluarga-islam@ yahoogroups. com 


exap
- 















 


[keluarga-islam] Proses Pembelajaran Tanpa Henti

2008-07-31 Thread David Sofyan
Proses Pembelajaran Tanpa Henti

Manusia adalah mahluk yang unik bahkan orang yang terlahir kembarpun pasti 
mempunyai suatu perbedaan,  baik yang bersifat fisik maupun karakter. Setiap 
orang juga memiliki keinginan yang berbeda dengan orang lain demikian juga 
halnya dengan hasil kerja, bisa jadi masakannya sama, bahan dasarnya sama tapi 
rasanya berbeda karena setiap orang mempunyai cita rasa tersendiri. Ketika 
seorang guru menerangkan satu pelajaran disekolah maka apakah daya tangkap 
setiap anak bisa sama ? tidak dan hal ini tidak selamanya terkait dengan 
masalah pintar atau bodoh (IQ), mungkin ada hal lain yang menjadikan pelajaran 
tersebut sulit untuk di cerna. Seorang Ibnu Hajar Asqalani pun (penulis Bulugul 
Marom dan  Fathul Baari ; cmiiw) pernah merasa putus asa karena kesulitan 
menangkap pelajaran yang diberikan, begitu juga dengan James Watt penemu mesin 
uap yang sempat dikeluarkan dari sekolah sewaktu masih kecil.

Setiap pembelajaran memerlukan sebuah yang metode tidak hanya dalam menguraikan 
masalah tetapi juga dalam merangkai sebuah jawaban dan kita juga harus 
menyadari bahwa sebuah keluaran (output) jauh lebih penting daripada sebuah 
masukan (input) karena keluaran jelas akan melibatkan pihak lain. Masukan yang 
diterima oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam berupa wahyu diterima 
dalam berbagai cara yang terkadang sangat melelahkan (seperti denting lonceng 
yang membuat tubuh beliau menggigil) dikeluarkan dalam perkataan dan perbuatan 
beliau yang begitu santun.

Ketika kita merangkai pengetahuan yang telah kita miliki yang membentuk suatu 
konsep yang kita beri nama Islam, maka pertanyaannya adalah apakah Islam yang 
telah kita pahami adalah Islam yang seseungguhnya dimaksudkan oleh Allah ? atau 
kita harus membalik metode ini dimana kita dituntut untuk mengetahui dahulu 
konsep Islam secara utuh baru kemudian kita dalami dan jalani sebagai  sebuah 
kerangka berfikir. Lalu ketika pertayaan di tingkatkan yaitu untuk apa Islam di 
turunkan ? apakah sebagai rahmatan lil 'alamin yang mencakup seluruh mahluk 
hidup yang ada di muka bumi ini beserta isi dari alam semesta atau sekedar 
rahmatan lil muslimin yang berujung pada syurga dan yang bukan akan berakhir di 
 neraka ? Jika rahmatan lil 'alamin maka ajakanlah jawabannya sedangkan yang 
berfikir hanya rahmatan lil muslimin maka penyangkalan-penyangkalan yang 
menjadi dampaknya.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah buah dari pemahaman kita terhadap 
pengetahuan yang kita miliki yang berasal dari berbagai kumpulan informasi baik 
berupa buku, artikel , tulisan, televisi, majalah maupun mendengarkan pengajian 
walaupun informasi tersebut belum tentu saling mendukung. Didalam artikel saya 
terdahulu "Relatifitas sebuah Kesepakatan" saya sempat menjelaskan bahwa 
terkadang kebenaran yang kita yakini itu bisa berasal dari sebuah kesepakatan, 
seperti kesepakatan para ulama bahwa hadist sahih  dari Bukhari adalah yang 
paling utama yang di tinjau dari keketatan beliau dalam meriwayatkan hadist. 
pertanyaanya apakah hasil dari kesepakatan itu  adalah kebenaran mutlak ? belum 
tentu. namun demikian sebelum ada yang bisa melemahkannya sandaran itu harus 
tetap di pakai karena dalam kaidah ilmu seribu hipotesa belum tentu bisa 
menjadi sandaran kebenaran sebaliknya cukup satu penyangkalan yang berdasar 
untuk menjadikannya di ragukan.


Salam

David
















[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 29 Rajab 1429H

2008-07-31 Thread Ananto
Bismillah irRahman irRaheem
In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind

Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhananallahi rabbil 'arsyil adziim.
Alhamdullilahi rabbil 'aalamiin. As'aluka mu jibati rahmatik wa aza ima
maghfirotik wal qanimata mingkulli birrin wasalamatan mingkuli istmin la
tada'li damban illa ghafartahu wala hamman illa farrajtahu walaa haajatan
hiya laka ridhan illa qadhaitaha yaa arhamarraahimiin.

Tiada Tuhan kecuali ia Allah yang Maha Menangguhkan lagi Maha Mulia. Maha
Suci Allah penguasa Arsy yang Agung. Segala puji bagi Allah pencipta semesta
alam. Aku minta pada-Mu terkabulnya Rahmat-Mu dan ketetapan pengampunan-Mu
dan minta keberhasilan pada setiap yang baik dan minta keselamatan dari
setiap dosa tidak bisa meninggalkan untukku dosa kecuali Engkau
mengampuni-Nya dan tidak punya kesanggupan kecuali Engkau memberi jalan
keluarnya. Dan tiada hajat itu bagi-Mu keridhoan kecuali Engkau yang
mengabulkannya. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


[keluarga-islam] (Maulid Nabi) Cinta Nabi 57

2008-07-31 Thread Ananto
Bismillah irRahman irRaheem
In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind

Assalaamu 'alal,
Khaliifati minka fiina.
Abii Bakrin,
Mubiidil Jaahidiinaa.

Wa kadzaa umaru,
Waliy yushshaalihiina.
Wa dzun nuuraini,
Ra'sun naasikiinaa.

Semoga keselamatan,
Tetap kepada khalifahmu untuk kami.
Abu Bakar RA,
Pemberantas orang-orang yang membangkang.

Demikian juga kepada Umar RA,
Kekasih orang-orang sholeh.
Kepada Dzun Nuurain (Utsman RA),
Pemimpin orang-orang yang ahli ibadah.
Allaahumma salli wa sallim wa baarik 'alaihi.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam dan berkah kepada Nabi SAW.


Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa sebelum dan selama Isra'

2008-07-31 Thread Ananto
semakin banyak pendapat, akan semakin bagus...
sehingga nantinya bisa saling melengkapi...

saya rasa begitu.. :)

salam,
ananto


On 7/29/08, Yusa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>^_^
>
> Setahu saya, ada yang berpendapat bahwa malaikat Jibril tidak membersihkan
> hati Nabi Saw sesudah dibelah, tapi menambah kemulian di atas
> kemuliaan-kemuliaan Nabi Saw, menambah kesucian di atas kesucian-kesucian
> Nabi Saw.
>
> Seperti yg dijelaskan habib Alwi bin Muhammad bin Husein shohibul maulid
> Simthud Durror dlm kitab maulid-nya. Cmiiw. Trm ksh.
>
> Salam, Yusa.
> www.majlismajlas.blogspot.com
>
>
>
>
> - Original Message -
> *From:* Ananto <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* keluarga-islam@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED]
> *Sent:* Tuesday, July 29, 2008 9:48 AM
> *Subject:* [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa sebelum dan
> selama Isra'
>
>
>
>  *Peristiwa sebelum dan selama Isra'*
>
>
>
> Pada waktu Nabi Muhammad saw. berbaring di antara dua orang yaitu paman
> beliau Hamzah dan sepupu beliau Ja'far bin Abi Thalib di Hijir Isma'il dekat
> Ka'bah, tiba-tiba datang kepada beliau malaikat Jibril dan Mika'il beserta
> seorang malaikat lain, kemudian ketiga malaikat tersebut membawa Nabi
> Muhammad saw. ke sumur Zamzam, lalu mereka menelentangkan beliau. Di antara
> ketiga malaikat tersebut, yang mengurusi beliau adalah Jibril.
>
>
>
> Menurut satu riwayat: "Atap rumah saya tersingkap, kemudian malaikat Jibril
> turun". Kemudian Jibril membelah badan beliau mulai dari tenggorokan beliau
> sampai ke bawah perut beliau. Lalu Jibril berkata kepada Mikail: "Bawakan
> kepadaku satu baskom air zamzam agar aku dapat membersihkan hati beliau.
> Jibril mengoperasi dada beliau, kemudian mengeluarkan hati beliau dan
> membasuhnya tiga kali serta mencabut apa yang menjadi bagian dari syetan
> dari hati beliau; dan Mikail tiga kali membawakan baskom berisi air zamzam
> kepada Jibril. Kemudian didatangkan sebuah baskom emas yang penuh dengan
> hikmah dan keimanan dan ditu-angkan habis ke dada Nabi saw; dan dada beliau
> dipenuhi dengan kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman; kemudian ditutup
> kembali dan di antara kedua belikat beliau distempel dengan stempel
> kenabian.
>
>
>
> Sebelum beliau berangkat melakukan isra' dan mi'raj, dada Nabi saw.
> dioperasi untuk dikeluarkan sarang syetan dari hati beliau, kemudian hati
> beliau diinjeksi dengan hikmah (kebijakan), keimanan, kesabaran, ilmu,
> keyakinan dan keislaman (penyerahan diri).
>
>
>
> Hikmah yang terkandung dalam kisah di atas, ialah bahwa sebelum kita
> memulai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang hendak kita capai, maka dada
> kita harus kita operasi dan kita buang sarang syetan dari hati kita dengan
> mengucapkan dua kalimah syahadat dengan meyakini makna yang terkandung di
> dalamnya. Kemudian kita isi hati kita dengan kebijaksanaan, keimanan,
> kesabaran, ilmu, keyakinan dan penye-rahan diri pada ketentuan dari Allah
> swt.
>
>
>
> Kemudian didatangkan seekor buraq yang telah diberi pelana dan kendali.
> Buraq itu adalah binatang yang putih, panjang, lebih besar dari kimar dan
> lebih kecil dari keledai. Buraq ini dapat meloncat sejauh batas
> pandangannya; kedua telinganya selalu bergerak. Jika menaiki gunung kedua
> kaki belakangnya memanjang dan jika menuruni jurang kedua kaki depannya
> memanjang. Dia mempunyai dua sayap pada kedua pahanya yang dapat membantu
> dan memperkuat kecepatannya, sehingga menyulitkan Nabi saw. untuk
> menaikinya. Kemudian Jibril meletakkan tangannya pada surainya seraya
> berkata: "Adakah engkau tidak malu wahai buraq?; demi Allah, tidak ada
> seorang makhlukpun yang menaikimu yang lebih mulia menurut Allah dari pada
> beliau, maka malulah si buraq, lalu berbaring dan tenang sehingga Nabi saw
> dapat menaikinya. Nabi-nabi sebelumnya juga pernah menaiki buraq.
>
>
>
> Sa'id bin Musayyab dan lainnya berkata bahwa buraq ini adalah kendaraan
> Nabi Ibrahim yang beliau naiki dari negerinya menuju Baitul Haram. Kemudian
> Jibril berangkat dengan Nabi saw. Jibril berada di sebelah kanan Nabi saw.,
> sedangkan Mikail di sebelah kiri beliau. Menurut Ibnu Sa'ad, malaikat Jibril
> memegangi tempat duduknya, sedang Mikail memegangi kendali.
>
>
>
> Kendaraan yang dipergunakan oleh Nabi sewaktu isra' adalah buraq yang
> sangat cepat, satu langkah sampai pada batas pandangan atau cakrawala,
> sangat tajam pendengarannya, dan stabil. Semula Nabi saw. kesulitan untuk
> menaiki buraq; akan tetapi berkat bantuan Jibril, akhirnya dengan mudah
> beliau dapat menaikinya. Dan dalam perjalanan selanjutnya Nabi saw. selalu
> dibimbing oleh Jibril dan Mikail.
>
>
>
> Hikmah yang terkandung dalam kisah diatas, ialah bahwa apabila ilmu dan
> mental kita telah siap untuk memulai pekerjaan, maka semua tugas harus kita
> kerjakan dengan cepat, jangan sampai ada yang kita tunda-tunda, kita harus
> mendengarkan setiap saran dan kritik yang membangun dan kita harus menjaga
> stabilitas dari pekerjaan kita. Untuk itu kita wajib memerlukan doa, nasih

RE: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa sebelum dan selama Isra'

2008-07-31 Thread Ahmadi Agung
Menurut semua ustad dlm pengajian yg saya ikuti..semua berpendapat bahwa
memang Malaikat Jibril membedah hati Nabi saw untuk membersihkan kotoran
yg bersifat batiniyah..yg masih ada di hati Nabi...
 
Hal ini karena Nabi itu juga adalah seorang manusia biasa & ke MAKSUM
man seorang Nabi TIDAK seperti ke MAKSUMAN para malaikat.
 
begitu...
 
Salam JIHAD
Agung AL-Pacitan



From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ananto



semakin banyak pendapat, akan semakin bagus...
sehingga nantinya bisa saling melengkapi...
 
saya rasa begitu.. :)
 
salam,
ananto

 
On 7/29/08, Yusa <[EMAIL PROTECTED] 
> wrote: 


^_^
 
Setahu saya, ada yang berpendapat bahwa malaikat Jibril tidak
membersihkan hati Nabi Saw sesudah dibelah, tapi menambah kemulian di
atas kemuliaan-kemuliaan Nabi Saw, menambah kesucian di atas
kesucian-kesucian Nabi Saw.
 
Seperti yg dijelaskan habib Alwi bin Muhammad bin Husein
shohibul maulid Simthud Durror dlm kitab maulid-nya. Cmiiw. Trm ksh.
 
Salam, Yusa.
www.majlismajlas.blogspot.com
 

 
 
 

- Original Message - 
From: Ananto   
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
  ;
[EMAIL PROTECTED] 

Sent: Tuesday, July 29, 2008 9:48 AM
Subject: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Peristiwa
sebelum dan selama Isra'

 


Peristiwa sebelum dan selama Isra'

 

Pada waktu Nabi Muhammad saw. berbaring di antara dua
orang yaitu paman beliau Hamzah dan sepupu beliau Ja'far bin Abi Thalib
di Hijir Isma'il dekat Ka'bah, tiba-tiba datang kepada beliau malaikat
Jibril dan Mika'il beserta seorang malaikat lain, kemudian ketiga
malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad saw. ke sumur Zamzam, lalu
mereka menelentangkan beliau. Di antara ketiga malaikat tersebut, yang
mengurusi beliau adalah Jibril.

 

Menurut satu riwayat: "Atap rumah saya tersingkap,
kemudian malaikat Jibril turun". Kemudian Jibril membelah badan beliau
mulai dari tenggorokan beliau sampai ke bawah perut beliau. Lalu Jibril
berkata kepada Mikail: "Bawakan kepadaku satu baskom air zamzam agar aku
dapat membersihkan hati beliau. Jibril mengoperasi dada beliau, kemudian
mengeluarkan hati beliau dan membasuhnya tiga kali serta mencabut apa
yang menjadi bagian dari syetan dari hati beliau; dan Mikail tiga kali
membawakan baskom berisi air zamzam kepada Jibril. Kemudian didatangkan
sebuah baskom emas yang penuh dengan hikmah dan keimanan dan ditu-angkan
habis ke dada Nabi saw; dan dada beliau dipenuhi dengan kesabaran, ilmu,
keyakinan dan keislaman; kemudian ditutup kembali dan di antara kedua
belikat beliau distempel dengan stempel kenabian.

 

Sebelum beliau berangkat melakukan isra' dan mi'raj,
dada Nabi saw. dioperasi untuk dikeluarkan sarang syetan dari hati
beliau, kemudian hati beliau diinjeksi dengan hikmah (kebijakan),
keimanan, kesabaran, ilmu, keyakinan dan keislaman (penyerahan diri).

 

Hikmah yang terkandung dalam kisah di atas, ialah bahwa
sebelum kita memulai pekerjaan untuk mencapai tujuan yang hendak kita
capai, maka dada kita harus kita operasi dan kita buang sarang syetan
dari hati kita dengan mengucapkan dua kalimah syahadat dengan meyakini
makna yang terkandung di dalamnya. Kemudian kita isi hati kita dengan
kebijaksanaan, keimanan, kesabaran, ilmu, keyakinan dan penye-rahan diri
pada ketentuan dari Allah swt. 

 

Kemudian didatangkan seekor buraq yang telah diberi
pelana dan kendali. Buraq itu adalah binatang yang putih, panjang, lebih
besar dari kimar dan lebih kecil dari keledai. Buraq ini dapat meloncat
sejauh batas pandangannya; kedua telinganya selalu bergerak. Jika
menaiki gunung kedua kaki belakangnya memanjang dan jika menuruni jurang
kedua kaki depannya memanjang. Dia mempunyai dua sayap pada kedua
pahanya yang dapat membantu dan memperkuat kecepatannya, sehingga
menyulitkan Nabi saw. untuk menaikinya. Kemudian Jibril meletakkan
tangannya pada surainya seraya berkata: "Adakah engkau tidak malu wahai
buraq?; demi Allah, tidak ada seorang makhlukpun yang menaikimu yang
lebih mulia menurut Allah dari pada beliau, maka malulah si buraq, lalu
berbaring dan tenang sehingga Nabi saw dapat menaikinya. Nabi-nabi
sebelumnya juga pernah menaiki buraq.

 

Sa'id bin Musayyab dan lainnya berkata bahwa buraq ini
adalah kendaraan Nabi Ibrahim yang beliau naiki dari negerinya menuju
Baitul Haram. Kemudian Jibril berangkat dengan Nabi saw. Jibril berada
di sebelah kanan Nabi saw., sedangkan Mikail 

Re: [keluarga-islam] Re: Bls: tanya

2008-07-31 Thread Arland
Assalamu'alaikum wr. wb.

Pak Wandy, saya mau sekedar mengomentari jawaban atas pertanyaan dari mas 
Naufal,
Dari dua referensi hadits tersebut yang anda kemukakan, saya memahaminya bahwa 
si fulan yang diperintahkan "bersedekah sholat" oleh Rasulullah SAW adalah 
sebagai MA'MUM bukan sebagai IMAM.
Bukankah ada suatu kaidah fiqih bahwa suatu perkara yang SUNNAH, tidak bisa 
menanggung perkara WAJIB?
tapi sebaliknya perkara WAJIB dapat menanggung perkara SUNNAH dan Wajib.
maksudnya begini ; misalkan seseorang (anggap si Budi) datang ke Masjid mau 
melakukan sholat Fardhu, ketika masuk ke dalam masjid si Budi tidak mendapati 
satu orangpun yang dapat di jadikan sebagai ma'mumnya, maka bagi orang lain 
(anggap si Hasan) yang sebenarnya sudah mengerjakan sholat fardhu lebih dulu, 
dapat menjadi MA'MUM bagi si Budi, dan perkara sholat fardhu si Hasan yang 
kedua kali ini sebagai makmumnya Budi adalah perkara Sunnah, karena si Hasan 
sudah melakukan sholat fardhu duluan, sebelum si Budi datang. Sedangkan budi 
belum melakukan sholat fardhu/wajib.
Maka si Budi boleh menanggung si Hasan sebagai makmumnya karena si Hasan hanya 
melakukan sholat sunnah.
Kalau si Hasan di jadikan sebagai Imam, maka si Hasan yang melakukan sholat 
sunnah itu jadi menanggung perkara wajibnya si Budi yang belum melakukan sholat 
fardhu tersebut.

Apakah Pak Wandy sependapat dengan pemahaman ini?

Kedua; saya juga mau melanjutkan pertanyaan mas Naufal sbb :
Mana yang lebih utama ; dalam melakukan SHOLAT SUNNAH itu di lakukannya di 
Masjid secara sendirian apa dilakukan di Rumah secara bersendirian.
Mana yang lebih Utama ; dalam melakukan Sholat sunnah di Masjid secara 
berjamaah, apa dilakukan di rumah secara bersendirian.

Ada suatu kebiasaan dan saya suka memperhatikannya ; ada orang yang setelah 
selesai sholat berjamaah di Masjid, ketika akan melakukan sholat sunnah 
ba'diah, mereka pindah dari tempatnya yang semula (saat jadi ma'mum atau imam) 
ketempat lain dengan cara mundur atau bergeser kesamping atau maju ke depan 
beberapa langkah, baru kemudian melakukan sholat sunnah ba'diah secara 
sendirian.

Apakah hal tersebut (berpindah tempat) suatu perbuatan bid'ah apa sunnah, dan 
apa dalilnya.


wassalam,
Arland - Jkt





  - Original Message - 
  From: Naufal 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, July 31, 2008 7:42 AM
  Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Bls: tanya



  Subhanalloh, alhamdulillah

  Terima kasih lampu neonnya kang, 



  salam




--

  From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
wandysulastra
  Sent: Tuesday, July 29, 2008 6:07 PM
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com
  Subject: [keluarga-islam] Re: Bls: tanya



  Ya jadi intinya kita diperbolehkan untuk berimam kepada orang yang
  sedang mengerjakan sholat sendirian sekalipun sholatnya tersebut
  ternyata sholat sunnah jika memang sudah tertinggal sholat berjamaah.
  Hal ini karena keutamaan dari sholat berjamaah dibanding sholat
  sendirian. Bahkan orang yang sudah melakukan sholat jamaah pun boleh
  sholat lagi menemani orang yang datang terlambat agar orang tersebut
  dapat sholat berjamaah. Nah sholatnya orang yang sudah sholat tadi itu
  dinilai sebagai sholat sunnah. Jadi didasari hal tersebut maka ulama
  memperbolehkan berimam kepada orang yang sedang sholat sunnah.

  Beberapa hadits lain yang menceritakan hal seperti diatas adalah sbb:

  Dari Abu Sa'id al-Khudri ra bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi
  wa sallam melihat seorang laki-laki melakukan shalat sendirian, lantas
  beliau bersabda :"Adakah seseorang yang mau bersedekah kepada orang
  ini dan shalat bersamanya". (HR Ahmad dan Abu Daud)

  Dari Abi Sa'id al-Khudri ra, dia berkata: seorang laki-laki datang
  (terlambat shalat jama'ah) sedangkan (ketika itu) Rasulullah telah
  selesai melakukan shalat, lalu beliau bersabda:"Siapakah diantara
  kalian yang ingin mendapatkan pahala dengan orang ini?(yaitu dengan
  melakukan shalat lagi secara berjama'ah bersamanya). Kemudian seorang
  shahabat berdiri dan melakukan shalat bersamanya. (HR Turmuzi)

  Demikian mas naufal, mudah2an paham ya...

  Wassalam :)

  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Naufal" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Kang wandy bisa gak diperjelas dikit..! maklum rada oon nie
  > 
  > Sekalian tolong dikutip juga hadist tsb sebagai bahan referensi saya
  > 
  > 
  > 
  > salam
  > 
  > 
  > 
  > _ 
  > 
  > From: keluarga-islam@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  > On Behalf Of wandysulastra
  > Sent: Friday, July 25, 2008 6:23 PM
  > To: keluarga-islam@yahoogroups.com
  > Subject: [keluarga-islam] Re: Bls: tanya
  > 
  > 
  > 
  > Betul Mas Naufal, sedikit menambahkan saja bahwa hal ini diperbolehkan
  > oleh Ulama didasari dari beberapa hadits yang salah satunya seperti
  > yang diriwayatkan oleh Muadz bin jabal bahwa beliau shalat dengan
  > Rasulullah shalat isya ke