[keluarga-islam] Sang Buah Hati Yang Dinanti

2012-05-17 Terurut Topik muhamad agus syafii
Sang Buah Hati Yang Dinanti

By: Muhamad Agus Syafii

Sore itu saya kedatangan pasangan suami istri bersama dua anaknya. Suaminya 
bertutur, Pada saat  2 bulan usia perkawinannya, Alhamdulillah, Allah Subhanahu 
Wa Ta'ala memberikan anugerah dengan hamil istrinya, waktu itu dirinya dan 
istri sangat senang sekali, tetapi ketika usia kehamilan istrinya genap 3 
bulan, Allah mentaqdirkan lain istrinya keguguran, perasaan dirinya waktu itu 
sangat terpukul sekali, yang mana waktu itu ia sangat mendambakan seorang anak 
sebagai penerus perjuangan dakwahnya. Namun ia menyadari bahwa dirinya punya 
keinginan tetapi keinginan Allah lah yang akan berjalan, disamping itu ia 
teringat firman Allah 'Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik 
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; 
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui'

Akhirnya ia berusaha melupakan peristiwa itu, kata dokter yang menangani 
istrinya, bahwa seseorang yang keguguran dan di kuret maka tidak boleh punya 
Anak selama kurang lebih satu tahun, akhirnya sang istri KB, setelah menunggu 
kurang lebih satu tahun istri pun lepas KB, dan tidak begitu lama Alhamdulillah 
istrinya dinyatakan positif hamil lagi, alangkah bahagianya berdua waktu itu, 
ia semakin hati - hati menjaga jabang bayi yang ada dalam perut istrinya, 
dengan minum pil penguat janin, naik motor pelan - pelan, istri nggak boleh 
terlalu capek dan lain - lain. setelah usia kehamilan sang istri menginjak 
bulan ketiga saya khawatir jangan - jangan kejadian pertama dulu terulang lagi, 
ternyata benar istrinya keguguran lagi, seketika itu ia sebagai seorang laki - 
laki menangis tanpa punya rasa malu sambil mengubur janin yang udah kelihatan 
bayi walaupun dalam ukuran kecil. akhirnya istri di kuret lagi, seperti pesan 
pertama dulu dokter menyatakan tidak boleh
 hamil kurang lebih satu tahun. ia pun terpukul, terus dirinya kapan punya 
anak...! atas saran seorang teman, katanya tidak usah menunggu satu tahun, 
empat bulan udah boleh hamil. akhirnya ia agak lega, dan setelah empat bulan 
istri pun lepas KB.

Pada bulan berikutnya Alhamdulillah istri dinyatakan positif hamil lagi, untuk 
kehamilan yang ketiga ini ia trauma jangan - jangan ntar kalo udah umur 3 bulan 
keguguran lagi, ternyata benar belum genap usia kandungan istrinya satu bulan, 
sang istri mengalami pendarahan, ia semakin stres. Akhirnya dari ketiga 
kejadian tersebut, ia semakin sadar kita ini tidak punya apa - apa, tidak punya 
kuasa apa - apa, saya pasrah, di tengah - tengah kepasrahan itu ia teringat 
salah satu hadist yang menyatakan bahwa shodaqoh bisa sebagai tolak bala' dan 
shodaqoh bisa memadamkan kemarahan Allah, akhirnya setelah istrinya dinyatakan 
positif hamil lagi, sejak itu ia perbanyak shodaqoh di Rumah Amalia, di samping 
itu tak ketinggalan sholat tahajud ia lakukan tiap malam, berdo'a setiap saat 
ketika melakukan amal apa saja ( amal yang baik- baik ), ia berniat dalam hati 
semoga Allah memberikan keturunan. Segala Puji Bagi Allah, mengabulkan doa yang 
dipanjatkan,  istrinya yang
 biasanya keguguran setiap menginjak bulan ketiga, akhirnya selamat sampai 
melahirkan bayi mungil yang cantik, cerdas, dan lincah. Begitu banyak manfaat 
shodaqoh, ia semakin yakin akan keberkahan shodaqoh bukan hanya mengijabah 
doanya namun juga memberikan kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan bagi 
dirinya serta keluarganya. Sampai saat ini shodaqoh ia tetap dilakukannya. 
Alhamdulillah, lahir lagi anak yang kedua seorang anak - anak laki - laki tanpa 
ada hambatan sedikit pun. Subhanallah..

--
Sahabatku, Aminkan doa ini bagi anda yang memohon segera diberikan momongan. 
"Rabbi habli minladunka dzuriyatan thayyi-bah, innaka sami’ud du’a `i. “Ya 
Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha 
Pendengar Doa.”

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Bersabarlah! Memohon kpd Allah 
agar diberikan jodoh yg terbaik. Insya Allah, keluarga sakinah mawaddah 
warahmah segera terwujud. yuk..hadir pada kegiatan "Berkah Ramadhan Bersama 
Amalia" (BELIA) Ahad, 29 Juli 2012. jam 4 s.d 6 sore di Rumah Amalia. Bila 
berkenan berpartisipasi: pakaian baru, buku bacaan, paket sembako, peralatan 
sholat, konsumsi berbuka puasa. Silahkan kirimkan ke Rumah Amalia. Jl. Subagyo 
IV blok ii, no. 24 Komplek Peruri, Ciledug. Tangerang 15151. Partisipasi anda 
sangat berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/

[keluarga-islam] Gus Dur: Memahami Islam dan Tantangan Modernisasi

2012-05-17 Terurut Topik Ananto
Memahami Islam dan Tantangan Modernisasi

Oleh: KH. Abdurrahman Wahid


Banyak cara dapat digunakan dalam memahami agama Islam melalui sejarahnya
yang panjang, lebih dari empat belas abad lamanya. Kita harus dapat
memahaminya dengan tepat, untuk dapat menghindarkan diri dari
kesalahan-kesalahan kesimpulan yang dapat berakibat sangat berat bagi kaum
Muslimin pada umumnya. Ambil sebagai contoh, tragedi gedung WTC di New York
11 September 2001. Tindak kekerasan yang ditimpakan atas diri Osama bin
Laden, yang belum pernah dibuktikan melalui pengadilan manapun, telah
menimbulkan citra di banyak negara bahwa para teroris saat ini “menguasai”
dunia Islam. Bahkan lebih jauh, banyak orang di sejumlah negara menggangap
Islam adalah agama terorisme, minimal Islam membenarkan penggunaan
kekerasan. Ini tentu adalah tuduhan yang tidak benar, tetapi itu dipercayai
banyak orang. Dan kalau yang percaya itu adalah seorang presiden, seperti
Presiden Bush dari sebuah negara adi kuasa, dalam hal ini Amerika Serikat
maka dapat dibayangkan betapa dahsyat akibatnya bagi kaum Muslimin.


Salah satu diantaranya adalah kesulitan bagi kaum Muslimin dari berbagai
negara untuk memasuki Amerika Serikat, apalagi jika orang itu menggunakan
nama berbahasa Arab. Ditambah, kalau orang yang bersangkutan bernama 3
orang Nabi, Muhammad Ismail Daud, walaupun dipakai seorang keturunan
Tionghoa bermata sipit dan beragama Konghucu, jelas akan ditolak
permintaannya untuk memperoleh visa memasuki negara tersebut. Ini belum
lagi hal-hal lain, seperti wakil Perdana Menteri Malaysia, yang harus
menanggalkan sepatu di sebuah lapangan terbang A.S, ketika melewati
pemeriksaan security (keamanan). Hingga hari inipun, lebih setahun setelah
terjadinya peristiwa tragis itu, kaum Muslimin masih menghadapi
kesulitan-kesulitan itu.


Penulis sendiri pun mengalami kejadian yang tidak mengenakan. Ketika
diwawancarai oleh seorang penulis Amerika Serikat, penulis menyatakan bahwa
ada kerancuan dalam sikap publik A.S terhadap kaum Muslimin hingga
menggangap semua kaum Muslimin adalah teroris, karena itu harus menerima
perlakuan tertentu sebagai teroris. Bukankah ini juga sebuah terorisme dari
negeri itu? Ternyata dalam buku “ Bush on War” dimuat kutipan sepenggal
saja, yaitu ucapan penulis bahwa bangsa Amerika Serikat adalah negara
terorisme. Untunglah CIA (Central Intelegence Agency) di Amerika Serikat,
melalui seorang direkturnya segera melakukan penelitian ulang tentang hal
itu dengan bertanya apa lengkapnya ucapan penulis. Penulis menjawab dengan
sejujurnya, ketika digambarkan di atas. Itupun penulis tidak tahu, apakah
keterangan itu dipercaya atau tidak oleh pihak-pihak yang bersangkutan di
negeri Paman Sam.






Untuk mencegah kesalahpahaman tersebut, pengetahuan mereka tentang agama
Islam harus benar-benar mendalam, atau paling tidak kita mempercayai
pandangan sejumlah pakar ke-Islam-an. Salah satu diantaranya, kita harus
memahami benar bahwa hidup kaum Muslimin tidak dapat diterangkan hanya
dengan menggunakan ajaran-ajaran formal Islam saja, namun juga harus
digunakan hasil-hasil “kajian kawasan Islam” (Islamic Area Study’s).
Penulis pernah mengajukan kepada Rektor Universitas PBB di Tokyo, perlunya
didirikan 6 buah pusat kajian kawasan Islam tersebut. Yaitu Islam di
masyarakat Afrika Hitam, masyarakat Turko-Persia-Afgan, di masyarakat
Afrika utara dan jazirah Arab, di masyarakat Asia Selatan (Bangladesh,
Nepal, Pakistan, India, Sri Lanka), masyarakat Asia Tenggara (ada 7 negara)
dan minoritas muslim di negara berindustri maju.


Dalam mempelajari berbagai masyarakat muslim itu, kita juga harus
mengetahui bahwa secara umum kaum Muslimin selalu membedakan antara dua
buah pendekatan: pengetahuan tentang capaian masyarakat Islam secara
kultural (budaya) dan capaian secara kelembagaan (institusional). Dari masa
ke masa kaum Muslimin memberikan tekanan berbeda atas kedua pendekatan itu,
sesuai dengan kebutuhan di masing-masing kawasan. Yang ideal, kalau
dilakukan pendekatan berimbang atas kedua macam capaian tersebut. Tekanan
pada capaian kultural saja, seperti di lakukan NU sejak lahir, akan
menunjukan betapa berantakannya organisasi tersebut. Tetapi tekanan pada
capaian institusional saja, -seperti yang dilakukan ICMI (Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia)- juga berakibat fatal dan hanya memenuhi
ambisi-ambisi pribadi belaka.


Mencapai keseimbangan antara kedua capaian itu dalam pendekatan yang
dilakukan kaum Muslimin dalam sebuah masyarakat, akan menunjukan hasil
optimal secara teoritik. Walaupun “menggeliatnya” kaum Muslimin di negeri
ini dalam beberapa dasawarsa tahun belakangan ini, sudah membawa hasil
tersendiri. Bayangkan jika dalam pendekatan yang diambil untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi kaum Muslimin dalam berbagai bidang, ada
keseimbangan antara kedua capaian tersebut. Kita sendiri sebenarnya sering
kali menggunakan “temuan-temuan” orang lain yang tidak tepat untuk kita
gunakan. Karenanya kita perlukan pendekatan masalah berdasarkan pe

[keluarga-islam] (Khotbah of the Day) Perintah dan Manfaat Solat Berjamaah

2012-05-17 Terurut Topik Ananto
Perintah dan Manfaat Solat Berjamaah

Oleh : KH. Zainal Arifin Abu Bakar

( Ketua LDNU, Pengasuh Pesantren Denanyar )



ألْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإيْمَانِ وَالإسْلاَمِ
وَأفْضَلَنَا باِلعِلْمِ وَاْلعَمَلِ عَلىَ سائر مَخْلُوْقَاتِهِ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ نَبِيِّهِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدْ
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ, شَهَادَةً
تُنْجِبْنَا بِهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَة, واشهد ان محمّدا عبده
ورسوله لاَنَبِيَ بَعْدَهُ ، أمابعد : ياَأَيُّهاَ النَّاسُ اتَّقُوالله حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوتُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ



Jamaah Sidang Jum’at Rohimakumullah


Pertama, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah Ta’ala. Dengan
takwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah
dan meninggalkan semua laranganNya. Karena apabila kita bertakwa dengan
sebenar-benar takwa, maka Allah telah menjanjikan untuk memberi jalan
keluar dari kesulitan yang kita hadapi dan Allah menganugerahkan rizki yang
tidak terduga.



وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجَا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لاَ
يَحْتَسِبُ



“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan menjadikan
baginya jalan keluar dan memberi rizki dari arah yang tidak
disangka-sangka.”


Kedua, marilah kita bersyukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah memberikan
kepada kita berbagai macam kenikmatan. Bersyukur dalam arti yang sebenarnya
adalah memanfaatkan atau menggunakan semua nikmat yang Allah berikan untuk
mendekatkan diri atau beribadah kepada-Nya.


Sidang Jum’at yang berbahagia,


Sebagai muslim yang berhaluan Ahlussunah Wal Jama’ah, kita seharusnya
menjadi pelopor dan penengah sunnah-sunnah Rosulullah dan melestarikan
amalan-amalan para ulama’ salaf ash-sholihin. Di antara sunnah-sunnah
Rosulullah tersebut adalah sholat berjama’ah.


Kaum muslimin muslimat rohimakumullah,


Menurut Jumhur Ulama’, sholat berjama’ah hukumnya sunnah muakkad sedangkan
menurut Imam Ahmad Bin Hanbal, sholat berjama’ah hukumnya wajib. Rosulullah
SAW selama hidupnya sebagai Rosul belum pernah meninggalkan sholat
berjama’ah di masjid meskipun beliau dalam keadaan sakit. Rosululah SAW
pernah memperingatkan dengan keras keharusan sholat berjama’ah di masjid,
sebagai mana diuraikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhori Muslim



وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدهممت أن اَمُرَ بِحَطْبٍ فَيَحْتَطِبُ ثُمَّ
اَمُرَ بِا لصَّلاَةِ فَيُؤَذِّنَ لَهَا ثُمَّ اَمُرَ رَجُلاً فَيَؤُمَّ
النَّاسَ, ثُمَّ اُخَالِفَ اِلَى رَجُالٍ لاَيَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ
فَأُحْرِقَ عَلَيْهِم بُيُوتَهُمْ - متفق عليه



“Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku bertekad menyuruh
mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku suruh seorang adzan untuk sholat dan
seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi kepada orang-orang
yang tidak ikut sholat, kemudian aku bakar rumah mereka”


Pada suatu saat Rosulullah didatangi oleh salah satu sahabat yang
dicintainya, yaitu Abdullah Bin Umi Maktum. Ia berkata kepada Rosulullah
bahwa dirinya buta dan tidak ada yang menuntunnya ke masjid sehingga ia
memohon kepada Nabi untuk memberinya keringanan untuk tidak melaksanakan
sholat berjama’ah di masjid. Selanjutnya Rosulullah bertanya kepadanya:

هَلْ تَسْمَعُ النّدَاءَ بِالصَّلاَةِ ؟ قَالَ نَعَمْ. قَالَ : فَأَجِبْ..


Begitulah seruan Rosulullah kepada umatnya agar senantiasa menunaikan
sholat berjama’ah di masjid sekalipun kepada sahabatnya yang tidak bisa
melihat alias buta. Bagaimana dengan kita umatnya, yang diberikan
kenikmatan yang sempurna. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad, Rosulullah bersabda :



لاَصَلاَةَ لِمَنْ جَارَ الْمَسْجِدَ اِلاَّ بِالْجَمَاعَة وَفِى رِوَايَة
اِلاَّ فِى الْمَسْجِد - رواه احمد


Tidak sempurna sholat seseorang yang bertetangga dengan masjid kecuali
dengan berjama’ah. Dalam suatu riwayat, kecuali di masjid.


Jama’ah sholat Jum’ah rohimakumullah,


Hadits-hadits di atas menunjukkan betapa pentingnya sholat berjama’ah.
Rosulullah menekankan bahwa sholat jama’ah dilaksanakan di masjid. Karena
masjid didirikan bukan untuk bemegah-megahan, melainkan untuk diramaikan
atau dimakmurkan. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 18:



إنَّمَا يَعْمُرً مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ أمَنَ بِاللهِ وَاليَوْمِ الأخِرِ
وَأقَامَ الصَّلاَةَ وَأَتَى الزَّكَوةَ وَلَمْ يَخْشَ إلاَّ اللهَ



“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan sholat,
menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah.”


Hadirin jama’ah sholat Jum’at rohimakumullah


Banyak keutamaan dan manfa’at yang bisa diperoleh ketika seseorang
menunaikan sholat berjama’ah. Ada keutamaan yang diperoleh di dunia dan
juga ada keutamaan atau manfaat yang bisa diperoleh nanti di akhirat.
Diantara keutamaan atau manfaat dari sholat berjamaah adalah sebagai
berikut :


Manfaat yang pertama adalah Allah melipatgandakan pahala sholat berjama’ah
sampai dua puluh tujuh derajat.



قال رسول الله صلّى الله

[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Shalat Jenazah dan Shalat Ghaib

2012-05-17 Terurut Topik Ananto
*Shalat Jenazah dan Shalat Ghaib*



Seperti dimaklumi, orang meninggal dalam ajaran Islam harus dishalati
(shalat Jenazah), setelah dimandikan dan dikafani sebelum dikubur. Hukum
shalat ini adalah fardhu kifayah.



Tujuan shalat jenazah agak berbeda dengan shalat fardhu, meski sama-sama
diwajibakan dan tentu merupakan ibadah yang berpahala.



Perbedaan itu terletak pada tujuan. Shalat fardhu untuk bertaqarrub
(mendekatkan diri) dan berdzikir (mengingat) kepada Allah. Sedangkan shalat
jenazah lebih dimaksudkan untuk mendoakan orang yang telah meninggal agar
mendapatkan ampunan dan kehidupan yang berbahagia di alam kubur dan akhirat.



Karena itu, mendoakan mayat menjadi salah satu rukunnya. Perbedaan tujuan
menimbulkan perbedaan cara pelaksanaan.Dalam shalat jenazah tidak ada
ruku’, sujud, i’tidal, dan lain-lain.



Shalat jenazah terkadang dilakukan tanpa kehadiran mayat, yang biasa
disebut shalat ghaib.Rasullah saw pernah melaksanakan shalat ghaib tatkala
Raja Najasy dari Habsyah (Afrika) meninggal. Hal itu kemudian diteladani
kaum muslimin. Shalat ini biasanya mereka lakukan menjelang shalat Jum’at
di beberapa masjid. Jika ada kerabat jauh meninggal, shalat ghaib dapat
menjadi pilihan kita bila berhalangan hadir. Dengan demikian shalat ghaib
tidak terikat kepada tempat.



Sedangkan untuk shalat jenazah bagi imam atau munfarid (sendirian)
dianjurkan menghadap kepala jenazah bila mayit laki-laki, dan menghadap
pantat jenazah jika mayit perempuan.Hal ini sesuai dengan apa yang
dilakukan Rasulullah saw.



Sumber:

KH. M. A. Sahal Mahfudh, Dialog Problematika Umat, Penerbit Khalista
Surabaya dan LTN PBNU, 2010



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."


[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 26 Jumadil Akhir 1433H

2012-05-17 Terurut Topik Ananto
Bismillah irRahman irRaheem



In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind


Alhamdu lillaahil ladzii anqadahu minan naari.



Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari api neraka.



Dari Kitab Al-Adzkar - Imam An-Nawawi, Bagian 13, Bab 6, Fasal Pertama.



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."


Re: [keluarga-islam] Nabi Khidir antara Hidup dan Mati

2012-05-17 Terurut Topik Ananto
salafi wahabi... :)

salam,
ananto



2012/5/16 MK. Mattawaf 

> **
>
>
> wkwkwkwk...
> ringkasnya begini saja bro mengenai hal ini,
> jika ada 2 orang yg menyampaikan dan berbeda 
> contoh: 
> kalau Aswaja Mengatakan Masih hidup
> Terus salafy mengatakan sudah mati, kan terserah mau percaya dan ikut
> siapa?
> Dua-duanya punya alasan yg kuat.
>
>
>
>   *Dari:* Dedy Iskandar 
> *Kepada:* "keluarga-islam@yahoogroups.com" 
>
> *Dikirim:* Senin, 14 Mei 2012 6:36
> *Judul:* [keluarga-islam] Nabi Khidir antara Hidup dan Mati
>
>
>  Nabi Khidir antara Hidup dan Mati
>
> Banyak kisah-kisah tentang Nabi Khidir yang ramai dibicarakan orang,
> banyak kontroversi tentang kemunculannya, sehingga hal itu mendorong rasa
> ingin tahu tentang hakikat sebenarnya. Ada yang menyatakan Nabi Khidir
> masih hidup, adapula yang menyatakan Khidir sekarang berdiam di sebuah
> pulau, ada pula yang menyatakan bahwa setiap musim haji Nabi Khidir rutin
> mengunjungi padang Arafah. Entah khidir siapa dan yang mana? Tapi yang
> jelas begitulah khurafat dan takhayyul berkembang di tengah masyarakat
> kita. Lucunya, banyak pula orang-orang yang sangat mempercayai
> perkara-perkara tersebut.
>
> Semua ini berpangkal dari kesalahpahaman mereka tentang hakekat Nabi
> Khidir. Terlebih lagi orang-orang ekstrim yang membumbui berbagai macam
> dongeng dan cerita bohong tentang Khidir. Sebagian di antara mereka, ada
> yang mengaku telah bertemu dengan Khidir, berbicara dengannya dan mendapat
> wasiat dan ilham darinya. Misalnya di tanah air kita ini, ada sebagian
> orang yang mengaku telah bertemu dengan Khidir dan mengambil bacaan-bacaan
> shalawat, wirid-wirid dan dzikir dari Khidir secara langsung, tanpa
> perantara, atau melalui mimpi. Bahkan ada pula yang mengaku dialah Nabi
> Khidir -Shallallahu ‘alaihi wasallam-. Semua ini adalah keyakinan batil!!
>
> Mengenai hidup atau wafatnya Khidir, orang-orang berselisih. Ada yang
> menyatakan dia masih hidup. Tetapi ada juga yang menyatakan bahwa dia telah
> lama meninggal berdasarkan dalil-dalil dari Al-Kitab dan Sunnah. Ini
> merupakan pendapat para Ahli Hadits. Karena, tidak ada satupun nash yang
> shahih, baik dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dapat dijadikan pegangan
> bahwa Khidir masih hidup. Bahkan banyak dalil yang menyatakan ia telah
> meninggal.
>
> Jika kita mengadakan riset ilmiah, maka kita akan mendapatkan Al-Qur’an
> dan Sunnah menjelaskan bahwa Nabi Khidhir telah meninggal dunia.
>
> Al-Allamah Ibnul Jauziy-rahimahullah- berkata, “Dalil yang menunjukkan
> bahwa Nabi Khidir sudah tidak ada di dunia adalah empat perkara; Al-Qur’an,
> As-Sunnah, ijma’ (kesepakatan) ulama’ muhaqqiqin, dan dalil aqliy”. [Lihat
> Al-Manar Al-Munif (hal. 69)]
>
> *Di antaranya dalil-dalil itu:
> *
> Allah -Ta’ala- berfirman,
>
> “Kami tidak menjadikan kehidupan abadi bagi seorang manusiapun sebelum
> kamu (Muhammad). Maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal”.
> (QS.Al-Anbiya`: 34)
>
> Imam Abul Faraj Abdur Rahman Ibnul Jauzy-rahimahullah- berkata, “Khidhir,
> jika dia itu seorang manusia, maka sungguh ia telah masuk dalam keumuman
> (ayat) ini tanpa ada keraguan. Seorang tidak boleh mengkhususkannya dari
> keumuman itu, kecuali dengan dalil yang shahih”. [Lihat Al-Bidayah wa
> An-Nihayah (1/334), cet. Maktabah Al-Ma’arif]
>
> Kemudian Al-Hafizh Abul Fida’ Ibnu Katsir-rahimahullah- menguatkan ucapan
> Ibnul Jauziy tadi seraya berkata, “Asalnya memang tidak boleh
> mengkhususkannya sampai dalil telah nyata. Sementara tidak disebutkan
> adanya dalil yang mengkhususkannya dari seorang yang ma’shum yang wajib
> diterima”. [Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah (1/334), cet. Maktabah
> Al-Ma’arif ]
>
>  
>



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."