[keluarga-islam] (Do'a of the Day) 05 Sya'ban 1435H

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
Bismillah irRahman irRaheem



In the Name of Allah, The Most Gracious, The Most Kind


Allaahumma inni a'uudzu bika min 'adzaabil qabri wa a'uudzu bika min
fitnatil masiihid dajjali wa a'uudzu bika min fitnatil mahyaa wal mamaati.



Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari dajjal sang pembohong, Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari bencana kehidupan dan kematian.



Dari Kitab Al-Adzkar - Imam An-Nawawi, Bagian 1, Bab 46.



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] Pegawai Kemenag Ini Terima Rp 1,3 Miliar dari Travel Haji

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
Salah satunya adalah pegawai rendahan di Kementerian Agama berinisial HWH.
Ketika diperiksa Inspektorat Jenderal, HWH mengakui telah menerima uang Rp
1,3 miliar dari sebuah perusahaan perjalanan haji.



salam,

ananto

=



Pegawai Ini Terima Rp 1,3 Miliar dari Travel Haji

Senin, 02 Juni 2014 | 07:12 WIB



TEMPO.CO, Jakarta - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama mencatat 116
pegawai yang masuk daftar hitam. Dua belas diantaranya adalah pegawai
negeri sipil Kementerian Agama yang diduga tersangkut kasus urusan haji.


Salah satunya adalah pegawai rendahan di Kementerian Agama berinisial HWH.
Ketika diperiksa Inspektorat Jenderal, HWH mengakui telah menerima uang Rp
1,3 miliar dari sebuah perusahaan perjalanan haji. Dia kemudian mengklaim
Uang tersebut dikembalikan HWH pada perusahaan travel sebesar Rp 800 juta.
Tapi, Inspektur Jenderal Kementerian Agama Muhammad Jasin tidak percaya
pengakuan itu. Tapi bukti pengembaliannya tidak ada, kata Jasin kepada
Tempo, akhir pekan lalu.


Menurut Jasin, ada yang janggal ihwal pengakuan HWH tersebut. Kalau
dikembalikan Rp 800 juta kan masih sia Rp 400-500 juta. Katanya itu fee.
Kalau enggak jadi transaksi kok ada fee, itu kan bohong, kata Jasin. (Baca
: Honorer Ini Tarik Rp 1,4 Miliar di Rekening Haji
http://www.tempo.co/read/news/2014/06/02/063581684/Honorer-Ini-Tarik-Rp-14-Miliar-di-Rekening-Haji
).


Sebelumnya menurut Anggito Abomanyu, yang baru saja mundur dari Direktor
Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Anggito, HWH termasuk Pemegang Uang
Muka (PUM) yang kerap memakai rekening pribadi. Kegiatannya Senin, uangnya
cair Jumat. Uangnya mau dikemanakan coba. Kan disimpan, kata Anggito. Dia
bahkan mengklaim, sejauh pemeriksaan Isnpektorat Jenderal, tindakan para
bendahara itu tidak mengandung unsur korupsi, meski rekeningnya
dikategorikan 'liar'.


Tapi pernyataan ini langsung dibantah oleh Jasin, Itu lah makanya kalau
masih ada dugaan melindungi staff yang berbuat menyimpang maka enggak akan
beres itu, artinya membiarkan penyakit itu tetap bercokol di situ, kata
dia.


FEBRIANA FIRDAUS|RIKY FERDIYANTO



Sumber:

http://www.tempo.co/read/news/2014/06/02/063581698/Pegawai-Ini-Terima-Rp-13-Miliar-dari-Travel-Haji



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Berjumpa Nabi Yusuf as di Langit yang Ketiga

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
ISRA' MI'RAJ VII

*Berjumpa Nabi Yusuf as di Langit yang Ketiga*



ثم صعد الى السماء الثالثة فاستفتح جبريل قيل ومن هذا قال جبريل ومن معك قال
محمد قيل أوقد أرسل اليه قال نعم قيل مرحبا به وأهلا حياه الله من أخ ومن
خليفة فنعم الأخ ونعم الخليفة ونعم المجئ جاء ففتح لهما فلما خلصا اذا هو
بيوسف...



Kemudian sampailah Rasulullah saw diantar bersama Jibril ke langit yang
ketiga. Di sana berjumpa mereka dengan Nabi Yusuf as. dan beberapa
pengikutnya. Setelah saling memperkenalkan diri, Nabi Yusuf as. pun
mendoakan Rasulullah saw.



Nabi Yusuf as. adalah seorang Nabi yang dianugerahi ketampanan wajah dan
kebaikan budi pekerti. Keteguhan imannya tergambar dalam ceritanya yang
masyhur menolak ajakan Zulaikha. Meski demikian, dijelaskan bahwa
ketampanan dan kebaikan yang dimilikinya senilai dengan separo kebiakan dan
ketampanan Rasulullah saw.



Profil Nabi Yusuf as. merupakan salah satu bukti ejawantah sifat Jamalnya
Allah swt yang sebaiknya didambakan oleh semua hambanya. Karena sifat
Jamalullah inilah yang akan melengkapi diri manusia. Jika diri manusia
dibagai dua antara yang dhahir dan yang bathin, maka keduanya juga harus
sama-sama diperlengkapi dengan keindahan.



Dengan kata lain, sisi keindahan yang lebih condong pada nilai asesoris
dalam hati dan budi pekerti manusia sangatlah penting, walaupun bukan
subtansial. Karena hanya dengan keindahan itulah seorang hamba akan dapat
berjumpa dengan Allah swt. karena pada hakekatnya Allah adalah Yang Maha
Indah. Innallaha jamalun, yuhibbul jamal. []



Sumber: NU Online



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] Jika Jadi Presiden, Prabowo Akan Cabut Subsidi BBM

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
jejak sejarah...



salam,

ananto

=



Jika Jadi Presiden, Prabowo Akan Cabut Subsidi BBM

Sabtu, 09 November 2013 | 15:06 WIB



TEMPO.CO, Semarang - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto,
menyatakan akan mencabut anggaran subsidi bahan bakar minyak jika kelak
dirinya menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia 2014-2019.
http://www.tempo.co/read/news/2012/07/18/078417754/Ini-Strategi-Gerindra-Usung-Prabowo-Jadi-Presiden
Prabowo mengkategorikan uang subsidi bahan bakar minyak yang jumlahnya per
tahun Rp 300 triliun sebagai kebocoran anggaran negara.


Akan saya cabut subsidi dan dialokasikan ke sektor-sektor lain,” kata
Prabowo saat berbicara di depan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Jawa
Tengah di Hotel Crown, Semarang, Sabtu, 9 November 2013.


Prabowo ingin agar Rp 300 triliun itu dialokasikan ke beberapa sektor yang
lebih riil wujudnya. Prabowo, misalnya, ingin menggunakan anggaran tersebut
untuk pengadaan transportasi massal. Bekas menantu mantan Presiden RI
Soeharto ini bakal membelanjakan Rp 10 triliun untuk mendapatkan 35 ribu
bus.


Selain itu, ia ingin mengalokasikan anggaran Rp 1 miliar per desa. Sebab,
di Indonesia ada 80 ribu desa, maka butuh Rp 80 triliun. Prabowo juga ingin
mengalihkan anggaran subsidi untuk membangun infrastruktur transportasi
kereta api sepanjang 3.000 kilometer yang diprediksi membutuhkan duit Rp 60
triliun.


Adapun Rp 60 triliun lainnya untuk membangun highway 10 jalur sepanjang
3.000 kilometer. Prabowo menyatakan subsidi BBM hanya akan diberlakukan
pada sektor-sektor yang memang sangat membutuhkan.


Prabowo sadar, jika subsidi dicabut, ada hal yang dikhawatirkan, yakni
inflasi dan nasib rakyat miskin. Tapi, kata dia, bangsa Indonesia juga
harus berani berhitung dan belajar ke negara-negara lain. Di beberapa
negara di dunia, kata Prabowo, untuk menghindari subsidi BBM, mereka
menyediakan alat transportasi yang murah dan bagus. Singapura, misalnya,
sudah menggratiskan angkutan. Adapun di Prancis, warga yang naik kereta
sudah disubsidi hingga 75 persen.


ROFIUDDIN



Sumber:

http://www.tempo.co/read/news/2013/11/09/058528337/Jika-Jadi-Presiden-Prabowo-Akan-Cabut-Subsidi-BBM



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
Menurut penelusuran Tempo, Anggito Abimanyu punya 14 rekening dan tujuh
kartu kredit di delapan bank.



salam,

ananto

=



Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito

Senin, 02 Juni 2014 | 09:06 WIB



TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transkasi Keuangan menduga
rekening mantan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito
Abimanyu mencurigakan
http://www.tempo.co/read/news/2014/06/02/063581710/Kasus-Haji-PPATK-Rekening-Anggito-Mencurigakan.
Menurut Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad
Yusuf, saat diwawancarai Tempo pada akhir pekan lalu, pihaknya sudah
mengirimkan Laporan Hasil Analisis (LHA) pejabat-pejabat Kementerian Agama,
termasuk Anggito, ke Komisi Pemberantasan Korupsi.


Menurut penelusuran Tempo, Anggito Abimanyu punya 14 rekening dan tujuh
kartu kredit di delapan bank. Dana yang masuk sebagian karena posisi
Anggito sebagai komisaris PT Telkom Indonesia. Dana lainnya berasal dari
investasi, terutama di pasar modal. Dari PT Telkom, Anggito menerima total
Rp 9 miliar selama 2004-2008.


Hasil penelisikan Tempo juga menyebut bahwa per Februari 2014, total asset
liquid keluarga Anggito Abimanyu mencapai Rp 12,3 miliar dan US$ 79 ribu.
Mutasi tertinggi terjadi pada 2008 dan 2009, masing-masing masuk lebih dari
Rp 12 miliar. Tapi pada Tahun 2013 dan 2014, saat ia menjabat menjadi
Dirjen Haji, mutasi di rekeningnya menurun hingga Rp 7 miliar.


Yusuf tidak mau mengkonfirmasi soal ini. Namun, menurut dia, Jika kami
kirim rekening ke penegak hukum, berarti ada yang mencurigakan (di rekening
Anggito), kata Yusuf.


Kepada Tempo, Selasa lalu, Anggito mempersilakan penegak hukum mengusut
aliran rekening dana haji ke setiap pejabat Kementerian Agama, tak
terkecuali dirinya. Kalau memang benar ada pegawai yang menerima uang
haram silahkan diproses, kata dia.


FEBRIANA FIRDAUS | NURUL MAHMUDAH



Sumber:

http://www.tempo.co/read/news/2014/06/02/063581721/Diduga-Mencurigakan-Ini-Isi-14-Rekening-Anggito



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] BW: Demokrasi Dikorupsi

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
Demokrasi Dikorupsi

Oleh: Bambang Widjojanto



Pemilu legislatif dipastikan akan usai sepenuhnya. Kini KPU tengah
menyelesaikan penghitungan jumlah suara. Suara sumbang kian santer terucap
karena adanya sinyalemen soal kecurangan pada pemilu.



Yang sangat mengkhawatirkan, kecurangan itu dilakukan sebagian peserta dan
penyelenggara pemilu yang sebagiannya juga melibatkan pemilih. Lebih-lebih
bila kecurangan itu didasarkan atas sikap dan perilaku koruptif dan
kolusif. Semua itu dipastikan kelak berujung pada kualitas legitimasi hasil
pemilu dan akhirnya akan berakibat pada kapasitas kinerja dan spiritualitas
para legislator terpilih.



Ada keniscayaan, tidak ada demokrasi beserta prosesnya yang tidak
memerlukan partai, parlemen, anggota parlemen, dan proses pemilihan
legislatif. Pokok substansi masalahnya adalah pertama, apakah ada partai
yang berkhidmat secara amanah pada maksud kehadirannya?



Kedua, seberapa banyak anggota parlemen yang memahami makna parlare secara
utuh, tidak sekadar ”representasi atau hak untuk bicara”, tetapi
sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan fundamental rakyat pada daerah
pemilihannya.



Ketiga, adakah proses timbal balik yang diakomodasi oleh sistem pemilihan
yang akuntabel di mana pemilih punya pengetahuan dan kesadaran atas siapa
yang layak dipilihnya serta si calon legislator memang pihak yang punya
kompetensi, ”kewarasan”, taklik pada alasan dan tujuan untuk apa dia
dipilih.



Kejujuran dan keberanian



Hal penting lain yang diperlukan dalam berdemokrasi, apakah kita mempunyai
kejujuran dan keberanian menentukan sejauh mana level demokratisasi yang
kini tengah ditempuh. Ini penting dilakukan agar kita dapat menentukan
langkah dan strategi untuk berupaya terus-menerus memperbaiki bahkan
meningkatkan kualitas demokratisasi Indonesia.



Korupsi harus dimaknai sebagaimana arti sejatinya, sesuai dengan asal
katanya, corruptio, yang secara umum dimaknai sebagai suatu tindakan yang
bersifat buruk, curang, busuk, dan memutar balik. Ada cukup banyak studi
dan tulisan yang mengkaji demokrasi dan korupsi, tetapi sedikit sekali yang
memberikan fokus pada korupsi di dalam proses demokrasi itu sendiri.
Definisi minimalis mengenai demokrasi adalah suatu sistem yang dilembagakan
di mana rakyat mengekspresikan preferensinya melalui pemilihan umum
(Shumpeter, 1950 dalam Working Paper, Does Democracy Reduce Corruption?,
Ivar Kolstad  Arne Wiig, 2011, CHR Institute).



Korupsi demokrasi acap kali terjadi pada fase awal pelembagaan dan
konsolidasi demokrasi. Salah satu ciri dari korupsi demokrasi adalah
tindakan exclusion dari ”penguasa” atas keterlibatan publik, kepentingan,
dan norma yang ada dalam masyarakat dalam membuat kebijakan dan mengambil
keputusan. Setidaknya, ada tiga jenis korupsi yang terjadi dalam proses
demokrasi di Indonesia bila menggunakan makna korupsi tersebut di atas.



Pertama, korupsi di dalam partai. Partai sebagai suatu instrumen penting
dalam proses demokrasi mempunyai kedudukan yang sangat strategis untuk
menentukan kualitas demokratisasi. Tingkat kualitas koruptif dan kolusif
partai dalam pemilu dapat dilihat pada tahap awal dari sejauh mana partai
memiliki indikator, sistem yang transparan dan akuntabel dalam menentukan
siapa yang layak dicalonkan, di mana daerah pemilihannya, serta urutan
peringkat nomor urut calon.



Untuk itu, partai dinyatakan tidak korupsi bilamana penguasa, elite partai,
dan penggenggam otoritas penentu daftar calon dan daerah pemilihan
mempunyai sistem, kesadaran, dan kemampuan membebaskan dirinya dari sikap
dan perilaku nepotistik, kolusif, favoritisme, dan politik uang di dalam
menentukan calon seperti disebut di atas. Bila hal itu tidak dilakukan,
penguasa partai sesungguhnya telah secara sengaja membajak proses demokrasi
di dalam sistem dan tubuh partainya sendiri.



Kedua, korupsi dalam penyelenggaraan pemilu. Sistem proporsional terbuka
dipakai sebagai sistem pemilihan legislatif di Indonesia. Sistem ini,
faktanya, menyebabkan biaya politik menjadi tinggi dan kompetisi sangat
terbuka, tetapi tidak disertai dengan mekanisme kontrol yang kuat dan ketat
atas kontestasi sehingga dapat menyebabkan para calon dari satu partai
dalam suatu daerah pemilihan melakukan apa saja untuk memenangkan dirinya.



Ketika suatu sistem sudah diketahui kelemahannya bahkan akibat yang
ditimbulkannya, tetapi tetap terus dibiarkan dan secara sengaja
”dipelihara” keberlanjutannya karena menguntungkan kepentingan tertentu
yang justru merugikan kepentingan kemaslahatan publik, sesungguhnya kita
telah sengaja dan bersama-sama melakukan tindak keburukan dan kecurangan.



Semoga saja akal sehat dan kesadaran untuk membangun sistem pemilu yang
lebih baik segera dilakukan karena bila tidak, sesungguhnya, demokrasi
telah dikorupsi. Lebih-lebih bila sistem pemilihan sebagai instrumen
demokrasi telah secara sadar dan sengaja dibuat ternyata tidak menghasilkan
kualitas outcome yang menghasilkan kemaslahatan bagi proses demokrasi itu
sendiri. Oleh 

[keluarga-islam] (Taushiyah of the Day) Pernyataan Ketum PBNU Terkait Pilpres 2014

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
Pernyataan Ketum PBNU Terkait Pilpres 2014
Senin, 02/06/2014 18:00

NU merupakan jam'iyyah diniyyah ijtima'iyyah, organisasi masyarakat
keagamaan. Sejak awal didirikan oleh para Kyai, NU mengemban tugas besar
menjaga, merawat, dan mengembangkan ajaran Islam ala Ahlissunnah wal
Jama'ah di bumi Nusantara.



Karenanya sudah teramat jelas bahwa NU tidak bertujuan meraih kekuasaan
politik. Kalaupun harus menyebut istilah politik, maka politik NU adalah
politik kebangsaan dan politik kerakyatan. NU menunjukkan bahwa jalan
menuju kemaslahatan individual dan kolektif terbentang begitu banyak dan
luas. Sementara kekuasaan politik praktis hanya sebagian saja dari berbagai
jalan yang ada.



Hingga sekarang dan kelak, NU secara tegas dan teguh memegang komitmen
terhadap Khittah 1926 ini. Salah satu pelajaran penting dari Khittah 1926
ialah NU keluar dari batas-batas partai politik. NU meluaskan pandangan dan
pengertian terhadap politik. Perluasan pandangan itu beranjak dari sebatas
tukar guling kekuasaan meluas menjadi perjuangan kemaslahatan.


Sejak mengemban amanah Ketua Umum PBNU, saya dengan sadar dan sengaja
berusaha meneruskan komitmen Khittah 1926. NU bukan bagian dari partai
politik apapun. Bukan bagian dari PDIP, GOLKAR, PD, GERINDRA, PKB, PPP, dan
seterusnya. Bagi saya, Karena NU jauh lebih besar dari partai, justru di
partai-partai itulah tersebar kader-kader NU.


Indonesia pasca-reformasi yang antara lain ditandai dengan semangat
desentralisasi atau otonomi daerah dibajak oleh penumpang gelap demokrasi.
Pembajakan demokrasi di era otonomi itu membuat kekuasaan politik tersebar
secara luas dan menyeret masyarakat sipil dalam godaan dan iming-iming
duniawi yang tidak mudah dikendalikan.


Dalam pusaran semacam itu, unsur-unsur dalam NU kerap diseret-seret untuk
terlibat dalam arus kekuasaan politik praktis. Dari level nasional hingga
daerah, kecenderungan ini terjadi secara sporadis. Kita tahu bahwa jumlah
Nahdliyin, merujuk sejumlah survei akademik, survey pemerintah, dan survey
intelijen, memang besar sekali secara demografis. Tidak heran jika Agenda
semacam pemilihan kepala daerah, seringkali membuat Nahdliyyin dihitung
sebatas sebagai penyumbang suara. Padahal, ini yang kerap dilupakan,
besarnya jumlah warga Nahdliyyin merupakan akibat dari perjuangan
keaswajaan yang berangkat dari kesadaran, bukan semata akibat dari politik
praktis yang berangkat dari hasrat kekuasaan.


Hari-hari ini, kita menyaksikan, proses menuju Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden 2014 begitu menyita perhatian. Sulit dipungkiri, NU kembali
diseret-seret dalam proses tersebut. NU sebagai organisasi tidak layak
diperalat untuk menjadi sekadar tim sukses. Yang didukung NU bukan sekadar
kandidat, melainkan proses penyelenggaran pemilihan yang jujur, adil, dan
bermartabat.


Sikap PBNU jelas dan tegas, tidak berpolitik praktis. Tak satupun yang akan
mendapat stempel NU. Kalaupun ada pihak-pihak yang membawa-bawa NU untuk
dijadikan komoditas politik, sudah pasti itu tidak lebih dari sekadar
klaim.


Saya menghimbau warga NU untuk memilih pemimpin yang mampu menjadi solusi
bagi Indonesia. Warga NU harus menggunakan hak pilih secara bertanggung
jawab. Tanggung jawab itu terus berlangsung hingga setidaknya lima tahun
mendatang. Baik buruknya bangsa ini, ada di tangan kita sendiri.


Karena pemilihan presiden hanya merupakan satu tahap saja dari rangkaian
pembangunan Indonesia, jauh lebih penting bagi PBNU untuk mengawal dan
mengawasi pemerintahan terpilih. Saya akan berdiri di depan dan pasang
badan jika presiden dan wakil presiden terpilih nanti tidak bekerja untuk
kedaulatan rakyat. Jadi, tidak hanya 9 Juli yang penting, jauh lebih
penting adalah hari-hari panjang sesudahnya.


Jakarta, 1 Juni 2014


DR KH Said Aqil Siroj, MA

Ketua Umum PBNU



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


[keluarga-islam] Hashim Djojohadikusumo Pernah Keluhkan PK* di Forum Usindo, AS.

2014-06-02 Terurut Topik Ananto pratikno.ana...@gmail.com [keluarga-islam]
Hashim Pernah Keluhkan PKS di Forum Usindo

Senin, 02 Juni 2014 | 11:24 WIB



TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia
Raya Hashim
Djojohadikusumo http://www.tempo.co/topik/tokoh/532/Hashim-Djojohadikusumo
mengatakan kader Partai Keadilan Sejahtera menguasai jabatan di Kementerian
Pertanian. Dia menilai kehadiran kader PKS di kementerian tersebut membuat
sejumlah pegawai negeri beragama Kristen tergusur dari posisinya.


Pernyataan ini disampaikannya saat berpidato dalam acara The United
States-Indonesia Society Washington Special Open Forum Luncheon yang
diadakan di Washington, DC, pada 17 Juli 2013. (Lihat videonya di sini
http://www.youtube.com/watch?v=7swqWdORQGU).


Sebanyak 73 pegawai pemerintah yang beragama Kristen di Kementerian
Pertanian dipecat dalam sembilan tahun terakhir dan tidak diganti. Hingga
saat ini tidak ada satu pun pegawai pemerintah yang beragama Kristen di
kementerian tersebut, kata Hashim. (Baca: Prabowo Ditolak Masuk AS,
Hashim: Tak Cuma Prabowo)


Pidato Hashim tersebut direkam dalam format video dan diunggah ke YouTube.
Video yang berjudul Hashim Djojohadikusumo Memaparkan Visi Partai Gerindra
di USINDO Open Forum Luncheon itu diunggah seorang pengguna YouTube bernama
Dwiko Sulistyo, Ahad, 1 Juni 2014. Hingga Selasa, video tersebut sudah
ditonton 53 orang. (Baca: Topang Prabowo, Kekayaan Hashim Terus Melorot)


Pada kesempatan itu, Hashim juga meyakinkan peserta pertemuan ihwal Prabowo
yang sangat pro-Amerika. Dia menjamin Amerika akan menjadi mitra spesial
Gerindra.


Hampir setahun setelah pidato tersebut, Gerindra justru bersahabat dengan
PKS. Gerindra dan PKS membentuk koalisi yang berisi enam partai. Koalisi
yang mengusung Prabowo Subianto--kakak Hashim--sebagai calon presiden itu
akan melawan calon presiden Joko Widodo alias Jokowi yang diusung koalisi
pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.


Dalam dua periode pemerintahan terakhir, PKS mendudukkan dua kadernya
sebagai Menteri Pertanian. Dua kader tersebut adalah Suswono dan Anton
Apriyantono. Nama Suswono sempat terseret dalam pusaran kasus suap kuota
impor daging sapi. Adapun Anton Apriyantono sempat masuk diskusi diplomat
Amerika Serikat pada 2006 karena dianggap banyak menendang direktur
jenderal di Kementerian Pertanian.

MONIKA PUSPASARI



Sumber:

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/02/269581772/Hashim-Pernah-Keluhkan-PKS-di-Forum-Usindo



-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/

...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


Re: [keluarga-islam] (Taushiyah of the Day) Pernyataan Ketum PBNU Terkait Pilpres 2014

2014-06-02 Terurut Topik Raflis amin aminraflis2...@yahoo.com [keluarga-islam]

Pernyataan yang NORMATIF aja, beda dilapangan



On Tuesday, June 3, 2014 8:17 AM, Ananto pratikno.ana...@gmail.com 
[keluarga-islam] keluarga-islam@yahoogroups.com wrote:
 


  
Pernyataan Ketum PBNU Terkait Pilpres 2014 
Senin, 02/06/2014 18:00
 
NU merupakan jam'iyyah diniyyah ijtima'iyyah,
organisasi masyarakat keagamaan. Sejak awal didirikan oleh para Kyai, NU
mengemban tugas besar menjaga, merawat, dan mengembangkan ajaran Islam ala
Ahlissunnah wal Jama'ah di bumi Nusantara. 
 
Karenanya sudah teramat jelas bahwa NU tidak
bertujuan meraih kekuasaan politik. Kalaupun harus menyebut istilah politik,
maka politik NU adalah politik kebangsaan dan politik kerakyatan. NU
menunjukkan bahwa jalan menuju kemaslahatan individual dan kolektif terbentang
begitu banyak dan luas. Sementara kekuasaan politik praktis hanya sebagian saja
dari berbagai jalan yang ada.
 
Hingga sekarang dan kelak, NU secara tegas
dan teguh memegang komitmen terhadap Khittah 1926 ini. Salah satu pelajaran
penting dari Khittah 1926 ialah NU keluar dari batas-batas partai politik. NU
meluaskan pandangan dan pengertian terhadap politik. Perluasan pandangan itu
beranjak dari sebatas tukar guling kekuasaan meluas menjadi perjuangan
kemaslahatan.

Sejak mengemban amanah Ketua Umum PBNU, saya dengan sadar dan sengaja berusaha
meneruskan komitmen Khittah 1926. NU bukan bagian dari partai politik apapun.
Bukan bagian dari PDIP, GOLKAR, PD, GERINDRA, PKB, PPP, dan seterusnya. Bagi
saya, Karena NU jauh lebih besar dari partai, justru di partai-partai itulah
tersebar kader-kader NU. 

Indonesia pasca-reformasi yang antara lain ditandai dengan semangat
desentralisasi atau otonomi daerah dibajak oleh penumpang gelap demokrasi.
Pembajakan demokrasi di era otonomi itu membuat kekuasaan politik tersebar
secara luas dan menyeret masyarakat sipil dalam godaan dan iming-iming duniawi
yang tidak mudah dikendalikan.

Dalam pusaran semacam itu, unsur-unsur dalam NU kerap diseret-seret untuk
terlibat dalam arus kekuasaan politik praktis. Dari level nasional hingga
daerah, kecenderungan ini terjadi secara sporadis. Kita tahu bahwa jumlah
Nahdliyin, merujuk sejumlah survei akademik, survey pemerintah, dan survey
intelijen, memang besar sekali secara demografis. Tidak heran jika Agenda
semacam pemilihan kepala daerah, seringkali membuat Nahdliyyin dihitung sebatas
sebagai penyumbang suara. Padahal, ini yang kerap dilupakan, besarnya jumlah
warga Nahdliyyin merupakan akibat dari perjuangan keaswajaan yang berangkat
dari kesadaran, bukan semata akibat dari politik praktis yang berangkat dari
hasrat kekuasaan. 

Hari-hari ini, kita menyaksikan, proses menuju Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden 2014 begitu menyita perhatian. Sulit dipungkiri, NU kembali
diseret-seret dalam proses tersebut. NU sebagai organisasi tidak layak
diperalat untuk menjadi sekadar tim sukses. Yang didukung NU bukan sekadar
kandidat, melainkan proses penyelenggaran pemilihan yang jujur, adil, dan
bermartabat. 

Sikap PBNU jelas dan tegas, tidak berpolitik praktis. Tak satupun yang akan
mendapat stempel NU. Kalaupun ada pihak-pihak yang membawa-bawa NU untuk
dijadikan komoditas politik, sudah pasti itu tidak lebih dari sekadar klaim. 

Saya menghimbau warga NU untuk memilih pemimpin yang mampu menjadi solusi bagi
Indonesia. Warga NU harus menggunakan hak pilih secara bertanggung jawab.
Tanggung jawab itu terus berlangsung hingga setidaknya lima tahun mendatang.
Baik buruknya bangsa ini, ada di tangan kita sendiri.

Karena pemilihan presiden hanya merupakan satu tahap saja dari rangkaian
pembangunan Indonesia, jauh lebih penting bagi PBNU untuk mengawal dan
mengawasi pemerintahan terpilih. Saya akan berdiri di depan dan pasang badan
jika presiden dan wakil presiden terpilih nanti tidak bekerja untuk kedaulatan
rakyat. Jadi, tidak hanya 9 Juli yang penting, jauh lebih penting adalah
hari-hari panjang sesudahnya.

Jakarta, 1 Juni 2014

DR KH Said Aqil Siroj, MA
Ketua Umum PBNU


-- 

http://harian-oftheday.blogspot.com/
 
...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama...


RE: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Tradisi Jamuan di Majelis Tahlil

2014-06-02 Terurut Topik 'andr...@nsk.com' andr...@nsk.com [keluarga-islam]



Nah tugas kita sekarang…apalagi yang jadi pak RT/RW, Imam masjid



Atau orang yang mengerti Ilmu Agama..atau orang yng punya kuasa


Kalo ada yang meninggal dilingkungan kita, jangan dibebani keluarganya


Kumpulkan tetangga dan Jelaskan kepada mereka yang belum mengerti


Bahwa kitalah yang berkewajiban menyediakan makanan untuk Tahlilan


Bukan pihak yang berduka…








Salam


Andrian








From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com]
Sent: Wednesday, May 14, 2014 8:46 AM
To: keluarga-islam; mencintai-islam
Subject: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Tradisi Jamuan di Majelis Tahlil








Tradisi Jamuan di Majelis Tahlil


Penulis: M. Masyhuri Mochtar





Di tengah masyarakat kita, selain ada tradisi pembacaan tahlil setelah kematian 
ada penjamuan dari pihak keluarga duka yang diberikan kepada para jamaah. Pada 
biasanya, penjamuan ini dengan menu ala kadarnya, seperti teh, kopi atau 
makanan ringan lainnya. Meskipun ada pula yang terlihat mewah manakala tahlilan 
yang diadakan oleh keluarga yang mampu secara ekonomi. Dalam sebuah Hadis 
disebutkan bahwa Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk membuatkan makanan 
untuk keluarga Jakfar bin Abi Thalib karena mereka sibuk mengurusi jenazah 
Jakfar yang terbunuh di perang Muktah.





Artinya, yang disunnahkan untuk memberi makanan dalah orang-orang yang tidak 
berduka, bukan orang yang berduka. Nah, di sinilah akar masalahnya ketika 
terbalik, justru yang berduka memberi makanan. Tujuan menyediakan makanan oleh 
keluarga duka ini ada dua kemungkinan; untuk mengundang orang agar bertakziah 
atau dengan suka rela memberi makanan terhadap mereka yang memang berniatan 
takziah. Dua tujuan ini tentu berbeda hukumnya; jika saat menyediakan makanan 
bertujuan agar orang orang bertakziah maka hukumnya makruh; jika menyuguhi 
orangorang yang bertakziah dengan niatan sedekah, apa lagi ada niatan untuk 
menghadiahkan pahala sedekah untuk yang meninggal, tentu hukumnya lain.





Syekh Abu Bakr Syaththa dalam kitab I’anah-nya mengatakan demikian, “Apa yang 
dibiasakan berupa penyediaan makanan oleh keluarga duka untuk mengundang 
orang-orang untuk mendatanginya, adalah bid’ah yang makruh sebagaimana 
mendatanginya mereka untuk hal itu. Sebab, ada Hadis sahih dari Jarir: “Kami 
menganggap pekumpulan di rumah duka dan membuat makanan setelah pemakaman 
adalah bagian dari ratapan.”





Menjelaskan perkataan ibn Jarir di atas, ash-Shan’ani dalam Subulus-Salam-nya 
mengatakan demikian, “Yang dimaksud dari Hadis sahabat Jarir ini adalah 
pembuatan makanan oleh keluarga duka untuk orang yang memakamkan di Antara 
mereka (pentakziah) dan dia hadir di tengah-tengah mereka sebagaimana kebiasaan 
di suatu daerah. Adapun bermurah hati pada mereka dengan membawa makanan maka 
tidaklah mengapa.”





Juga menurut ash-Shan’ani, malasan mengapa pembuatan makanan bagi mereka tidak 
diinginkan karena di antara hal yang dilarang oleh Rasulullah adalah ‘al-Uqr; 
menyembelih hewan di atas kuburan setelah pemakaman. Rasulullah bersabda, 
“Tidak ada penyembelihan hewan di atas kuburan (‘Uqra) dalam Islam” (H.R. Imam 
Ahmad dan Abu Dawud). Al-Khaththabi menceritakan, di antara kebiasaan 
orang-orang Jahiliyah dulu adalah menyembelih unta di atas kuburan orang yang 
dermawan di antara mereka dan berkata, “Kami membalas atas apa yang ia telah 
lakukan, karena ia telah menyembelih unta di masa hidupnya dan memberi makan 
tamu-tamunya, dan kami menyembelih unta di atas kuburnya sampai hewan-hewan dan 
burung memakannya. Dengan begitu, ia tetap memberi makan setelah ia meninggal, 
sama seperti di masa hidupnya.” Sebab itulah, Rasulullah melarang praktik 
semacam itu.





Dari ulasan ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan makanan oleh keluarga mayyit 
tidaklah dilarang, paling banter berhukum makruh jika dengan alasan seperti di 
atas, apa lagi ada niatan untuk menghadiahkan pahala sedekahnya untuk si mayyit 
tentu akan lebih bermanfaat dan boleh. Hanya saja yang perlu diperhatikan saat 
akan mengadakan selamatan seperti tahlilan, pembiayaan tidak boleh diambilkan 
dari harta warisan yang belum dibagi sesuai dengan hukum Islam. Apalagi, di 
Antara salah satu ahli waris terdapat anak yang masih belum baligh, atau yang 
tidak normal akalnya. Sebab, di dalam harta tersebut masih terdapat hak orang 
yang tidak dianggap tasharruf-nya (pembelanjaannya).





Hal tersebut apabila yang meninggal tidak berwasiat agar ia diselamati 
menggunakan hartanya. Jika demikian, biaya tahlilan dapat diambil dari harta 
peninggalannya, walaupun terdapat anak yang masih belum baligh atau tidak 
normal akalnya, dengan syarat, biaya yang dikeluarkan tidak melebihi sepertiga 
dari keseluruhan harta warisan.





Juga dalam lingkup membuat makanan bagi pen-takziah ini, dalam sebuah Hadis 
diceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah bersama sahabat Anshar keluar ke 
pemakamanan seseorang. Beliau mengatakan kepada para penggali kuburan: 
“Perlebar di bagian dua kaki, perlebar