Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah
semestinya sebelum ikut, calon makmum ngasih tanda dahulu kalo mau gabungdengan tepukan di pundak, dan calon imam bisa menolak dengan tanda tangan bergoyang dibawah. From: Ananto To: keluarga-islam@yahoogroups.com; mencintai-is...@yahoogroups.com Sent: Sun, November 22, 2009 5:17:29 PM Subject: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah Tanya: Bapak Kyai yang mulia bagaimana hukumnya apabila bermakmum pada seseorang, eh.. ternyata orang tersebut melakukan sholat Sunnah padahal niat kita sholat fardhu? Wassalam, Wawan Jawab: Sdr Wawan yang terhormat, Hukum bermakmum bagi orang yang melaksanakan sholat fardhu kepada orang yang melakukan sholat sunnat terdapat perbedaan pendapat. Sebagian ulama menghukumi tidak boleh, sementara yang lain mengatakan boleh. Dalam masalah ini kami mengikuti pendapat kedua yang menyatakan boleh bagi orang yang sholat fardlu berma’mum kepada orang yang melakukan sholat sunnat karena hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal. Hadis ini bisa dilihat dalam Shahih al-Buhari bab Jama’ah, Shahih Muslim bab Shalat dan kitab-kitab hadis yang lain. Apalagi dalam contoh di atas anda tidak mengetahui kalau imam atau orang yang shalat lebih dulu yang anda makmumi itu ternyata sedang menjalankan shalat sunnah. Para ulama yang membolehkan di antaranya dari madzhab Syafi’i adalah al-Muzani sebagaimana terdapat dalam al-Mukhtashar- nya dan diperkuat oleh al-Mawardi, imam Ahmad bin Hanbal dan banyak ulama-ulama lain yang sependapat dengan mereka. Nah anjuran kami bagi mereka yang megikuti pendapat pertama yakni yang tidak membolehkan sholat fardlu berma’mum dengan orang yang sholat sunnah agar mereka mufaraqah (langsung niat memisahkan diri dari imam) demi tetap sahnya sholat mereka. Silakan memilih pendapat yang paling diyakini dua-duanya beralasan. Sekian semoga bermanfaat. KH. Arwani FaishalWakil Ketua PP Lembaga Bahtsul Masa’il NU
Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah
Buat renungan kita bersama. Sembahyang fardhu baik.Sembahyang sunnat pun baik. Sembah yang mana? Sembah yang wajib disembah. Wajib sembahyang, Wajib ada "Allah", Wajib ada akal. Supaya kita sembahyang khusyu dan tawaduk. Keikhlasan menegakan keimanan. Wassalam --- On Mon, 23/11/09, Ananto wrote: From: Ananto Subject: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah To: keluarga-islam@yahoogroups.com, mencintai-is...@yahoogroups.com Date: Monday, 23 November, 2009, 9:17 AM Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah Tanya: Bapak Kyai yang mulia bagaimana hukumnya apabila bermakmum pada seseorang, eh.. ternyata orang tersebut melakukan sholat Sunnah padahal niat kita sholat fardhu? Wassalam, Wawan Jawab: Sdr Wawan yang terhormat, Hukum bermakmum bagi orang yang melaksanakan sholat fardhu kepada orang yang melakukan sholat sunnat terdapat perbedaan pendapat. Sebagian ulama menghukumi tidak boleh, sementara yang lain mengatakan boleh. Dalam masalah ini kami mengikuti pendapat kedua yang menyatakan boleh bagi orang yang sholat fardlu berma’mum kepada orang yang melakukan sholat sunnat karena hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal. Hadis ini bisa dilihat dalam Shahih al-Buhari bab Jama’ah, Shahih Muslim bab Shalat dan kitab-kitab hadis yang lain. Apalagi dalam contoh di atas anda tidak mengetahui kalau imam atau orang yang shalat lebih dulu yang anda makmumi itu ternyata sedang menjalankan shalat sunnah. Para ulama yang membolehkan di antaranya dari madzhab Syafi’i adalah al-Muzani sebagaimana terdapat dalam al-Mukhtashar- nya dan diperkuat oleh al-Mawardi, imam Ahmad bin Hanbal dan banyak ulama-ulama lain yang sependapat dengan mereka. Nah anjuran kami bagi mereka yang megikuti pendapat pertama yakni yang tidak membolehkan sholat fardlu berma’mum dengan orang yang sholat sunnah agar mereka mufaraqah (langsung niat memisahkan diri dari imam) demi tetap sahnya sholat mereka. Silakan memilih pendapat yang paling diyakini dua-duanya beralasan. Sekian semoga bermanfaat. KH. Arwani Faishal Wakil Ketua PP Lembaga Bahtsul Masa’il NU Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/
[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah
*Makmum shalat wajib, ternyata imam shalat sunnah* *Tanya:* Bapak Kyai yang mulia bagaimana hukumnya apabila bermakmum pada seseorang, eh.. ternyata orang tersebut melakukan sholat Sunnah padahal niat kita sholat fardhu? Wassalam, *Wawan* *Jawab:* Sdr Wawan yang terhormat, Hukum bermakmum bagi orang yang melaksanakan sholat fardhu kepada orang yang melakukan sholat sunnat terdapat perbedaan pendapat. Sebagian ulama menghukumi tidak boleh, sementara yang lain mengatakan boleh. Dalam masalah ini kami mengikuti pendapat kedua yang menyatakan boleh bagi orang yang sholat fardlu berma’mum kepada orang yang melakukan sholat sunnat karena hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal. Hadis ini bisa dilihat dalam Shahih al-Buhari bab Jama’ah, Shahih Muslim bab Shalat dan kitab-kitab hadis yang lain. Apalagi dalam contoh di atas anda tidak mengetahui kalau imam atau orang yang shalat lebih dulu yang anda makmumi itu ternyata sedang menjalankan shalat sunnah. Para ulama yang membolehkan di antaranya dari madzhab Syafi’i adalah al-Muzani sebagaimana terdapat dalam al-Mukhtashar-nya dan diperkuat oleh al-Mawardi, imam Ahmad bin Hanbal dan banyak ulama-ulama lain yang sependapat dengan mereka. Nah anjuran kami bagi mereka yang megikuti pendapat pertama yakni yang tidak membolehkan sholat fardlu berma’mum dengan orang yang sholat sunnah agar mereka mufaraqah (langsung niat memisahkan diri dari imam) demi tetap sahnya sholat mereka. Silakan memilih pendapat yang paling diyakini dua-duanya beralasan. Sekian semoga bermanfaat. *KH. Arwani Faishal* * Wakil Ketua PP Lembaga Bahtsul Masa’il NU *