Re: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Mengangkat Jari Telunjuk Tanpa Digerak-gerakkan

2009-10-26 Terurut Topik djoko pranyoto
assallamualaikum ww
sebenarbya mengangkat jari tangan adalah pertanda alif, sebagai ujud keyakinan 
akan kalimah Allah, sedang bergerak gerak adalah krn gemetar saat menyebut nama 
Allah, tetapi sekarang orang menggerak gerakkan bukan krn gemetar hatinya saat 
menyebut nama Illalah.
wassallam





From: Ananto 
To: keluarga-islam@yahoogroups.com; mencintai-is...@yahoogroups.com
Sent: Thu, October 15, 2009 8:48:50 PM
Subject: [keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Mengangkat Jari Telunjuk Tanpa 
Digerak-gerakkan

  
Mengangkat Jari Telunjuk Tanpa Digerak-gerakkan
 
Dalam Shalat, ketika kita duduk tasyahud, tepatnya ketika kita membaca 
“illallah” atau selain Allah, dalam rangkaian bacaan “Asyhadu an la ilaha 
illallah” atau saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, kita selalu 
mengangkat jari telunjuk. Adakah dasar hukumnya? Hikmah apa yang dikandung?

Ulama Syafi’iyyah mengajarkan untuk meletakkan kedua tangan di atas paha ketika 
sedang duduk tasyahud. Sementara jari-jari tangan kanan digenggam, kecuali jari 
telunjuk. Nah ketika membaca “illallah” jari telunjuk tersebut sunnah diangkat, 
tanpa digerak-gerakkan.

Dalam sebuah hadits Muslim dari Ali bin Abdirrahman al-Muawi dikisahkan bahwa 
pada suatu saat Ibnu Umar melihat Ali bin Abdirrahman sedang mempermainkan 
krikil ketika shalat. Setelah selesai shalat Ibnu Umar menegur Ali lalu 
berkata, “Apabila kamu shalat maka kerjakan sebagaimana yang dilakukan 
Rasulullah SAW."

Ibnu Umar lalu berkata:
 
كان إذا جلس في الصلاة وضع كفه اليمنى على فخذه اليمنى وقبض أصابعه كلها وأشار 
بأصبعه التي تلى الإبهام ووضع كفه اليسرى على فخذه اليسرى

“Apabila Nabi SAW duduk ketika melaksanakan shalat, beliau meletakkan telapak 
tangan kanannya di atas paha kanannya dan menggenggam semua jemarinya. Kemudian 
berisyarah dengan (mengangkat) jari telunjuknya (ketika mengucapkan illallah) 
dan meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya." (HR Muslim)

Hadits ini yang dijadikan dasar para ulama tentang kesunnahan mengangkat jari 
telunjuk ketika tasyahud atau tahiyat.

Sedangkan hikmah dari anjuran tersebut adalah supaya kita mengesakan Allah SWT. 
Seluruh anggota tubuh kita mentauhidkan- Nya dengan dipandu jari telunjuk itu.

Syekh Ibnu Rulan dalam kitab Zubad-nya mendendangkan syair: "Ketika mengucapkan 
illallahu, maka angkatlah jari telunjukmu untuk mengesakan Dzat yang engkau 
sembah." (Matn Zubad, 24).

Jadi mengangkat jari telunjuk ketika tasyahud (tanpa digerak-gerakkan) itu 
disunnahkan karena merupakan teladan dari nabi SAW. Perbuatan itu dimaksudkan 
sebagai simbol serta sarana untuk mentauhidkan Allah SWT.
 
KH. Muhyiddin Abdusshomad
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Rais Syuriyah PCNU Jember



  

[keluarga-islam] (Ngaji of the Day) Mengangkat Jari Telunjuk Tanpa Digerak-gerakkan

2009-10-15 Terurut Topik Ananto
*Mengangkat Jari Telunjuk Tanpa Digerak-gerakkan*



Dalam Shalat, ketika kita duduk tasyahud, tepatnya ketika kita membaca
“illallah” atau selain Allah, dalam rangkaian bacaan “Asyhadu an la ilaha
illallah” atau saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, kita selalu
mengangkat jari telunjuk. Adakah dasar hukumnya? Hikmah apa yang dikandung?


Ulama Syafi’iyyah mengajarkan untuk meletakkan kedua tangan di atas paha
ketika sedang duduk tasyahud. Sementara jari-jari tangan kanan digenggam,
kecuali jari telunjuk. Nah ketika membaca “illallah” jari telunjuk tersebut
sunnah diangkat, tanpa digerak-gerakkan.


Dalam sebuah hadits Muslim dari Ali bin Abdirrahman al-Muawi dikisahkan
bahwa pada suatu saat Ibnu Umar melihat Ali bin Abdirrahman sedang
mempermainkan krikil ketika shalat. Setelah selesai shalat Ibnu Umar menegur
Ali lalu berkata, “Apabila kamu shalat maka kerjakan sebagaimana yang
dilakukan Rasulullah SAW."


Ibnu Umar lalu berkata:



كان إذا جلس في الصلاة وضع كفه اليمنى على فخذه اليمنى وقبض أصابعه كلها وأشار
بأصبعه التي تلى الإبهام ووضع كفه اليسرى على فخذه اليسرى


“Apabila Nabi SAW duduk ketika melaksanakan shalat, beliau meletakkan
telapak tangan kanannya di atas paha kanannya dan menggenggam semua
jemarinya. Kemudian berisyarah dengan (mengangkat) jari telunjuknya (ketika
mengucapkan illallah) dan meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya."
(HR Muslim)


Hadits ini yang dijadikan dasar para ulama tentang kesunnahan mengangkat
jari telunjuk ketika tasyahud atau tahiyat.


Sedangkan hikmah dari anjuran tersebut adalah supaya kita mengesakan Allah
SWT. Seluruh anggota tubuh kita mentauhidkan-Nya dengan dipandu jari
telunjuk itu.


Syekh Ibnu Rulan dalam kitab Zubad-nya mendendangkan syair: "Ketika
mengucapkan illallahu, maka angkatlah jari telunjukmu untuk mengesakan Dzat
yang engkau sembah." (Matn Zubad, 24).


Jadi mengangkat jari telunjuk ketika tasyahud (tanpa digerak-gerakkan) itu
disunnahkan karena merupakan teladan dari nabi SAW. Perbuatan itu
dimaksudkan sebagai simbol serta sarana untuk mentauhidkan Allah SWT.



*KH. Muhyiddin Abdusshomad*

*Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam, Rais Syuriyah PCNU Jember*