Re: [keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ?
Assalamu'alikum Wow, tanya blm dijawab balik tanya? mungkin pak samsuri enggan jawab(semoga bukan suudzon) ngga apa saya jawab, mungkin yang ketiga kalinya jawaban saya. Saya Bukan Wahabi, jelaskan? saya Muhammadi (pengikut Muhammad). ada yang salah? klu ada postingan saya yang tidak mencerminkan pengikut Muhammad silahkan tegur. saya tidak masuk organisasi berlabel, klu berjamaah ya betul, tempat saya sholat bersama, infaq, taklim dll. tapi memang ada garis beda yang sangat jelas klu dengan syiah, maka saya adalah ahlussunnah wal jamaah. sukron wassalam --- On Thu, 10/9/08, Nashir Ahmad M. [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Nashir Ahmad M. [EMAIL PROTECTED] Subject: [keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ? To: keluarga-islam@yahoogroups.com Date: Thursday, October 9, 2008, 10:44 AM Salam, Ap Pak Adi Eko Wahabi ya ??? Salam, --- Pada Kam, 9/10/08, adi eko ekoadi_2000@ yahoo.com menulis: Dari: adi eko ekoadi_2000@ yahoo.com Topik: Re: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-Syiah? Kepada: keluarga-islam@ yahoogroups. com Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 8:06 AM Assalmu'alaikum Apa Syamsuri Syiah ya...? wassalam --- On Thu, 10/9/08, syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com Subject: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? To: keluarga-islam@ yahoogroups. com Date: Thursday, October 9, 2008, 4:49 AM Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? Tidak jarang umat Islam belum mengenal Ahlul bait Nabi saw, yang kadang-kadang disebut sebagai keluarga suci Nabi saw. Mengapa mereka tidak mengenalnya? Lalu bagaimana mungkin umat Rasulullah saw dapat mencintai Ahlul baitnya jika mereka tidak mengenalnya? Padahal Allah swt dengan tegas memerintahkan umat Islam agar mencintai keluarga suci Nabi saw. Apa tujuan Allah swt menyuruh kita mencintai keluarga suci Nabi saw? Dan untuk apa Allah swt mensucikan mereka? Masih banyak pertanyaan-pertanya an sekitar ini yang mengusik pikiran kita. Yang jelas menurut keyakinan kita bahwa tidak ada satu pun perintah dan larangan Allah swt yang tidak mengandung maksud dan tujuan, alias sia-sia. Tentang pensucian Ahlul bait Nabi saw, Allah swt menyatakan dalam firman-Nya: #1573;#1616; #1606;# 1617;#1614; #1605;# 1614;#1575; #1610;#1615; #1585;# 1616;#1610; #1583;# 1615; #1575;#1604; #1604;# 1617;#1614; #1607;# 1615; #1604;#1616; #1610;# 1615;#1584; #1618;# 1607;#1616; #1576; #1593;#1614; #1606;# 1603;#1605; #1615; #1575;#1604; #1585;# 1617;#1616; #1580;# 1618;#1587; #1571;#1614; #1607;# 1618;#1604; #1614; #1575;#1604; #1618;# 1576;#1614; #1610;# 1618;#1578; #1616; #1608;#1614; #1610;#1615; #1591;# 1607;#1617; #1616;# 1585;#1614; #1603;# 1605;#1618; #1578;#1614; #1591;# 1607;#1616; #1610;# 1585;#1575; #1611; Sungguh tiada lain Allah berkehendak menjaga kamu dari dosa-dosa hai Ahlul bait dan mensucikan kamu dengan sesuci-sucinya. (Al-Ahzab/33: 33) Tentang penegasan Allah swt bahwa kita harus mencintai keluarga suci Nabi saw disebutkan dalam firman-Nya: #1602;#1615; #1604; #1604;#1575; #1571;#1614; #1587;# 1574;#1614; #1604;# 1615;#1603; #1605;# 1618; #1593;#1614; #1604;# 1614;#1610; #1618;# 1607;#1616; #1571;#1614; #1580;# 1618;#1585; #1575;# 1611; #1573;#1616; #1604;# 1575; #1575;#1604; #1618;# 1605;#1614; #1608;# 1614;#1583; #1617;# 1614;#1577; #1614; #1601;#1609; #1575;#1604; #1618;# 1602;#1615; #1585;# 1618;#1576; #1609; Katakan hai Muhammad: `Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam dakwah ini kecuali kecintaan kepada keluargaku'. (Surat Asy-Syura: 23) Dua ayat ini memiliki kaitan yang sangat erat dan tak dapat dipisahkan. Pensucian bertujuan agar dicintai. Mencintai kesucian jelas akan berdampak pada kebaikan, kebajikan, kemaslahatan, kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Inilah tujuan penciptaan manusia. Fitrah manusia, pikiran yang bersih dan hati yang tak bernoda pasti mencintai dan mendambakan kesucian. Kesucian identik dengan kebahagiaan dan kedamaian. Sekiranya manusia tahu di sana ada sumber kebahagiaan tentu mereka akan mengejarnya dan mengikutinya. Maaf, saya mau pinjam bahasa kaum sufi. Karena umumnya manusia menganggap uang itu sumber kebahagiaan, maka mereka mengejarnya dimana pun ia berada, tanpa memperdulikan fisik yang sudah lelah. Padahal uang itu melelahkan, dan tidak jarang uang itu membuahkan malapetaka di keluarga bahkan di dunia. Lagi-lagi menurut kaum sufi, sebenarnya umumnya manusia salah mempersepsikan kebahagiaan. Fitrahnya mencari kebahagiaan, fisiknya mengejar keuangan. Di sini terjadi kejaran yang tak seimbang dan tak searah, sehingga di sinilah penyebab munculnya kegelisahan dan malapetaka. Sebenarnya Allah dan Rasul-Nya sangat ingin kita hidup bahagia di dunia dan akhirat. Karena itu Dia perintahkan mencintai kesucian. Dan cinta tak akan bermakna jika tidak mengikuti tapak-tilasnya. Rasulullah saw adalah tokoh sosok kesucian, dan Ahlul
RE: [keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ?
Assalamu'alikum Ada nggak yha orang yg beraliran... . WAHABI sekaligus juga beraliran SALAFI plus dia juga memeluk erat aliran SYI'AH tetapi dia juga AHLUSUNNAH trus dia juga KHAWARIJ dia juga anggota Islam ABOGE sekaligus dia adalah beraliran SUFI merangkap anggota NU MUHAMADIYAH PERSIS HTI plus dia juga penganut ta'at NA'SYABANDIYAH dll...dst..dst. . rinciin lagi mas, Dia juga Alqiyadah, juga inkar sunnah, jamaah sholat waktu telu, plus anggota PKS, plus Islam Abangan, terus juga pengikut siti jenar (manunggali kawula gusti) terus, terus maksud Mas Ahmadi gmn? Mosok ada sih? apa pertanyaan saya salah? atau pertanyaan saya itu pertanyaan Wahabi ya? maaf klu gitu. bapak, ibu, Nenek, kakek saya inysa allah semua dari NU. terus apakah saya anti NU (wahabi) berarti saya mengkafirkan orang tua saya (astagfirullah). wasalamu'alikum
RE: [keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ?
Hua ha ha ha haa From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of adi eko Sent: Thursday, October 09, 2008 3:22 PM To: keluarga-islam@yahoogroups.com Subject: RE: [keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ? Assalamu'alikum Ada nggak yha orang yg beraliran... . WAHABI sekaligus juga beraliran SALAFI plus dia juga memeluk erat aliran SYI'AH tetapi dia juga AHLUSUNNAH trus dia juga KHAWARIJ dia juga anggota Islam ABOGE sekaligus dia adalah beraliran SUFI merangkap anggota NU MUHAMADIYAH PERSIS HTI plus dia juga penganut ta'at NA'SYABANDIYAH dll...dst..dst. . rinciin lagi mas, Dia juga Alqiyadah, juga inkar sunnah, jamaah sholat waktu telu, plus anggota PKS, plus Islam Abangan, terus juga pengikut siti jenar (manunggali kawula gusti) terus, terus maksud Mas Ahmadi gmn? Mosok ada sih? apa pertanyaan saya salah? atau pertanyaan saya itu pertanyaan Wahabi ya? maaf klu gitu. bapak, ibu, Nenek, kakek saya inysa allah semua dari NU. terus apakah saya anti NU (wahabi) berarti saya mengkafirkan orang tua saya (astagfirullah). wasalamu'alikum
RE: [keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ?
Wa'alaikumussallam Wr Wb Ma'af saya tadi lupa jawab Salam From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of adi eko Assalamu'alikum Ada nggak yha orang yg beraliran... . WAHABI sekaligus juga beraliran SALAFI plus dia juga memeluk erat aliran SYI'AH tetapi dia juga AHLUSUNNAH trus dia juga KHAWARIJ dia juga anggota Islam ABOGE sekaligus dia adalah beraliran SUFI merangkap anggota NU MUHAMADIYAH PERSIS HTI plus dia juga penganut ta'at NA'SYABANDIYAH dll...dst..dst. . rinciin lagi mas, Dia juga Alqiyadah, juga inkar sunnah, jamaah sholat waktu telu, plus anggota PKS, plus Islam Abangan, terus juga pengikut siti jenar (manunggali kawula gusti) terus, terus maksud Mas Ahmadi gmn? Mosok ada sih? apa pertanyaan saya salah? atau pertanyaan saya itu pertanyaan Wahabi ya? maaf klu gitu. bapak, ibu, Nenek, kakek saya inysa allah semua dari NU. terus apakah saya anti NU (wahabi) berarti saya mengkafirkan orang tua saya (astagfirullah). wasalamu'alikum
[keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ?
Salam, Ap Pak Adi Eko Wahabi ya ??? Salam, --- Pada Kam, 9/10/08, adi eko [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: adi eko [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-Syiah? Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 8:06 AM Assalmu'alaikum Apa Syamsuri Syiah ya...? wassalam --- On Thu, 10/9/08, syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com Subject: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? To: keluarga-islam@ yahoogroups. com Date: Thursday, October 9, 2008, 4:49 AM Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? Tidak jarang umat Islam belum mengenal Ahlul bait Nabi saw, yang kadang-kadang disebut sebagai keluarga suci Nabi saw. Mengapa mereka tidak mengenalnya? Lalu bagaimana mungkin umat Rasulullah saw dapat mencintai Ahlul baitnya jika mereka tidak mengenalnya? Padahal Allah swt dengan tegas memerintahkan umat Islam agar mencintai keluarga suci Nabi saw. Apa tujuan Allah swt menyuruh kita mencintai keluarga suci Nabi saw? Dan untuk apa Allah swt mensucikan mereka? Masih banyak pertanyaan-pertanya an sekitar ini yang mengusik pikiran kita. Yang jelas menurut keyakinan kita bahwa tidak ada satu pun perintah dan larangan Allah swt yang tidak mengandung maksud dan tujuan, alias sia-sia. Tentang pensucian Ahlul bait Nabi saw, Allah swt menyatakan dalam firman-Nya: #1573;#1616; #1606;# 1617;#1614; #1605;# 1614;#1575; #1610;#1615; #1585;# 1616;#1610; #1583;# 1615; #1575;#1604; #1604;# 1617;#1614; #1607;# 1615; #1604;#1616; #1610;# 1615;#1584; #1618;# 1607;#1616; #1576; #1593;#1614; #1606;# 1603;#1605; #1615; #1575;#1604; #1585;# 1617;#1616; #1580;# 1618;#1587; #1571;#1614; #1607;# 1618;#1604; #1614; #1575;#1604; #1618;# 1576;#1614; #1610;# 1618;#1578; #1616; #1608;#1614; #1610;#1615; #1591;# 1607;#1617; #1616;# 1585;#1614; #1603;# 1605;#1618; #1578;#1614; #1591;# 1607;#1616; #1610;# 1585;#1575; #1611; Sungguh tiada lain Allah berkehendak menjaga kamu dari dosa-dosa hai Ahlul bait dan mensucikan kamu dengan sesuci-sucinya. (Al-Ahzab/33: 33) Tentang penegasan Allah swt bahwa kita harus mencintai keluarga suci Nabi saw disebutkan dalam firman-Nya: #1602;#1615; #1604; #1604;#1575; #1571;#1614; #1587;# 1574;#1614; #1604;# 1615;#1603; #1605;# 1618; #1593;#1614; #1604;# 1614;#1610; #1618;# 1607;#1616; #1571;#1614; #1580;# 1618;#1585; #1575;# 1611; #1573;#1616; #1604;# 1575; #1575;#1604; #1618;# 1605;#1614; #1608;# 1614;#1583; #1617;# 1614;#1577; #1614; #1601;#1609; #1575;#1604; #1618;# 1602;#1615; #1585;# 1618;#1576; #1609; Katakan hai Muhammad: `Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam dakwah ini kecuali kecintaan kepada keluargaku'. (Surat Asy-Syura: 23) Dua ayat ini memiliki kaitan yang sangat erat dan tak dapat dipisahkan. Pensucian bertujuan agar dicintai. Mencintai kesucian jelas akan berdampak pada kebaikan, kebajikan, kemaslahatan, kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Inilah tujuan penciptaan manusia. Fitrah manusia, pikiran yang bersih dan hati yang tak bernoda pasti mencintai dan mendambakan kesucian. Kesucian identik dengan kebahagiaan dan kedamaian. Sekiranya manusia tahu di sana ada sumber kebahagiaan tentu mereka akan mengejarnya dan mengikutinya. Maaf, saya mau pinjam bahasa kaum sufi. Karena umumnya manusia menganggap uang itu sumber kebahagiaan, maka mereka mengejarnya dimana pun ia berada, tanpa memperdulikan fisik yang sudah lelah. Padahal uang itu melelahkan, dan tidak jarang uang itu membuahkan malapetaka di keluarga bahkan di dunia. Lagi-lagi menurut kaum sufi, sebenarnya umumnya manusia salah mempersepsikan kebahagiaan. Fitrahnya mencari kebahagiaan, fisiknya mengejar keuangan. Di sini terjadi kejaran yang tak seimbang dan tak searah, sehingga di sinilah penyebab munculnya kegelisahan dan malapetaka. Sebenarnya Allah dan Rasul-Nya sangat ingin kita hidup bahagia di dunia dan akhirat. Karena itu Dia perintahkan mencintai kesucian. Dan cinta tak akan bermakna jika tidak mengikuti tapak-tilasnya. Rasulullah saw adalah tokoh sosok kesucian, dan Ahlul baitnya adalah sosok kesucian yang harus diikuti tapak-tilasnya pasca beliau. Lebih detail tentang Ababun Nuzul dua ayat tersebut berikut penafsiran ulama, silahkan klik halaman Asbabun Nuzul disini: http://tafsirtemati s.wordpress. com Sebagian umat Islam juga sering terkejut bahkan mengkerutkan wajahnya ketika mendengar kata Syiah. Jadi apa atau siapa sebenarnya syiah itu? Syiah artinya pengikut. Sebagian kelompok umat Islam menisbatkan dirinya sebagai pengikut (syiah) Ahlul bait Nabi saw. Dalam Al-Qur'an kata syiah dalam segala bentuknya, yang bermakna pengikut kebenaran atau kebatilan, disebutkan 11 kali, dalam surat: Al-Qashash, Ash-Shaffat, Al-Hijr, Maryam, An-Nur, Al-An'am, Saba', Al-Qamar, dan Ar-Rum. Antara lainnya: #1608;#1614; #1573;#1616; #1606;# 1617;#1614; #1605;#1616; #1606; #1588;#1616; #1610;# 1593;#1614; #1578;# 1616;#1607; #1616; #1604;#1575;
[keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ?
wahabiah,,, syaiiaah,,, kalo si ncep mah sundawiyah salamiah Knc-iah --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Nashir Ahmad M. [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam,  Ap Pak Adi Eko Wahabi ya ???  Salam, --- Pada Kam, 9/10/08, adi eko [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: adi eko [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-Syiah? Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 8:06 AM Assalmu'alaikum  Apa Syamsuri Syiah ya...?  wassalam --- On Thu, 10/9/08, syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com Subject: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? To: keluarga-islam@ yahoogroups. com Date: Thursday, October 9, 2008, 4:49 AM Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? Tidak jarang umat Islam belum mengenal Ahlul bait Nabi saw, yang kadang-kadang disebut sebagai keluarga suci Nabi saw. Mengapa mereka tidak mengenalnya? Lalu bagaimana mungkin umat Rasulullah saw dapat mencintai Ahlul baitnya jika mereka tidak mengenalnya? Padahal Allah swt dengan tegas memerintahkan umat Islam agar mencintai keluarga suci Nabi saw. Apa tujuan Allah swt menyuruh kita mencintai keluarga suci Nabi saw? Dan untuk apa Allah swt mensucikan mereka? Masih banyak pertanyaan-pertanya an sekitar ini yang mengusik pikiran kita. Yang jelas menurut keyakinan kita bahwa tidak ada satu pun perintah dan larangan Allah swt yang tidak mengandung maksud dan tujuan, alias sia-sia. Tentang pensucian Ahlul bait Nabi saw, Allah swt menyatakan dalam firman-Nya: #1573;#1616; #1606;# 1617;#1614; #1605;# 1614;#1575; #1610;#1615; #1585;# 1616;#1610; #1583;# 1615; #1575;#1604; #1604;# 1617;#1614; #1607;# 1615; #1604;#1616; #1610;# 1615;#1584; #1618;# 1607;#1616; #1576; #1593;#1614; #1606;# 1603;#1605; #1615; #1575;#1604; #1585;# 1617;#1616; #1580;# 1618;#1587; #1571;#1614; #1607;# 1618;#1604; #1614; #1575;#1604; #1618;# 1576;#1614; #1610;# 1618;#1578; #1616; #1608;#1614; #1610;#1615; #1591;# 1607;#1617; #1616;# 1585;#1614; #1603;# 1605;#1618; #1578;#1614; #1591;# 1607;#1616; #1610;# 1585;#1575; #1611; Sungguh tiada lain Allah berkehendak menjaga kamu dari dosa-dosa hai Ahlul bait dan mensucikan kamu dengan sesuci-sucinya. (Al-Ahzab/33: 33) Tentang penegasan Allah swt bahwa kita harus mencintai keluarga suci Nabi saw disebutkan dalam firman-Nya: #1602;#1615; #1604; #1604;#1575; #1571;#1614; #1587;# 1574;#1614; #1604;# 1615;#1603; #1605;# 1618; #1593;#1614; #1604;# 1614;#1610; #1618;# 1607;#1616; #1571;#1614; #1580;# 1618;#1585; #1575;# 1611; #1573;#1616; #1604;# 1575; #1575;#1604; #1618;# 1605;#1614; #1608;# 1614;#1583; #1617;# 1614;#1577; #1614; #1601;#1609; #1575;#1604; #1618;# 1602;#1615; #1585;# 1618;#1576; #1609; Katakan hai Muhammad: `Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam dakwah ini kecuali kecintaan kepada keluargaku'. (Surat Asy-Syura: 23) Dua ayat ini memiliki kaitan yang sangat erat dan tak dapat dipisahkan. Pensucian bertujuan agar dicintai. Mencintai kesucian jelas akan berdampak pada kebaikan, kebajikan, kemaslahatan, kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Inilah tujuan penciptaan manusia. Fitrah manusia, pikiran yang bersih dan hati yang tak bernoda pasti mencintai dan mendambakan kesucian. Kesucian identik dengan kebahagiaan dan kedamaian. Sekiranya manusia tahu di sana ada sumber kebahagiaan tentu mereka akan mengejarnya dan mengikutinya. Maaf, saya mau pinjam bahasa kaum sufi. Karena umumnya manusia menganggap uang itu sumber kebahagiaan, maka mereka mengejarnya dimana pun ia berada, tanpa memperdulikan fisik yang sudah lelah. Padahal uang itu melelahkan, dan tidak jarang uang itu membuahkan malapetaka di keluarga bahkan di dunia. Lagi-lagi menurut kaum sufi, sebenarnya umumnya manusia salah mempersepsikan kebahagiaan. Fitrahnya mencari kebahagiaan, fisiknya mengejar keuangan. Di sini terjadi kejaran yang tak seimbang dan tak searah, sehingga di sinilah penyebab munculnya kegelisahan dan malapetaka. Sebenarnya Allah dan Rasul-Nya sangat ingin kita hidup bahagia di dunia dan akhirat. Karena itu Dia perintahkan mencintai kesucian. Dan cinta tak akan bermakna jika tidak mengikuti tapak-tilasnya. Rasulullah saw adalah tokoh sosok kesucian, dan Ahlul baitnya adalah sosok kesucian yang harus diikuti tapak-tilasnya pasca beliau. Lebih detail tentang Ababun Nuzul dua ayat tersebut berikut penafsiran ulama, silahkan klik halaman Asbabun Nuzul disini: http://tafsirtemati s.wordpress. com Sebagian umat Islam juga sering terkejut bahkan mengkerutkan wajahnya ketika mendengar kata Syiah. Jadi apa atau siapa sebenarnya syiah itu? Syiah artinya pengikut. Sebagian kelompok umat Islam menisbatkan dirinya sebagai pengikut (syiah) Ahlul bait Nabi saw. Dalam Al-Qur'an kata syiah dalam segala bentuknya, yang bermakna pengikut kebenaran atau kebatilan, disebutkan 11 kali, dalam surat:
RE: [keluarga-islam] Re: Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-wahabi ?
Ada nggak yha orang yg beraliran WAHABI sekaligus juga beraliran SALAFI plus dia juga memeluk erat aliran SYI'AH tetapi dia juga AHLUSUNNAH trus dia juga KHAWARIJ dia juga anggota Islam ABOGE sekaligus dia adalah beraliran SUFI merangkap anggota NU MUHAMADIYAH PERSIS HTI plus dia juga penganut ta'at NA'SYABANDIYAH dll...dst..dst.. Jika ada yg tahu tlong kasih INFO saya, saya pinggiin banget kenalan... From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Nashir Ahmad M. Salam, Ap Pak Adi Eko Wahabi ya ??? Salam, --- Pada Kam, 9/10/08, adi eko [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: adi eko [EMAIL PROTECTED] Topik: Re: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?-Syiah? Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 8:06 AM Assalmu'alaikum Apa Syamsuri Syiah ya...? wassalam --- On Thu, 10/9/08, syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: syamsuri149 [EMAIL PROTECTED] com Subject: [keluarga-islam] Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? To: keluarga-islam@ yahoogroups. com Date: Thursday, October 9, 2008, 4:49 AM Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw? Tidak jarang umat Islam belum mengenal Ahlul bait Nabi saw, yang kadang-kadang disebut sebagai keluarga suci Nabi saw. Mengapa mereka tidak mengenalnya? Lalu bagaimana mungkin umat Rasulullah saw dapat mencintai Ahlul baitnya jika mereka tidak mengenalnya? Padahal Allah swt dengan tegas memerintahkan umat Islam agar mencintai keluarga suci Nabi saw. Apa tujuan Allah swt menyuruh kita mencintai keluarga suci Nabi saw? Dan untuk apa Allah swt mensucikan mereka? Masih banyak pertanyaan-pertanya an sekitar ini yang mengusik pikiran kita. Yang jelas menurut keyakinan kita bahwa tidak ada satu pun perintah dan larangan Allah swt yang tidak mengandung maksud dan tujuan, alias sia-sia. Tentang pensucian Ahlul bait Nabi saw, Allah swt menyatakan dalam firman-Nya: #1573;#1616; #1606;# 1617;#1614; #1605;# 1614;#1575; #1610;#1615; #1585;# 1616;#1610; #1583;# 1615; #1575;#1604; #1604;# 1617;#1614; #1607;# 1615; #1604;#1616; #1610;# 1615;#1584; #1618;# 1607;#1616; #1576; #1593;#1614; #1606;# 1603;#1605; #1615; #1575;#1604; #1585;# 1617;#1616; #1580;# 1618;#1587; #1571;#1614; #1607;# 1618;#1604; #1614; #1575;#1604; #1618;# 1576;#1614; #1610;# 1618;#1578; #1616; #1608;#1614; #1610;#1615; #1591;# 1607;#1617; #1616;# 1585;#1614; #1603;# 1605;#1618; #1578;#1614; #1591;# 1607;#1616; #1610;# 1585;#1575; #1611; Sungguh tiada lain Allah berkehendak menjaga kamu dari dosa-dosa hai Ahlul bait dan mensucikan kamu dengan sesuci-sucinya. (Al-Ahzab/33: 33) Tentang penegasan Allah swt bahwa kita harus mencintai keluarga suci Nabi saw disebutkan dalam firman-Nya: #1602;#1615; #1604; #1604;#1575; #1571;#1614; #1587;# 1574;#1614; #1604;# 1615;#1603; #1605;# 1618; #1593;#1614; #1604;# 1614;#1610; #1618;# 1607;#1616; #1571;#1614; #1580;# 1618;#1585; #1575;# 1611; #1573;#1616; #1604;# 1575; #1575;#1604; #1618;# 1605;#1614; #1608;# 1614;#1583; #1617;# 1614;#1577; #1614; #1601;#1609; #1575;#1604; #1618;# 1602;#1615; #1585;# 1618;#1576; #1609; Katakan hai Muhammad: `Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam dakwah ini kecuali kecintaan kepada keluargaku'. (Surat Asy-Syura: 23) Dua ayat ini memiliki kaitan yang sangat erat dan tak dapat dipisahkan. Pensucian bertujuan agar dicintai. Mencintai kesucian jelas akan berdampak pada kebaikan, kebajikan, kemaslahatan, kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Inilah tujuan penciptaan manusia. Fitrah manusia, pikiran yang bersih dan hati yang tak bernoda pasti mencintai dan mendambakan kesucian. Kesucian identik dengan kebahagiaan dan kedamaian. Sekiranya manusia tahu di sana ada sumber kebahagiaan tentu mereka akan mengejarnya dan mengikutinya. Maaf, saya mau pinjam bahasa kaum sufi. Karena umumnya manusia menganggap uang itu sumber kebahagiaan, maka mereka mengejarnya dimana pun ia berada, tanpa memperdulikan fisik yang sudah lelah. Padahal uang itu melelahkan, dan tidak jarang uang itu membuahkan malapetaka di keluarga bahkan di dunia. Lagi-lagi menurut kaum sufi, sebenarnya umumnya manusia salah mempersepsikan kebahagiaan. Fitrahnya mencari kebahagiaan, fisiknya mengejar keuangan. Di sini terjadi kejaran yang tak seimbang dan tak searah, sehingga di sinilah penyebab munculnya kegelisahan dan malapetaka. Sebenarnya Allah dan Rasul-Nya sangat ingin kita hidup bahagia di dunia dan akhirat. Karena itu Dia