sebetulnya ini kasus tipikal di mana-mana kalo kena musibah kita
selalu mengarah untuk mendahulukan menghibur jiwa/rasa sementara
solusi untuk raga enggak dikasih ibaratnya kalo orang sudah
dihibur untuk sabar maka semuanya selesai,
contohnya,
kalo ada yang meninggal maka kita sibuk untuk memberikan ucapan bela
sungkawa, dan ngikut nangis, plus menyolatkan dianggap cukup,
sementara urusan fisik dan jangka panjang enggak difikir, ibaratnya
orang yang kena musibah bisa hilang dengan ucapan bela sungkawa saja
sementara urusan gotong mayat, mandiin, gali kubur, nguburin,
ngumpulin dana buat beli kafan,tanah kuburan,mikir perekonomian
keluarga yang macet , sering dilupakan
sabar dengan mengingatkan itu kan hanya tahap awalnya saja, solusi
konkret harus terus ada dan berkelanjutan, orang/keluarga kelaparan
disuruh sabar enggak akan menyelesaikan masalah, kecuali kalo
diingatkan untuk bersabar, dikasih makan lalu di bantu dicarikan
solusi untuk melanjutkan perkonomian supaya tidak lapar lagi baru
namanya SOLID,,,karena islam itu solid makanya dikasih pahala
berbeda- beda untuk yang melawat, menyolatkan,
mengantarkan+menguburkan, dan untuk yang menyantuni,
tips:
contoh kasus di atas ditempat saya ada namanya dana fardhu kifayah
dari eceran warga, disumbangkan bagi yang kena musibah
wassalam
KnC
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Yoga Dhee_k [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Bukan kang ncep. mas agus saja yang kata2nya salah.
perlu pembenahan dalam berbicara. maklum saja lah mas...
From: kang nceps [EMAIL PROTECTED]
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 4, 2008 8:18:08 AM
Subject: [keluarga-islam] Re: Siapa Gurumu?
mungkin dia marah sama mas agus juga karena malah menyalahkan gurunya,,,
--- In keluarga-islam@ yahoogroups. com, agussyafii agussyafii@ ...
wrote:
Siapa Gurumu?
By: Agussyafii
Sehabis sholat maghrib. Di masjid saya bertemu seorang anak muda yang
marah berat ketika laptopnya diambil pencuri. Dia mengajak saya
mencari pencuri tersebut. Setelah bercerita panjang lebar, ingin
mencelakakan pencuri laptopnya.
saya katakan padanya, Siapa gurumu yang mengajarkan dirimu untuk
mencintai laptopmu itu sehingga begitu sangat membenci pada pencuri
itu, padahal dia juga hamba Alloh? Bukankah gurumu yang telah
mengajarkan kebencian itulah yang sepatutnya dipidana?
Pemuda itu tak menjawab dan pergi begitu saja. Entah siapa yang
dicarinya, pencuri laptopnya atau gurunya?
Salam Cinta,
agussyafii
===
Tulisan ini dibuat dalam kampanye Kunci Doa yang Dikabulkan Terima
kasih atas berkenannya memberikan komentar di
http://agussyafii. blogspot. com atau sms 087 8777 12 431