"Mengapa orang-orang di sekitarku tidak mau mengerti tentang aku? Aku
lelah, capek, dan telah berupaya yg terbaik utk mereka. Namun sikap mereka
kpdku tidak sesuai dg harapanku.."

Bukankah kita lebih sering menuntut orang lain agar sesuai dg harapan kita?
...
Bukankah kita lebih menganggap diri telah berbuat yg layak dan sesuai dg
harapan mereka?

Bukankah kita lebih sering merasa benar dibanding orang lain?

Perasaan itulah yg menyiksaku! Hingga aku tersadar bahwa :

Tidak mungkin mereka bisa "mengerti" perasaanku jika aku tidak bisa
"memahami" perasaan mereka.

Mustahil aku menuntut orang lain "berbuat baik" kepadaku jika aku tidak
"memperbaiki" sikap-sikapku.

dan jikalau memang masih ada kedengkian, fitnah dan kebencian dari mereka
maka itu tdk akan berarti apapun bagi org2 yang mampu berdamay dgn perasaan
diri nya sendiri

Sesunguhnya pasti ada orang- orang yg mmunyai sifat iri dan dengki , sang
penghianat tentulah tidak menyukai kemajuan seseorang dan atau tdk mau
mengajak org lain maju

Ternyata persoalan ini membuatku lebih bisa "berdamai" dan "bersahabat"
dengan perasaan diri sendri.
Hingga aku pastikan utk menjadikanku lebih layak untuk mereka

-- 
".. bertindak bijak dan waspada dalam menghadapi segala resiko serta
situasi adalah cermin kepribadian yang handal..bijak dalam berinvestasi
dengan tidak menghabiskan apa yang tidak sanggup untuk dibebankan.."

FaceBook : hanja...@gmail.com
YM           : desat...@yahoo.com
Gtalk        : hanja...@gmail.com

Reply via email to