Note: forwarded message attached.
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
protection around
http://mail.yahoo.com
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
--~--~-~--~~~---~--~~
You received this message because you are subscribed to the Google Groups
kissmiss group.
To post to this group, send email to kissmiss@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to [EMAIL PROTECTED]
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/kissmiss
-~--~~~~--~~--~--~---
---BeginMessage---
***
No virus was detected in the attachment no filename
No virus was detected in the attachment no filename
Your mail has been scanned by InterScan.
***-***
---Original Message---
From: Murni
Date: 06/22/06 09:10:01
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: FW: Sharing : Breast Cancer
-Original Message-From: elisabet mona [mailto:[EMAIL PROTECTED]Sent: Wednesday, June 21, 2006 11:57 AMTo: elisabet monaSubject: FW: Sharing : Breast Cancer
From: Tedy Harianto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 21, 2006 11:37 AMTo: Tedy HariantoSubject: FW: Sharing : Breast Cancer
Berikut ini di bawah cerita yg dialami oleh kakak saya sendiri.
Cerita di bawah ditulis oleh kakak sulung saya.
Semoga bisa berguna bagi teman-teman atau relasi teman-teman, terutama yg wanita.
GBU.
Regards,
Tedy Harianto
Telp. +62-21-750 9000 ext.1428
Friends,
Aku mau sharing pengalaman adik-ku nih. semoga bermanfaat bagi semua yang baca.
Adikku mulai merasakan ada benjolan di payudara kiri sekitar awal 2003. Pada bulan mei 2003, dia periksa ke dr. Sutjipto, ahli bedah di RS Dharmais, Slipi.
Setelah di USG, dr. bilang tidak apa2, itu hanya berupa kelenjar air susu yang membengkak yang mana nantinya akan menghilang setelah menikah, punya anak dan menyusui. (catatan: kesalahan kami adalah tidak melakukan pemeriksaan ke dr lain karena logika mengatakan seharusnya dr di RS Dharmais yang memang special untuk kanker tidak mungkin salah mendiagnosis).
Bulan Januari 2004, adikku menikah. Juni 2004, dia mengandung anak pertama. Oktober 2004 (usia kandungan
+- 4 bln) masih sempat kontrol ke dr. sutjipto di
Dharmais (kali ini tidak di USG), diagnosis dr masih sama seperti diagonis pertama.
Anak pertama lahir awal April 2005, produksi air susu sedikit hanya cukup untuk menyusui selama 3 bulan.
Adikku merasa benjolan membesar, bukannya hilang seperti kata dr.
Bulan Nov 2005 (kondisi hamil anak ke-2 bulan ke-3), adikku kembali konsul ke dr. yang sama di Dharmais.
Hasil USG benjolan berukuran 1,89 x 1,8 x 1,76.
Diagnosis dr. berubah menjadi tumor kelenjar lemak.
Disarankan untuk dilakukan pengangkatan tumor sebelum usia kandungan 6 bl dgn alasan lewat bln ke-6, hormon sudah mulai memproduksi air susu sehingga akan mempersulit proses penyembuhan luka. dr. tidak tahu tingkat keganasan tumor, hal ini akan dicek setelah dilakukan pengangkatan.
Mengingat adikku sedang hamil, kita takut pembiusan pada saat operasi akan mempengaruhi pertumbuhan kesehatan janin, selain itu alasan dr jgn lewat bl
ke-6 adalah untuk proses penyembuhan luka, maka kita memutuskan untuk menunda operasi setelah bayi lahir.
(Catatan: dr. tidak pernah mengatakan bahwa kehamilan dapat memicu sel2 jahat tersebut bekerja lebih cepat).
Bulan Maret 2006, kebetulan adikku ke Singapura, atas desakan suaminya, dia melakukan pemeriksaan di Mt.E.
Oleh dr Wee Siaw Bock, ahli bedah spesialis kanker payudara, dilakukanlah "neddle test" yang katanya sih semacam pengambilan cairan di benjolan dgn menggunakan jarum super halus untuk ditest di lab. Hasil lab: 90% mengarah ke kanker ganas.
Untuk lebih meyakinkan lagi disarankan untuk dilakukan biopsi. Adik saya sempat shock, tapi setelah diyakinkan oleh dr bahwa biopsi tidak akan membuat kanker itu menyebar seperti yang dikhawatirkan oleh orang awam, maka adikku setuju, maka dilakukanlah "trucut biopsi".
Hasil biopsi : kanker payudara ganas dengan tingkat penyebaran 3 of 3 berdasarkan "Bloom Richardson Grade".
(Catatan: ada juga dr yg bilang bahwa biopsi dpt memicu sel kanker bekerja lebih cepat dan menyebar)
Saran dr adalah secepatnya dilakukan pengangkatan dgn beberapa opsi berikut:
Opsi 1:
angkat keseluruhan payudara, bayi ddipertahankan.
kemoterapi baru dilakukan setelah bayi lahir.
Opsi 2:
tunggu sampai bayi siap dilahirkan (+- 35 mgg kehamilan), dilakukan caecar sekaligus operasi penangkatan benjolan saja, payudara dipertahankan, langsung menjalani kemoterapi.
(Catatan: usia kandungan pada saat itu +- 27 mgg)
Kita mencoba mencari pendapat dr lain. Oleh salah seorang kenalan, direferensikan dr. Lie, kepala bagian bedah RS Husada. (dr. Lie sendiri adalah spesialis bedah jantung).
Aku membawa hasil lab