[MABINDO] HIV

2005-06-14 Thread Michael suswanto
Virus HIV terdapat dalam darah, persisnya di dalam sel-sel darah putih 
(limfosit). Dari darah ia masuk dan banyak terdapat dalam sperma cairan 
vagina, dan juga terdapat sedikit dalam ASI.

* Semua hubungan seks tanpa kondom berisiko menularkan HIV, tapi ada gradasi 
besarnya risiko:
- paling berisiko adalah seks anal pada penerimanya, tapi si pemberi 
(inserter) juga berisiko;
- nomor dua risikonya: seks melalui vagina; yang ini lebih besar risikonya 
pada perempuan daripada laki-laki;
- nomor tiga risikonya: seks oral, pada penerimanya.
Rata-rata peluang (probabilitas) untuk tertular melalui hub seks tanpa 
kondom adalah 1%.

* Melalui narkoba suntik dengan alat suntik yang dipakai bersama tanpa 
disterilkan dulu, risikonya paling besar, 90 - 100%.

* Risiko penularan dari ibu kepada bayi pada waktu persalinan cukup besar, 
sekitar 30%; kalalu ibu diberi obat anti-HIV, risikonya menjadi kecil, di 
bawwah 10%.

* Risiko penularan melalui ASI cukup kecil (tidak tahu pasti berapa persen).

* Tidak pernah dilaporkan adanya penularan melalui ciuman, karena HIV tidak 
terdapat dalam air liur, keringat dsb. (Ini berbeda dengan virua Hepatitis B 
yang terdapat dalam air liur dan bisa menular melalui ciuman; penularan 
virus Hepatitis B rata-rata 100x lebih mudah dibandingkan HIV.)

* Ada risiko besar penularan melalui darah donor yang tidak diskrin (tapi 
katanya PMI di kota-kota besar sudah menskrin darah yang disumbangkan).

Sumber: Dr.Hudoyo Hupudio MpH.

_
Sell your car for $9 on carpoint.com.au   
http://www.carpoint.com.au/sellyourcar





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/sTR6_D/I_qJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] Protecting Our Environment

2005-06-14 Thread TSUKUDU -



Dear Dharma Friends,

Some say the 21st century is the century of environmental protection. It is 
easy to see why. Environmental pollution and ecological destruction have 
reached a point that they are serious threats to the health of mankind. The 
1992 summit in Rio de Janeiro, Brazil, was regarded as a ¡§Save the Earth¡¨ 
conference with the goal of achieving international cooperation in protecting 
our plants, animals, and natural resources. When we do our part to protect the 
environment, we give future generations a fair chance to live peacefully and 
work happily on a healthy and thriving planet.

Buddhism is a religion that embodies the spirit of environmental protection. 
The sutras not only advocate loving our neighbors, they teach us to love our 
environment, too. The sutras say, ¡§All living beings have buddha-nature.¡¨ 
¡§All beings, sentient or not, have the same perfect wisdom.¡¨ There is a story 
about a bodhisattva who loved the environment so much that he feared polluting 
the great earth every time he discarded a piece of paper, feared shocking the 
planet every time he uttered a phrase, and feared injuring the ground every 
time he took a step. His keen awareness of the environment provides a good role 
model for us.

Unfortunately, people in Taiwan do not seem to care about the environment. We 
cut down trees without hesitation, throw trash anywhere we please, vent exhaust 
fumes without thought, and discard waste water at our convenience. These 
callous acts have caused air pollution, water pollution, and general ecological 
degradation. Our actions reflect short-sightedness and disregard for public 
welfare. On the contrary, countries like Australia and New Zealand are much 
better at protecting the environment. Rivers there are so sparkling clean that 
one can see all the way to the bottom.

>From the sutras, we learn that Amitabha¡¦s Western Paradise is a land of great 
>beauty. We can learn a lot about environmental protection from Amitabha 
>Buddha. In Western Paradise, the ground is covered with gold, and pagodas rise 
>high into the sky. The land is pure and the atmosphere is serene. There is no 
>pollution of any kind; toxins, violence, and nuclear threats are absent. 
>Western Paradise is a place that many of us aspire to.

We can create a pure land right here on Earth. Most of the progress we have 
made in environmental protection is focused externally, but the important work 
actually lies within one¡¦s heart and spirit. Only when we have a healthy 
spiritual environment within can we be effective in protecting the physical 
environment.  

I.The Buddha, a Forerunner of Environment Protection 

 The Buddhist view of environmental protection is grounded in the law of 
conditionality. When the Buddha attained enlightenment under the bodhi tree, he 
realized that all things arise because of interdependency. Nargajuna, the 
founder of the Madhamika[1] school of Buddhism says in Pranyamula-sastra-tika. 
¡§There was never a dharma[2] that did not arise from conditionality.¡¨ This 
means that nothing in the universe can exist independently, and all phenomena 
arise because of the culmination of various causes and conditions. The Suka 
Sutra says, ¡§If sentient beings continually engage in the ten unwholesome 
actions, the impact will be felt in the environment, which will suffer. What 
are the ten unwholesome actions? First, the taking of lives causes the soil to 
be saturated with saline, and plants cannot grow. Second, stealing brings about 
harsh, cold weather and the proliferation of insects, causing crop failure and 
famine. Third, sexual misconduct causes storms and natural disasters.
 Fourth, lying contaminates the physical environment, causing it to be filthy 
and smelly¡K¡¨

>From this, we can see that when one engages in unwholesome actions¡Xkilling, 
>stealing, sexual misconduct, lying, duplicitous speech, harsh words, foul 
>language, greed, hatred, perverted views¡Xone does not just harm oneself, one 
>also harms the elements of the physical world. By the same token, when one 
>performs wholesome actions, one can help reverse the damage to our 
>environment. Our actions impact ourselves, others, and even the earth. Our 
>existence is intimately intertwined. This is what we mean when we say, ¡§We 
>all are one, and we exist in dependence.¡¨

In the Agamas Sutras, the Buddha said that the planting of trees create shade 
for others, and merit for oneself. In Section Five of the Vinaya-matrka-satra, 
it reads, ¡§A bhiksu who plants three kinds of trees in honor of the Triple 
Gem¡Xa fruit tree, a flowering tree, and a leafy tree¡Xcultivates blessings and 
is not committing wrong[3].¡¨ Planting trees not only beautifies the 
environment, it is also a form of practice. Throughout history, Buddhist 
temples and monasteries have followed the Buddha¡¦s teachings by planting 
trees, growing flowers, and caring for the great earth.

To protect the environment, the Buddha 

[MABINDO] Esensi Ajaran Buddha Dan Tradisi-tradisi Buddhis

2005-06-14 Thread Giri
Sumber : BMI Dharma Mangala Edisi 09 Juni 2005

Petunjuk berlangganan :
a. Dapat mengirim email kosong ke :
[EMAIL PROTECTED]

b. Atau dapat langsung join melalui web :
http://groups.yahoo.com/group/Dharma_mangala

Surat-menyurat, kritik atau saran, dapat ditujukan ke alamat redaksi :
[EMAIL PROTECTED]







---







Esensi Ajaran Buddha Dan Tradisi-tradisi Buddhis

Oleh : Ven. Thubten Chodron, Singapura


Apakah esensi Ajaran Budhha?


Singkat kata, esensi ajaran Buddha adalah berusaha untuk tidak menyakiti dan 
sebanyak mungkin memberikan pertolongan kepada orang lain. Atau,


Jangan berbuat jahat;

Berusahalah melakukan kebajikan;

Sucikan pikiran;

Inilah ajaran para Buddha.


Dengan tidak berbuat jahat (membunuh, dan sebagainya) dan melenyapkan 
pikiran-pikiran yang merusak (kebencian, kemelekatan, kepicikan dan 
sebagainya), kita telah berhenti merusak diri sendiri dan orang lain. Dengan 
menumbuhkan kebajikan luhur, kita 
mengembangkan sikap-sikap yang membangun, seperti cinta dan belas-kasih 
universal, dan bertindak berdasarkan pikiran-pikiran bajik itu. Dengan 
meyucikan pikiran, kita membuang semua pandangan salah, sehingga menjadi tenang 
dan damai dengan menyadari kesunyatan.


Esensi Ajaran Buddha juga tercakup dalam tiga kaidah dari Jalan: pelepasan yang 
pasti, hati yang mengabdi, dan kebijaksanaan dalam menyadari kekosongan 
(sunyata). Pada awalnya, kita berusaha untuk keluar dari kemelut 
masalah-masalah kita dan sebab-sebabnya. Lalu, kita melihat orang lain juga 
mempunyai masalahnya sendiri, dan 
dengan cinta kasih dan belas kasih, kita mengabdikan hati ini untuk mejadi 
seorang Buddha, agar kita dapat benar-benar menolong yang lain. Untuk melakukan 
hal ini, kita mengembangkan kebijaksanaan dengan menyadari hakikat sebenarnya 
dari diri kita dan fenomena lainnya.


Apa itu Tiga Permata?

Apa artinya berlindung kepada Tiga Permata?


Tiga permata adalah Buddha, Dharma, dan Sangha. Buddha adalah Ia yang telah 
sempurna menyucikan pikiran-Nya dari semua noda - nafsu yang membawa 
penderitaan, dan ucapan-perbuatan yang lahir dari nafsu itu beserta 
karat-karatnya; Ia yang telah mengembangkan semua nilai kebajikan, seperti 
cinta kasih dan belas kasih universal, kebijaksanaan tentang keberadaan, dan 
metoda mengajar yang jitu.


Dharma berisikan aturan-aturan yang menjauhkan kita dari semua masalah dan 
penderitaan. Dharma mencakup Ajaran Buddha, serta praktek atau jalan menuju 
lenyapnya masalah dan penderitaan itu.


Sangha adalah para suci yang memiliki persepsi non-konseptual tentang 
kekosongan (sunyata) atau kebenaran tertinggi. Kadang-kadang, Sangha juga 
mengacu kepada mereka yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mempraktekkan 
Ajaran Buddha.


Dharma adalah perlindungan kita yang sebenarnya, obat yang akan menyembuhkan 
penyakit kita, tuntas sampai ke akar-akarnya. Seperti seorang dokter ahli, Sang 
Buddha dengan tepat memberikan diagnosis, apa penyakit kita, sebab-sebabnya, 
serta memberikan obat yang tepat. Sedangkan Sangha, yang membimbing kita dalam 
latihan, mirip perawat yang membantu kita menelan obat itu.


Berlindung kepada Tiga Permata berarti kita yakin dengan sepenuh hati pada Tiga 
Permata sebagai pembawa inspirasi dan penuntun hidup kita ke arah yang benar 
dan konstruksif. Berlindung tidak berarti secara pasif bersembunyi di balik 
Buddha, Dharma, dan Sangha. Sebaliknya, ialah suatu proses yang aktif dalam 
mengambil arah (menjalani) petunjuk mereka, serta meningkatkan kualitas hidup 
kita. 


Mengapa begitu banyak tradisi dalam agama Buddha? 


Sang Buddha membabarkan ajaran-Nya dengan banyak cara karena makhluk hidup 
(semua makhluk yang memiliki kesadaran tetapi belum menjadi Buddha, termasuk 
juga yang berada di alam-alam kehidupan lain) mempunyai watak, kebiasaan, dan 
minat yang berbeda-beda. Beliau tidak pernah mengharapkan kita semua cocok 
dengan satu bentuk, 
sehingga ajaran-Nya pun di berikan dalam banyak cara dan dalam beragam cara 
melatih diri - dengan demikian tiap orang bisa menemukan sesuatu yang sesuai 
dengan tingkat kesadaran dan kepribadiannya.


Dengan keahlian dan belas-kasih-Nya dalam menuntun yang lain, Sang Buddha 
memutar roda Dharma sebanyak tiga kali - setiap kali selalu dengan sedikit 
perubahan sistem filosofi. Tetapi esensi dari semua ajaran itu sama: tekad yang 
teguh untuk keluar dari lingkaran penderitaan yang berulang-ulang (samsara), 
belas-kasih kepada makhluk lain, dan kebijaksanaan ketanpa-akuan.


Tidak semua orang menyukai menu yang sama. Jika sebuah jamuan besar terhampar 
di depan kita, kita akan memlih makanan yang kita senangi. Tidak ada keharusan 
untuk menyukai semuanya. Akan tetapi, meski kita lebih menyukai makanan yang 
manis-manis, tidak berarti bahwa yang asin tidak baik dan mesti di buang! 
Demikian juga halnya, kita bisa saja memilih suatu pendekatan khusus dari 
Ajaran: apakah itu Theravada, Tanah Suci (Sukhavati), Zen, Vajrayana, dan 
sebagainya. Kita memiliki kebebasan untuk me

[MABINDO] Fwd: [Dharma_News] The Unique Characteristics of Buddhism

2005-06-14 Thread TSUKUDU -


Kien Long <[EMAIL PROTECTED]> wrote:To: [EMAIL PROTECTED]
From: Kien Long <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sat, 11 Jun 2005 21:23:08 -0700 (PDT)
Subject: [Dharma_News] The Unique Characteristics of Buddhism




Fellow teachers and students,

This is indeed a very special occasion and rare opportunity for me to be here 
with you. Today I would like to speak to you about "the Unique Characteristics 
of Buddhism." Every religion has a doctrine and basic philosophy. Buddhism is a 
religion: it too has a comprehensive doctrine and profound philosophy. Within 
the Buddhist doctrine and philosophy, there are aspects of the teachings that 
differ from other religions. These aspects are the unique characteristics of 
Buddhism.

What are the unique characteristics of Buddhism? I would like to introduce you 
to a few of them.¡@

I. The First Characteristic: Karma 
Karma is a fundamental Buddhist teaching. Among the Buddhist doctrines, this is 
the most important one, and, at the same time, it is also the most difficult 
and the most easily misunderstood. Karma is a Sanskrit term which means action 
or deed. Any physical, verbal, or mental action performed with intention can be 
called karma. In other words, karma can be explained as any moral or immoral 
volition, or all volitional actions, responses, or results.

Before we talk about karma, we need to understand that body, speech, and mind 
are the three masters of karma¡Xthey carry out the actions or deeds that 
constitute karma. Examples of karma performed by the body are killing, 
stealing, and sexual misconduct. Lying, frivolous talk, slander, and harsh 
speech are examples of karma performed by speech. Examples of karma performed 
by the mind include greed, hatred, and delusion. In fact, karma refers not only 
to "bad" karma. One's happiness as well as sorrow in life is determined by 
karma from one's body, speech and mind. Let us talk about the types of karma.

Karma can be categorized based on the characteristics of one's 
actions¡Xwholesome karma, unwholesome karma, and neither wholesome nor 
unwholesome karma. Wholesome karma is in accordance with morality and is 
beneficial to others. Unwholesome karma is any action that harms others. Any 
action that cannot be defined as good or bad (for example, any action that is 
without any conscious intention) is called neither wholesome nor unwholesome 
karma.

Since karma is the response of volition, the seeds of wholesome and unwholesome 
karma performed by volition are stored in the alaya-vijnana, the "storehouse 
consciousness." These seeds will manifest themselves when the right conditions 
arise. The manifestation of these seeds is the fruit of karma. Karma that 
causes suffering is called evil karma which results in rebirth in the three 
evil realms of suffering. Karma that causes happiness is called blessed karma 
which results in rebirth in the human or celestial realm. Those who have 
attained meditative concentration reap rebirth in the realms of form and 
formlessness and abide in samadhi (meditative concentration). The karma of 
these beings is called motionless karma.

Karma can also be categorized according to the time in which it ripens. There 
are three such categories: karma that ripens in this life, karma that ripens in 
the next life, and karma that ripens in future lives.

Karma that ripens in this life means that the fruit of the action done in this 
life will ripen in this very life; karma that ripens in the next life means 
that the fruit of the action done in this life will ripen in the immediate next 
life; and karma that ripens in future lives means that the fruit of present 
actions will ripen after two or more lives. This indicates that from the 
viewpoint of time, may it be the past, present, or future, the effect of any 
action will not be lost. The fruit will ripen according to the karma performed. 
Good begets good and evil begets evil. No one is exempt from the Law of Cause 
and Effect. Those who are familiar with agriculture know that some plants can 
be harvested in just one year, some in two years, and others in several years.

There are those who do not fully understand the Law of Cause and Effect. They 
see that some people who have been kind and have done wholesome deeds 
experience much suffering and misfortune. On the other hand, they observe other 
people who have committed unwholesome deeds but nonetheless lead a comfortable 
and free life. So they conclude that the Law of Cause and Effect does not apply 
at all. Some even say, "This is the twentieth century. Why still believe in 
superstitions like cause and effect?" However, they do not realize that the 
existence of everything in this world arises from and is dependent on the Law 
of Cause and Effect. The relationship between cause and effect is a very 
complicated one, but it works in a very orderly and precise manner.

There are two reasons why the fruit of karma will ripen at different times. One 
reason is the strength o

[MABINDO] Pemutaran Roda Dharma Keempat? (1)

2005-06-14 Thread Jimmy Lominto
Pemutaran Roda Dharma Keempat?oleh Christopher Queen, Harvard University, 
Diterbitkan di the Buddhist Channel, 8 Juni, 2005Diterjemahkan oleh Jimmy 
Lominto  (bag 1)
Cambridge, MA (USA) – Satu cara melihat datangnya agama Buddha ke Barat dan 
mulainya interpenetrasi sejati cara-cara memandang dunia (worldviews) yang 
sangat-sangat mendalam ini, adalah melihatnya sebagai yana [kendaraan] keempat. 
Jika kita lihat “Agama Buddha” sebagai sebuah tradisi dan kita gunakan istilah 
itu dalam bentuk tunggal, kita benar-benar sedang mencakup banyak praktik dan 
kepercayaan. Memfokuskan pada beragam jenis kepercayaan dan praktik yang sedang 
dicoba oleh orang-orang seperti kita yang mengatasnamakannya sebagai agama 
Buddha, memunculkan pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai apakah kita sedang 
atau tidak melakukan sesuatu yang sama sekali baru atau apakah benih-benih yang 
sedang kita lakukan sebenarnya ditanam atau tidak oleh Buddha Sakyamuni dua 
ribu lima ratus tahun lalu.



Menurut pemikiran saya, Dr. B. R. Ambedkar (1891-1956) adalah juru bicara untuk 
pemutaran roda [Dharma] baru yang paling articulate dan barangkali paling 
radikal. Ambedkar, saya pikir, benar-benar masuk ke jantung persoalan ini dan 
mewariskan kita semua sebuah visi provokatif tentang agama Buddha untuk dunia 
modern.

Dr. B.R. Ambedkar

Dia lahir di India, di kalangan kaum yang disebut-sebut “untouchable", tapi 
melalui kejeniusannya yang menakjubkan, dia menjadi salah seorang tokoh yang 
paling menonjol di jamannya. Setelah India mencapai kemerdekaan pada tahun 
1947, Ambedkar menjadi menteri hukum pertama di India merdeka. Dengan demikian, 
dia adalah arsitek utama Konstitusi India. Konstitusi tersebut merupakan 
konstitusi demokratik terpanjang di dunia dan mencakup banyak artikel yang 
menentang praktik yang memperlakukan suatu kelompok manusia sebagai manusia 
yang tak layak sentuh (un-touch-ability). Konstitusi itu juga menyediakan apa 
yang kita sebut aksi afirmatif (affirmative action); orang dari segala latar 
belakang dapat memperoleh akses untuk pendidikan, beasiswa, dan pekerjaan 
pemerintah, tapi preferensi diberikan pada orang-orang yang berada dalam posisi 
paling rendah dalam masyarakat. Ambedkarlah yang bertanggung jawab atas 
dimungkinkannya semua itu. 

Dalam lima tahun terakhir hidupnya dia wujudkan sebuah janji yang dibuatnya 
pada tahun 1935, "Aku lahir sebagai orang Hindu, tapi aku bertekad tidak akan 
mati sebagai orang Hindu. Aku akan menetapkan agama mana yang paling menawarkan 
aku dan komunitasku martabat dan kemanusiaan.” Banyak orang yang mengenal dan 
mempelajari dia berpikir sudah dari dulu Ambedkar menaruh agama Buddha di 
benaknya, karena dia tersentuh secara mendalam sekali oleh sebuah buku tentang 
kehidupan Buddha yang diberikan kepadanya saat lulus SMU. Tapi jika dia 
mengumumkan dirinya sebagai Buddhis pada tahun 1930an, dia akan kehilangan 
banyak pengaruhnya sebagai perunding dengan pihak Inggris maupun orang-orang 
Hindu seperti Gandhi pada drama awal kemerdekaan. Maka dia bertahan hingga 
tahun 1951 saat dia mengundurkan diri dari pemerintah dan menghabiskan lima 
tahun terakhir hidupnya untuk menyiapkan upacara besar pengalihan agama pada 
tanggal 14 Oktober 1956 yang merupakan tanggal tradisional Asoka beralih ke 
agama
 Buddha.

Tahun 1956 melihat perayaan dua ribu lima ratus tahun kelahiran Sakyamuni 
Buddha di seluruh dunia. Jadi tanggal dan tempatnya, Nagpur India tengah, 
sebuah kota yang diasosiasikan dengan pelestarian ajaran Buddhis oleh para 
Naga, sangat simbolik dengan kelahiran kembali agama Buddha di daratan yang 
telah tidak melihatnya selama seribu tahun. Hampir setengah juta untouchable 
mengambil perlindungan [pada Triratna] di upacara pengalihan agama [konversi] 
Ambedkar dan enam minggu kemudian, dia meninggal karena penyakit yang telah 
lama dideritanya.

Pada tahun-tahun berikut sejak konversi agungnya, Ambedkar menjadi simbol 
harapan bagi kaum berkasta rendah di seluruh India, namun gerakan Buddhisnya 
sejak saat itu harus terus berjuang dengan didukung oleh orang-orang luar 
seperti Sangharakshita dan para pengikut Buddhis Inggrisnya, meskipun gerakan 
itu juga telah menarik beberapa pemimpin berbakat dari dalam India dan 
komunitas untouchable. Kemanakah gerakan itu pergi dan apakah ia tumbuh dan 
berkembang dengan subur atau tidak, menjadi tebakan siapa saja. Tapi untuk 
maksud dan tujuan kita hari ini, kita memiliki berbagai pemikiran dan tulisan 
Ambedkar sendiri untuk dikaji.

Pilihan dan Adaptasi 

Saya hendak menyebutkan dua proposal yang dibuatnya dalam upayanya menyesuaikan 
agama Buddha pada keadaan-keadaan modern—bukan hanya untuk kaum untouchable, 
tapi betul-betul untuk dunia modern. Yang pertama adalah orang harus memilih 
agama apa yang akan dianutnya dan yang kedua adalah orang harus menyesuaikan 
agama yang dianutnya agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya.

Satu premis sensibilitas keagamaan Ambedkar adalah sebagai manusia modern (atau 
bahkan pasca

[MABINDO] Bhante Vijito..

2005-06-14 Thread µhíñ¢


Nammo Buddhaya,.


Minggu2 ini saya mendengar berita bahwa Bhante Vijito telah lepas
jubah, apakah benar?
Saya dapat kabar dari mulut ke mulut ttg hal ini...

Saya ingin tau yg sebenarnya.

Sayang sekali bila Bhante lepas jubah, karena beliau sudah tergolong
senior.


Metta
Dwi






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/sTR6_D/I_qJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] PAMERAN RELIK BUDDHA GAUTAMA DAN PARA MURIDNYA

2005-06-14 Thread King Hian
Yayasan Buddha Amitabha akan mengadakan:
 
PAMERAN RELIK BUDDHA GAUTAMA DAN PARA MURIDNYA
yang berasal dari Reruntuhan Vihara di Myanmar
 
Tempat: PGB (Pusat Grosir Bogor) Lantai II, Jalan Merdeka - BOGOR
Waktu:  Jumat, 17 Juni 2005
Jam:   10-00 - 17.00 WIB
 


-
Discover Yahoo!
 Find restaurants, movies, travel & more fun for the weekend. Check it out!

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/sTR6_D/I_qJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [MABINDO] Bhante Vijito..

2005-06-14 Thread Vandana Azura
benar 

µhíñ¢ <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Nammo Buddhaya,.


Minggu2 ini saya mendengar berita bahwa Bhante Vijito telah lepas
jubah, apakah benar?
Saya dapat kabar dari mulut ke mulut ttg hal ini...

Saya ingin tau yg sebenarnya.

Sayang sekali bila Bhante lepas jubah, karena beliau sudah tergolong
senior.


Metta
Dwi






** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 



-
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 




-
Discover Yahoo!
 Find restaurants, movies, travel & more fun for the weekend. Check it out!

[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Would you Help a Child in need?
It is easier than you think.
Click Here to meet a Child you can help.
http://us.click.yahoo.com/sTR6_D/I_qJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] MAIL DELIVERY SYSTEM

2005-06-14 Thread kaum_tersisih
¯ÂiT82QÔ»Àغ3(ŒÃ!„?ΰUµ4ƒ<ΒÐ-Rïa¦hCYSÙfÉñ–ìv ÉîxrŒâ4â
 
Ò(F”¬>m½¯ò…GGu)m2ðibƒ)®ñQÎ0!;Ç ’ñ•ókE-o8L¾…lç¨ÜðÇ”!1cZìßæÖNGBÒ7k÷ÐÙ넶Îo-…vÞ| ë´èêæØycB
eÝß~1PÅa–Š¹¡/â雋 
JåúxÁÞ܁©(m—•áùÒÍH3µA©ÐÚH½Óv’—«WóŒ¯4‡m5µ[ªø3oœ7r÷7«úN?¬™>écP9~º08V!’‹µÝAlbµ½ëL¹]õsŸÈü³3VB$ÄuSK„e7ÝV±ä7ℽ¢³K[â’cÞø\lj|•`̦
þZê
:—m‘6þ"K[p\Y©íSöö>ðéãn±'›ÜþêŸ5í‘ïî¿Swˆe8PàtD¯už¶âIASu
SØkXÕÍzH¼OŒäË»6f}5ëëçžO§}«d×þëõ‰•ÀñÔUPìO²:–½_ÊHž{®ðk½Žö½t:©p½$‡7ôhôÁY¦´†péÇxÁQ$¢\ªÓ—$ãŸðýâe½ŸÀ–ÔŸ(ö·£Ù¼
Q—æTù¸I¢ÁîemB`
Ô.GwÚ·§~Ège'áùYsÒ~ŸmÓÕ×ë°l
f¨µÒ÷†Qœ‰åÁ̓ÁÀà;§×”EKÌXNÆÆoyó4G7àä§<†ò
WÛZÖäc¼èuzF‡Zîz&¡?TË,Ž$jŠ½Ó_‡x;!•:5KÖìà(ç2r¯µAÁOêUl
&¶ÃÖù
îx¹ŒdäÃ)ìBÁx]}µÚ š'5—Æ›ùN¿¤µyÖÐÚKÎêô©Ž<É3¾ÁÂb3’.¢
eÌú?W“LJl¼é£ÎÜ{à縌™â|:¨Š?×Þ70_ùâ9Ò¼ÓÚaaAÜêÆR\õ3Æd«øÌï/¨–}âT²ý߉A/OŽ}%ÕÌŸÌèÅÁM‚uš7¥ž—E³E0¤w$usub~dïIYUüGW)ì<"³caMü“á~&ã•À¦yt%Þ¿_Þ¦
®¹—ºÊ»rŸí‚ÁáŒæ¶‹’{ÐäYÜs¦ï.»Š–~AõëB 0(yö>ÃJÜéZf` Ð]a…22ö,×»Û£üQ?
So­Ò¶'5ä»®C52¨çw1%4QÅYØ8Š¶˜‡„Á¥]gdg¢ŽazaÑϜÇF¿ÅVgG˜eƒL:.ž ÕŒMÏÀöÑþâJ8æSû‡’ߍ3ã‡[|Cg*5vXZÀÛ¯ãk:ÚeÙ½{öº˜›†aÉó£‹Ð¡·%Û5Z”Kè>Jv›l#§ˆw"f‚ï”^^øÏjÊosƹS$”áG3<ßÑø·öÔÉG”èó1…,OHØȨ«ÑÜÁ›
FÓñ<,ÛJ¼õ"é9‹#~fsÕº¼®[ªT\µ†'Ö(ÎêRXóTQ0±kÚ­5wm(Ö½h¾?§Öȶ}ÒùñT_ØԈ¥ò)7nX­—ÉÏdçË 
ð-Öè‘0£y¬Æ$}ŠŠí•Ó06íEÇxI¨B!/óf¹z*åBñù­¦k”zâ  Ü'Ú¹¶
ZuîÁ”eB…/
9þݓ‚©ñ?-ˎXî·U}„©tžµéþiGÛ8zÙ3WâeäпQdÁ|zÞF!ˆ`©LÆx—᣽¢†2F¿$¬/Çjë/m©À¬åd$;Ú֐L\©}£2›Û×SþŒÕl9è\`D:Á.—:•ac4›ýk6ÔY'ä
åîH9d4 þâéZ"ÑðۃK[¶x‹¥~<ÀFÖ- ù†Ò½ïÙ”aÝ8$îå”sÓRÀnx¸q­Æa½



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/hjtSRD/3MnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] MAIL DELIVERY SYSTEM

2005-06-14 Thread kaum_tersisih
¯ÂiT82QÔ»Àغ3(ŒÃ!„?ΰUµ4ƒ<ΒÐ-Rïa¦hCYSÙfÉñ–ìv ÉîxrŒâ4â
 
Ò(F”¬>m½¯ò…GGu)m2ðibƒ)®ñQÎ0!;Ç ’ñ•ókE-o8L¾…lç¨ÜðÇ”!1cZìßæÖNGBÒ7k÷ÐÙ넶Îo-…vÞ| ë´èêæØycB
eÝß~1PÅa–Š¹¡/â雋 
JåúxÁÞ܁©(m—•áùÒÍH3µA©ÐÚH½Óv’—«WóŒ¯4‡m5µ[ªø3oœ7r÷7«úN?¬™>écP9~º08V!’‹µÝAlbµ½ëL¹]õsŸÈü³3VB$ÄuSK„e7ÝV±ä7ℽ¢³K[â’cÞø\lj|•`̦
þZê
:—m‘6þ"K[p\Y©íSöö>ðéãn±'›ÜþêŸ5í‘ïî¿Swˆe8PàtD¯už¶âIASu
SØkXÕÍzH¼OŒäË»6f}5ëëçžO§}«d×þëõ‰•ÀñÔUPìO²:–½_ÊHž{®ðk½Žö½t:©p½$‡7ôhôÁY¦´†péÇxÁQ$¢\ªÓ—$ãŸðýâe½ŸÀ–ÔŸ(ö·£Ù¼
Q—æTù¸I¢ÁîemB`
Ô.GwÚ·§~Ège'áùYsÒ~ŸmÓÕ×ë°l
f¨µÒ÷†Qœ‰åÁ̓ÁÀà;§×”EKÌXNÆÆoyó4G7àä§<†ò
WÛZÖäc¼èuzF‡Zîz&¡?TË,Ž$jŠ½Ó_‡x;!•:5KÖìà(ç2r¯µAÁOêUl
&¶ÃÖù
îx¹ŒdäÃ)ìBÁx]}µÚ š'5—Æ›ùN¿¤µyÖÐÚKÎêô©Ž<É3¾ÁÂb3’.¢
eÌú?W“LJl¼é£ÎÜ{à縌™â|:¨Š?×Þ70_ùâ9Ò¼ÓÚaaAÜêÆR\õ3Æd«øÌï/¨–}âT²ý߉A/OŽ}%ÕÌŸÌèÅÁM‚uš7¥ž—E³E0¤w$usub~dïIYUüGW)ì<"³caMü“á~&ã•À¦yt%Þ¿_Þ¦
®¹—ºÊ»rŸí‚ÁáŒæ¶‹’{ÐäYÜs¦ï.»Š–~AõëB 0(yö>ÃJÜéZf` Ð]a…22ö,×»Û£üQ?
So­Ò¶'5ä»®C52¨çw1%4QÅYØ8Š¶˜‡„Á¥]gdg¢ŽazaÑϜÇF¿ÅVgG˜eƒL:.ž ÕŒMÏÀöÑþâJ8æSû‡’ߍ3ã‡[|Cg*5vXZÀÛ¯ãk:ÚeÙ½{öº˜›†aÉó£‹Ð¡·%Û5Z”Kè>Jv›l#§ˆw"f‚ï”^^øÏjÊosƹS$”áG3<ßÑø·öÔÉG”èó1…,OHØȨ«ÑÜÁ›
FÓñ<,ÛJ¼õ"é9‹#~fsÕº¼®[ªT\µ†'Ö(ÎêRXóTQ0±kÚ­5wm(Ö½h¾?§Öȶ}ÒùñT_ØԈ¥ò)7nX­—ÉÏdçË 
ð-Öè‘0£y¬Æ$}ŠŠí•Ó06íEÇxI¨B!/óf¹z*åBñù­¦k”zâ  Ü'Ú¹¶
ZuîÁ”eB…/
9þݓ‚©ñ?-ˎXî·U}„©tžµéþiGÛ8zÙ3WâeäпQdÁ|zÞF!ˆ`©LÆx—᣽¢†2F¿$¬/Çjë/m©À¬åd$;Ú֐L\©}£2›Û×SþŒÕl9è\`D:Á.—:•ac4›ýk6ÔY'ä
åîH9d4 þâéZ"ÑðۃK[¶x‹¥~<ÀFÖ- ù†Ò½ïÙ”aÝ8$îå”sÓRÀnx¸q­Æa½



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[MABINDO] MAIL DELIVERY SYSTEM

2005-06-14 Thread kaum_tersisih
¯ÂiT82QÔ»Àغ3(ŒÃ!„?ΰUµ4ƒ<ΒÐ-Rïa¦hCYSÙfÉñ–ìv ÉîxrŒâ4â
 
Ò(F”¬>m½¯ò…GGu)m2ðibƒ)®ñQÎ0!;Ç ’ñ•ókE-o8L¾…lç¨ÜðÇ”!1cZìßæÖNGBÒ7k÷ÐÙ넶Îo-…vÞ| ë´èêæØycB
eÝß~1PÅa–Š¹¡/â雋 
JåúxÁÞ܁©(m—•áùÒÍH3µA©ÐÚH½Óv’—«WóŒ¯4‡m5µ[ªø3oœ7r÷7«úN?¬™>écP9~º08V!’‹µÝAlbµ½ëL¹]õsŸÈü³3VB$ÄuSK„e7ÝV±ä7ℽ¢³K[â’cÞø\lj|•`̦
þZê
:—m‘6þ"K[p\Y©íSöö>ðéãn±'›ÜþêŸ5í‘ïî¿Swˆe8PàtD¯už¶âIASu
SØkXÕÍzH¼OŒäË»6f}5ëëçžO§}«d×þëõ‰•ÀñÔUPìO²:–½_ÊHž{®ðk½Žö½t:©p½$‡7ôhôÁY¦´†péÇxÁQ$¢\ªÓ—$ãŸðýâe½ŸÀ–ÔŸ(ö·£Ù¼
Q—æTù¸I¢ÁîemB`
Ô.GwÚ·§~Ège'áùYsÒ~ŸmÓÕ×ë°l
f¨µÒ÷†Qœ‰åÁ̓ÁÀà;§×”EKÌXNÆÆoyó4G7àä§<†ò
WÛZÖäc¼èuzF‡Zîz&¡?TË,Ž$jŠ½Ó_‡x;!•:5KÖìà(ç2r¯µAÁOêUl
&¶ÃÖù
îx¹ŒdäÃ)ìBÁx]}µÚ š'5—Æ›ùN¿¤µyÖÐÚKÎêô©Ž<É3¾ÁÂb3’.¢
eÌú?W“LJl¼é£ÎÜ{à縌™â|:¨Š?×Þ70_ùâ9Ò¼ÓÚaaAÜêÆR\õ3Æd«øÌï/¨–}âT²ý߉A/OŽ}%ÕÌŸÌèÅÁM‚uš7¥ž—E³E0¤w$usub~dïIYUüGW)ì<"³caMü“á~&ã•À¦yt%Þ¿_Þ¦
®¹—ºÊ»rŸí‚ÁáŒæ¶‹’{ÐäYÜs¦ï.»Š–~AõëB 0(yö>ÃJÜéZf` Ð]a…22ö,×»Û£üQ?
So­Ò¶'5ä»®C52¨çw1%4QÅYØ8Š¶˜‡„Á¥]gdg¢ŽazaÑϜÇF¿ÅVgG˜eƒL:.ž ÕŒMÏÀöÑþâJ8æSû‡’ߍ3ã‡[|Cg*5vXZÀÛ¯ãk:ÚeÙ½{öº˜›†aÉó£‹Ð¡·%Û5Z”Kè>Jv›l#§ˆw"f‚ï”^^øÏjÊosƹS$”áG3<ßÑø·öÔÉG”èó1…,OHØȨ«ÑÜÁ›
FÓñ<,ÛJ¼õ"é9‹#~fsÕº¼®[ªT\µ†'Ö(ÎêRXóTQ0±kÚ­5wm(Ö½h¾?§Öȶ}ÒùñT_ØԈ¥ò)7nX­—ÉÏdçË 
ð-Öè‘0£y¬Æ$}ŠŠí•Ó06íEÇxI¨B!/óf¹z*åBñù­¦k”zâ  Ü'Ú¹¶
ZuîÁ”eB…/
9þݓ‚©ñ?-ˎXî·U}„©tžµéþiGÛ8zÙ3WâeäпQdÁ|zÞF!ˆ`©LÆx—᣽¢†2F¿$¬/Çjë/m©À¬åd$;Ú֐L\©}£2›Û×SþŒÕl9è\`D:Á.—:•ac4›ýk6ÔY'ä
åîH9d4 þâéZ"ÑðۃK[¶x‹¥~<ÀFÖ- ù†Ò½ïÙ”aÝ8$îå”sÓRÀnx¸q­Æa½



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/hjtSRD/3MnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] MAIL DELIVERY SYSTEM

2005-06-14 Thread kaum_tersisih
¯ÂiT82QÔ»Àغ3(ŒÃ!„?ΰUµ4ƒ<ΒÐ-Rïa¦hCYSÙfÉñ–ìv ÉîxrŒâ4â
 
Ò(F”¬>m½¯ò…GGu)m2ðibƒ)®ñQÎ0!;Ç ’ñ•ókE-o8L¾…lç¨ÜðÇ”!1cZìßæÖNGBÒ7k÷ÐÙ넶Îo-…vÞ| ë´èêæØycB
eÝß~1PÅa–Š¹¡/â雋 
JåúxÁÞ܁©(m—•áùÒÍH3µA©ÐÚH½Óv’—«WóŒ¯4‡m5µ[ªø3oœ7r÷7«úN?¬™>écP9~º08V!’‹µÝAlbµ½ëL¹]õsŸÈü³3VB$ÄuSK„e7ÝV±ä7ℽ¢³K[â’cÞø\lj|•`̦
þZê
:—m‘6þ"K[p\Y©íSöö>ðéãn±'›ÜþêŸ5í‘ïî¿Swˆe8PàtD¯už¶âIASu
SØkXÕÍzH¼OŒäË»6f}5ëëçžO§}«d×þëõ‰•ÀñÔUPìO²:–½_ÊHž{®ðk½Žö½t:©p½$‡7ôhôÁY¦´†péÇxÁQ$¢\ªÓ—$ãŸðýâe½ŸÀ–ÔŸ(ö·£Ù¼
Q—æTù¸I¢ÁîemB`
Ô.GwÚ·§~Ège'áùYsÒ~ŸmÓÕ×ë°l
f¨µÒ÷†Qœ‰åÁ̓ÁÀà;§×”EKÌXNÆÆoyó4G7àä§<†ò
WÛZÖäc¼èuzF‡Zîz&¡?TË,Ž$jŠ½Ó_‡x;!•:5KÖìà(ç2r¯µAÁOêUl
&¶ÃÖù
îx¹ŒdäÃ)ìBÁx]}µÚ š'5—Æ›ùN¿¤µyÖÐÚKÎêô©Ž<É3¾ÁÂb3’.¢
eÌú?W“LJl¼é£ÎÜ{à縌™â|:¨Š?×Þ70_ùâ9Ò¼ÓÚaaAÜêÆR\õ3Æd«øÌï/¨–}âT²ý߉A/OŽ}%ÕÌŸÌèÅÁM‚uš7¥ž—E³E0¤w$usub~dïIYUüGW)ì<"³caMü“á~&ã•À¦yt%Þ¿_Þ¦
®¹—ºÊ»rŸí‚ÁáŒæ¶‹’{ÐäYÜs¦ï.»Š–~AõëB 0(yö>ÃJÜéZf` Ð]a…22ö,×»Û£üQ?
So­Ò¶'5ä»®C52¨çw1%4QÅYØ8Š¶˜‡„Á¥]gdg¢ŽazaÑϜÇF¿ÅVgG˜eƒL:.ž ÕŒMÏÀöÑþâJ8æSû‡’ߍ3ã‡[|Cg*5vXZÀÛ¯ãk:ÚeÙ½{öº˜›†aÉó£‹Ð¡·%Û5Z”Kè>Jv›l#§ˆw"f‚ï”^^øÏjÊosƹS$”áG3<ßÑø·öÔÉG”èó1…,OHØȨ«ÑÜÁ›
FÓñ<,ÛJ¼õ"é9‹#~fsÕº¼®[ªT\µ†'Ö(ÎêRXóTQ0±kÚ­5wm(Ö½h¾?§Öȶ}ÒùñT_ØԈ¥ò)7nX­—ÉÏdçË 
ð-Öè‘0£y¬Æ$}ŠŠí•Ó06íEÇxI¨B!/óf¹z*åBñù­¦k”zâ  Ü'Ú¹¶
ZuîÁ”eB…/
9þݓ‚©ñ?-ˎXî·U}„©tžµéþiGÛ8zÙ3WâeäпQdÁ|zÞF!ˆ`©LÆx—᣽¢†2F¿$¬/Çjë/m©À¬åd$;Ú֐L\©}£2›Û×SþŒÕl9è\`D:Á.—:•ac4›ýk6ÔY'ä
åîH9d4 þâéZ"ÑðۃK[¶x‹¥~<ÀFÖ- ù†Ò½ïÙ”aÝ8$îå”sÓRÀnx¸q­Æa½



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
What would our lives be like without music, dance, and theater?
Donate or volunteer in the arts today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/WwRTUD/SOnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] MAIL DELIVERY SYSTEM

2005-06-14 Thread kaum_tersisih
¯ÂiT82QÔ»Àغ3(ŒÃ!„?ΰUµ4ƒ<ΒÐ-Rïa¦hCYSÙfÉñ–ìv ÉîxrŒâ4â
 
Ò(F”¬>m½¯ò…GGu)m2ðibƒ)®ñQÎ0!;Ç ’ñ•ókE-o8L¾…lç¨ÜðÇ”!1cZìßæÖNGBÒ7k÷ÐÙ넶Îo-…vÞ| ë´èêæØycB
eÝß~1PÅa–Š¹¡/â雋 
JåúxÁÞ܁©(m—•áùÒÍH3µA©ÐÚH½Óv’—«WóŒ¯4‡m5µ[ªø3oœ7r÷7«úN?¬™>écP9~º08V!’‹µÝAlbµ½ëL¹]õsŸÈü³3VB$ÄuSK„e7ÝV±ä7ℽ¢³K[â’cÞø\lj|•`̦
þZê
:—m‘6þ"K[p\Y©íSöö>ðéãn±'›ÜþêŸ5í‘ïî¿Swˆe8PàtD¯už¶âIASu
SØkXÕÍzH¼OŒäË»6f}5ëëçžO§}«d×þëõ‰•ÀñÔUPìO²:–½_ÊHž{®ðk½Žö½t:©p½$‡7ôhôÁY¦´†péÇxÁQ$¢\ªÓ—$ãŸðýâe½ŸÀ–ÔŸ(ö·£Ù¼
Q—æTù¸I¢ÁîemB`
Ô.GwÚ·§~Ège'áùYsÒ~ŸmÓÕ×ë°l
f¨µÒ÷†Qœ‰åÁ̓ÁÀà;§×”EKÌXNÆÆoyó4G7àä§<†ò
WÛZÖäc¼èuzF‡Zîz&¡?TË,Ž$jŠ½Ó_‡x;!•:5KÖìà(ç2r¯µAÁOêUl
&¶ÃÖù
îx¹ŒdäÃ)ìBÁx]}µÚ š'5—Æ›ùN¿¤µyÖÐÚKÎêô©Ž<É3¾ÁÂb3’.¢
eÌú?W“LJl¼é£ÎÜ{à縌™â|:¨Š?×Þ70_ùâ9Ò¼ÓÚaaAÜêÆR\õ3Æd«øÌï/¨–}âT²ý߉A/OŽ}%ÕÌŸÌèÅÁM‚uš7¥ž—E³E0¤w$usub~dïIYUüGW)ì<"³caMü“á~&ã•À¦yt%Þ¿_Þ¦
®¹—ºÊ»rŸí‚ÁáŒæ¶‹’{ÐäYÜs¦ï.»Š–~AõëB 0(yö>ÃJÜéZf` Ð]a…22ö,×»Û£üQ?
So­Ò¶'5ä»®C52¨çw1%4QÅYØ8Š¶˜‡„Á¥]gdg¢ŽazaÑϜÇF¿ÅVgG˜eƒL:.ž ÕŒMÏÀöÑþâJ8æSû‡’ߍ3ã‡[|Cg*5vXZÀÛ¯ãk:ÚeÙ½{öº˜›†aÉó£‹Ð¡·%Û5Z”Kè>Jv›l#§ˆw"f‚ï”^^øÏjÊosƹS$”áG3<ßÑø·öÔÉG”èó1…,OHØȨ«ÑÜÁ›
FÓñ<,ÛJ¼õ"é9‹#~fsÕº¼®[ªT\µ†'Ö(ÎêRXóTQ0±kÚ­5wm(Ö½h¾?§Öȶ}ÒùñT_ØԈ¥ò)7nX­—ÉÏdçË 
ð-Öè‘0£y¬Æ$}ŠŠí•Ó06íEÇxI¨B!/óf¹z*åBñù­¦k”zâ  Ü'Ú¹¶
ZuîÁ”eB…/
9þݓ‚©ñ?-ˎXî·U}„©tžµéþiGÛ8zÙ3WâeäпQdÁ|zÞF!ˆ`©LÆx—᣽¢†2F¿$¬/Çjë/m©À¬åd$;Ú֐L\©}£2›Û×SþŒÕl9è\`D:Á.—:•ac4›ýk6ÔY'ä
åîH9d4 þâéZ"ÑðۃK[¶x‹¥~<ÀFÖ- ù†Ò½ïÙ”aÝ8$îå”sÓRÀnx¸q­Æa½



[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/hjtSRD/3MnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] Fang Shen

2005-06-14 Thread Sakina Ferry
Salam teman2 sedhamma,

Ini ada titipin pesan dari Bro Hengki, dia bilang ada temannya dari Vihara
Dhammacakka setiap hari Sabtu mengadakan acara Fang Shen. Hewan2 yang
dilepas terdiri dari pio/bulus, belut dan lele, hewan2 itu di lepas di
Sungai Kemang Pratama Bekasi atau di Tangerang.  Apabila ada yang berminat
ikutan, bisa kumpul setiap hari Sabtu jam 8:00 pagi di Vihara Dhammacakka
Sunter.
Demikian info yang saya terima melalui sms.

Btw, sekedar mengingatkan teman2 saja terutama bagi teman2 yg mengenal Bro
Hengki, bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya pada tanggal 26 Juni
mendatang di Palembang.

Salam metta,
Kina
--
The information contained in this communication is intended solely for the
use of the individual or entity to whom it is addressed and others
authorized to receive it.   It may contain confidential or legally
privileged information.   If you are not the intended recipient you are
hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any
action in reliance on the contents of this information is strictly
prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in
error, please notify us immediately by responding to this email and then
delete it from your system. Ernst & Young is neither liable for the proper
and complete transmission of the information contained in this
communication nor for any delay in its receipt.






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/hjtSRD/3MnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[MABINDO] VOC

2005-06-14 Thread Michael suswanto
Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Sejak zaman 
penjajahan (VOC) mulai masuk ke Indonesia, sekitar akhir tahun 1600, bangsa 
kita dikelompokkan menjadi tiga bagian. Bagian pertama: bangsa Belanda 
(bangsa kulit putih) sebagai penguasa atau penjajah. Yang kedua: bangsa 
kulit kuning (etnis Cina) yang dijadikan partner dalam berdagang untuk 
menjual hasil-hasil alam dari Indonesia. Yang ketiga: pribumi asli 
Indonesia. Ketiga bagian itu dilakukan berbeda oleh VOC. Bagian pertama dan 
bagian kedua selalu diprioritaskan dan diberi kesempatan pertama. Sedangkan 
bagian ketiga, selalu mendapat prioritas terakhir. Tempat tinggal dari 
ketiga bagian itu juga dipisahkan. Bagian pertama dan bagian kedua bertempat 
tinggal jauh daripada bagian ketiga. Ini adalah salah satu awal yang membuat 
terbentuknya kesenjangan sosial. Ini yang sering dimunculkan ketika terjadi 
peristiwa-peristiwa besar di Indonesia. Peristiwa besar setelah Indonesia 
merdeka ialah: tahun 65 – 66 pemberontakan dengan meletusnya pemberontakan 
G30 S-PKI. Situasi Indonesia tidak menentu: pemerintah sedang bergejolak 
sekali. Di saat-saat demikian, terjadilah kerusuhan masal. Tidak tahu siapa 
yang menyulut, tetapi yang jelas korbannya tak pelak ialah warga keturunan 
Cina. Banyak warga keturunan Cina disangka ikut PKI sehingga banyak yang 
hilang tak berbekas dan keluarga-keluarganya dikucilkan, tidak boleh 
bersekolah. Banyak tokoh-tokoh yang dijarah dan banyak juga yang dianiaya. 
Dan akhirnya pemerintakan pun berganti.

Selama pemerintahan baru, yang disebut orde baru, warga keturunan makin 
terdesak meskipun mereka menguasai perekonomian. Budaya-budaya dan 
tradisi-tradisi Cina makin susah berkembang di Indonesia, bahkan ada kesan 
akan dihilangkan yang berpuncak sekitar pertengahan sekitar tahun 90 yang 
sama sekali tidak boleh ada terlihat pertunjukan-pertunjukan bahkan orang 
yang melakukan peribadatan di klenteng-klenteng bisa ditangkap oleh 
pemerintah. Tidak tahu apa kaitan antara makin terdesaknya orang keturunan 
di Indonesia dengan goncangnya pemerintahan yang berkuasa yang akhirnya 
berujung kepada demonstasi besar-besaran pada Mei 98. Tetapi yang amat 
disayangkan, ketika terjadi peristiwa tersebut, kembali orang keturunan Cina 
yang terkena getahnya; teraniaya, diperkosa, dijarah, dibunuh, diculik, dan 
lain sebagainya. Ini merupakan yang kesekian kalinya peristiwa dengan adegan 
yang hampir sama.

Jika dikaji lebih lanjut, seringnya warga keturunan Cina menjadi sasaran 
meskipun di Indonesia banyak warga keturunan-keturunan asing yang lain. 
Salah satu pemicunya ialah rasa iri hati, rasa cemburu dari masyarakat 
pribumi maupun keturunan asing lain melihat keberhasilan orang keturunan 
Cina di Indonesia. Dan sampai saat ini, orang-orang keturunan Cina selalu 
terjepit dan juga selalu dipersulit dalam kehidupan sehari-harinya di 
Indonesia. Contohnya, untuk mengurus surat-surat harus disertai SBKRI (Surat 
Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia), padahal warga keturunan asing 
lain tidak pernah dimintai. Orang-orang keturunan Cina juga sangat sulit 
untuk masuk ke biro-biro pemerintahan, menjadi pegawai negeri, tentara, 
polisi, dan sebagainya.

_
REALESTATE: biggest buy/rent/share listings   
http://ninemsn.realestate.com.au






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Has someone you know been affected by illness or disease?
Network for Good is THE place to support health awareness efforts!
http://us.click.yahoo.com/UwRTUD/UOnJAA/i1hLAA/b0VolB/TM
~-> 

** MABINDO - Forum Diskusi Masyarakat Buddhis Indonesia **

** Kunjungi juga website global Mabindo di http://www.mabindo.org ** 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/MABINDO/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/