Re: [media-dakwah] Pedoman Muslim: Al Qur'an atau Filsafat?

2005-06-06 Terurut Topik A. Marconi
Assalammu'alaikum wr wb,

Menurut hemat saya Ilmu Filsafat adalah jenis ilmu SPEKULASI yang dibangun 
di dalam pemikiran rasional manusia pada diri manusia. Kriteria "kebenaran" 
filsafat dikonstruksi di dalam angan-angan, fantasi, imajinasi, manusia 
terhadap apa-apa yang berada di luar pemikiran rasional manusia dan yang 
keberadaannya tidak bergantung kepada adanya manusia. Titik tolak pemikiran 
demikian telah ditelanjangi oleh ayat-ayat al-Quran sebagai suatu hujah yang 
TIDAK DITURUNKAN dan TIDAK DIAJARKAN oleh Allah swt. Oleh sebab itu para 
filasof tidak pernah mengerti bagaimana alam semesta diciptakan oleh Sang 
Maha Pencipta, demikian pula para filasof tidak mengerti tentang bagaimana 
manusia diciptakan serta hakekat dan tujuan manusia diciptakan.

Mempelajari filsafat tidak ada jeleknya guna mengerti bagaimana kaum kafirin 
berfikir. Dengan mengerti bagaimana mereka berfikir kita dapat 
mengantisipasi kebrutalan tindak dan polah laku mereka.

Wassalam,
A.M
- Original Message - 
From: "A Nizami" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "media dakwah" ; "yisc_al-azhar" 
<[EMAIL PROTECTED]>; "sabili" <[EMAIL PROTECTED]>; 
"padhang-mbulan" <[EMAIL PROTECTED]>; 

Sent: Tuesday, June 07, 2005 8:27 AM
Subject: [media-dakwah] Pedoman Muslim: Al Qur'an atau Filsafat?


> Antara Al Qur'an dan Filsafat
>
> Beberapa rekan di milis YISC Al Azhar menekankan
> pentingnya ilmu filsafat, sembari mengirim beberapa
> artikel tentang filsafat. Seolah2, tanpa filsafat kita
> tidak bisa menemukan kebenaran. Ada juga yang
> menyatakan bahwa Allah juga memerintahkan manusia
> belajar filsafat.
>
> Saya akan coba tanggapi beberapa pernyataan serta
> kutipan yang dikirimkan.
>
>> From: RUMADI HARTAWAN <[EMAIL PROTECTED]
>> Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang
> mencari dan
>> memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya.
> Dengan kata lain:
>> Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
> sungguh-sungguh hakikat
>> kebenaran segala sesuatu.
>
> Karena filsafat adalah pemikiran manusia (bukan
> wahyu), maka hasilnya bisa benar dan juga bisa salah
> (Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A., dosen dan mantan Ketua
> Jurusan Aqidah dan Filsafat, IAIN Bandung).
>
> Seorang yang belajar filsafat tanpa mempelajari Al
> Qur'an terlebih dahulu, bisa saja terjebak pada
> filsafat Atheisme, Komunisme, Marxisme, Liberalisme,
> dsb. Bahkan yang dinamakan "filsafat Islam" pun
> berbeda satu sama lain.
>
> Untuk itu, lebih baik, kita baca Al Qur'an dulu.
> Isinya pasti benar, karena merupakan hasil pemikiran
> Allah SWT.
>
>
> "Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
> petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" [Al Baqoroh:2]
> "Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk
> dan rahmat bagi kaum yang meyakini. " [Al Jaatsiyah
> 45:20]
>
> "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
> silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
> bagi orang-orang yang berakal" [Ali Imron:190]
>
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Itu yang sederhana. Yang besar, coba buka QS Al-
> Imron 190, dan banyak ayat
>> lain ttg alam ini, kita diminta merenung, berpikir
> dan memahami. Bagaimana
>> langit dikembangkan, gimana gunung ditegakkan,
> rincinya gak di al-qur'an
>> ataupun hadits, kita selami dgn filsafat dari sana
> lahirlah sains, dst. Kita
>> bisa beremail ria ini juga hasil sains, hasil
> filsafat , secra teks detail
>> di al-qur'an dan hadits gak ada, tapi dari al-qur'an
> n hadits itulah yang
>> memberikan inspirasi.
>> Nabi Muhammad, ketika belum menjadi rosul juga
> banyak melakukan kegiatan2
>> filsafat lewat perenungan dan kebijakan2 sikap
> beliau, salah satu contoh
>> adalah peristiwa menaruh hajar aswat dengan kain
> secara bersama, dll.
>
>
> Dalam Al Qur'an, Allah menyuruh kita berpikir. Bukan
> berfilsafat. Sebab jika Allah dan Rasulnya menyuruh
> kita berfilsafat, tentulah kata2 filsafat disebut
> dengan jelas di Al Qur'an dan Hadits.
>
> Meski demikian, karena pikiran tiap orang berbeda dan
> tidak steril dari hawa nafsu, maka Allah tetap
> memerintahkan agar selalu kembali kepada Al Qur'an dan
> Sunnah Nabi jika ada perbedaan pikiran.
>
>> From: RUMADI HARTAWAN <[EMAIL PROTECTED]
>> Date: Sun Jan 10, 1999  11:13 pm
>> Subject: Pengertian Filsafat (2)
>>
>> Beberapa definisi
>>
>> Karena luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat,
> maka tidak
>> mustahil
>> kalau banyak di antara para filsafat memberikan
> definisinya secara
>> berbeda-beda. Coba perhatikan definisi-definisi ilmu
> filsafat dari
>> filsuf Barat dan Timur di bawah ini:
>> e. Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut
> raksasa pikir
>> Barat,
>> mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal
> segala pengetahuan
>> yang
>> mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
>> - apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh
> metafisika)
>> - apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh
> etika)
>> - sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh
> antropologi)
>> a. Filsafat adalah 'ilmu istimewa' yang mencoba
> menjawab masalah-
>> masalah
>> y

[media-dakwah] Pedoman Muslim: Al Qur'an atau Filsafat?

2005-06-06 Terurut Topik A Nizami
Antara Al Qur'an dan Filsafat

Beberapa rekan di milis YISC Al Azhar menekankan
pentingnya ilmu filsafat, sembari mengirim beberapa
artikel tentang filsafat. Seolah2, tanpa filsafat kita
tidak bisa menemukan kebenaran. Ada juga yang
menyatakan bahwa Allah juga memerintahkan manusia
belajar filsafat.

Saya akan coba tanggapi beberapa pernyataan serta
kutipan yang dikirimkan.

> From: RUMADI HARTAWAN <[EMAIL PROTECTED] 
> Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang
mencari dan
> memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya.
Dengan kata lain:
> Filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh hakikat
> kebenaran segala sesuatu.

Karena filsafat adalah pemikiran manusia (bukan
wahyu), maka hasilnya bisa benar dan juga bisa salah
(Dr. AFIF MUHAMMAD, M.A., dosen dan mantan Ketua
Jurusan Aqidah dan Filsafat, IAIN Bandung). 

Seorang yang belajar filsafat tanpa mempelajari Al
Qur'an terlebih dahulu, bisa saja terjebak pada
filsafat Atheisme, Komunisme, Marxisme, Liberalisme,
dsb. Bahkan yang dinamakan “filsafat Islam” pun
berbeda satu sama lain.

Untuk itu, lebih baik, kita baca Al Qur'an dulu.
Isinya pasti benar, karena merupakan hasil pemikiran
Allah SWT.


“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqoroh:2] 
“Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk
dan rahmat bagi kaum yang meyakini. “ [Al Jaatsiyah
45:20]

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal” [Ali Imron:190]
 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Itu yang sederhana. Yang besar, coba buka QS Al-
Imron 190, dan banyak ayat
> lain ttg alam ini, kita diminta merenung, berpikir
dan memahami. Bagaimana
> langit dikembangkan, gimana gunung ditegakkan,
rincinya gak di al-qur'an
> ataupun hadits, kita selami dgn filsafat dari sana
lahirlah sains, dst. Kita
> bisa beremail ria ini juga hasil sains, hasil
filsafat , secra teks detail
> di al-qur'an dan hadits gak ada, tapi dari al-qur'an
n hadits itulah yang
> memberikan inspirasi.
> Nabi Muhammad, ketika belum menjadi rosul juga
banyak melakukan kegiatan2
> filsafat lewat perenungan dan kebijakan2 sikap
beliau, salah satu contoh
> adalah peristiwa menaruh hajar aswat dengan kain
secara bersama, dll.


Dalam Al Qur'an, Allah menyuruh kita berpikir. Bukan
berfilsafat. Sebab jika Allah dan Rasulnya menyuruh
kita berfilsafat, tentulah kata2 filsafat disebut
dengan jelas di Al Qur'an dan Hadits.

Meski demikian, karena pikiran tiap orang berbeda dan
tidak steril dari hawa nafsu, maka Allah tetap
memerintahkan agar selalu kembali kepada Al Qur'an dan
Sunnah Nabi jika ada perbedaan pikiran.

> From: RUMADI HARTAWAN <[EMAIL PROTECTED] 
> Date: Sun Jan 10, 1999  11:13 pm 
> Subject: Pengertian Filsafat (2)
> 
> Beberapa definisi
> 
> Karena luasnya lingkungan pembahasan ilmu filsafat,
maka tidak 
> mustahil
> kalau banyak di antara para filsafat memberikan
definisinya secara
> berbeda-beda. Coba perhatikan definisi-definisi ilmu
filsafat dari
> filsuf Barat dan Timur di bawah ini:
> e. Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut
raksasa pikir 
> Barat,
> mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal
segala pengetahuan 
> yang
> mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
> - apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh
metafisika)
> - apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh
etika)
> - sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh
antropologi)
> a. Filsafat adalah 'ilmu istimewa' yang mencoba
menjawab masalah-
> masalah
> yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa
kerana
> masalah-masalah tersebut di luar jangkauan ilmu
pengetahuan biasa.

Dari tulisan di atas yang mengatakan filsafat pokok
dan pangkal semua pengetahuan, jelaslah Filsafat
mencoba mengambil alih fungsi Al Qur'an yang telah
dijelaskan Allah sebagai pedoman bagi orang yang
beriman.
 
> b. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan
akal budinya untuk
> memahami atau mendalami secara radikal dan integral
serta sistematis
> hakikat sarwa yang ada, yaitu:
> - hakikat Tuhan,
> - hakikat alam semesta, dan
> - hakikat manusia,
> serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham
tersebut. 
>
http://www.geocities.com/CapitolHill/9677/Filsafat.html

Lihat bagaimana mungkin filsafat bisa mengetahui
hakikat Allah, padahal Allah itu tidak dapat dicapai
oleh penglihatan maupun imajinasi?

“Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan
di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya” [Al Baqoroh:255]

Dalam Islam, ummat Islam dipersilahkan menanyakan
tentang Allah kepada Nabi Muhammad, bukan yang
lainnya:
“maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih
mengetahui (Muhammad) tentang Dia” [Al Furqon:59]

Manusia tidak mungkin dapat mengetahui hakikat Tuhan,
kecuali yang dijelaskan Allah dalam Al Qur'an serta
penjelasan Nabi-Nya.

<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mengenai filsafat sebenarnya pernah sedikit di

[media-dakwah] Nasib Nabi-Nabi Palsu

2005-06-06 Terurut Topik A Nizami
Assalamu'alaikum,

Berikut adalah dalil yang mengatakan bahwa Nabi
Muhammad adalah Nabi terakhir (Khataman Nabiyyiin):

Al-Quran Al Ahzab:40
 "Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang
kamu,tetapi ia adalah Rasul Allah dan Nabi paling
akhir dan Tuhan maha Tahu atas segala sesuatu"

Sesungguhnya di banyak hadits juga ditegaskan bahwa
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir dan tak ada lagi
Nabi sesudahnya.

Nabi Muhammad SAW juga meramalkan bahwa kelak akan
muncul orang-orang yang mengaku sebagai Nabi alias
Nabi Palsu:

Munculnya Nabi-nabi Palsu

Termasuk kesempurnaan agama islam ini adalah bahwa
tidak ada satu kebaikan pun yang dapat mendekatkan ke
sorga, dan menjauhkan dari neraka, kecuali telah
diperntahkan atau dianjurkan kepada umat.

Demikian pula tidak ada satu keburukan pun
yang dapat menjauhkan dari sorga, dan mendekatkan ke
neraka, kecuali umat telah dilarang atau diperingatkan
darinya.

Dan termasuk keburukan tersebut adalah akan munculnya
para pembohong yang mengaku sebagai nabi, hal itu
termasuk tanda-tanda kecil hari kiamat, sebagaimana
telah diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wa Sallam. Beliau bersabda :

Yang artinya : “Tiada akan datang hari kiamat sehingga
dibangkitkan pembohong-pembohong besar yang jumlahnya
mendekati tiga puluh orang, masing-masing mengaku
sebagai utusan Allah.” (HSR. Bukhari, Kitab Al
manaqih, Bab : ‘Alamatan Nubuwwah; Muslim, Kitab
Al-Fitan wa Asyroth As-Sa’ah, dari Abu Hurairah).

Dalam hadits yang lain Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Yang artinya “tidak akan datang kiamat sehingga
beberapa qabilah dari umatku bergabung dengan
orang-orang musyrik dan sehingga mereka menyembah
berhala-berhala. Dan sesungguhnya akan ada di kalangan
umatku ini tiga puluh orang pembohong besar
masing-masing mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah
penutup para nabi, tidak ada nabi sama sekali
sesudahku.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Tsauban,
disahihkan oleh syaikh Al-Albani di dalam sahih
Al-Jami;ush Shagir no: 7295).

Al-Hafizh Ibnuhajar Al-‘Asqalani
Rahimahullah mengomentari tentang jumlah tigapuluh
nabi palsu tersebut dengan perkataan : “(jumlah 30)
yang dimaksudkan di dalam hadits tersebut bukanlah
untuk semua orang yang mengaku sebagai nabi secara
mutlak. Karena jumlah mereka sebenarnya tak terbatas;
tetapi yang dimaksud dengan jumlah dalam hadist
tersebut ialah untuk orang yang mengaku menjadi nabi
dan memiliki kekuasaan, serta menimbulkan syubhat
(kesamaran)”. (Fathul-Bari VI:617).

 

1.  Kenyataan Membuktikan Kebenaran :

 

Kemudian sejarah telah mencatat nama-nama
pendusta yang telah disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam di atas, diantara mereka
yang muncul ialah :

a.   Musailamah Al-Kadzdzab. Dia berasal dari kota
Yamamah, dan mengaku menjadi nabi pada akhir zaman
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Lantas
beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menyuratinya dan
menamainya Musailamah Al-Kadzdzab. Orang ini memiliki
banyak pengikut, dan bahaya yang ditimbulkannya
terhadap kaum muslimin cukup besar, sehingga ia
dihabisi riwayatnya oleh para sahabat pada masa
pemerintahan Abu-Bakar Ash-Shiddiq radhiyallaahu 'anhu
 dalam perang Yamamah.

b.  Di Yaman muncul pula Al-Aswad Al-‘Ansi yang
mengaku sebagai nabi, lalu dibunuh pula oleh para
sahabat sebelum wafatnya Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam.

c.   Dan muncul pula Sajah at-Tamimiyah, seorang
wanita yang mengaku sebagai nabi, dan dia dikawini
oleh Musailamah. Konon, sajah ini kemudian bertobat.

d.  Demikian pula Thulaihah bin khuwailid
As-Asadi. Dia muncul di zaman khalifah Abu Bakar,
namun lalu ia bertobat dan meninggal di dalam agama
islam, di zaman khalifah Umar bin Al-Khaththab,
menurut pendapat yang benar.

e.   Lalu muncul pula Al-Mukhtar bin Abi Ubaid
Ats-Tsaqafi yang menampakkan cintanya kepada
ahlul-bait (keluarga rumah Rasululullah Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam), serta menuntut balas atas kematian
Husein bin Ali radhiyallaahu 'anhu. pengikutnya banyak
sekali, bahkan dapat mendominasi kota kufah pada
permulaan pemerintahan Ibnu Zubair. Kemudian ia
diperdayakan oleh syaitan, sehingga ia mengaku menjadi
nabi dan mengaku malaikat Jibril turun kepadanya. Di
dalam Sunan Abu Daud, sesudah meriwayatkan hadist
mengenai pembohong – pembohong besar itu, Ibrahim
An-Ankha’i bertanya kepada Ubaidah As-Salmani: “Apakah
engkau menganggap mukhtar ini termasuk mereka
(pembohong-pembohong besar itu) ?”.Ubaidah menjawab :
“Ketahuilah, ia termasuk tokohnya.” (Aunul Ma’bud
Syarh Abi Dawud XI: 486).

f.Dan diantaranya lagi adalah Al-Harits Al
Kadzdzab yang muncul pada masa pemerintahan Abdul
Malik bin Marwan, lalu dia dibunuh. Dan pada
pemerintahan bani Abbas juga muncul sejumlah
pembohong.

g.   Termasuk para pendusta tersebut adalah Mirza
Ghulam Ahmad Al-Qadiyani dari India. Dia dilahirkan
tahun 1839 M atau 1840 M di Qadiyan, India. Ia mengaku
sebagai nabi, dan sebagai Al-masih yang ditunggu. I

[media-dakwah] Korupsi, tantangan bagi Aceh

2005-06-06 Terurut Topik Mohd. Al-Khori

Korupsi, tantangan bagi Aceh
 

  
 Membersihkan puing di Aceh
 
Sebagian mendapatkan uang dari menyediakan pekerjaan di proyek.
Aceh adalah propinsi paling korup di salah satu negara paling korupsi di
dunia dan akan menerima bantuan sekitar 6 milyar dollar setelah terjadi
tsunami.

Bagaiman peluang dana itu dikeluarkan dengan baik dan jujur ?

Tingkat dukungan dari pemerintah dan dunia luar biasa setelah terjadi
tsunami 26 Desember dan tingkat kerusakan semakin terlihat.

Namun reputasi Indonesia dalam korupsi berarti adanya keprihatinan mengenai
bagaimana dana itu dibelanjakan.

Bulan lalu Gubernur Aceh Abdullah Puteh dihukum 10 tahun penjara karena
korupsi dalam pembelian helikopter tahun 2001.

"Saya kira setiap lembaga yang bekerja di Indonesia tidak dapat dijamin
tidak akan ada peluang korupsi," kata Stephen Gwynne-Vaughn, ketua operasi
di Aceh lembaga bantuan Care International kepada BBC World Service.

'Mengambil barang'

Sejauh ini lembaga-lembaga bantuan di daerah yang paling buruk terkena
bencana di Indonesia dilaporkan menyaksikan korupsi dalam skala kecil.

Care International yang memiliki anggaran 75 juta dollar untuk investasi di
Aceh dalam lima tahun mendatang telah menyediakan kotak pos di situs-situs
proyeknya sehingga masyarakat dapat memperingatkan jika terjadi
penyimpangan.

Gwynne-Vaughn mengatakan terdapat satu tim beranggotakan lima penyelidik
untuk memeriksa pengaduan dan gagasan ini telah menelurkan hasil.

Dalam sebuah kasus, seorang pemimpin masyarakat dilaporkan "mengambil"
makanan untuk daerah paling miskin.


  
 Membangun barak
 
Pembangunan barak sementara menimbulkan keprihatinan

Kasus lainnya yang ditemukan adalah memotong upah buruh sebagai imbalan
bekerja untuk proyek-proyek di Aceh.

Namun terdapat kecurigaan pula bahwa korupsi dalam proyek pemerintah yang
besar untuk merumahkan lebih dari 500.000 di Aceh yang kehilangan rumah
karena bencana.

Proyek untuk membangun komplek yang panjang, blok-blok akomodasi dari kayu
yang disebut barak menyebabkan developer mengantungi keuntungan tambahan
melalui pemotongan biaya.

Di sebuah tempat dekat Banda Aceh yang dikunjungi BBC, kayu yang menopang
barak tidak dipasang kuat ke lantai beton namun longgar dan dapat dengan
mudah copot.

Dalam beton itu lebih banyak tanah daripada yang ditentukan sesuai aturan
bangunan sedangkan kedalaman lantai hanya beberapa sentimeter.

Mereka yang selamat dari tsunami setelah pindah ke barak tidak senang.

"Saya kira ini tidak akan kuat jika terjadi lagi gempa bumi," ujar seorang
penduduk.

"Bahkan kalau ada anak-anak bermain-maian, kami dapat mendengar
langkah-langkahnya dimana-mana. Lantai ini terguncang," katanya.

'Korupsi berantai'

Dalam kasus, developer mengatakan bangunannya telah diperiksa oleh pejabat
pemerintah dan disetujui.

Pemeriksaan juga dilakukan di kantor di Jakarta yang mengatakan terdapat
"kesalahan" dalam membuat bangunan.


  
  
Ini bukan rahasia lagi dalam proses ini. Mereka biasanya menyerahkan uang
disana sini
   
 
Pegiat Muktar Lutfi

Muktar Lufti, mantan pegawai negeri yang menjadi pegiat dua tahun lalu
menjelaskan secara rinci korupsi yang merajalela di industri konstruksi.

Dia mengatakan, penyimpangan itu bisa terjadi sampai pejabat tinggi.

"Korupsi di Aceh melibatkan anggota parlemen, eksekutif, legislatif dan
pengusaha," tambahnya.

"Kami menyebutnya 'korupsi berantai' dan ini sangat sulit dibongkar,"
lanjutnya.

Dia memberikan contoh pembangunan proyek jalan tahun 2002 yang begitu
murahnya sehingga setelah jalan selesai maka satu tahun kemudian harus
dilapisi lagi.

Uang untuk membangun itu dialihkan bagi komisi sering diterima wali kota
yang menunjuk mitra bagi sebuah proyek.

"Jika mereka membuka tender, biasanya diatur, sehingga yang terjadi sama
sekali kecurangan," lanjutnya.

Kemudian 7,5 persen uang itu akan diberikan kepada wali kota dan sebagian
lainnya diserahkan kepada orang lain.

"Oleh karena itu bagi sebuah proyek bernilai 5 milyar rupiah hanya akan
tersisa 3 milyar rupaih. Ini bukan rahasia lagi dalam proses ini. Mereka
biasanya menyerahkan uang disana sini," jelasnya.

Pegiat terbangkitkan

Meskipun kekhawatiran ini, ada tanda-tanda sikap di Indonesia berubah.

Presiden baru, Susilo Bambang Yudhoyono berjanji bahwa "perang melawan
korupsi merupakan prioritas tertinggi pemerintah dalam lima tahun
mendatang".

Hasilnya, sebuah komisi independen anti korupsi telah dibentuk.

Bulan lalu, komisi ini mengambi langkah besar.

Puteh, Gu