[media-dakwah] Re: Edisi 268: Teman Tapi Mesra
mBak bagaimana kalau kasusnya terbalik, dari kekasih menjadi teman, yang mungkin tidak hanya sekedar 'teman' ?. Hal ini dimungkinkan karena perpisahan terjadi karena suatu hal yang sama2 disadari, bukan karena saling menyakiti. Mulut bisa berbohong, mata bisa menipu, hati siapa yang tahu. Menurut saya pribadi neh...sangat sulit merubah rasa sayang dari kekasih menjadi teman kalau kasusnya seperti di atas, akan jauh lebih mudah merubah rasa sayang terhadap teman menjadi kekasih hehehehe. maaf kalau sotoy hehehe... wassalam On 11/23/05, suryati [EMAIL PROTECTED] wrote: Teman Tapi Mesra STUDIA Edisi 268/Tahun ke-6 (21 Nopember 2005) Kayaknya kamu sering dengerin deh lagunya Ratu yang berjudul Teman Tapi Mesra. Seperti ini sebagian liriknya: Cukuplah saja berteman denganku/ janganlah kau meminta lebih/ ku tak mungkin mencintaimu/ kita berteman saja/ teman tapi mesra… Ehm, punya teman tuh emang asyik. Selain ada orang yang bisa diajak ngobrol dan saling membantu di kala saling membutuhkan, teman juga bisa menjadi tempat muara emosi kita. Ngobrol biasa mungkin sering. Tapi ngobrol yang lebih dalam, rasanya agak jarang dilakukan dengan seseorang yang sekadar teman biasa. Kita agak canggung. Itu sebabnya, kehadiran seorang sahabat karib yang bisa menjadi tempat muara emosi kita, sangat diharapkan. Teman sejenis pun, cowok dengan cowok maupun cewek dengan cewek, sebenarnya bisa juga sangat akrab. Itu kalo di antara kita udah terjalin sikap saling percaya, saling memahami, dan saling menghargai. Mungkin bisa saja yang seperti ini dibilang mesra. Karena dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata mesra adalah lekat dan sangat erat. Sobat muda muslim, cuma masalahnya, gimana kalo teman tapi mesra itu adalah antar lawan jenis. Wow, ini dia yang kudu jadi perhatian dan bikin kita jaga-jaga biar nggak kebablasan. Gimana pun juga, hubungan pria dan wanita pasti nimbulin perasaan-perasaan yang 'lain'. Perasaan suka, sayang, cinta, termasuk cemburu kalo sang teman tapi mesra itu deket ama yang lain. Karena apa? Karena masing-masing merasa ingin memiliki lebih dari sekadar teman. Tul nggak? Seperti syair di awal lagu dari duo Ratu ini: Aku punya teman/ teman sepermainan/ kemana pun dia pergi selalu ada aku/ dia manis dan juga baik hati/ tapi aku bingung ketika dia bilang cinta… Inilah unik dan menariknya hubungan antar manusia. Dan harus diakui bahwa manusia tuh makhluk sosial, sehingga ia merasa kesepian kalo nggak ada teman. Padahal manusia bukan hanya terdiri dari sejenis. Itu sebabnya, dalam beberapa kondisi, komunikasi dengan lawan jenis untuk berbagai keperluan dalam melakukan kegiatan sehari-hari nyaris nggak bisa dihindari. Mungkin kita biasa bergaul dalam komunitas sejenis, tapi dalam beberapa kondisi kadang kita harus merambah ke luar komunitas kita, maka kita akan berhubungan dengan banyak pihak, termasuk dalam hal ini dengan lawan jenis. Sebagai teman akrab atau sebagai sahabat, berteman dengan lawan jenis besar kemungkinan akan menjadi ajang curhat dan saling berbagi cerita mesra. Apalagi teman tapi mesra ini sangat mungkin hubungannya akan ditingkatkan menjadi 'kekasih'. Bila itu yang terjadi, maka ketika kita curhat dengannya, kita jadi nggak ngerasa sedang ngobrol dengan teman biasa. Tapi dengan seorang kekasih hati, meski baru anggapan sepihak saja dari kita. Dengan kenyataan seperti ini, cerita dan curhat kita akan semakin terasa bermakna. Pandangan dan pendapatnya yang disampaikan kepada kita sering membuat kita bertenaga. Hidup rasanya dapat tambahan darah segar. Nafas baru dan semangat menggelora. Rasa-rasanya dunia adalah milik kita, yang sedang dimabuk cinta dan dibakar api asmara (meski baru kita sendiri yang merasakannya alias geer—entah dirinya. Mungkin malah sebel). Kita jadi ngedadak 'lupa diri', dan kita menjadikan orang yang kita cintai sebagai dewi or pangeran pujaan hati. Kita bersedia berkorban dan menjadi bagian dari hidupnya. Sehari saja tak jumpa dan komunikasi, rasanya hati kita jadi dingin dan beku. Tapi, ketika rindu itu terpuaskan, dinding es yang kokoh menyelimuti hati kita pun perlahan mencair (suit..suit.. swiiw!) Dari temen jadi demen Pernah nonton sinetron Dari Temen Jadi Demen di sebuah stasiun televisi swasta? Yup, sinetron ini bercerita tentang kisah-kasih sepasang anak manusia. Benar kata pepatah jawa: Witing tresno jalaran soko kulino, bahasa nasionalnya: Munculnya cinta, karena seringnya bertemu. Hati-hati buat kamu yang sering ketemu dengan lawan jenisnya. Kalo berteman kan sering bertemu lho. Dan, bisa-bisa 'pepatah' ini ada benarnya. Singkat kata, kamu jadi demen sama temen kamu. Huhuy! Sobat muda muslim, gambaran di sinetron yang dibintangi oleh Jonathan Frizzi dan Wulan Guritno ini bisa jadi muncul dalam kisah nyata. Ya, kisah-kasih di antara kita. Bahkan sangat boleh jadi lho kalo cerita itu justru terinspirasi dari kejadian nyata. Tul nggak? Saya pernah punya kawan yang
Re: [media-dakwah] Syirik menjelajah Dunia Maya
Dulu saya sering dapat email seperti di bawah, tapi saya diamkan saja. Rasanya kok saya setuju banget dengan pendapat teman-teman di bawah, jangan sampai kita terjebak dalam hal2 yang termasuk atau mengarah ke syirik.. wassalam.. ES On 11/21/05, hakim yanur [EMAIL PROTECTED] wrote: Meskipun isi berita itu kebaikan. Tapi, mengapa mimpi Si Syeikh Ahmad yang harus jadi sandarannya. Semua kebaikan-kebaikan itu telah ada dasarnya dalam Quran dan hadist Sahih. Bagi Ahli Tauhid, berita itu tidak akan membuat jadi takut binasa jika tidak memforward pada yang lain. Wassalam ~Rizz~ hakim yanur [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang hal ini bentuk Syirik. Orang yang percaya cerita ini, berarti percaya pada sehelai kertas. Dan percaya kepada sehelai kertas berarti Syirik. Ingat, jika orang sudah mengaitkan sesuatu kepada selain ALlah, berarti ia akan binasa. Karena Makhluk-Nya sedikitpun tidak akan memberikan manfaat ataupun madharat. Termasuk Nabi. Kecuali ALlah mengizinkan. Dalam hadist Sahih yang maknanya disebutkan seperti ini:Ada Orang yang masuk neraka karena seekor lalat, dan masuk surga karena seekor lalat juga. Ketika seseorang disuruh berkorban dengan apa saja untuk dipersembahkan kepada 'Roh nenek moyang (berhala)', Ketika tidak didapati apa-apa. maka mereka dipaksa untuk berkorban meski dengan seekor lalat. Akhirnya, yang satu menerima, yang satu tetap enggan berkorban. Maka yang enggan itu dibunuh. Ia-lah yang kemudian masuk surga. Sedangkan yang lain. Ia masuk neraka karena telah berkorban untuk selain ALlah. Meskipun tak seberapa, tapi esensi pengorbanannya itulah yang telah menjerumuskannya.Lengkapnya bisa anda bantu saya dicarikan referensinya. anuar [EMAIL PROTECTED] wrote: kaya'nya percaya hal2 dibawah ini termasuk syirik ya ? so hati2 utk rekan semua. salam, Irwin Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: To: media-dakwah@yahoogroups.com CC: [EMAIL PROTECTED] From: Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] Date: Fri, 18 Nov 2005 07:23:30 +0700 Subject: PENIPUAN - was Re: [media-dakwah] Semoga bermanfaat Tolong dong; sebelum mem-forward surat berantai seperti begini, mampir dulu di Google, dan cari tahu keshahihannya. Kalau Anda melakukan ini, Anda akan menemukan bahwa surat ini palsu. Saya sudah mendapat surat dari zaman saya masih SMP ! Waktu itu masih berupa fotokopian. Celakanya, ada orang yang mengubahnya menjadi email. Walhasil, surat penipuan (yang sudah luar biasa basi ini) masih terus beredar sampai sekarang. Nah, karena Anda sudah menyebarkan email bohong ini, harap dapat bertanggung jawab, yaitu dengan mengabarkan berita kebohongan surat tsb kepada orang2 yang telah Anda forward tadi. Kalau tidak, saya cemas orang2 yang terjerumus karena surat bohong ini bisa menuntut Anda di akhirat kelak. Na'udzubillah min dzalik. Salam, Harry On 11/17/2005 at 11:27 AM gs wrote: - Original Message - From: eriza fudlah To: hasan republika ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; enigma myself ; fardi investor Cc: [EMAIL PROTECTED] ; lia amalia ; Marilyn ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; novi ardiani ; [EMAIL PROTECTED] ; nurul ; rahmi hidayati ; ratna nuraini ; rita eviani ; finance ; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; irna detik ; Kontan - Titis Nurdiana ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; evie ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, November 16, 2005 4:38 PM Dear ALL, Please read carefully dan tolong diambil hal-hal positifnya saja:- SESUNGGUHNYA ALLAH SWT MAHA TAHU ATAS SEGALA APA YANG TERJADI DIDUNIA DAN AKHERAT. SEMOGA ALLAH SWT MELIMPAHKAN KEPADA KITA KESEJAHTERAAN LAHIR DAN BATIN. AMIEN. KOMENTAR BERITA DARI MASJID NABAWI ( DIBACA DULU BARU KOMENTAR ) Assalamu'alaikum wr. wb Ketiga kalinya sudah saya menerima Email Berita dari Masjid Nabawi ini. Pada saat menerima Email Berita dari Masjid Nabawi yang pertama (kira-kira 2 tahun yll) saya tidak begitu merespon Surat tersebut, dan memang tidak ada kejadian luar biasa terjadi. Hanya pernah terjadi sekeluarga mengalami sakit yang sama silih berganti, dan itu terjadi hingga 2 - 3 kali (saya pikir ach sakit flue biasa..) Kemudian Berita dari Masjid Nabawi yang ke 2, saya terima sekitar Akhir tahun 2002 (tepatnya lupa) melalui sebuah milist dan kembali saya tidak merespon dengan baik email tersebut, bahkan justru mengkritisi Berita Dari Masjid Nabawi tersebut ; bahwa percaya kepada surat tersebut bisa menjadi syirik karena baik dan buruk kejadian yang kita alami ada ditangan Allah SWT. Kejadian aneh pertama terjadi : Ada orang yang mengumpat-umpat membaca coment saya tersebut. Dalam hati timbul tanda tanya : Wah hebat juga tuh Surat , baru dikomentari gitu aja udah diumpat dan diomeli orang yang nggak dikenal Dan beberapa waktu kemudian musibah finansial menimpa saya, saya kehilangan