RE: [media-dakwah] Re: WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID TERLEBIH DAHULU

2007-05-09 Terurut Topik ie_ib
kayaknya.berhala (kemusyrikan) yang paling besar adalah hawa
nafsu, bentuknya bisa "burung garuda (pancasila)", "bendera parpol" yang
diagung2kan, Artis idola dan lain2

  -Original Message-
  From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of banganut
  Sent: Wednesday, May 09, 2007 11:57 AM
  To: media-dakwah@yahoogroups.com
  Subject: [media-dakwah] Re: WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID
TERLEBIH DAHULU


  Kalau melihat sejarah perjuang para Rasul Allah, mereka menghadapi
  tantangan kemusyrikan yang berbeda-beda sesuai zamannya dalam penegakan
  tauhid.
  Kira-kira tauhid yang bagaimanakah saat ini yang menjadi prioritas utama
  yang perlu di perjuangkan oleh ummat Islam saat ini di Indonesia ?
  Kira-kira berhala besar apa yang ada di Indonesia ?

  wassalam

  anut

  --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Abu Fahmi Abdullah"
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA
  METODE
  > PARA NABI DAN RASUL
  >
  > Oleh
  > Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
  >
  > sumber http://www.almanhaj.or.id
  >
  > Pertanyaan
  > Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : Syaikh yang mulia,
  tidak
  > ragu lagi bahwa Anda mengetahui tentang kenyataan pahit yang dialami
  umat
  > Islam sekarang ini berupa kebodohan dalam masalah aqidah dan
  masalah-masalah
  >
  > keyakinan lainnya, serta perpecahan dalam metodologi pemahaman dan
  > pengamalan Islam. Apalagi sekarang ini penyebaran da'wah Islam di
  berbagai
  > belahan bumi tidak lagi sesuai dengan aqidah dan manhaj generasi
  pertama
  > yang telah mampu melahirkan generasi terbaik. Tidak ragu lagi bahwa
  > kenyataan yang menyakitkan ini telah membangkitkan ghirah (semangat)
  > orang-orang yang ikhlas dan berkeinginan untuk mengubahnya serta untuk
  > memperbaiki kerusakan. Hanya saja mereka berbeda-beda cara dalam
  memperbaiki
  >
  > fenomena tersebut, disebabkan karena perbedaan pemahaman aqidah dan
  manhaj
  > mereka -sebagaimana yang Anda ketahui- dengan munculnya berbagai
  gerakan dan
  >
  > jama'ah-jama'ah Islam Hizbiyyah yang mengaku telah memperbaiki umat
  Islam
  > selama berpuluh-puluh tahun, tetapi bersamaan itu mereka belum
  berhasil,
  > bahkan gerakan-gerakan tersebut menyebabkan umat terjerumus ke dalam
  > fitnah-fitnah dan ditimpa musibah yang besar, karena manhaj-manhaj
  mereka
  > dan aqidah-qaidah mereka menyelisihi perintah Rasul Shallallahu
  'alaihi wa
  > sallam dan apa-apa yang dibawa oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa
  sallam,
  > dimana hal ini meninggalkan dampak yang besar berupa kebingungan kaum
  > muslimin dan khususnya para pemudanya dalam solusi mengatasi kenyataan
  pahit
  >
  > ini. Seorang da'i muslim yang berpegang teguh dengan manhaj nubuwwah
  dan
  > mengikuti jalan orang-orang yang beriman serta mencontoh pemahaman
  para
  > sahabat dan tabi'in dengan baik dari kalangan ulama Islam merasa bahwa
  dia
  > sedang memikul amanat yang sangat besar dalam menghadapi kenyataan ini
  dan
  > dalam memperbaikinya atau ikut berperan serta dalam menyelesaikannya.
  >
  > Maka apa nasehat Anda bagi para pengikut gerakan-gerakan dan
  jama'ah-jama'ah
  > tersebut .?
  >
  > Dan apa solusi yang bermanfaat dan mengena dalam menyelesaikan
  kenyataan
  > ini.?
  >
  > Serta bagaimana seorang muslim dapat terbebas dari tanggung jawab ini
  di
  > hadapan Allah Azza wa Jalla nanti pada hari Kiamat .?
  >
  > Jawaban
  > Berkaitan dengan apa yang disebutkan dalam pertanyaan diatas, yaitu
  berupa
  > buruknya kondisi umat Islam, maka kami katakan : Sesungguhnya
  kenyataan yang
  >
  > menyakitkan ini tidaklah lebih buruk daripada kondisi orang Arab pada
  zaman
  > jahiliyah ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam diutus
  kepada
  > mereka, disebabkan adanya risalah Islam di antara kita dan
  kesempurnaannya,
  > serta adanya kelompok yang eksis di atas Al-Haq (kebenaran), memberi
  > petunjuk dan mengajak manusia kepada Islam yang benar dalam hal
  aqidah,
  > ibadah, akhlak dan manhaj. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa
  kenyataan
  > orang Arab pada masa jahiliyah menyerupai kenyataan kebanyakan
  > kelompok-kelompok kaum muslimin sekarang ini !.
  >
  > Berdasarkan hal itu, kami mengatakan bahwa : Jalan keluarnya adalah
  jalan
  > keluar yang pernah ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
  sallam
  > dan obatnya adalah seperti obat yang pernah digunakan oleh Rasulullah
  > Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagaimana Rasulullah telah mengobati
  > jahiliyah yang pertama, maka para juru da'wah Islam sekarang ini harus
  > meluruskan kesalahan pahaman umat akan makna Laa Ilaha Illallah, dan
  harus
  > mencari jalan keluar dari kenyataan pahit yang menimpa mereka dengan
  > pengobatan dan jalan keluar yang di tempuh oleh Rasulullah Shallallahu
  > 'alaihi wa sallam. Dan makna yang demikian ini jelas sekali apabila
  kita
  > memperhatikan firman Allah Azza wa Jalla.
  >
  > "Artinya : Sesun

[media-dakwah] Indonesiaku malang

2007-03-08 Terurut Topik ie_ib
 
Assalmu`alaikum ww
 

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali  Allah dan tali  dengan manusia , dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.
Yang demikian itu  karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan
membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu
disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (TQS 3:112)
 
Ayat diatas menggelitik saya terhadap kondisi Indonesiaku sayang, yang
seolah bencana tak pernah berhenti sampai hari ini.
 
Dalam  ayat mengandung makna bahwa; Kehinaan, kerendahan dan kemurkaan
Alloh akan datang jika:
 
1.Tidak berpegang pada hablulloh (Al Qur`an) dan habluminannas 
(pemerintahan Islam/Negara Islam)
2.Kufur terhadap ayat2 Alloh (hukum Islam tidak dipakai oleh 
pemimpin dan rakyatnya)
3.Membunuh para nabi tanpa alasan (menangkap, memenjarakan, 
mengusir dan membunuh para da`i yang meneruskan risalah nubuwah 
tanpa alasan)
4.Durhaka (kepada Alloh dan Rasul-Nya, banyak ngaku Islam tapi 
menolak penerapan al qur`an dan sunnah/hukum islam)
5.Melampauibatas (sebagai manusia yang harus tunduk kepada Alloh, 
banyak umat dan ulama islam suka mencari2 dalil untuk menghalalkan 
perbuatannya padahal itu tidak terkenal pada jaman nabi dan sahabat 
atau barang kali hal itu sesuatu yang diharamkan)
 
Ada komentar ?
 
wasalam

 
 
 
 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [media-dakwah] Konteks METODOLOGI

2007-02-12 Terurut Topik ie_ib
Hadits:
“siapa yang mendatangi kalian, dan segala urusan kalian BERADA ditangan
seorang (pemimpin), lalu ia hendak memecah belah tongkat (persatuan)
kalian,atau hendak mencerai-beraikan jamaah (kelompok) kalian, maka
hendaklah kalian MEMBUNUHNYA.” (HR. Muslim)
 
Assalamu`alaikum ww
 
Mohon pencerahan kepada siapa saja yang faqih dengan maksud hadits
diatas :
1."Urusan kalian berada ditangan seorang pemimpin", apa yang dimaksud
urusan kalian dan siapa pemimpin itu.
2."Memecah belah tongkat (persatuan/jama`ah) kalian", apa yang dimaksud
dengan tongkat (persatuan/jama`ah) kalian
3.mencerai-beraikan jamaah (kelompok) kalian, pertanyaan sama dengan
no.2 di atas
 
Wassalam
 

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Mas No
Sent: Monday, February 12, 2007 10:56 AM
To: media-dakwah@yahoogroups.com; Pengajian-Kantor
Cc: akhwat asyiani; akhwat fitri; akhwat hesti; akhwat sofy; akhwat
yani; cipto; Anita Carliani
Subject: [media-dakwah] Konteks METODOLOGI



PENGANTAR

METODOLOGI adalah ilmu tentang metode. Dalam DUNIA TULISAN ILMIAH ada
yang disebut “METODOLOGI PENULISAN”; berarti metodologi dalam hal ini
menyangkut KAIDAH PENULISAN, artinya dalam penulisan karya ilmiah ada
hal-hal yang perlu diTRAPkan seperti penggunaan kata yang tepat,
keTEPATtan penempatan tanda baca, dll.

BERAGAMA ISLAM

Ilmu secara istilah artinya MA’RIFAT (pengetahuan). Seseorang yang
beragama Islam memiliki tanggung jawab salah satunya adalah MENYEBARKAN
Ilmu (ilmu agama).

Dalam menyebarkan ilmu Islam WAJIB menerapkan METODOLOGI yang Haq. Tanpa
metodologi yang Haq (dalam hal materi), maka KESESATAN yang didapat.

Ada yang menanyakan tulisanku berikut tentang METODOLOGInya.

--

Menakwilkan ayat, HARUS para sahabat, atau kemudian para ulama LEBIH
DIDAHULUKAN; SIAPA yang menaksirkan ayat menyelisihi para Sahabat,
hukumannya adalah: DIPENGGAL KEPALANYA (baca dikisah diantara 4
Khalifah)

--

BAHASAN!

1. HADITS

SUATU HADITS yang disodorkan tidak bisa ditanyakan metodologinya.
Mengapa demikian? Sebab Hadits adalah sebuah metodologi. Metodologi
dalam hal apa? Yaitu metodologi dalam hal BERAGAMA YANG BENAR (hadits
suatu pedoman).

As Sunnah ()Hadits) berfungsi sebagai penjelas alQur’an, hal ini
berdasarkan atas DALIL (hujah) berikut ini:

“dan Kami turunkan kepadamu alQur’an,agar kamu menerangkan kepada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka san supaya mereka
memikirkan.” (qs.anNahl:44)

Rasul bersabda: “Sesungguhnya telah diberikan kepada saya alQur’an dan
BERSAMAnya yang semisal.” (HR. alTirmidzi).

2. PEMAHAMAN SAHABAT 

Hal PEMAHAMAN Sahabat Nabi Muhammad s.a.w.; ini tidak bisa ditanyakan
metodologinya; mengapa demikian? Sebab PERINTAH MENGIKUTI SAHABAT adalah
sebuah metodologi. Metodologi hal apa? Metodologi dalam hal MENDAPATKAN
PEMAHAMAN DARI AYAT ALLAH atau HADITS yang HAQ (benar).

Dalam menafsirkan alQur’an, HARUS MENGIKUTI penafsiran yang dilakukan
oleh para Sahabat Nabi s.a.w.. Hal ini disebabkan para SAHABAT memiliki
pemahaman yang sempurna dan ilmu yang shohih trhadap alQur’an, terlebih
khusus pemuka para sahabat seperti Khulafa’urrasyidin, Abdullah Ibnu
Mas’ud dan Ibnu Abbas.

Ibnu Taimiyah berkata: “Ketahuilah bahwa diantara penduduk Makkah yang
PALING paham tentang TAFSIR alQur’an ialah SAHABAT Ibnu Abbas, seperti:
Mujahid, Atha Ibnu Abi Rabbah, Ikrimah, Sa’id Ibnu Jabir, Thawus, dll.

Ibnu Taimiyah selalu mengembalikan semua perkataan kepada dasarnya dan
hanya mengikuti dalil dari alQuran, asSunnah dan perkataan ULAMA SALAH
(sahabat Muhammad s.a.w.), seperti SEMBOYAN Ibnu Taimiyah yaitu: AKU
HANYALAH SEORANG PENGIKUT BUKAN PEMBUAT HAL YANG BARU.” (jika ada pernah
mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah pernah berbeda dengan pemahaman sahabat,
hal itu perlu di koreksi kembali sumbernya.)

Imam Malik berkata: “Paparkan (koreksilah) perkataanku dihadapan Kitab
Allah dan Sunnah Rasulullah.”

Imam Asy Syafi’I berkata: “Bila hadits shohih (bertentangan dengan
perkataanku), maka lemparkanlah saja perkataanku ke tempok.”

Imam Ahmad juga berkata: “Jangan kamu gantungkan agamamu pada (pendapat)
seseorang (yang ternyata bertentangan dengan alQur’an dan hadits).

3. ULAMA

Hal ULAMA tidak bisa ditanyakan metodologinya. Mengapa demikian? Sebab
mengikuti ulama adalah sebuah metodologi. Metodologi dalam hal apa?
Metodologi dalam hal PENUNTUN untuk mendapatkan BERAGAMA YANG BENAR
(tidak tersesat).

Ibnu Taimiyah berkata: “Setelah menjadikan Allah kemudian Rasulnya
sebagai pemimpin, KAUM MUSLIMIN WAJIB menjadikan orang-orang yang
beriman sebagai pemimpin, sebagaimana yang dituturkan oleh alQur’an,
khususnya para ulama dan PEWARIS PARA NABI.”

PENYAMPAIAN ILMU

Menyebarkan ilmu selain metodologi materi yang diperhatikan; metodologi
CARA penyampaian juga WAJIB diTrapkan.

Dalam hal memperKENALkan Islam, maka kalimat SANTUN, RINGAN, JELAS
adalah perlu diperhatikan. (al ayat

FW: [media-dakwah] Re: OOT : poligami

2006-10-19 Terurut Topik ie_ib
Ass w w

Aye mau tanya untuk jawaban yang nomor 1. apakah ada rujukannya ? 
Kemudian apa hubungannya "adil" itu dengan ijin bolehnya suami menikah
lagi sebab sepengetahuan aye, "adil" itu berhubungan dengan pembagian
hak; baik material maupun non material

Wassalam

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of dodindra
Sent: Thursday, October 19, 2006 2:12 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Re: OOT : poligami


Ass.Wr.Wb.

Mbak Shinta, yang saya tahu, pengalaman dari saudara saya yang
berpoligami, jika syaratnya komplit, tidak ada yang sulit. Pengalaman
kemudahan saudara saya adalah : 1. Istri pertama ridlo suaminya menikah
lagi, jadi ijin diberikan secara ikhlas secara tertulis. 2. Persyaratan
yang membawa ke KUA adalah mereka bertiga (Suami,istri pertama, calon
istri kedua)

Kesulitan yang digembar-gemborkan, terjadi ketika , katanya ngikuti
Sunnah, namun sebenarnya menyalahi Sunnah, misalnya :

1. Istri pertama tidak mau menerima, maka syarat ADIL dalam berpoligami
akan menjadi terlanggar ketika suami memaksakan hal ini, secara legal,
syarat persetujuan istri pertama ini menjadi tidak ada. 2. Wali , tidak
yang semestinya, jika syarat yang syah jadi wali masih hidup, kebanyakan
mereka tidak menyetujui anak/saudaranya menjadi istri kedua, nah, lalu
dilanggar dengan meminta wali hakim, padahal semestinya tidak ada
halangan wali yang syah tersebut. Jadi, tidak ada mandat dari wali yang
syah kepada wali hakim untuk menikahkan, inilah kendalanya, danapa
nyunah juga melanggar hal ini ? 3. Perlu dikaji, betulkah mau NYUNAH ?
Jika kita runut, Rosululloh SAW baru menikah lagi ketika Siti Khatijjah
sudah meninggal, lha yang sekarang akan dilakukan ? apa begitu ? 4.
Kalau Sunnah Nabi SAW, selayaknya ketika ada pernikahan dilakukan
Walimah agar diketahui oleh khalayak ramai, bahwa 2 insan tadi, yang
sebelumnya haram, menjadi halal berkumpul. Nah, bukankah belakangan ini
ada fenomena "Nikah Sirr", dan biasanya malu berkata pada tetangga bahwa
akan menjadi istri kedua, apa ini Sunnah ? 5. Jika sudah punya Anak,
biasanya anak bukan bagian yang diajak berembug ketika mau menikah lagi
. Apakah akan adil bagi si anak ? apakah ini Sunah, mendzolimi anak ?

Ehhh, kok ngelantur yaa, mohon maaf ya mbak Shinta, jika ada kekeliruan,
semoga Alloh mengampuni, amiin.

Selamat ber Idul Fitri, semoga dari yang asalnya suci, oleh Alloh kita
disucikan kembali, amiin. Taqobalallohu mina waminkum taqobal yaa
Kariim, mohon maaf lahir bathin

wassalam,
dodi

--- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Shita Budhi Hastuti" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> 
> 
> asalamu'alaykum
> 
> mohon info
> 
> jika mo mlaksanakan POLIGAMI di indonesia
> apakah btul sulit dan repot prosedurnya ?
> 
> krn yg di pake adalah hukum indonesia
> bukan hukum islam
> dan prosesnya spt perceraian
> harus sidang bbrp kali ...
> 
> sdangkan yg mo di jalani
> adalah POLIGAMI yg sesuai sunnah
> 
> lalu hrs bagaimana ?
> ada info ? masukan ? pmikiran ?
> 
> jazakumullah khair
> wassalamu'alaykum ...
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> http://simplicitysaudah.blogspot.com
> http://diajengshita.multiply.com
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim
email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links








Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



FW: [media-dakwah] FW: RE : LEBARAN BERSAMA

2006-10-18 Terurut Topik ie_ib
Menurut aye untuk bisa lebaran bersama, umat Islam harus rame2 dulu
memilih 1 "Imam" bersama, aye yakin setelah itu pasti lebaran bersama.
Bukankah Imam diangkat untuk menghilangkan iktilaf ?

-Original Message-
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Nashir Ahmad M.
Sent: Thursday, October 19, 2006 7:40 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [media-dakwah] FW: RE : LEBARAN BERSAMA


Demikian pula yg saya ketahui,
  bahwa waktu agar sesuai dinegeri masing-masing,
  rasanya lucu kalau melihat Arab Saudi lebaran hari itu lantas kita
ikut-ikutan
  juga lebaran, tanpa melihat anak bulan syawal di negeri kita
  Lalu bagai mana waktu sholat ?.
  Waktu sholat diwajibkan ketika masuk waktunya sholat, ditempat kita
berada.
  adakah pelajaran yg bisa diambil dari sini?
  

"H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
  Kepada: <[EMAIL PROTECTED]>
Dari: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
Tanggal: Thu, 19 Oct 2006 06:02:09 +0800
Topik: Re: [Lautan-Quran] FW: [Everyone] Mari kita dukung Kampanye
BERLEBARAN BERSAMA {01}

Suatu pemikiran yang tidak jelek globalisasi lebaran, berlebaran
bersama, ikut Makkah. Tetapi yang tidak jelek itu tidaklah mesti benar.
Yang benar itu harus ada landasannya, yaitu Nash (Al-Quran dan Hadits
Shahih). Di dalam Hadits Shahih riwayat Muslim dinyatakan bahwa
masing-masing negeri adalah dengan rukyahnya sendiri-sendiri (Hadits
nomor 1087).

Ilustrasinya seperti berikut:
Terjadi perbedaan melihat hilal yang terjadi di Syam dan Madinah Di
dalam Hadits ini diceritakan tentang perbedaan melihat hilal yang
terjadi di Syam dan Madinah. Kuraib diutus oleh Ummu Fadhal kepada
Mu'awiyah di Syam untuk suatu keperluan. Setelah kembali, dia bertemu
dengan Ibnu Abbas dan cerita-cerita hingga menyebutkan tentang hilal.
Ibnu Abbas bertanya kepadanya, "Kapan kalian melihat Hilal?" Kuraib
bercerita bahwa ketika si Syam mereka melihat hilal pada malam Jum'at.
Ibnu Abbas berkata, tetapi kami melihatnya malam Sabtu. Ibnu Abbas
bertanya lagi dengan meyakinkan apakah Kuraib sendiri melihatnya. Dia
menjawab, ya. Kuraib bertanya, "Tidakkah suduh cukup dengan rukyah
hilalnya Mu'awiyah (yakni di Syam)?" Ibnu Abbas menjawab, "Tidak." Ibnu
Abbas melanjutkan, "Demikianlah kami diperintahkan oleh Rasulullah SAW."

Wassalam
HMNA




Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Science lab equipment  
   Earth science textbook  
   Life sciences  
   Earth science product  
   Earth science

  Yahoo! News
  Sexual Health
  Get important
  sex health news

Y! GeoCities
  Share Photos
  Put your favorite
  photos online.

Yahoo! Groups
  Start a group
  in 3 easy steps.
  Connect with others.



  .

 
 


-
Apakah Anda Yahoo!?
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

[Non-text portions of this message have been removed]




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim
email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links








Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[media-dakwah] Info buku

2006-10-15 Terurut Topik ie_ib
Assalmu`alaikum ww
 
Mohon bantuannya kepada saudaraku semua, untuk informasi tentang
"Pengarang dan Penerbit" dari judul buku yang saya cari ini. Buku
tersebut akan kami gunakan untuk penyusunan skripsi.
1.Kuda Troya : membahas komunisme
2.Ensiklopedia Harakah Islam
 
Jazakillah atas bantuannya.
 
Wassalam
Rgd 
Abu Elma


[Non-text portions of this message have been removed]




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/