Re: [media-dakwah] Darul Islam dan Darul Kufur

2005-08-09 Terurut Topik indrawan dwi p
mohon pendapat  dari Bapak-bapak sekalian benarkah perbedaan Darul
Islam dan Darul Kufur hanya sebatas amalan - amalan dan syi'ar - syi'ar
Islam yang tampak pada penduduk negeri tersebut seperti adzan, shalat 5
waktu, shalat Jum'at, Shalat 'Ied.

karena kalau itu yang menjadi indikasi kuat negara tersebut menjadi Darul
Islam ... hampir semua negeri-negeri di dunia menjadi negeri islam ...

Regards
DP

- Original Message -
From: Ku HanyaOrangBiasa [EMAIL PROTECTED]
To: PKS-Watch [EMAIL PROTECTED]; Salafi_Indonesia
[EMAIL PROTECTED]; Salafiyyin
[EMAIL PROTECTED]; Hidayatullahcom
[EMAIL PROTECTED]; Islam Bersatu
[EMAIL PROTECTED]; Islamic Management
[EMAIL PROTECTED]; Kafilah Islam
[EMAIL PROTECTED]; Kajian Lepas Kerja
[EMAIL PROTECTED]; KajianNET [EMAIL PROTECTED];
Kelompok Kajian Islam Indonesia
[EMAIL PROTECTED]; Keluarga Islam
[EMAIL PROTECTED]; Keluarga Sejahtera
keluarga-sejahtera@yahoogroups.com; Majelis Muda
majelismuda@yahoogroups.com; Media Dakwah
media-dakwah@yahoogroups.com; Muhammadiyyah
[EMAIL PROTECTED]; Partai Islam
[EMAIL PROTECTED]; Pengajian Kantor
[EMAIL PROTECTED]; Al Irfan [EMAIL PROTECTED];
Assunnah2 assunnah_2@yahoogroups.com; buku-Islam
[EMAIL PROTECTED]; Forum-Islam [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 09, 2005 2:05 PM
Subject: [media-dakwah] Darul Islam dan Darul Kufur



Darul Islam dan Darul Kufur



Para ulama' ahlus sunnah membagi suatu negeri menjadi 2 macam yaitu Darul
Islam dan Darul Kufur, namun mereka berbeda pendapat tentang indikasi yang
dijadikan patokan dalam menghukumi suatu negeri apakah Darul Islam atau
Darul Kufur.



Salah satu pendapat yang kuat yang menjadi indikator bahwa suatu negeri
merupakan Darul Islam adalah amalan - amalan dan syi'ar - syi'ar Islam yang
tampak pada penduduk negeri tersebut seperti adzan, shalat 5 waktu, shalat
Jum'at, Shalat 'Ied dan lain sebagainya.



Pendapat tersebut diambil berdasarkan hadits berikut :



Dari Anas bin Malik ra., ia berkata, Kaana Rasulullah yaghiiru idzaa
thala'al fajru wa kaana yastami'ul adzaana fain sami'a adzaanan amsika wa
ilaa aghaar yang artinya Adalah Rasulullah jika hendak menyerang daerah
musuh ketika terbit fajar.  Beliau menunggu suara adzan, jika beliau
mendengar adzan maka beliau menahan diri, dan jika tidak mendengar maka
beliau menyerang (HR. Bukhari no. 610 dan Muslim no. 1365)



Al Imam Nawawi rhm. Berkata, Hadits ini menunjukan bahwa adzan menahan
serangan kaum muslimin kepada penduduk negeri daerah tersebut, karena adzan
tersebut merupakan dalil atas keislaman mereka (Syarh Nawawi pada Shahih
Muslim 4/84)



Al Imam Qurthuby berkata, Adzan adalah tanda yang membedakan antara Darul
Islam dan Darul Kufur (Al Jami' Liahkamil Qur'an 6/225)



Az Zaqarny berkata, Adzan adalah syi'ar Islam dan termasuk tanda yang
membedakan Darul Islam dan Darul Kufur (Syarh Zarqany atas Muwatha' 1/215)



Maraji'

Majalah Al Furqan, Gresik, Edisi 9, Tahun IV, 2005, halaman 33 - 34



Semoga Bermanfaat



KuHanyaOrangBiasa

MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links









Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [media-dakwah] Ngobrol Tentang Khilafah

2005-08-08 Terurut Topik indrawan dwi p
Alhamdulillah ...
dengan diskusi ini ana makin banyak masukan dan pengetahuan baru dari
bapak-bapak sekalian. sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya
apabila ada perkataan atau tulisan saya yang menyinggung bapak-bapak dalam
menyampaikan pendapat sayakesalahan itu datangnya dari diri saya pribadi
yang kurang pengetahuan dan dalam tahap belajar  tapi SATU HAL yang saya
petik dari diskusi ini ...
 KITA RINDU DAN SEPAKAT BAHWA WAJIB ADANYA KHILAFAH YANG MEMPERSATUKAN KAUM
MUSLIM 
untuk masalah cara.. masing-masing mempunyai cara yang pada intinya ingin
segera terlaksananya SYARIAT ISLAM .

maaf apabila saya salah mengambil kesimpulan dalam pelajaran dari diskusi
kita ini

Wassalam
DP
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 05, 2005 10:59 AM
Subject: Re: [media-dakwah] Ngobrol Tentang Khilafah




 assalamu'alaikum

 ini kan aku hanya   kasih  info ada  satu konsep pemahaman tentang
khilafah
 kan kita perlu tahu juga
 perkara kita sefaham apa tidak  itu  kan urusan lain
 jadi aku cuma menyampaikan ada pemahaman yang lain
 supaya  kita  jadi ngerti  dan kenal  kosep tersebut
 urusan  logic  dan  elegan  itu  kan penilaian kita masing-masing
 dan ini bergantung   imprint   yang ada  di  diri kita  masing - masing
 semoga  imprint  kita  ini  tidak fix , sehingga  kita  masih bisa
 bertabayyun
 karena kebenaran itu mutlak  dari Allah swt
 tapi kita perlu cari  dan perbandingkan dengan masa rosul dan sahabat,
 supaya tidak masuk ke  bid'ah
 ingat  semua itu  kan  dalam  rangka  ibadah , ibadah kan mesti  mencontoh
 rosul dan sahabat

 maaf nih aku akan cari  artikelnya lagi
 kalau masih mau kenal  konsep  khilafah ini , kita  bisa sharring  lagi
 yah tujuanya  kita  juga perlu  kenal  kan  semua  faham  yang ada
 agar tidak mengnggap  yang  kita  temukan  dan  fahami  sekarang ini yang
 paling benar

 Ingat , masalah imaam wajib  hukumnya
 nah sampai sekarang kita  belum punya  Imaam
 apa ayat tersebut ( tentang Imaam ) tidak perlu diamalkan
 mau tunggu  terus ?? sampai kapan  ??

 maaf  yah
 kalau artikel  yang  aku baca dan aku  sampaikan ini membuat bingung
 awalnya saya juga bingung , karena  pemahamanya beda  dengan  kebanyakan

 yang jelas kita epakat :  (  mungkin )

 islam bukan milik seseorang , golongan , suku , negara  tapi milik
muslimin
 sedunia
 khilafah  juga  bukan milik tertentu yang  bisa  di banggakan tetapi
sarana
 untuk bersatunya
 muslimin se dunia
 kita  di nilai dihadapan Allah berdasarkan Amal ibadah masing-masing
sesuai
 ilmu dan cara dalm ibadah
 jangan sampai ibadah sesuai dengan kabanyakan  tapi  tidak mencontoh rosul
 dan sahabat
 (termasuk mengembalikan kekhilafah sesuai dengan kholifah  yang empat)
 urusan susah , tidak logic,tidak elegan  itu  di kompare  dengan mana ?




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Fw: [keluarga-sejahtera] Pelajaran di Bulan Rajab, Bulannya Allah swt

2005-08-03 Terurut Topik indrawan dwi p
Dari milis tetangga
Mohon tinjauannya ... atas penjelasan berikut... karena ybs tidak
menjelaskan periwayat dan keterangan kisahnya...

Regards
DP
- Original Message -
From: arief dani [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com;
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; majelismuda@yahoogroups.com;
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
wanita-muslimah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 04, 2005 12:08 PM
Subject: [keluarga-sejahtera] Pelajaran di Bulan Rajab, Bulannya Allah swt



Pelajaran di Bulan Rajab, Bulannya Allah swt
Mawlana Shaykh Muhammad Hisyam Kabbani
Michigan, Agustus 2004
Diambil dari: http://mevlanasufi.blogspot.com
Ditranslasi oleh Dyah Novita


Jika dukungan selalu ada pada seseorang, maka orang tersebut akan selalu
sukses. Semua yang datang saat ini mempunyai dukungan itu. Jika tidak,
kalian tidak akan pernah ditemukan berada dalam asosiasi seperti ini.
Mengapa harus datang ? kalian bisa saja bersama yang lain, bahagia dengan
kehidupan materi dan kenikmatannya. Namun Cahaya yang ada dalam hati kalian
menarik kalian kesini. Tanpa adanya dukungan Tuhan , tidak mungkin kita
semua berhasil dalam hal apapun.

Kita sedang menghadapi sebuah bulan yang amat penting dalam kalender Islam.
Yaitu bulan suci, Rajab al-Haram. Bulan Rajab adalah salah satu dari
bukan-bulan haram antara lain Dhul-Qida, Dhul-Hijja, and Muharram.

Bulan ini juga sebagai pembuka dari rangkaian 3 bulan suci yang dalam
puncaknya adalah Ramadan: Rajab, Shaban, and Ramadan. Selama 3 bulan ini
setiap orang harus mempersiapkan diri dan menjaga sebaik mungkin dari segala
dosa-dosa, kelakuan buruk dan nafsu-nafsu rendah.

Nabi bersabda : 'Rajab adalah bulannya Tuhan, Shaban adalah bulanku dan
Ramadan adalah bulan bagi umatku.' Tuhan memberi kita 12 bulan dalam
setahun. Sebelas bulan milik kita dan satu milik Tuhan. Imbalan apa yang
akan diberikan Tuhan pada hamba-hamba-Nya; tak seorangpun tahu, bahkan
Nabipun tidak tahu. Pekerjaan para Nabi dan malaikat berhenti pada bulan
Rajab. Mereka tidak diijinkan mengetahui apa yang Tuhan akan berikan pada
hamba-hamba-Nya.

Pada bulan selanjutnya, Shaban, tidak seorangpun diijinkan mencari tahu
pahala apa yang Nabi berikan pada umat-umat beliau, kecuali Nabi dan Tuhan
Yang mengetahuinya. Segala pahala-pahala yang dikumpulkan dalam bulan Rajab
dan Shaban akan ditulis bagi kalian dan akan diketahui semua orang pada
bulan Ramadan. Itulah mengapa Ramadan disebut bulannya para umat. Jadi 3
bulan ini sangat penting dalam pemahaman thariqat Sufi.

Di bulan Rajab, Nabi mengadakan perjalanan malam beliau (isra' mi'raj).
Hari-hari terpenting sepanjang tahun adalah hari-hari pertama di bulan
Rajab. Semua khalwat diadakan pada awal bulan Rajab. Khalwat paling penting
yang telah dikerjakan oleh para guru-guru Sufi dalam kehidupan mereka selalu
jatuh pada bulan itu. Karena itu adalah bulan yang suci. Di bulan ini,
Samudera-Samudera Ampunan, Cinta dan Pahala milik Tuhan akan dibuka bagi
umat dan hamba-hamba-Nya. Semua awliya di planet ini, dari timur sampai
barat, dari utara sampai selatan mengharap akan melihat sesuatu terjadi
selama bulan-bulan utama ini.

Lihatlah ampunan Tuhan yang dikirim pada bulan Rajab. Jika kalian melakukan
perbuatan buruk, jangan mengulanginya, hal itu ibarat menjauhkan diri dari
Tuhan. Kembalilah pada Tuhanmu, maka Dia akan mengampunimu. Ini penting,
karena tak seorangpun tahu apa yang Tuhan akan berikan pada hamba-Nya,
bahkan 2 malaikat yang berada di kedua pundak manusia dan bertugas menulis
amalan tiap orang.

Di zaman Nabi dulu, hiduplah seorang perampok jalanan yang terkenal
sadisnya. Dia sering beraksi setelah tengah malam. Jika dia bertemu
seseorang yang berjalan seorang diri, maka akan dirampok, dipukul bahkan
dibunuh. Setelah itu dia akan kembali pulang. Tidak seorangpun mampu
menangkap penjahat itu. Nabi pernah mengutuknya dengan mengatakan Itulah
manusia iblis. Aku tidak akan berdoa untuknya atau menguburnya di pemakaman
kaum muslimin.

Setelah bertahun-tahun kemudian, penjahat itupun meninggal. Karena Nabi
telah mengutuknya, anak-anak menyeret jasadnya di sepanjang jalanan Madinah,
lalu memasukkannya di sumur yang telah kering. Namun kemudian Tuhan berseru
pada Nabi Ya Nabi-Ku tercinta, hari ini salah seorang Awliya-Ku meninggal
dunia. Kamu harus pergi dan memandikan dia, bersihkan, kafani, shalati dan
kuburkan dia.

Nabi begitu heran, karena beliau telah mengutuk orang itu sepanjang hidup
beliau. Dan sekarang ketika telah meninggal, Tuhan memberitahu beliau bahwa
penjahat itu adalah seorang Awliya. Bagaimana dia bisa menjadi seorang yang
suci ? Namun itulah Pengetahuan Tuhan, dan tak 

Re: [media-dakwah] KISDI: Hentikan Kebohongan Ahmadiyah dan Islam Liberal

2005-07-28 Terurut Topik indrawan dwi p
Afwan
Saya tergelitik untuk menyampaikan tulisan ini agar kita semua bisa memenej
opini rakyat (meminjam istilah Bp. B. Samparan) dan menbuat opini umum
kepada masyarakat indonesia serta menghasilkan tekanan yang lebih besar
kepada pemerintah untuk lebih memberi ruang pada pemahaman Islam yang
standar. (ini pun istilah Bp. B. Samparan) ..he..he.. maaf yach pak
istilahnya dipinjam..

Syukron
DP



DAKWAH TANPA KEKERASAN

Oleh: MR Kurnia

Hakikat Dakwah Tanpa Kekerasan


Masyarakat laksana air yang ada dalam gelas. Ketika gelas berisi air
kotor, maka agar kita dapat menikmati air bersih, mestilah airnya diubah;
bukan dengan memecahkan gelasnya, melainkan dengan mengganti airnya. Buang
air yang kotor, lalu diganti dengan air yang bersih. Begitu juga ketika
melakukan perubahan masyarakat.


Mengubah masyarakat bukanlah menghancurkan masyarakat, melainkan mengganti
sistem kehidupan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Pada zaman Nabi
saw., rumah, pasar, maupun kebun pada masa Jahiliah sama dengan pada saat
Islam diterapkan. Bahkan, orangnya pun tidak berbeda. Misalnya, Umar pada
masa Jahiliah sama dengan Umar pada masa Islam, Abu Sufyan pada masa
Jahiliah sama dengan pada masa Islam. Yang berbeda hanyalah keyakinan dan
tolok ukur kehidupannya. Berbagai suku di Jazirah Arab pada masa Islam
sama dengan suku-suku pada waktu Islam masih lemah.

Bedanya, aturan yang diberlakukan pada berbagai suku dan bangsa tersebut
pada masa Jahiliah adalah aturan buatan logika dan nafsu manusia,
sedangkan pada saat Islam kuat mereka dihukumi oleh aturan Islam. Karena
itu, mengubah masyarakat berarti mengubah isinya, yakni mengubah
kepribadian anggota masyarakat, pemikiran masyarakat (baik terkait dengan
akidah maupun syariat), perasaan masyarakat, dan sistem (nizhâm) yang
mengatur berbagai interaksi sosial, politik, ekonomi, dan budaya
masyarakat.


Pada saat perubahan masyarakat dimaknai sebagai perubahan seperti itu,
maka yang harus diubah adalah pemikiran, perasaan, dan sistem masyarakat.
Dulu, Nabi saw. dan para sahabat melakukan hal ini. Misalnya, masyarakat
Arab yang tadinya meyakini Tuhan itu banyak diubah menjadi meyakini hanya
satu Tuhan (tauhid); yang tadinya merasa bahagia ketika berhasil membunuh
bayi perempuan diubah menjadi merasa berdosa ketika melakukan perbuatan
tersebut; yang tadinya memaklumi adat mengurangi takaran saat berjual-beli
diubah menjadi meninggalkannya; ikatan kekabilahan (kesukuan) yang selama
ini menjadi pengikat masyarakat diubah menjadi ikatan ideologi Islam;
berbagai hukum buatan manusia yang diberlakukan di tengah-tengah mereka
diganti dengan hukum Allah Swt.


Setelah semua ini berhasil, maka sistem lama dikalahkan oleh sistem yang
baru. Jadilah sistem kehidupan Jahiliah berganti dengan sistem kehidupan
Islam. Pemerintahan Islam diproklamirkan di Madinah al-Munawwarah. Hukum
Islam diterapkan secara total.


Perubahan dari masyarakat Jahiliah menjadi masyarakat Islam seperti ini
meniscayakan terwujudnya dua hal, yaitu:


1. Pembentukan opini umum yang didasari oleh iman pada Islam serta
kesadaran kolektif atas wajibnya terikat dengan Islam; menerapkannya,
mewujudkan negara yang menerapkannya, serta melindungnya.


2. Pewujudan kekuatan atau kekuasaan yang mampu menerapkan Islam,
melindungi penerapannya, dan memungkinkannya untuk menyebarkan dakwah ke
seluruh dunia.

Kedua hal tersebut merupakan fokus perjuangan Islam; merupakan fokus
pertarungan dengan kekufuran, sistemnya, dan para penjaganya; juga
merupakan penciptaan kesadaran kolektif, penciptaan atmosfir penerapan
Islam, serta persiapan untuk menegakkannya. Tidak mungkin memproklamirkan
perubahan masyarakat kapitalis menjadi masyarakat Islam atau perubahan
masyarakat Jahiliah apapun menjadi masyarakat Islam sebelum terwujud opini
tentang itu sekaligus kehendak memperjuangkan dan mendukungnya. Mewujudkan
semua itu meniscayakan adanya pergolakan pemikiran (ash-shirâ' al-fikrî)
dan perjuangan politik (al-kifâh as-siyâsî), bukan perjuangan fisik dan
kekerasan. Sebab, kekuatan fisik akan menghasilkan penghancuran
masyarakat, sedangkan pergolakan pemikiran dan perjuangan politik akan
melahirkan perubahan masyarakat yang diinginkan.


Dari sini dapat dipahami betapa hebat langkah Rasulullah saw. yang
menjadikan perjuangan dakwahnya tanpa kekerasan sebagai metode untuk
mengubah masyarakat. Perjuangan atas dasar pergolakan pemikiran dan
perjuangan politik itulah yang merupakan hakikat dakwah tanpa kekerasan.


Saat Islam telah memiliki kekuatan politik berupa pemerintahan, maka
persoalan perubahan masyarakat dari Jahiliah menjadi masyarakat Islam
telah selesai. Sebab, kini sudah terbentuk masyarakat Islam. Fase
berikutnya adalah menerapkan Islam. Pada fase ini berbagai hambatan fisik
menghadang. Untuk menghancurkan hambatan fisik tersebut diperlukan
kekuatan fisik yang seimbang bahkan lebih besar. Di situlah perjuangan
fisik diperlukan melalui jihad; bukan untuk mengubah masyarakat dan bukan
pula dalam konteks perubahan masyarakat, melainkan 

Re: [media-dakwah] KISDI: Hentikan Kebohongan Ahmadiyah dan Islam Liberal

2005-07-27 Terurut Topik indrawan dwi p
Assalaamu'alaikum wr. wb.

Mohon penjelasan ..



- Original Message -
From: Bango Samparan [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 27, 2005 11:51 AM
Subject: Re: [media-dakwah] KISDI: Hentikan Kebohongan Ahmadiyah dan Islam
Liberal


 Assalaamu'alaikum wr. wb.

 Sebuah realitas mas Nizami, negara kita bukan negara Islam. Negara kita
 maunya didesign demokratis (walau yang lahir kemudian adalah negara
 klepokratis). Jadi, mau tak mau kita terikat oleh aturan main
 demokrasi.

Negara Kita bukan negara Islam ...lalu apakah kita pasrah saja untuk
menerima sistem demokrasi mengatur segala aktivitas kehidupan kita yang
muslim...?
Padahal Alla SWT telah menurunkan aturan yang jelas untuk kita kaum
muslim... manakah yang lebih baik... aturan dari Allah SWT atau aturan yang
dibuat manusia.???

Berkenaan dengan kasus Ahmadiyah, kasus ini adalah kasus
 lama. Dan kenyataannya, toh mereka bisa terus hidup dan perlahan
 berkembang. Saya yakin kasus-kasus yang identik jatuh akhirnya juga
 akan sama: JIL, Jamaah Lia Aminuddin, dll.

Cobalah tengok masa ketika Abu Bakar ra. menjadi Khalifah ...banyak diantara
kaum munafik yang mengaku nabi ... tapi itu semua terselesaikan dengan
tindakan Khalifah Abu Bakar yang memberangusnya... lalu disaat sekarang
siapa..?

Dengan demikian rasanya kita
 harus mulai lebih melihat internal kita, yakni menganalisis mengapa
 terjadi keterluangan besar pendidikan islam yang standar di kalangan
 umat Islam Indonesia, sehingga mereka tidak memiliki kekebalan terhadap
 pemikiran non-standar.
 Rasanya selama ini ketika kita menghadapi persoalan-persoalan semacam
 itu, dilambari rasa marah kita cenderung mengangkat ayat-ayat dan
 hadist-hadist yang berkenaan dengan ancaman hukuman terhadap
 penyelewengan yang sedang terjadi. Tapi, apa mau dikata, karena tak ada
 lembaga yang memiliki otoritas, hukuman toh tak terjatuhkan. Akhirnya,
 pelan dan pasti, tak terjadi apa-apa. Lihat Ulil, dia toh masih
 cengengesan di mana-mana.

 lembaga yang memiliki otoritas  seperti apa yang Bapak maksud ...? karena
dalam hukum formal kita, itu hanya dimiliki oleh pemerintah lewat lemabaga
kehakimannya...!

 Jadi mas, ... mestinya kita sadar ada kelemahan di kita, dan kelemahan
 itu belum juga tertutupi. Aneh ... apa kita memang tidak sadar.

Dengan apa kita harus menutupinya...???

Wassalaamu'alaikum wr. wb.
DP




Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [media-dakwah] FW: Koreksi atas Pernyataan PP Muhammadiyah

2005-07-25 Terurut Topik indrawan dwi p
Ana setuju dengan cara pandang Bp. Bango samparan tapi permasalahannya bukan
di lembaga tapi tidak adanya Institusi karena kalaulah lembaga tapi tidak
punya wewenang untuk menghakimi buat apa..?
padahal MUI sudah menfatwakan itu sesat ini haram tapi apabila tidak diberi
kewenangan bertindak untuk apa, kewenangannya ada di pemerintah sedangkan
pemerintah cuek bebek tidak perduli...karena ini tidak membahayakan
pemerintahan dari segi politik ...tapi coba kalau ahmadiyah itu punya cara
pandang dan tindakan yang membahayakan pemerintah pasti akan ditindak dengan
alasan subversif, berbeda dengan cara pandang Pemerintah Islam yang
memandang bahwa gerakan ini membahayakan umat dari segi aqidah...?
s..

saya jadi ingat ... kejadian sweeping tempat hiburan yang dilakukan FPI
menjelang bulan puasa dua tahun yang lalu ... mereka berniat amar makruf
nahi munkar tapi setelah melaksanakan sweeping mereka malah di tangkap oleh
aparat kepolisian... jadi yang benar yang mana...?

Seandainya sekarang ada Khilfah Islamiyah mungkin pemasalahannya tidak akan
berlarut-larut.

Jadi kalau tidak ada Khilafah ...?
kita upayakan agar terbentuk Khilfah yang menerapkan syariat Islam !
agar ada institusi yang melaksanakan hukum hukum Islam 
TANPA KHILAFAH HIDUP AKAN SUSAH...

Wasalam
DP


- Original Message -
From: Bango Samparan [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 26, 2005 8:46 AM
Subject: Re: [media-dakwah] FW: Koreksi atas Pernyataan PP Muhammadiyah


 Assalaamu'alaikum wr. wb.

 Di sumber-sumber Islam jelas disebut maling dipotong tangannya, penzina
 dirotan atau dirajam.

 Nah ... gimana kalau sekarang aku menangkap penzina, lalu aku rotan
 atau kurajam. Maling pun begitu. Kutangkap, lalu kupotong tangannya.
 Inikah implementasi Islam yang benar.

 Aku jawab sendiri ... tidak! Mengapa? Sebab hudud memerlukan lembaga
 pelaksana, tidak boleh dilakukan secara fardiyah atau individual.

 Nah, kalau lembaga ini nggak ada lalu gimana?

 Untuk kasus Ahmadiyah pun seperti itu! Benar ada dalil-dalil al Qur'an
 yang membolehkan kita menghajar mereka, tapi lembaga pelaksana-nya
 seharusnya apa?

 Khilafah? Khilafah nggak ada!
 Negara Islam? Negara Islam nggak ada!
 Lalu?

 Rekan-rekan sekalian yang aku hormati, persoalan kita sekarang ini
 sebenarnya adalah membentuk lembaga di mana umat bisa bersatu pandang
 di dalamnya. Untuk saat ini, lembaga ini setidaknya harus sebesar
 Muhammadiyah dan NU.

 Wassalaamu'alaikum wr. wb.
 B. Samparan

 --- Teguh, Imanullah (PSU) [EMAIL PROTECTED] wrote:

  FYI...dari shahabatku di Hutan Sulawesi Tenggara sana dalam rangka
  watashoubil haq watashoubishshobr kepada sesama saudara seiman.
 
  Aboo Fahmee
  ... deleted



 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com


 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links









Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [media-dakwah] FW: Koreksi atas Pernyataan PP Muhammadiyah

2005-07-25 Terurut Topik indrawan dwi p




- Original Message -
From: Bango Samparan [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 26, 2005 9:44 AM
Subject: Re: [media-dakwah] FW: Koreksi atas Pernyataan PP Muhammadiyah


 Assalaamu'alaikum wr. wb.

 Lho ayo mbentuk khilafah! Tapi sebelum terbentuk apa kita lalu diem
 saja. Pigimanapun kita kan tetep terikat oleh urf kehidupan di
 Indonesia ketika kita sedang menuju ke khilafah. Kalau kita bisa punya
 lembaga sebesar Muhammadiyah atau NU dengan pandangan yang jernih, saya
 yakin daya tekannya akan besar. Kekuatan eksekusinya insya Allah akan
 lebih baik.

 Ngomong-ngomong, a thariq ilaa khilafah-nya pigimana tho?

 Wassalaamu'alaikum wr. wb.
 B. Samparan

 --- indrawan dwi p [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Ana setuju dengan cara pandang Bp. Bango samparan tapi
  permasalahannya bukan
  di lembaga tapi tidak adanya Institusi karena kalaulah lembaga tapi
  tidak
  punya wewenang untuk menghakimi buat apa..?



 __
 Do You Yahoo!?
 Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
 http://mail.yahoo.com


 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links









Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] WAKIL RAKYAT PEMBELA KEPENTINGAN

2005-07-22 Terurut Topik indrawan dwi p
BULETIN DAKWAH AL ISLAM 
Edisi 264/Tahun XII
Tanggal 22 Juli 2005.


WAKIL RAKYAT SEMU


Indonesia masih terus bersedih, ditengah bencana alam yang belum usai, disusul 
busung lapar yang melanda banyak daerah, kini muncul kelangkaan BBM. Di 
beberapa daerah BBM sulit diperoleh. bahkan diaerah Cipete, Jakarta rakyat 
harus antri untuk membeli minyak tanah pemerintahpun mencanangkan program hemat 
BBM, sementara itu harga BBM berpeluang besar naik terus akibat harga minyak 
internasional yang terus meningkat.

Di tengah kubangan kesedihan masyarakat seperti itu Dewan Perwakilan Rakyat 
(DPR) menuntut tambahan tunjangan operasional dalihnya macam-macam. pada 
tanggal 30 juni yang lalu Badan Urusan Rumah tangga (BURT) menyetujui kenaikan 
gaji/take home pay anggota DPR sebesar Rp. 22,5 juta hingga menjadi Rp. 40 juta 
perbulan. Hanya saja, Departemen Keuangan (Depkeu) belum memberikan lampu hijau.


Wakil semu
Selayaknya, wakil rakyat adalah mereka yang betul-betul menyuarakan dan 
merasakan suara hati rakyat .  Apabila rakyat tengah berada dalam kepedihan 
sejatinya wakil rakyat pun berada dalam kepedihan tersebut, bahkan lebih dari 
rakyatnya, jika tidak maka kedudukan sebagi wakil tersebut hanyalah bersifat 
semu saja.

Tahun lalu, misalnya dalam sidang paripurna DPR guna mengambil keputusan akan 
menerima atau menolak kebijakan Pemerintah dalam menaikan harga BBM, telah 
terjadi keributan yang melibatkan sejumlah anggota DPR.  Pemicunya adalah 
adanya perbedaan sangat tajam antara kelompok yang mendukung dan menolak 
kebijakan itu.  Melihat kericuhan itu ada satu pertanyaan penting yang pantas 
dimajukan;  ' Mereka sesungguhnya mewakili siapa ?' Formalnya, tentu saja 
mereka semua adalah wakil rakyat.  Namanya saja Dewan Perwaklan Rakyat. Namun 
benarkah mereka sesungguhnya tengah mewakili seluruh rakyat Indonesia yang 
berjumlah dari 200 juta ? Jika benar mewakili rakyat, mengapa mereka begitu 
sulit untuk mengambil keputusan yang memihak rakyat, yang sudah sangat jelas 
menolak keputusan Pemerintah itu ? saai itu di mana-mana rakyat tampak 
mengekspresikan nada keberatannya dengan berbagai cara. Jajak pendapat yang 
dibuat LSI juga menunjuk hampir 95% rakyat menolak kenaikan BBM. Meski demikian 
DPR akhirnya menyetujui kenaikan BBM di tengah penolakan rakyat.  Jadi siapa 
sebenarnya siapa yang mereka wakili ? 

Sekarang situasinya tidak berbeda.  Rakyat masih merasakan berbagai kesulitan 
akibat langkanya BBM dan kekhawatiran harga BBM naik lagi.  Namun, suara wakil 
rakyat dalam membela kepentingan masyarkat dalam hal tersebut nyaris tak 
terdengar.  Yang terdengar para wakil rakyat malah meloloskan Undang-Undang 
Sumberdaya Air yang mengarah pada privatisasi.  Ini berarti air yang selama ini 
merupakan hajat hidup rakyat paling urgen diubah dari kedudukannya sebagai 
barang sosial menjadi barang komoditas/ekonomi yang dapat dikuasai swasta.

Ditengah situasi penderitaan rakyat itu, tiba-tiba dari gedung DPR menggema 
suara tuntutan kenaikan biaya operasional. 

Sebenarnya pendapatan anggota DPR jauh diatas pendapatan perkapita rakyat 
indonesia. Menurut Bank Dunia tahun 2004, pendapatan perkapita Indonesia saat 
ini sebesar US$ 710 pertahun atau setara dengan nilai Rp. 7. 1 juta pertahun 
(dengan asumsi 1$ = Rp. 10.000) artinya rata-rata pendapatan perbulan rakyat 
indonesia adalah Rp. 600 ribu. terlihat jelas, pendapatan anggota DPR saat ini 
lebih dari 40 kali lipat pendapatan perkapita rakyat biasa.

Jika tuntutan kenaikan tunjangan dari biaya operasional wakil rakyat ini 
terlaksana, maka Pemerintah harus menyediakan tambahan anggaran sekitar Rp. 
153.210 miliar untuk membiayai kenaikan tunjangan yang mencapai Rp. 22.5 juta 
perwakil rakyat setiap bulan. Realitas ini sungguh ironis.  Pada sisi lain, 
dana konpensasi BBM untuk pendidikan dan kesehatan yang dijanjikan pemerintah 
sebesar Rp. 17.8 triliun mengalir tidak lancar.  Realisasi konpensasi untuk 
kesehatan, misalnya, hingga bulan Mei baru Rp. 130 miliar dari Rp. 2.779 
triliun yang dijanjikan. itu terjadi di tengah lilitan utang luar negeri yang 
mencapai US$ 134.93 miliar dengan total utang publik mencapai US $ 80 miliar.

Inilah kenyataan yang menyedihkan. Kepentingan rakyat diabaikan, sementara 
kepentingan pribadi dan kelompok malah terus diperjuangkan.


Kekeliruan Paradigma
Kenyataan seperti ini tidak dapat dilepaskan dari kekeliruan paradigma politik 
sekular yang selama ini diterapkan.  Berbicara politik dalam kacamata Barat 
sekular berarti berbicara tentang kekuasaan. Artinya orang-orang yang berkiprah 
dalam dunia politik sekarang senantiasa memokuskan perhatiannya pada bagaimana 
meraih dan mepertahankan kekuasaan.  Jika tidak dapat berkuasa sendirian maka 
bagaimana kekuasaan itu dibagi-bagi (power sharing), Terjadi kompromi untuk 
sama-sama mempertahankan kekuasaan. 

Muaranya adalah kepentingan.  Sayang, kepentingan tersebut lebih didominasi 
oleh kepentingan pribadi dan golongan/partai dengan mengatasnamakan konstituen 

Re: [media-dakwah] Etika Islami Berbicara dengan Lawan Jenis

2005-07-21 Terurut Topik indrawan dwi p
Mohon penjelasan untuk saya yang sedang belajar...!

Kewajiban menutup aurat bagi akhwat adalah seluruh tubuh, kecuali tangan dan
muka, mohon penjelasan atas pengguaan cadar oleh sebagain saudari kita..?

kemudian dijelaskan ...

... dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak
daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya... (QS
aN-Nur: 31)
 Bagaimana hukumnya dengan kerudung yang dililitkan dileher (kalau tidak
salah pelopornya adalah artis ineke koeherawati) atau kerudung yang tidak
menutupi dada akhwat ...? dan benarkah berbeda antara kerudung dengan Jilbab
sebagai mana dijelaskan 

 Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mukmin : 'Hendaklah mereka mengulurkan Jilbabnya keseluruh
tubuh mereka' (QS. at-Taubah[9] ; 59)


Terima kasih atas penjelasannya...
DP


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 21, 2005 4:14 PM
Subject: [media-dakwah] Etika Islami Berbicara dengan Lawan Jenis


 Etika Islami Berbicara dengan Lawan Jenis
 Publikasi: 07/05/2004 09:43 WIB



 Jawaban


 Etika berbicara dengan akhwat pada dasarnya sama dengan etika seorang
 laki-laki ketika berbicara dengan lawan jenisnya yang bukan mahram.
Intinya
 adalah bahwa seorang laki-laki dan wanita yang tidak ada hubungan mahram,
 tentu memiliki batasan-batasan syar'iyah dalam saling berhubungan atau
 erkomunikasi.


 Antara lain adalah:


 1. Menahan pandangan dari kedua belah pihak


 Artinya, tidak boleh melihat aurat, tidak boleh memandang dengan syahwat,
 tidak berlama-lama memandang tanpa ada keperluan. Allah berfirman:


 Katakanlah ke pada orang laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan
 pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih
 suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
 perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan
 pandangannya dan memelihara kemaluannya... (QS aN-Nur: 30-31)


 2. Keduanya Wajib Menutup Aurat


 Pihak wanita harus mengenakan pakaian yang sopan yang dituntunkan syara',
 yang menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan. Jangan yang
 tipis dan jangan dengan potongan yang menampakkan bentuk tubuh. Allah
 berfirman:


 ... dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa
 tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
 dadanya... (QS aN-Nur: 31)


 Diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa perhiasan yang biasa tampak ialah
 muka dan tangan.


 Allah berfirman mengenai sebab diperintahkan-Nya berlaku sopan:


 ... Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
 mereka tidak diganggu ... (QS al-Ahzab: 59)


 Dengan pakaian tersebut, dapat dibedakan antara wanita yang baik-baik
 dengan wanita nakal. Terhadap wanita yang baik-baik, tidak ada laki-laki
 yang suka mengganggunya, sebab pakaian dan kesopanannya mengharuskan
setiap
 orang yang melihatnya untuk menghormatinya.


 3. Dalam perkataan, harus menghindari perkataan yang merayu dan
 membangkitkan rangsangan baik dari pihak kali-laki ke pihak wanita atau
 sebaliknya.


 Allah berfirman:


 ... Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
 orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang
baik.
 (QS aA-Ahzab: 32)


 4. Dalam berjalan, jangan memancing pandangan orang lawan jenis


 Firman Allah :


 ... Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang
 mereka sembunyikan... (QS aN-Nur: 31)


 Khususnya buat para wanita, hendaklah mencontoh wanita yang
 diidentifikasikan oleh Allah dengan firman-Nya:


 Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu
 berjalan kemalu-maluan... (QS aA-Qashash: 25)


 5. Dalam gerak, jangan berjingkrak atau berlenggak-lenggok


 Disebut dalam hadits:


 (Yaitu) wanita-wanita yang menyimpang dari ketaatan dan menjadikan hati
 laki-laki cenderung kepada kerusakan (kemaksiatan). (HR Ahmad dan Muslim)


 Jangan sampai ber-tabarruj (menampakkan aurat) sebagaimana yang dilakukan
 wanita-wanita jahiliyah tempo dulu atau pun jahiliyah modern.


 4. Menjauhkan diri dari Parfum Yang Mencolok


 Bau-bauan yang harum dan warna-warna perhiasan yang seharusnya dipakai di
 rumah, bukan di jalan dan di dalam pertemuan-pertemuan antara laki-laki
dan
 wanita.


 5. Hindari Berduaan (kholwat)


 Jangan berduaan (laki-laki dengan perempuan) tanpa disertai mahram. Banyak
 hadits sahih yang melarang hal ini seraya mengatakan, 'Karena yang ketiga
 adalah setan.' Jangan berduaan sekalipun dengan kerabat suami atau istri.


 Sehubungan dengan ini, terdapat hadits yang berbunyi:


 Jangan kamu masuk ke tempat wanita. Mereka (sahabat) bertanya,
Bagaimana
 dengan ipar wanita. Beliau menjawab, Ipar wanita itu membahayakan. (HR
 Bukhari)


 Maksudnya, berduaan dengan kerabat suami atau istri dapat menyebabkan
 kebinasaan, karena bisa jadi mereka duduk berlama-lama 

Re: [media-dakwah] Hakikat Iman

2005-07-20 Terurut Topik indrawan dwi p
kalau di klik VIEW, terus klik ECODING, trus ke MORE  PILIH ARABIC
(WINDOWS) udah belum ..?

DP
- Original Message -
From: Suryadi Liasaputra [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 20, 2005 1:09 PM
Subject: RE: [media-dakwah] Hakikat Iman


Sahabat Agus, kelihatannya tampilan huruf Arab tidak bisa tampil pd PC saya,
ada saran?
TK

-Original Message-
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, July 19, 2005 10:09 PM
To: media dakwah; ppiindia@yahoogroups.com; sabili; padhang-mbulan
Subject: [media-dakwah] Hakikat Iman

Kitab Tauhid 2
oleh : Team Ahli Tauhid





Hakikat Iman

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah
mereka yang jika disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan
kepada Tuhanlah mereka berta-wakkal, (yaitu)
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan
kepada me-reka. Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benar-nya. (Al-Anfal: 2-4).

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang
memberi tempat kedi-aman dan memberi pertolongan
(kepada orang-orang muha-jirin), mereka itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka
memperoleh ampunan dan rizki (nikmat) yang mulia.
(Al-Anfal: 74).

Dalam ayat-ayat yang pertama Allah menyebutkan
orang-orang yang lembut hatinya dan takut kepada Allah
#61513; ketika namaNya dise-but, keyakinan mereka
bertambah dengan mendengar ayat-ayat Allah. Mereka
tidak mengharapkan kepada selainNya, tidak menyerahkan
hati mereka kecuali kepadaNya, tidak pula meminta
hajat kecuali ke-padaNya. Mereka mengetahui, Dialah
semata yang mengatur keraja-anNya tanpa ada sekutu.
Mereka menjaga pelaksanaan seluruh ibadah fardhu
dengan memenuhi syarat, rukun dan sunnahnya. Mereka
adalah orang mukmin yang benar-benar beriman. Allah
menjanjikan mereka derajat yang tinggi di sisiNya,
sebagaimana mereka juga memperoleh pahala dan
ampunanNya.

Kemudian dalam ayat yang kedua Allah menyifati para
sahabat Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, baik
Muhajirin maupun Anshar dengan iman yang
sebenar-benarnya, karena iman mereka yang kokoh dan
amal perbuatan mereka yang menjadi buah dari iman
tersebut.

Telah kita ketahui bersama lafazh iman, baik secara
bahasa maupun munurut istilah. Sebagaimana kita juga
mengetahui bahwa madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah
memasukkan amal ke dalam makna iman, dan bahwa iman
itu bisa bertambah, juga bisa berkurang. Bertambah
karena bertambahnya amal shalih dan keyakinan dan
berkurang karena berkurangnya hal tersebut. Kemudian
kita juga mengetahui sebagian besar dalil-dalilnya.

Berikut ini kita akan menambah keterangan tentang
makna Islam dan iman.

Islam Dan Iman

Di dalam Islam dan iman terkumpul agama secara
keseluruhan. Sebagaimana Nabi Shalallaahu alaihi
wasalam membedakan makna Islam, iman dan ihsan. Dalam
hadits Jibril, Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa ia berkata,

(( ßóÇäó ÇáäøóÈöíøõ #61541; ÈóÇÑöÒðÇ íóæúãðÇ
áöáäøóÇÓö ÝóÃóÊóÇåõ ÌöÈúÑöíúáõ ÝóÞóÇáó :
ãóÇÇáÅöíúãóÇäõ ÞóÇáó: ÇáÅöíúãóÇäõ Ãóäú ÊõÄúãöäó
ÈöÇááåö æóãóáÇó ÆößóÊöåö æóßõÊõÈöåö æóÑóÓõæúáöåö¡
æóÊõÄúãöäó ÈöÇúáÈóÚúËö¡ ÞóÇáó: ãóÇ ÇáÅöÓúáÇóãõ¡ ÞóÇáó:
ÇáÅöÓúáÇóãõ Ãóäú ÊóÚúÈõÏó Çááåó æóáÇó ÊõÔúÑößó Èöåö
æóÊõÞöíúãó ÇáÕøóáÇóÉó¡ æóÊõÄúÊöíó ÇáÒøóßóÇÉó
ÇúáãóÝúÑõæúÖóÉó¡ æóÊóÕõæúãó ÑóãóÖóÇäó¡ æóÊóÍõÌøó
ÇúáÈóíúÊó¡ ÞÇóáó: ãóÇ ÇáÅöÍúÓóÇäõ¡ ÞóÇáó: Ãóäú
ÊóÚúÈõÏó Çááåó ßóÃóäóßó ÊóÑóÇåõ ÝóÅöäú áãóú Êóßõäú
ÊóÑóÇåõ ÝóÅöäóåõ íóÑóÇßó¡ ÞóÇáó: ãóÊóì ÇáÓøóÇ ÚóÉõ¡
ÞóÇáó ãóÇÇúáãóÓúÆõæúÇáõ ÚóäúåóÇ ÈöÃóÚúáóãó ãöäó
ÇáÓøóÆöáö æóÓóÃõÎúÈöÑõßó Úóäú ÃóÔúÑóÇØöåóÇ ÅöÐóÇ
æóáóÏóÊö ÇáÃóãóÉõ ÑóÈøóåóÇ¡ æóÅöÐóÇ ÊóØóÇæóáó ÑõÚóÇÉõ
ÇáÅöÈöáö ÇúáÈóåúãö Ýöí ÇúáÈõäúíóÇäö Ýöí ÎóãúÔò
áÇóíóÚúáóãõåõäøó ÅöáÇøó Çááåõ¡ Ëõãøó ÃóÏúÈóÑó ÝóÞóÇáó
ÑõÏøõæúåõ Ýóáóãú íóÑóæúÇ ÔóíúÆðÇ ÝóÞóÇáó åóÐóÇ
ÌöÈúÑöíúáõ ÌóÇÁó íõÚóáøöãõ ÇáäøóÇÓó Ïöíúäóåõãú ))

Ketika Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam pada
suatu hari keluar berkumpul dengan para sahabat,
tiba-tiba datanglah Jibril dan bertanya, Apakah iman
itu? Beliau menjawab, Iman adalah engkau beriman
kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya,
rasul-rasulNya, dan engkau beriman dengan hari
Kebangkitan. Dia bertanya lagi, Apakah Islam itu?
Beliau menjawab, Islam adalah engkau me-nyembah Allah
dan tidak berbuat syirik kepadaNya, engkau mendi-rikan
shalat, membayar zakat yang diwajibkan, puasa Ramadhan
dan berhaji ke Baitullah. Dia bertanya lagi, Apakah
ihsan itu? Beliau menjawab, Engkau menyembah Allah
seakan-akan engkau melihatNya. Jika engkau tidak dapat
melihatNya maka sesungguh-nya Ia melihatmu. Dia
bertanya lagi, Lalu kapankah Kiamat ti-ba? Beliau
menjawab, Orang yang ditanya tentang Kiamat tidak
lebih mengetahui daripada si penanya. Tetapi saya
beritahukan kepadamu beberapa tandanya, yaitu jika
wanita budak melahirkan tuannya, jika para penggembala
unta hitam telah berlomba-lomba