[media-dakwah] Bunda, Luar Biasa

2006-11-06 Terurut Topik aris solikhah
Bunda, Luar Biasa

Seorang anak terlahir normal, tanpa cacat sedikit pun. Proses kelahirannya 
berlangsung normal, tanpa operasi caesar. Tetapi proses panjang selama sembilan 
bulan sebelum melahirkan itulah yang tidak normal. Bahkan, jika bukan karena 
kuasa Allah, takkan pernah terjadi sebuah kelahiran yang menakjubkan ini. 
Selain faktor Allah, tentu saja ada sang bunda yang teramat luar biasa... 

Pekan pertama setelah mengetahui bahwa dirinya positif hamil, Sinta mengaku 
kaget bercampur haru. Perasaan yang luar biasa menghinggapi seisi hidupnya, 
sepanjang hari-harinya setelah itu. Betapa tidak, sekian tahun lamanya ia 
menunggu kehamilan, ia teramat merindui kehadiran buah hati penyejuk jiwa di 
rumah tangganya. Dan kenyataannya, Allah menanamkan sebentuk amanah dalam 
rahimnya. Sinta pun tersenyum gembira.

Namun kebahagiaan Sinta hanya berlangsung sesaat, tak lebih dari dua pekan ia 
menikmati hari-hari indahnya, ia jatuh sakit. Dokter yang merawatnya tak bisa 
mendiagnosa sakit yang diderita Sinta. Makin lama, sakitnya bertambah parah, 
sementara janin yang berada dalam kandungannya pun ikut berpengaruh. Satu bulan 
kemudian, Sinta tak kunjung sembuh, bahkan kondisinya bertambah parah. Dokter 
mengatakan, pasiennya belum kuat untuk hamil sehingga ada kemungkinan jalan 
untuk kesembuhan dengan cara menggugurkan kandungannya.

Sinta yang mendengar rencana dokter, langsung berkata tidak. Ia rela 
melakukan apa pun untuk kelahiran bayinya, meski pun harus mati. bukankah 
seorang ibu yang meninggal saat melahirkan sama dengan mati syahid? ujarnya 
menguatkan tekad. 

Suaminya dan dokter pun sepakat menyerah dengan keputusan Sinta. Walau mereka 
sudah membujuknya dengan kalimat, kalau kamu sehat, kamu bisa hamil lagi nanti 
dan melahirkan anak sebanyak kamu mau. Namun Santi tak bergeming. Janin itu 
pun tetap bersemayam di rahimnya. 

Waktu terus berjalan, memasuki bulan ketiga, Sinta mengalami penurunan stamina. 
Keluarga sudah menangis melihat kondisinya, tak sanggup melihat penderitaan 
Sinta. Tak lama kemudian, dokter menyatakan Sinta dalam keadaan kritis. Tidak 
ada jalan lain, janin yang sudah berusia hampir empat bulan pun harus segera 
dikeluarkan demi menyelamatkan sang bunda. 

Dalam keadaan kritis, rupanya Sinta tahu rencana dokter dan keluarganya. Ia pun 
bersikeras mempertahankan bayinya. Ia berhak hidup, biar saya saja yang mati 
untuknya. Santi pun memohon kepada suaminya untuk mengabulkan keinginannya 
ini. Mungkin saja ini permintaan terakhir saya Mas, biarkan saya meninggal 
dengan tenang setelah melahirkan nanti. Yang penting saya bisa melihatnya 
terlahir ke dunia, luluhlah sang suami. 

Pengguguran kandungan pun batal. 

Bulan berikutnya, kesehatan Sinta tak berangsur pulih. Di bulan ke enam 
kehamilannya, ia drop, dan dinyatakan koma. Satu rumah dan dua mobil sudah 
habis terjual untuk biaya rumah sakit Sinta selama sekian bulan. Saat itu, 
suami dan keluarganya sudah nyaris menyerah. Dokter dan pihak rumah sakit sudah 
menyodorkan surat untuk ditandatangani suami Sinta, berupa surat izin untuk 
menggugurkan kandungan. Seluruh keluarga sudah setuju, bahkan mereka sudah 
ikhlas jika Allah berkehendak terbaik untuk Sinta dan bayinya. 

Seorang bunda memang selalu luar biasa. Tidak ada yang mampu menandingi 
cintanya, dan kekuatan cinta itu yang membuatnya bertahan selama enam bulan 
masa kehamilannya. Maha Suci Allah yang berkenan menunjukkan kekuatan cinta 
sang bunda melalui Sinta, menjelang sang suami menandatangani surat izin 
pengguguran, Santi mengigau dalam komanya. Jangan, jangan gugurkan bayi saya. 
Ia akan hidup, begitu juga saya Kemudian ia tertidur lagi dalam komanya. 

Air mata meleleh dari pelupuk mata sang suami. Ia sangat menyayangi isteri dan 
calon anaknya. Surat pun urung ditandatanganinya, karena jauh dari rasa iba 
melihat penderitaan isterinya, ia pun sangat memimpikan bisa segera menggendong 
buah hatinya. Boleh jadi, kekuatan cinta dari suami dan isteri ini kepada calon 
anaknya yang membuat Allah tersenyum. 

Allah Maha Kuasa. Ia berkehendak tetap membuat hidup bayi dalam kandungan Sinta 
meski sang bunda dalam keadaan koma. Bahkan, setelah hampir tiga bulan, Sinta 
tersadar dari komanya. Hanya beberapa hari menjelang waktu melahirkan yang 
dijadwalkan. Ada kekuatan luar biasa yang bermain dalam episode cinta seorang 
Sinta. Kekuatan Allah dan kekuatan cinta sang bunda. 

Bayi itu pun terlahir dengan selamat dan normal, tanpa cacat, tanpa operasi 
caesar. Mungkin ini bayi termahal yang pernah dilahirkan. Terima kasih Allah, 
saya tak pernah membayangkan bisa melewati semua ini, ujar Sinta menutup 
kisahnya. 

Sumber: Bunda, Luar Biasa! oleh Bayu Gawtama

Bila lidah kelu, tulisan menjadi perlu
Pena lebih tajam dari pedang
Tinta seorang  berilmu lebih mulia dari darah seorang syahid


  pustaka tani 
  nuraulia

 
-
Sponsored Link

Get a free Motorola Razr! Today Only! Choose Cingular, Sprint, Verizon, Alltel, 
or T-Mobile.


[media-dakwah] BuNdA

2005-12-20 Terurut Topik NCI SPM QA Staff
Bunda,
Kurindu kasih sayangmu
Kurindu hangat pelukmu
Kurindu sejuk senyummu
Dan kurindu saat indah bersamamubunda

Bunda,
Dimana berada?
Tidakkah engkau rindukan kami jua
Mengapa tiada kabar berita
Setidaknya surat pelipur lara..bunda

Apa yang harus kujawab ketika adek2 menanyakanmu bunda
Apa yang harus kujawab ketika mereka menangis
kemanakah kan kubawa ketika mereka minta bertemu
tidakkah engkau merasakan juga rindu inibunda

Alloh..
Kembalikan bunda kami,
Sampaikan salam rindu kami untuknya
Selamatkanlah bunda dimanapun bunda berada
kasihilah bunda, seperti bunda mengasihi kami
Dan pertemukan kami dengannya

Alloh..
jangan biarkan kami sedih
dan jangan biarkan juga bunda sedih
Bahagiakan bunda yaa Alloh,
Dan bahagiakan kami juga
Kembalikan kebersamaan kami seperti dulu
dalam naungan cintaMU dan RahmatMU



salam,


Nd
T'untuk seorang sahabat




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/