Carissa Margaret Hampton 
 
Sabtu lalu wanita baya ini dengan resmi dan pasti menerima Islam sebagai 
jalan hidupnya. Diapun rupanya diam-diam telah mempersiapkan nama baru yang 
singkat “Nur” (cahaya) dengan harapan semoga dengan Islam hidupnya akan semakin 
bersinar. Nur adalah asli wanita Amerika putih. Setiap minggu sejak sekitar 4 
bulan lalu tanpa mengenal lelah, baik di saat hujan ataupun panas, wanita cacat 
itu selalu datang tepat waktu di Islamic Forum for non Muslims dengan kendaraan 
orang cacat (Wheel chair). 
 
Walaupun Carissa adalah wanita cacat (lumpuh) namun penampilannya melebihi 
sebagian wanita karena memang dia adalah wanita yang berkecukupan. Sejak 
memulai 
belajar islam di Islamic Forum, dia sudah memakai pakaian Muslimah, bahkan 
memakainya setiap kali keluar dari rumahnya. Justeru suatu ketika dia pernah 
berkata: “Saya merasa lebih terlindungi dengan jilbab dan pakaian saya ini”. 
 
Selain itu, bagi Carissa, belajar Islam bukan sekedar untuk tahu. Dia belajar 
dan sekaligus mempraktekkannya. Seringkali sampai kepada hal-hal yang 
kecilpun dipertanyakan, misalnya bagaimana kalau dia mengambil wudhu dan susah 
mencuci kaki karena keadaannya. Atau suatu ketika mempertanyakan bagaimana 
kalau 
naik ke bus dengan kereta orang cacat dan disentuh oleh sopir bus pria (di saat 
dibantu menaiki bus), dll. 
 
Bahkan sejak belajar Islam, segala hal-hal yang menjadi praktek kaum Muslimin 
menjadi perhatiannya, seperti makanan, minuman, pakaian, dll. Ternyata 
belakangan saya tahu kalau Carissa belum melakukan “shahadah” karena khawatir 
setelah shahadah dia gagal melakukan hal-hal yang seharusnya dia lakukan. Dia 
bahkan pernah berkata: “I really believe strongly that this is the truth, but 
worried not to be able to carry out what Allah wants me to do”. 
 
Sejak belajar Islam Carissa juga telah memperlihatkan “trust” (kepercayaan) 
yang tinggi kepada saya, sehingga terkadang hal-hal yang pribadi juga 
dikonsultasikan. Suatu ketika ada seorang lelaki mendekatinya. Semua hal 
ditanyakan, 
misalnya bolehkan saya bicara lewat telpon, bolehkan saya ketawa jika berbicara 
dengan pria tersebut, dll. Bahkan, walaupun belum mendeklarasikan imannya, 
dia sudah bertekad untuk tidak akan menikah kecuali jika orang tersebut 
benar-benar punya komitmen dengan Islam. 
 
Carissa juga memiliki keingin tahuan yang sangat tinggi. Terkadang karena dia 
mendominasi kelas dalam melakukan pertanyaan, saya bercanda: “Kamu saja 
mewakili yang lain bertanya”. Memang sebagian besar peserta forum, khususnya 
yang 
pendatang baru masih ragu-ragu bertanya. Boleh karena memang masih malu, boleh 
juga karena khawatir menanyakan sesuatu yang dianggap sensitive dan 
menyinggung. Padahal, seringkali setiap memulai kelas itu, khususnya jika ada 
pendatang 
baru saya menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada yang perlu disakralkan untuk 
ditanyakan. 
 
Pengaruh Huda 
 
Rupanya tanpa saya sadar, Carissa sangat mengagumi salah seorang peserta 
Islamic forum yang juga baru masuk Islam. Dia adalah Huda (baca I am a second 
wife). Hudalah yang ternyata diam-diam selama ini selalu melakukan da’wah 
infiradi 
(da’wah secara individu) kepada carissa, sehingga dia seolah menjadi mentor 
pribadinya. 
 
Maka setiap kali Huda absent dari kelas, sudah pasti Carissa meminta agar 
ceramah yang disampaikan bisa dirangkum dalam tulisan untuk dia sampaikan ke 
Huda. Tidak jarang juga dia singgah di tokoh buku Islamic Center untuk 
membelikan 
buku yang dia tahu disenangi oleh Huda. Seringkali pula ketika Carissa 
menyampaikan pertanyaan yang mungkin dianggap kurang sesuai oleh Huda, biasanya 
Huda 
memberikan tanda untuk menghentikan pertanyaan tersebut. 
 
Huda pulalah rupanya yang meyakinkan Huda bahwa setelah belajar Islam dan 
yakin bahwa inilah jalan benar, jangan lagi menyia-nyiakan kesempatan itu. Huda 
menasehatkan Carissa untuk mendeklarasikan iman (shahadah) sebelum Ramadan. 
Alhamdulillah, seminggu sebelum memasuki bulan Ramadan Carissa mengucapkan “
shahadah”. Diiringi linangan airmata, Carissa meminta kepada semua yang 
menyaksikan 
untuk mendoakannya agar dikuatkan menjalan Islam setelah resmi masuk ke 
dalamnya. 
 
Sabtu lalu, hari pertama puasa, Carissa datang lebih awal dari waktu 
biasanya. Rupanya dia datang membawa setumpuk pertanyaan, mulai dari 
masalah-masalah 
puasa, sahur, dll. Carissa juga menceritakan bagaimana dia berusaha 
melaksanakan shalat secara benar. Dia meletakkan buku penuntun shalat di depan 
kursi 
rodanya dan membacanya. Dia juga meminta saya untuk merekam bacaan-bacaan 
shalat 
sehingga memudahkan bagi dia menghafalnya. 
 
Selamat Carissa, semoga dikuatkan di jalan ridhaNya!


[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to