[media-dakwah] Ramadhan Sebentar Lagi......

2006-09-21 Terurut Topik hisyam

  Ramadhan Sebentar Lagi... ... ...

  eramuslim - Dunia, Ramadhan Kurang Sedikit…

  Salam, kawan…
  Si mulia sebentar lagi datang, tapi kulihat engkau tidak menyambutnya
  seperti tahun-tahun kemarin. Adakah engkau lupa? Atau tidak menyadari
  kedatangannya? Bukankah Rasulullah telah mengabarkan sebelumnya, melalui
  untaian sabdanya yang indah.

  Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan
  membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi
  Allah.

  Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah
  malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling
  utama.

  Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya.
  Jangan! Jangan kau bilang hari-harimu terakhir sangat sibuk, hingga kau
  harus berpacu dengan jam demi jam. Hingga penat menguasai malam-malammu.
  Dan lelap mengalahkanmu. Ijinkan! Ijinkan, sekedar nafasmu menjadi
  tasbih. Agar tidurmu bernilai ibadah, agar amal-amalmu tak menjadi
  fatamorgana, agar pintamu terangkat ke arsyi-Nya.
  Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah,
  amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.

  Kawan, sepertinya kau berat menyambut kedatangannya kali ini. Berat
  karena beban kerjamu, lapar dan hausnya engkau tak yakin tahan. Sejenak
  engkau menghibur diri, bukankah Allah memaklumkan mereka yang tak
  sanggup? Dan memberi keringanan untuk tidak menjalani titah-Nya? Oh
  tidak. Mengapa tidak kau coba petuah sang nabi, seperti yang biasa kau
  jadikan senjata, beberapa jeda silam?

  Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang
  suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiam dan membaca
  kitab-Nya. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan
 di hari kiamat.

  Kawan, sudah berapa lama kau lupa mereka: keluargamu, kerabatmu, anak
  yatim di sekelilingmu? Fakir miskin di kiri kananmu? Sudah berapa banyak
  jejak mereka terhapus dari dindingmu? Mungkin, kini tiba saatnya engkau
  mengukir kembali mereka, menghapus debu-debu yang menutupi jejak mereka
  di dirimu, hingga terpahat lagi dengan kokohnya. Dengan jalankan sabda
  nabi-Nya:

  Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang-orang
  tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga
  lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya,
  dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
  Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
  Kawan, berapa kali kudengar engkau berkeluh kesah, atas amal-amalmu yang
  tiada berbekas. Atas dosa-dosamu yang mulai mengerak. Atas noda-noda
  yang berjatuhan-kau minta atau datang sendiri- dan mencengkeram
  permukaanmu.

  Wahai, coba dengar untai kalimat al musthafa:

  Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu,
  maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pumggungmu berat karena
  beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

  Kawan, engkau rasakan dirimu tak lagi cantik akhir-akhir ini. Dirimu
  terasa gersang, bahkan kerontang, hingga organ-organ yang mestinya
  tumbuh subur, terkulai lemah, tiada daya. Jangan kawan, jangan biarkan!
  Kita coba resep dari utusan-NYa. Memberi kehidupan pada yang lain,
  menyirami dan memupuk ummat yang membutuhkan, agar pada gilirannya,
  mereka memberimu makanan, hingga lenyap pula kegersangan.

  Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan
  berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang
  siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan
  kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan
  pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di
  bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa
  dengan-Nya.

  Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya
  pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

  Sobatku, sesuatu di dalam sana, sekian lama kudengar engkau merintih,
  memohon cinta, merindukan kasih, namun selama ini aku abaikan. Engkau
  menginginkan bahagia sejati, namun yang kuberikan adalah kegembiraan
  semu. Kini! Ya, kini tiba saatnya, engkau sambut suatu masa, yang
  dengannya kan kau raih cinta, kan kau peroleh bahagia, yang Insya Allah
  bernilai sepanjang masa, lebih dari umur dunia. Maka dengarlah panggilan
 Sang Kekasih:

  Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka
  mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.
  Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak
  akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah
  agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Celakalah orang yang tidak mendapat
  ampunan Allah di bulan yang agung ini.


  MARHABAN YAA RAMADHAN…..

  Selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf lahir  batin


-






Ajaklah teman dan 

[media-dakwah] RAMADHAN SEBENTAR LAGI

2006-09-19 Terurut Topik bastari erry
Ramadhan yang berkunjung sekali dalam setahun, tak salah lagi, dia merupakan 
suatu kesempatan bagi kaum muslimin dan muslimah mengejar dan berlomba dalam 
kebajikan. Ramadhan sebagai wadah penempa jasmani dan rohani, untuk menjadikan 
hidup bermanfaat. Karena itu perbanyaklah amal pagi dan petang, siang dan 
malam. 

Adapun usaha menyantuni, mempermudah kesukaran orang lain, memudahkan yang 
mudah (tidak mempersukar) dan memperingan yang berat (tidak tambah diperberat), 
mendamaikan orang-orang bertengkar, membaca Al-Qur'an, bertasbih, bertahmid, 
bertakbir, berdo'a, memohon kebajikan kepada Allah SWT., mengembalikan orang 
yang sesat ke jalan yang benar, menunaikan tugas dengan tepat, menunaikan 
amanah dan bertanggung jawab, menahan diri dari mencerca dan berkata-kata yang 
mubazir, menahan nafsu dari keserakahan, tamak, rakus, sombong, iri hati, emosi 
dan berbagai sifat atau nafsu angkara murka, semuanya itu termasuk amal 
kebajikan yang ikut menghiasi dan memperindah Ramadhan bagi diri setiap orang 
yang berpuasa. 

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang berlimpah pahala, seperti digambarkan dalam 
Alquran yang diturunkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia, di dalamnya 
juga terdapat malam yang memiliki nilai lebih baik dari pada seribu bulan, 
Lailatul Qadr (QS. Al Qadar:3). Selama Bulan Ramadhan, seluruh umat Muslim di 
dunia menjalankan perintah puasa, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, atas 
segala rahmat yang telah diberikan-Nya pada mereka. 

Dalam Surat Al-Baqarah, Allah menyatakan perihal Bulan Ramadhan sebagai 
berikut: 

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai 
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan 
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara 
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia 
berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia 
berbuka), maka (wajib baginya berpusa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, 
pada hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki 
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu 
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu 
bersyukur. (QS. Al Baqarah [2]: 185)

Menunaikan kewajiban berpuasa untuk mencapai ridha Allah adalah suatu bukti 
keimanan yang kuat, kesucian jiwa, keikhlashan hati, dan rasa takut kepada 
Allah. Puasa adalah suatu bentuk penyembahan khusus antara hamba dan Allah 
sebagai Tuhannya, karena hanya Allah yang mengetahui 'azam/niat seseorang, 
keikhlashan, kemurnian dan perhatiannya atas amalan yang halal dan yang haram, 
termasuk ketika seseorang menunaikan kewajiban ini. Tak seorangpun mengetahui 
apakah seseorang berpuasa untuk memberi kesan kepada orang-orang sekitarnya 
ataukah untuk maksud lain di luar tujuan suci yang utama. Orang yang berpuasa 
diberi imbalan sebagai amalan sesuai dengan apa yang ada dalam pandangan Allah. 

Rasulullah memberi berita yang menggembirakan kepada umatnya dalam sebuah 
hadits: Sungguh! kebahagiaanlah bagi orang-orang yang melalui bulan (Ramadhan) 
ini dengan berpuasa, beribadah, dan melakukan amal kebaikan (amal sholeh)! 

Allah menyampaikan kewajiban berpuasa ini dalam Alquran Surat Al Baqarah: 

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana 
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah 
[2]: 183)

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, salah satu alasan mengapa puasa 
diwajibkan adalah agar manusia bertakwa dan mampu menahan hawa nafsunya. 
Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah percaya (beriman) kepada Allah 
dengan hati tulus, mematuhi segala perintahnya dan menjauhi godaan hawa 
nafsunya. Dengan demikian, moralitas seseorang akan tumbuh baik seiring dengan 
waktu, keimanannya semakin mendalam, dan ketakutannya pada Allah makin kokoh.

Hakikat dari ibadah yang kita kerjakan dalam bulan Ramadhan nanti adalah dalam 
rangka kebersihan jiwa (tazkiyah an-nafs) untuk betul-betul menjadi orang yang 
bertaqwa (muttaqin). Jadi, merugilah kita yang telah melaksanakan ibadah tapi 
ternyata tidak mampu untuk membersihkan jiwanya, tidak betul-betul menghayati 
makna substansial dari ibadah yang ia kerjakan itu. 

Mudah-mudahan kita bukan orang-orang yang hanya memaknakan ibadah kita secara 
lahiriyah tapi betul-betul memaknainya dengan secara sebenarnya. Pada akhirnya, 
setiap ibadah yang telah kita kerjakan akan menghantarkan diri kita menjadi 
orang dengan kesucian baik lahir maupun bathin. Hal terpenting buat kita adalah 
senantiasa memelihara kesucian diri, jangan sampai mengotorinya dengan 
perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar. 

Beberapa hal yang bisa kita amalkan agar hati kita senantiasa bersih dan lembut 
dalam rangka siap mental spritual untuk menghadapi bulan Ramadhan adalah : 

Pertama, banyak mengingat Allah dalam hati dan lisan. Dengan dzikr hati bisa 
menjadi