[media-dakwah] Ramadhan Sebentar Lagi......
Ramadhan Sebentar Lagi... ... ... eramuslim - Dunia, Ramadhan Kurang Sedikit Salam, kawan Si mulia sebentar lagi datang, tapi kulihat engkau tidak menyambutnya seperti tahun-tahun kemarin. Adakah engkau lupa? Atau tidak menyadari kedatangannya? Bukankah Rasulullah telah mengabarkan sebelumnya, melalui untaian sabdanya yang indah. Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Jangan! Jangan kau bilang hari-harimu terakhir sangat sibuk, hingga kau harus berpacu dengan jam demi jam. Hingga penat menguasai malam-malammu. Dan lelap mengalahkanmu. Ijinkan! Ijinkan, sekedar nafasmu menjadi tasbih. Agar tidurmu bernilai ibadah, agar amal-amalmu tak menjadi fatamorgana, agar pintamu terangkat ke arsyi-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah. Kawan, sepertinya kau berat menyambut kedatangannya kali ini. Berat karena beban kerjamu, lapar dan hausnya engkau tak yakin tahan. Sejenak engkau menghibur diri, bukankah Allah memaklumkan mereka yang tak sanggup? Dan memberi keringanan untuk tidak menjalani titah-Nya? Oh tidak. Mengapa tidak kau coba petuah sang nabi, seperti yang biasa kau jadikan senjata, beberapa jeda silam? Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiam dan membaca kitab-Nya. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Kawan, sudah berapa lama kau lupa mereka: keluargamu, kerabatmu, anak yatim di sekelilingmu? Fakir miskin di kiri kananmu? Sudah berapa banyak jejak mereka terhapus dari dindingmu? Mungkin, kini tiba saatnya engkau mengukir kembali mereka, menghapus debu-debu yang menutupi jejak mereka di dirimu, hingga terpahat lagi dengan kokohnya. Dengan jalankan sabda nabi-Nya: Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya. Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Kawan, berapa kali kudengar engkau berkeluh kesah, atas amal-amalmu yang tiada berbekas. Atas dosa-dosamu yang mulai mengerak. Atas noda-noda yang berjatuhan-kau minta atau datang sendiri- dan mencengkeram permukaanmu. Wahai, coba dengar untai kalimat al musthafa: Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pumggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Kawan, engkau rasakan dirimu tak lagi cantik akhir-akhir ini. Dirimu terasa gersang, bahkan kerontang, hingga organ-organ yang mestinya tumbuh subur, terkulai lemah, tiada daya. Jangan kawan, jangan biarkan! Kita coba resep dari utusan-NYa. Memberi kehidupan pada yang lain, menyirami dan memupuk ummat yang membutuhkan, agar pada gilirannya, mereka memberimu makanan, hingga lenyap pula kegersangan. Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Sobatku, sesuatu di dalam sana, sekian lama kudengar engkau merintih, memohon cinta, merindukan kasih, namun selama ini aku abaikan. Engkau menginginkan bahagia sejati, namun yang kuberikan adalah kegembiraan semu. Kini! Ya, kini tiba saatnya, engkau sambut suatu masa, yang dengannya kan kau raih cinta, kan kau peroleh bahagia, yang Insya Allah bernilai sepanjang masa, lebih dari umur dunia. Maka dengarlah panggilan Sang Kekasih: Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. MARHABAN YAA RAMADHAN .. Selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf lahir batin - Ajaklah teman dan
[media-dakwah] RAMADHAN SEBENTAR LAGI
Ramadhan yang berkunjung sekali dalam setahun, tak salah lagi, dia merupakan suatu kesempatan bagi kaum muslimin dan muslimah mengejar dan berlomba dalam kebajikan. Ramadhan sebagai wadah penempa jasmani dan rohani, untuk menjadikan hidup bermanfaat. Karena itu perbanyaklah amal pagi dan petang, siang dan malam. Adapun usaha menyantuni, mempermudah kesukaran orang lain, memudahkan yang mudah (tidak mempersukar) dan memperingan yang berat (tidak tambah diperberat), mendamaikan orang-orang bertengkar, membaca Al-Qur'an, bertasbih, bertahmid, bertakbir, berdo'a, memohon kebajikan kepada Allah SWT., mengembalikan orang yang sesat ke jalan yang benar, menunaikan tugas dengan tepat, menunaikan amanah dan bertanggung jawab, menahan diri dari mencerca dan berkata-kata yang mubazir, menahan nafsu dari keserakahan, tamak, rakus, sombong, iri hati, emosi dan berbagai sifat atau nafsu angkara murka, semuanya itu termasuk amal kebajikan yang ikut menghiasi dan memperindah Ramadhan bagi diri setiap orang yang berpuasa. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang berlimpah pahala, seperti digambarkan dalam Alquran yang diturunkan sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia, di dalamnya juga terdapat malam yang memiliki nilai lebih baik dari pada seribu bulan, Lailatul Qadr (QS. Al Qadar:3). Selama Bulan Ramadhan, seluruh umat Muslim di dunia menjalankan perintah puasa, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah, atas segala rahmat yang telah diberikan-Nya pada mereka. Dalam Surat Al-Baqarah, Allah menyatakan perihal Bulan Ramadhan sebagai berikut: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpusa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah [2]: 185) Menunaikan kewajiban berpuasa untuk mencapai ridha Allah adalah suatu bukti keimanan yang kuat, kesucian jiwa, keikhlashan hati, dan rasa takut kepada Allah. Puasa adalah suatu bentuk penyembahan khusus antara hamba dan Allah sebagai Tuhannya, karena hanya Allah yang mengetahui 'azam/niat seseorang, keikhlashan, kemurnian dan perhatiannya atas amalan yang halal dan yang haram, termasuk ketika seseorang menunaikan kewajiban ini. Tak seorangpun mengetahui apakah seseorang berpuasa untuk memberi kesan kepada orang-orang sekitarnya ataukah untuk maksud lain di luar tujuan suci yang utama. Orang yang berpuasa diberi imbalan sebagai amalan sesuai dengan apa yang ada dalam pandangan Allah. Rasulullah memberi berita yang menggembirakan kepada umatnya dalam sebuah hadits: Sungguh! kebahagiaanlah bagi orang-orang yang melalui bulan (Ramadhan) ini dengan berpuasa, beribadah, dan melakukan amal kebaikan (amal sholeh)! Allah menyampaikan kewajiban berpuasa ini dalam Alquran Surat Al Baqarah: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah [2]: 183) Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, salah satu alasan mengapa puasa diwajibkan adalah agar manusia bertakwa dan mampu menahan hawa nafsunya. Satu-satunya cara untuk melakukannya adalah percaya (beriman) kepada Allah dengan hati tulus, mematuhi segala perintahnya dan menjauhi godaan hawa nafsunya. Dengan demikian, moralitas seseorang akan tumbuh baik seiring dengan waktu, keimanannya semakin mendalam, dan ketakutannya pada Allah makin kokoh. Hakikat dari ibadah yang kita kerjakan dalam bulan Ramadhan nanti adalah dalam rangka kebersihan jiwa (tazkiyah an-nafs) untuk betul-betul menjadi orang yang bertaqwa (muttaqin). Jadi, merugilah kita yang telah melaksanakan ibadah tapi ternyata tidak mampu untuk membersihkan jiwanya, tidak betul-betul menghayati makna substansial dari ibadah yang ia kerjakan itu. Mudah-mudahan kita bukan orang-orang yang hanya memaknakan ibadah kita secara lahiriyah tapi betul-betul memaknainya dengan secara sebenarnya. Pada akhirnya, setiap ibadah yang telah kita kerjakan akan menghantarkan diri kita menjadi orang dengan kesucian baik lahir maupun bathin. Hal terpenting buat kita adalah senantiasa memelihara kesucian diri, jangan sampai mengotorinya dengan perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar. Beberapa hal yang bisa kita amalkan agar hati kita senantiasa bersih dan lembut dalam rangka siap mental spritual untuk menghadapi bulan Ramadhan adalah : Pertama, banyak mengingat Allah dalam hati dan lisan. Dengan dzikr hati bisa menjadi