- Rasanya belum lama, waktu ada thread di milis ini (ppiindia) soal: 'intelektual minyak'.. Dan klo gak salah, waktu itu ada yang marah" dengan penyebutan tersebut.. :-p
- Selain 'ilmuwan tukang' juga ada yang muna(?).. di depan ngoceh boikot negara anu.. di belakang terima duit jutaan dari perusahaan (negara anu).. Apalagi klo ngocehnya pake kedok (maaf) agama.. :-( - Kira" Freedom Institute (yang kabarnya bentukan Aburizal B) yang ikutan mendukung kenaikan BBM 2005 termasuk 'think-tank' seperti yang disebut artikel di bawah, gak ya? Kan, si bosnya (Rizal M - saudaranya Jubir Presiden, si kumis Andi M - idolanya/favoritnya Dorce) ujug" jadi calo Pemerintah Indonesia dengan ExxonMobil dalam negosiasi Blok Cepu.. Telenji banget, move-nya.. Dukunglah aku, kau kuberi proyek/komisi.. :-) - Klo gw yang komentar mungkin banyak yang ngeremehin.. Tapi kalo yang komentar (dan fwd-in) artikel dari internet itu Bang Farid Gaban, siapa yang mau bantah? Voltus atau Megaloman Fire, kale.. atau Satria Baja Hitam.. Hehehe.. Sorry ya Bang Farid.. :-) CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 1/5/07, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dulu pernah disebut "Ilmuwan Tukang". Mereka dikenal > sebagai ilmuwan dan tulisannya sering muncul di media > massa. Sehingga banyak masyarakat yang percaya. > > Namun bukannya mengeluarkan pernyataan yang sesuai > dengan ilmunya dan kepentingan masyarakat banyak, > mereka membuat penelitian/pernyataan berdasarkan > pesanan si pembayar. Oleh karena itu disebut "Ilmuwan Tukang" > > Contoh Ilmuwan Tukang ini mereka mengeluarkan > pernyataan bahwa pelaku Poligami biasanya juga > berzinah dan sumber penyakit kelamin. Kenyataannya > justru di AS yang melarang poligami, perzinahan > merajalela. Menurut media USA Today, 60% warga AS > mengaku berzinah sementara 1/3 gadisnya sudah > diperkosa sebelum usia 18 tahun dan 45 juta warga > menderita penyakit kelamin. Angka ini jauh lebih > tinggi dari angka di Indonesia yang membolehkan poligami. > > Hasil penelitian Ilmuwan Tukang punya ciri tidak > sesuai dengan kenyataan yang ada. > > Satu contoh lagi penelitian yang dilakukan Ilmuwan > Tukang adalah bahwa kenaikan harga BBM sebesar 120% di > Indonesia mengurangi angka kemiskinan. Kenyataan > menunjukkan Menko Kesra Aburizal Bakrie di Detik.com > menyatakan angka kemiskinan meningkat 17% lebih. > > Kenyataan menunjukkan banyak perusahaan yang bangkrut, > mengurangi karyawan atau menawarkan pensiun dini di > Indonesia saat ini. > > Perusahaan besar macam Exxon tidak rugi mengeluarkan > uang trilyunan per tahun untuk ilmuwan tukang untuk > menipu masyarakat hingga Exxon bisa menguras migas > secara gratis/biaya sangat rendah dari negara2 > berkembang, karena Exxon bisa untung sampai 360 > trilyun rupiah lebih setahun. > > Perusahaan2 besar macam Exxon menyalurkan "bantuan" > langsung atau lewat berbagai yayasan (mis: Asia > Foundation, USAID, dsb) yang akhirnya memberi beasiswa > ke AS dan Eropa kepada segelintir putra2 terbaik lokal > yang mau jadi agen membela kepentingan mereka meski > harus menipu dan memiskinkan bangsanya sendiri. > > Begitu balik ke Indonesia mereka tetap didukung entah > bekerja di lembaga kroni mereka seperti Bank Dunia > atau IMF atau di Universitas Nasional dengan didukung > dana penelitian. > > Selama ada ilmuwan2 Tukang yang kerjanya membodohi > bangsa Indonesia demi kepentingan perusahaan2 asing, > mayoritas rakyat Indonesia akan tetap miskin. > > --- IrwanK <[EMAIL PROTECTED] <irwank2k6%40gmail.com>> wrote: > > > Untuk di Indonesia, siapa saja yang (sudah) dibayar, ayo acungkan > tangan? :-P > > Apalagi proyek blok Cepu mereka dapat setelah rangkaian kenaikan harga > BBM > > dan kedatangan C.Rice ke Indonesia tahun lalu? > > > > CMIIW.. > > > > Wassalam, > > > > Irwan.K > > > > ---------- Forwarded message ---------- > > From: Farid Gaban > > Date: Jan 4, 2007 2:18 PM > > Subject: ExxonMobil Menyuap 140 Lembaga "Think-Tank"? > > > > Group: ExxonMobil paid to mislead public > > > > Wed Jan 3, 2:15 PM ET > > > > ExxonMobil Corp. gave $16 million to 43 ideological groups between > > 1998 and 2005 in a coordinated effort to mislead the public by > > discrediting the science behind global warming, the Union of Concerned > > Scientists asserted Wednesday. > > > > The report by the science-based nonprofit advocacy group mirrors > > similar claims by Britain's leading scientific academy. Last > > September, The Royal Society wrote the oil company asking it to halt > > support for groups that "misrepresented the science of climate change." > > > > ExxonMobil did not immediately respond to requests for comment on the > > scientific advocacy group's report. > > > > Many scientists say accumulating carbon dioxide and other > > heat-trapping gases from tailpipes and smokestacks are warming the > > atmosphere like a greenhouse, melting Arctic sea ice, alpine glaciers > > and disturbing the lives of animals and plants. > > > > ExxonMobil lists on its Web site nearly $133 million in 2005 > > contributions globally, including $6.8 million for "public information > > and policy research" distributed to more than 140 think-tanks, > > universities, foundations, associations and other groups. Some of > > those have publicly disputed the link between greenhouse gas emissions > > and global warming. > > > > But in September, the company said in response to the Royal Society > > that it funded groups which research "significant policy issues and > > promote informed discussion on issues of direct relevance to the > > company." It said the groups do not speak for the company. > > > > Alden Meyer, the Union of Concerned Scientists' strategy and policy > > director, said in a teleconference that ExxonMobil based its tactics > > on those of tobacco companies, spreading uncertainty by > > misrepresenting peer-reviewed scientific studies or cherry-picking > facts. > > > > Dr. James McCarthy, a professor at Harvard University, said the > > company has sought to "create the illusion of a vigorous debate" about > > global warming. > > > > ___ > > > > On the Net: > > > > Union of Concerned Scientists: http://www.ucsusa.org > > > > ExxonMobil: http://www.exxonmobil.com/corporate > > > > Copyright (c) 2007 The Associated Press. > [Non-text portions of this message have been removed]