Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar:)
- Original Message - From: "Imam Syafei" <[EMAIL PROTECTED]> To: "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Sunday, January 15, 2006 9:14 AM Subject: Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar:) > Asslm Wr. Wb. > > Saya ikutan nimbrung sedikit ya, Emang kalo Akidah itu gak bisa pake > akal tapi diterima oleh akal karena sudah ada Risalah / Tuntunan Dari > Rosululloh SAW. dan Allah SWT itu tidak suka dengan Orang yang melampaui > batas sebagaimana Firmannya : > yang artinya dibawah " dan melaksanakan perintah itu sesuai dengan > kemampuan. Sesuai kemampunan disini bukan menurut hawa nafsu atau akal > sebagai mana hadist dibawah : maaf kalo ada kesalahan mhn dikoreksi .2. Al > Baqarah > > > > 190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, > (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak > menyukai orang-orang yang melampaui batas. > > > 7. Al A'raaf > > > > 55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang > lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui > batas[549]. > > > [549]. Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara > meminta. > > > > > > 5. Al Maa'idah > > > > 87. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan > apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu > melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang > melampaui batas. > > > > > > > 40. Al Mu'min > > > > 28. Dan seorang laki-laki yang beriman di antara > pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu > akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah > padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari > Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) > dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang > diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak menunjuki > orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. > > > > > > > 5. Al Maa'idah > > > > 77. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu > berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. > Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat > dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan > kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". > > > > > > 96. Al 'Alaq > > > > 6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui > batas, > > > Seseorang melaksanakan perintah itu sesuai dengan > kemampuannya bukan keterpaksaan melaksanakannya > sebagaimana hadist dibawah ini : > > > > > > > Dari Abu Hurairah, 'Abdurrahman bin Shakhr > radhiallahu 'anh, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : "Apa saja > yang aku larang kamu melaksanakannya, hendaklah kamu jauhi dan apa saja yang > aku perintahkan kepadamu, maka lakukanlah menurut kemampuan kamu. > Sesungguhnya kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena banyak bertanya > dan menyalahi nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh)" > > [Bukhari no. 7288, Muslim no. 1337] > > > Hadits ini terdapat dalam kitab Muslim dari > Abu Hurairah, ia berkata : "Rasulullah berkhutbah dihadapan kami, sabda > beliau : Wahai manusia, Allah telah mewajibkan kepada kamu haji, karena itu > berhajilah, lalu seseorang bertanya : Wahai Rasulullah. apakah setiap tahun > ?, Rasulullah diam, sampai orang itu bertanya tiga kali, lalu Rasulullah > bersabda : Kalau aku katakana "ya" niscaya menjadi wajib dan kamu tidak akan > sanggup melakukannya, kemudian beliau bersabda lagi :Biarkanlah aku dengan > apa yang aku diamkan, karena kehancuran umat-umat sebelum kamu adalah karena > banyak bertanya dan menyalahi nabi-nabi mereka. Maka jika aku perintahkan > melakukan sesuatu, kerjakanlah menurut kemampuan kamu, tetapi jika aku > melarang kamu melakukan sesuatu, maka tinggalkanlah. Laki-laki yang bertanya > kepada Rasulullah adalah Aqra' bin Habits, demikianlah menurut suatu > riwayat. > > Para ahli ushul fiqh mempersoalkan perintah > dalam agama, apakah perintah itu harus dilakukan berulang-ulang ataukah > tidak. Sebagian besar ahli fiqh dan ahli ilmu kalam menyatakan tidak wajib
[media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar:)
dengan "tasbih bumi" yang berotasi dari barat ketimur juga ?!?!?! > Dan tasbih benda2 langit lainnya kesemuanya melingkar berthawaf dalam sumbu > revolusinya masing2. > > Masuk akal juga kalo kemudian bahkan malaikat2 pun berthawaf mengelilingni > Arsynya Allah, dan segenap mahluk dan benda benda di langit dan di bumi > pada hakikatnya adalah berthawaf juga mengelilingi Arsy-nya Allah SWT. > > Indah bukan syariat yang dituntunkan Nabi itu ?!?!?! > > Nah apa jadinya kalo sholat tidak dilaksanakan ?!?!?! Berarti kita > mengingkari sendiri tasbih yang dilakukan partikel2 sub atomik dalam tubuh > kita alias "tersesat". > > Sangat logis sekali kalo orang yang tidak sholat itu tersesat, karena dia > sesungguhnya telah mengingkari gerak elemen dasarnya sendiri. > > Masuk akal juga kalo kemudian ada yang menyatakan bahwa shalat itu > menyehatkan > > Wallahu'alam > > > > > "suhana032003" > <[EMAIL PROTECTED]To: media- dakwah@yahoogroups.com > o.com> cc: > Sent by: Subject: [media- dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar > media- [EMAIL PROTECTED] > groups.com > > > 13/01/2006 15:18 > > > > > > yup..!! masuk akal bagi mas indra yg mempelajari ilmu fisika dan > perputaran bumi:) tapi jadi tidak masuk akal, bagi orang2 awam yg > tidak mempelajari ilmu tsb:) dan tidak masuk akal pula bagi orang2 di > luar islam, karena akupun pernah diceletukin oleh orang nasrani yg > merupakan tempat dimana dulu aku sekolah > > "ngapain lo..jumprat jumprit, kaya orang kurang kerjaan aja..?" > "ngapain lo..pake cuci kaki, mulut, tangan segala (wudhu) padahal gue > tahu, tangan lo kaga kotor.." > > tapi..mereka akan diam, bila kita mengatakan, bahwa iman tidak > dijalankan dengan akal, tapi dengan keyakinan. karena akupun biasa > membalikan lagi tuduhan itu kepada mereka > > "ngapain juga kalau mau nyanyi, pake jauh2 ke gereja segala, gue > biasa nyanyi di kamar is ok tuch, buang2 energi aja pake jalan dulu > ke gereja." or. > > "ngapain lo..minta2 kaya sama yesus or minta2 tolong sama yesus?yg > gue tahu yesus aja kaga pake baju (miskin) dan yg gue tahu, katanya > yesus di salib, gimana mau nolongin elo, nolongin dirinya aja kaga > mampu.." > > yup..!! sesuatu yg tidak masuk akal bagi kebanyakan orang dan akan > jadi masuk akal bagi kita yg bisa menggunakan akal dan pikiran kita > secara maksimal:) cara berpikir orang2 sains berbeda dengan cara > berpikir para petani:) > > salam:) > hana > > --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > > > > Thawaf konsisten dengan gerakan di tata surya , sampaigerakan > partikel > > dasar atom .., jadi kalo syariat islam > > mensyariatkan gerakan itu masuk akal sekali bukan ?!?!?!?! Karena > itu > > adalah gerakan dasar yang terjadi bahkan dalam elemen2 sub atomiknya > > sendiri ... > > > > :-) > > > > > > > > > > > "suhana032003" > > > <[EMAIL PROTECTED]To: media- > dakwah@yahoogroups.com > > o.com> > cc: > > > Sent by: Subject: [media- > dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar > > media- > [EMAIL PROTECTED] > > > > groups.com > > > > > > > > >
Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Ikutan ya... Kalo boleh disimpulkan, syareat tanpa tarekat = 0, tarekat tanpa hakekat = 0, hakekat tanpa marifat = 0 semuanya harus dalam satu kesatuan yang bulat syareat + tarekat + hakikat dan marifat. Untuk mencapai itu kita harus kuat di syareat & tarekat maka nanti Allah akan beri yang namanya ilmu hakekat (hikmah) dari hikmah itu akhirnya menuju satu titik namanya marifat kepada Allah. Jadi tanpa keempat itu semua kita tidak akan mungkin bisa menyembah Allah dengan benar. Betul gak? Dari yang lemah, AF On 1/13/06, suhana032003 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > betul mas indra, shalat itu masuk akal bila dihubungkan dengan olah > raga dan bagi orang2 yg berfikiran jernih. tapi..jadi tidak masuk > akal bila sudah diterima oleh orang2 yg tidak menggunakan akal > pikirnya secara maksimal dan jadi tidak masuk akal bila diterima oleh > orang2 diluar islam dan orang2 jahil:) > > tapi..apa jumroh juga masuk akal bagi orang2 kebanyakan..?? atau > mencium azwar aswad..??bisakah diterima akal oleh orang2 yg tidak > mempunyai keyakinan akan keimanan.?? > > kita tidak sedang bicara antara pemahaman mas indra dengan pemaham > ku, yg mungkin memiliki banyak "kesamaan" pemikiran, tapi kita bicara > masalah general dan kebanyakan. > karena spt yg aku bilang..tidak semua manusia mempunyai pemikiran dan > pemahaman yg sama, dan tidak semua manusia menggunakan akal pikirnya > secara maksimal. > > dan yg sedang kita bahas adalah, bagaimana mereka bisa mengkritisi > kesalahan2 ajaran tasawuf, bila mereka tidak mempunyai dasar yg benar > ttg syariat islam. > dan bagaimana mereka bisa mengkritisi tetang hamburan neutron dan > pengaruh radiasi gamma bila mereka tidak mempunyai dasar ilmu tsb?? > apakah orang ekonomi bisa mengkritisi ttg hamburan neutron. > > hmm..kesalahan dalam mempelajari ilmu dunia, hukumnya hanya sampai di > dunia, tapi kesalahan dalam mempelajari ilmu agama, jatuh hukumnya > bisa sampai akhirat.:) gitu maksud pembahasan kita ini mas.. > karena masalah ibadah2 kepada Allah,tetap saja kita harus mengacu > pada Rasulullah, dan tidak sembarang orang yg mampu memberikan > pembelajaran itu, tapi..ilmu dunia bisa kita dapatkan oleh semua > orang yg memang ahli di bidang tsb. > > karena yg mengerti ilmu agama, juga belum tentu bisa mengamalkannya > atau mampu mengamalkan secara benar, tapi yg mengerti ilmu akademis, > kemungkinan besar akan benar mengamalkannya:) > > oh iya..aku hana (mba, teteh, ibu, etc) bukan (mas, abang, bpk) > > mohon maaf bila, mungkin email yg ditujukan kepadaku belum bisa aku > balas hingga minggu depan:)aku pamit pada semua members ya..?mau cuti > seminggu dulu:)mohon maaf bila ada khilaf dan salahku.:) > > salam:) > hana > > > > > > > --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > > > > Shalat itu masuk akal juga mas, coba pikir di tiap belahan bumi > ditiap > > waktu selalu ada orang yang sholat, yang kesemua orang shalat itu > menghadap > > ke ka'bah, secara gradual berombong2an melaksnakan rukun2shalat di > tiap > > wilayah bujur dari barat ke timur, betapa gerakan2 ini sangat > konsisten > > sekali dengan "tasbih bumi" yang berotasi dari barat ketimur > juga ?!?!?! > > Dan tasbih benda2 langit lainnya kesemuanya melingkar berthawaf > dalam sumbu > > revolusinya masing2. > > > > Masuk akal juga kalo kemudian bahkan malaikat2 pun berthawaf > mengelilingni > > Arsynya Allah, dan segenap mahluk dan benda benda di langit dan di > bumi > > pada hakikatnya adalah berthawaf juga mengelilingi Arsy-nya Allah > SWT. > > > > Indah bukan syariat yang dituntunkan Nabi itu ?!?!?! > > > > Nah apa jadinya kalo sholat tidak dilaksanakan ?!?!?! Berarti kita > > mengingkari sendiri tasbih yang dilakukan partikel2 sub atomik > dalam tubuh > > kita alias "tersesat". > > > > Sangat logis sekali kalo orang yang tidak sholat itu tersesat, > karena dia > > sesungguhnya telah mengingkari gerak elemen dasarnya sendiri. > > > > Masuk akal juga kalo kemudian ada yang menyatakan bahwa shalat itu > > menyehatkan > > > > Wallahu'alam > > > > > > > > > > > "suhana032003" > > > <[EMAIL PROTECTED]To: media- > dakwah@yahoogroups.com > > o.com> > cc: > > > Sent by: Subject: [media- > dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar > > media- > [EMAIL PROTECTED] > > > > groups.com > > > > > > > &g
[media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar
betul mas indra, shalat itu masuk akal bila dihubungkan dengan olah raga dan bagi orang2 yg berfikiran jernih. tapi..jadi tidak masuk akal bila sudah diterima oleh orang2 yg tidak menggunakan akal pikirnya secara maksimal dan jadi tidak masuk akal bila diterima oleh orang2 diluar islam dan orang2 jahil:) tapi..apa jumroh juga masuk akal bagi orang2 kebanyakan..?? atau mencium azwar aswad..??bisakah diterima akal oleh orang2 yg tidak mempunyai keyakinan akan keimanan.?? kita tidak sedang bicara antara pemahaman mas indra dengan pemaham ku, yg mungkin memiliki banyak "kesamaan" pemikiran, tapi kita bicara masalah general dan kebanyakan. karena spt yg aku bilang..tidak semua manusia mempunyai pemikiran dan pemahaman yg sama, dan tidak semua manusia menggunakan akal pikirnya secara maksimal. dan yg sedang kita bahas adalah, bagaimana mereka bisa mengkritisi kesalahan2 ajaran tasawuf, bila mereka tidak mempunyai dasar yg benar ttg syariat islam. dan bagaimana mereka bisa mengkritisi tetang hamburan neutron dan pengaruh radiasi gamma bila mereka tidak mempunyai dasar ilmu tsb?? apakah orang ekonomi bisa mengkritisi ttg hamburan neutron. hmm..kesalahan dalam mempelajari ilmu dunia, hukumnya hanya sampai di dunia, tapi kesalahan dalam mempelajari ilmu agama, jatuh hukumnya bisa sampai akhirat.:) gitu maksud pembahasan kita ini mas.. karena masalah ibadah2 kepada Allah,tetap saja kita harus mengacu pada Rasulullah, dan tidak sembarang orang yg mampu memberikan pembelajaran itu, tapi..ilmu dunia bisa kita dapatkan oleh semua orang yg memang ahli di bidang tsb. karena yg mengerti ilmu agama, juga belum tentu bisa mengamalkannya atau mampu mengamalkan secara benar, tapi yg mengerti ilmu akademis, kemungkinan besar akan benar mengamalkannya:) oh iya..aku hana (mba, teteh, ibu, etc) bukan (mas, abang, bpk) mohon maaf bila, mungkin email yg ditujukan kepadaku belum bisa aku balas hingga minggu depan:)aku pamit pada semua members ya..?mau cuti seminggu dulu:)mohon maaf bila ada khilaf dan salahku.:) salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > Shalat itu masuk akal juga mas, coba pikir di tiap belahan bumi ditiap > waktu selalu ada orang yang sholat, yang kesemua orang shalat itu menghadap > ke ka'bah, secara gradual berombong2an melaksnakan rukun2shalat di tiap > wilayah bujur dari barat ke timur, betapa gerakan2 ini sangat konsisten > sekali dengan "tasbih bumi" yang berotasi dari barat ketimur juga ?!?!?! > Dan tasbih benda2 langit lainnya kesemuanya melingkar berthawaf dalam sumbu > revolusinya masing2. > > Masuk akal juga kalo kemudian bahkan malaikat2 pun berthawaf mengelilingni > Arsynya Allah, dan segenap mahluk dan benda benda di langit dan di bumi > pada hakikatnya adalah berthawaf juga mengelilingi Arsy-nya Allah SWT. > > Indah bukan syariat yang dituntunkan Nabi itu ?!?!?! > > Nah apa jadinya kalo sholat tidak dilaksanakan ?!?!?! Berarti kita > mengingkari sendiri tasbih yang dilakukan partikel2 sub atomik dalam tubuh > kita alias "tersesat". > > Sangat logis sekali kalo orang yang tidak sholat itu tersesat, karena dia > sesungguhnya telah mengingkari gerak elemen dasarnya sendiri. > > Masuk akal juga kalo kemudian ada yang menyatakan bahwa shalat itu > menyehatkan > > Wallahu'alam > > > > > "suhana032003" > <[EMAIL PROTECTED]To: media- dakwah@yahoogroups.com > o.com> cc: > Sent by: Subject: [media- dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar > media- [EMAIL PROTECTED] > groups.com > > > 13/01/2006 15:18 > >
Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar
Shalat itu masuk akal juga mas, coba pikir di tiap belahan bumi ditiap waktu selalu ada orang yang sholat, yang kesemua orang shalat itu menghadap ke ka'bah, secara gradual berombong2an melaksnakan rukun2shalat di tiap wilayah bujur dari barat ke timur, betapa gerakan2 ini sangat konsisten sekali dengan "tasbih bumi" yang berotasi dari barat ketimur juga ?!?!?! Dan tasbih benda2 langit lainnya kesemuanya melingkar berthawaf dalam sumbu revolusinya masing2. Masuk akal juga kalo kemudian bahkan malaikat2 pun berthawaf mengelilingni Arsynya Allah, dan segenap mahluk dan benda benda di langit dan di bumi pada hakikatnya adalah berthawaf juga mengelilingi Arsy-nya Allah SWT. Indah bukan syariat yang dituntunkan Nabi itu ?!?!?! Nah apa jadinya kalo sholat tidak dilaksanakan ?!?!?! Berarti kita mengingkari sendiri tasbih yang dilakukan partikel2 sub atomik dalam tubuh kita alias "tersesat". Sangat logis sekali kalo orang yang tidak sholat itu tersesat, karena dia sesungguhnya telah mengingkari gerak elemen dasarnya sendiri. Masuk akal juga kalo kemudian ada yang menyatakan bahwa shalat itu menyehatkan Wallahu'alam "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]To: media-dakwah@yahoogroups.com o.com>cc: Sent by: Subject: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar [EMAIL PROTECTED] groups.com 13/01/2006 15:18 yup..!! masuk akal bagi mas indra yg mempelajari ilmu fisika dan perputaran bumi:) tapi jadi tidak masuk akal, bagi orang2 awam yg tidak mempelajari ilmu tsb:) dan tidak masuk akal pula bagi orang2 di luar islam, karena akupun pernah diceletukin oleh orang nasrani yg merupakan tempat dimana dulu aku sekolah "ngapain lo..jumprat jumprit, kaya orang kurang kerjaan aja..?" "ngapain lo..pake cuci kaki, mulut, tangan segala (wudhu) padahal gue tahu, tangan lo kaga kotor.." tapi..mereka akan diam, bila kita mengatakan, bahwa iman tidak dijalankan dengan akal, tapi dengan keyakinan. karena akupun biasa membalikan lagi tuduhan itu kepada mereka "ngapain juga kalau mau nyanyi, pake jauh2 ke gereja segala, gue biasa nyanyi di kamar is ok tuch, buang2 energi aja pake jalan dulu ke gereja." or. "ngapain lo..minta2 kaya sama yesus or minta2 tolong sama yesus?yg gue tahu yesus aja kaga pake baju (miskin) dan yg gue tahu, katanya yesus di salib, gimana mau nolongin elo, nolongin dirinya aja kaga mampu.." yup..!! sesuatu yg tidak masuk akal bagi kebanyakan orang dan akan jadi masuk akal bagi kita yg bisa menggunakan akal dan pikiran kita secara maksimal:) cara berpikir orang2 sains berbeda dengan cara berpikir para petani:) salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > Thawaf konsisten dengan gerakan di tata surya , sampaigerakan partikel > dasar atom .., jadi kalo syariat islam > mensyariatkan gerakan itu masuk akal sekali bukan ?!?!?!?! Karena itu > adalah gerakan dasar yang terjadi bahkan dalam elemen2 sub atomiknya > sendiri ... > > :-) > > > > > "suhana032003" > <[EMAIL PROTECTED] To: media- dakwah@yahoogroups.com > o.com> cc: > Sent by: Subject: [media- dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar > media- [EMAIL PROTECTED] > groups.com > > > 13/01/2006 13:15 > > > > > > Wa'alaikum salam wr.wb > > iya betul bang yudi.. > selayaknya kita hanya menggunakan pedoman yg jelas yaitu al-qur'an > dan hadist shahih, bukan pendapat u
[media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar
yup..!! masuk akal bagi mas indra yg mempelajari ilmu fisika dan perputaran bumi:) tapi jadi tidak masuk akal, bagi orang2 awam yg tidak mempelajari ilmu tsb:) dan tidak masuk akal pula bagi orang2 di luar islam, karena akupun pernah diceletukin oleh orang nasrani yg merupakan tempat dimana dulu aku sekolah "ngapain lo..jumprat jumprit, kaya orang kurang kerjaan aja..?" "ngapain lo..pake cuci kaki, mulut, tangan segala (wudhu) padahal gue tahu, tangan lo kaga kotor.." tapi..mereka akan diam, bila kita mengatakan, bahwa iman tidak dijalankan dengan akal, tapi dengan keyakinan. karena akupun biasa membalikan lagi tuduhan itu kepada mereka "ngapain juga kalau mau nyanyi, pake jauh2 ke gereja segala, gue biasa nyanyi di kamar is ok tuch, buang2 energi aja pake jalan dulu ke gereja." or. "ngapain lo..minta2 kaya sama yesus or minta2 tolong sama yesus?yg gue tahu yesus aja kaga pake baju (miskin) dan yg gue tahu, katanya yesus di salib, gimana mau nolongin elo, nolongin dirinya aja kaga mampu.." yup..!! sesuatu yg tidak masuk akal bagi kebanyakan orang dan akan jadi masuk akal bagi kita yg bisa menggunakan akal dan pikiran kita secara maksimal:) cara berpikir orang2 sains berbeda dengan cara berpikir para petani:) salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > Thawaf konsisten dengan gerakan di tata surya , sampaigerakan partikel > dasar atom .., jadi kalo syariat islam > mensyariatkan gerakan itu masuk akal sekali bukan ?!?!?!?! Karena itu > adalah gerakan dasar yang terjadi bahkan dalam elemen2 sub atomiknya > sendiri ... > > :-) > > > > > "suhana032003" > <[EMAIL PROTECTED]To: media- dakwah@yahoogroups.com > o.com> cc: > Sent by: Subject: [media- dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar > media- [EMAIL PROTECTED] > groups.com > > > 13/01/2006 13:15 > > > > > > Wa'alaikum salam wr.wb > > iya betul bang yudi.. > selayaknya kita hanya menggunakan pedoman yg jelas yaitu al-qur'an > dan hadist shahih, bukan pendapat ustadz atau syech yg mentakwilkan > sendiri. tapi kembalikan lah semua hanya pada 2 pedoman itu, taat dan > tunduklah hanya pada aturan yg dibuat oleh Allah dan dicontohkan oleh > RasulNya, karena sesungguhnya Allah menuntut hakNya pada kita agar > kita taat dan patuh hanya padaNya. dan kewajiban kita adalah mematuhi > semuanya yg bisa diterima oleh akal ataupun tanpa bisa diterima oleh > akal. bukankah banyak ibadah2 yg sebenarnya tidak masuk di akal > orang2 awam?? sholat, tawaf, jumroh:) > > "tidak Aku ciptkan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah > kepadaKu" (maaf aku lupa ayatnya:) > > mas yusa..jika Allah mengizinkanNya, Insya Allah hatiku akan > digerakkan untuk bertemu dengannya, dan sampaikan salam hormatku pada > beliau ya..:)rasanya jadi segan bila harus dihadapkan oleh > para "keturunan Rasulullah". saat ini sampaikan salam hormatku pada > beliau ya..?dan insya Allah salammu pada kedua buah hatiku akan aku > sampaikan. > > salam:) > hana > > > > --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Yudhi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Assalamu 'alaikum wr wb, > > > > Ikut berkomentar yah Teh Hana dan Kang Yusa... > > > > Mempelajari hikmah yang terkandung di dalam syariat memang perlu > dilakukan supaya kita dapat melaksanakan syariat dengan tenang dan > mengerti hikmah dari ibadah yg kita kerjakan. Sesungguhnya
Re: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar
Thawaf konsisten dengan gerakan di tata surya , sampaigerakan partikel dasar atom .., jadi kalo syariat islam mensyariatkan gerakan itu masuk akal sekali bukan ?!?!?!?! Karena itu adalah gerakan dasar yang terjadi bahkan dalam elemen2 sub atomiknya sendiri ... :-) "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]To: media-dakwah@yahoogroups.com o.com>cc: Sent by: Subject: [media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar [EMAIL PROTECTED] groups.com 13/01/2006 13:15 Wa'alaikum salam wr.wb iya betul bang yudi.. selayaknya kita hanya menggunakan pedoman yg jelas yaitu al-qur'an dan hadist shahih, bukan pendapat ustadz atau syech yg mentakwilkan sendiri. tapi kembalikan lah semua hanya pada 2 pedoman itu, taat dan tunduklah hanya pada aturan yg dibuat oleh Allah dan dicontohkan oleh RasulNya, karena sesungguhnya Allah menuntut hakNya pada kita agar kita taat dan patuh hanya padaNya. dan kewajiban kita adalah mematuhi semuanya yg bisa diterima oleh akal ataupun tanpa bisa diterima oleh akal. bukankah banyak ibadah2 yg sebenarnya tidak masuk di akal orang2 awam?? sholat, tawaf, jumroh:) "tidak Aku ciptkan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu" (maaf aku lupa ayatnya:) mas yusa..jika Allah mengizinkanNya, Insya Allah hatiku akan digerakkan untuk bertemu dengannya, dan sampaikan salam hormatku pada beliau ya..:)rasanya jadi segan bila harus dihadapkan oleh para "keturunan Rasulullah". saat ini sampaikan salam hormatku pada beliau ya..?dan insya Allah salammu pada kedua buah hatiku akan aku sampaikan. salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Yudhi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu 'alaikum wr wb, > > Ikut berkomentar yah Teh Hana dan Kang Yusa... > > Mempelajari hikmah yang terkandung di dalam syariat memang perlu dilakukan supaya kita dapat melaksanakan syariat dengan tenang dan mengerti hikmah dari ibadah yg kita kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana, tidaklah Allah menciptakan sesuatu kecuali untuk hikmah. Begitupun Allah tidak mensyariatkan sesuatu kecuali mengandung hikmah di dalamnya. Jika kita pelajari dengan baik, al-Quran menjelaskan mengenai sebab dan hikmah dari Ibadah-ibadah kita yg dpt dipahami akal. Contohnya seperti hikmah yg terkandung di dalam shalat, Allah menerangkannya dalam Surah Al-Ankabut ayat 45, yaitu untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. Allah mewajibkan berpuasa agar kita menjadi takwa (Al-Baqarah: 183), ber-Haji supaya kita menyaksikan berbagai manfaat bagi kita dan supaya kita menyebut nama Allah (Al- Haj:28). Sedangkan zakat untuk membersihkan dan menyucikan kita (At- Taubah:103). Dan masih banyak lagi hikmah2 yg bisa kita peroleh yang bukan hanya menyangkut masalah2 ibadah tapi juga masalah muamalah. Semua itu bisa kita pelajari dari sumber yang jelas yaitu al-Quran dan as-Sunnah. > > Untuk mendapatkan hikmah2 tersebut pun Allah telah mengajarkannya kepada kita. Dalam masalah sholat, sholat seperti apakah yg dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar? Allah berfirman dlm surah al- Mukminun:1-2 "Sesungguhnya beruntunglah orang2 mukmin, yaitu orang2 yg khusyuk' di dalam shalatnya". Ternyata sholat yg khusyuk yg dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Kemudian, bagaimana caranya kita dapat khusyuk di dalam sholat? Nabi menjelaskan,"Beribadahlah engkau kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu". Itu untuk masalah batin, untuk masalah lahirnya Nabi menjelaskan,"Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku sholat". Kemudian untuk selanjutnya kita bisa mempelajari ta
[media-dakwah] Re: Syeikh Siti Jenar
Wa'alaikum salam wr.wb iya betul bang yudi.. selayaknya kita hanya menggunakan pedoman yg jelas yaitu al-qur'an dan hadist shahih, bukan pendapat ustadz atau syech yg mentakwilkan sendiri. tapi kembalikan lah semua hanya pada 2 pedoman itu, taat dan tunduklah hanya pada aturan yg dibuat oleh Allah dan dicontohkan oleh RasulNya, karena sesungguhnya Allah menuntut hakNya pada kita agar kita taat dan patuh hanya padaNya. dan kewajiban kita adalah mematuhi semuanya yg bisa diterima oleh akal ataupun tanpa bisa diterima oleh akal. bukankah banyak ibadah2 yg sebenarnya tidak masuk di akal orang2 awam?? sholat, tawaf, jumroh:) "tidak Aku ciptkan jin dan manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu" (maaf aku lupa ayatnya:) mas yusa..jika Allah mengizinkanNya, Insya Allah hatiku akan digerakkan untuk bertemu dengannya, dan sampaikan salam hormatku pada beliau ya..:)rasanya jadi segan bila harus dihadapkan oleh para "keturunan Rasulullah". saat ini sampaikan salam hormatku pada beliau ya..?dan insya Allah salammu pada kedua buah hatiku akan aku sampaikan. salam:) hana --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Yudhi" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu 'alaikum wr wb, > > Ikut berkomentar yah Teh Hana dan Kang Yusa... > > Mempelajari hikmah yang terkandung di dalam syariat memang perlu dilakukan supaya kita dapat melaksanakan syariat dengan tenang dan mengerti hikmah dari ibadah yg kita kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana, tidaklah Allah menciptakan sesuatu kecuali untuk hikmah. Begitupun Allah tidak mensyariatkan sesuatu kecuali mengandung hikmah di dalamnya. Jika kita pelajari dengan baik, al-Quran menjelaskan mengenai sebab dan hikmah dari Ibadah-ibadah kita yg dpt dipahami akal. Contohnya seperti hikmah yg terkandung di dalam shalat, Allah menerangkannya dalam Surah Al-Ankabut ayat 45, yaitu untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. Allah mewajibkan berpuasa agar kita menjadi takwa (Al-Baqarah: 183), ber-Haji supaya kita menyaksikan berbagai manfaat bagi kita dan supaya kita menyebut nama Allah (Al- Haj:28). Sedangkan zakat untuk membersihkan dan menyucikan kita (At- Taubah:103). Dan masih banyak lagi hikmah2 yg bisa kita peroleh yang bukan hanya menyangkut masalah2 ibadah tapi juga masalah muamalah. Semua itu bisa kita pelajari dari sumber yang jelas yaitu al-Quran dan as-Sunnah. > > Untuk mendapatkan hikmah2 tersebut pun Allah telah mengajarkannya kepada kita. Dalam masalah sholat, sholat seperti apakah yg dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar? Allah berfirman dlm surah al- Mukminun:1-2 "Sesungguhnya beruntunglah orang2 mukmin, yaitu orang2 yg khusyuk' di dalam shalatnya". Ternyata sholat yg khusyuk yg dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Kemudian, bagaimana caranya kita dapat khusyuk di dalam sholat? Nabi menjelaskan,"Beribadahlah engkau kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu". Itu untuk masalah batin, untuk masalah lahirnya Nabi menjelaskan,"Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku sholat". Kemudian untuk selanjutnya kita bisa mempelajari tatacara sholat nabi dari hadits2 yg shahih. Begitu pula dengan amal ibadah-amal ibadah lainnya. > > Dengan melaksanakan syariat yg benar, maka insya allah kita akan mendapatkan dan mengetahui hakikat dari apa yg kita kerjakan... Wallahu a'lam > > Wassalamu 'alaikum wr wb, > > Yudi > > - Original Message - > From: Yusa > To: media-dakwah@yahoogroups.com > Cc: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Thursday, January 12, 2006 4:36 PM > Subject: Re: [media-dakwah] Syeikh Siti Jenar > > > Wlkmslm wr wb > > Mbak Hana, > ^_^ alhamdulillaaah...semoga mbak dikaruniakan Allah Swt kesehatan lahir > batin, keselamatan dunia akhirat, amiiinnn... ^_^ > > Ada satu point yg mbak sampaikan yg saya sangat teramat setuju sekali, > yaitu: > "...karena bagiku hakekat itu datangnya dari Allah dan hakekat itu bisa > datang, setelah manusia sungguh2 belajar syariat..." > Setuju sekali, mbak! Saya insya Allah sama sekali tdk menolak pernyataan > mbak ini...dan karena alasan inilah yg saya temukan ketika saya belajar pd > para Habaib, ahlul bayt Rasulullah Saw, itu dasar yg beliau2 terapkan pada > kami murid2nya. Insya Allah. > > Itulah kenapa saya ingin mbak mengenal salah satu diantara ahlul bayt Rasul > Saw yg perempuan, mbak msh ingat kan beliau? Beliau beberapa waktu yg > lalu bertanya pd saya ttg mbak Hana, lalu saya jwb akan saya tanyakan ke > mbak. Kalau mbak berkenan, slhkn menghubungi beliau, mbak sdh ditunggu2 > lho kabarnya! ^_^ > > Kalau ada kekhilafan, mhn dima'afkan ya, mbak. Mhn titip salam buat si kecil > yg dua itu ya, mbak...trm ksh banyak ^_^ > > Wslkm wr wb > Yusa > > __ > Message: 15 > Date: Thu, 12 Jan 2006 04:01:34 - > From: "suhana032003" <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: {Spa