assalamu'alaikum wr wb, afwan, ada kata yang harus dikoreksi yaitu yang diberi warna maroon tebal (bold)
syukron wassalam ----- Original Message ----- From: Ridwan To: Kel-Is ; 'Media Dakwah' ; Ke-Se ; [EMAIL PROTECTED] ; dis-hub ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 25, 2006 4:57 PM Subject: Tujuan hidup Tujuan hidup dan kehidupan Qoola Allohu ta'ala fil-quranil-karim, a'udzubillahis-sami'il 'alim minasy-syaithonir-rojim.. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS.Ali Imran : 185) Hadirin Rohimakumulloh, Sebagai manusia yang bertaqwa maka Al Quran adalah sebuah kitab yang wajib kita jadikan pedoman dalam hidup dan kehidupan di dunia ini, sebagaimana tercantum dalam surah Al Baqoroh ayat ke-2 : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Maka dengan berpedoman kepada Al Quran maka insya Alloh kita tidak akan tersesat dalam kehidupan ini, namun begitu selain Al Quran maka pedoman kita lainnya adalah Hadits (perkataan/perilaku) Rosulullah saw yang disampaikan oleh para Ulama dan Waliyulloh (semoga Alloh SWT memberikan Rahmat-NYA buat mereka). Oleh karena itu mari kita coba simak petunjuk apa yang dapat kita peroleh dari surah Ali Imran ayat 185 yang telah disebutkan, ayat ini dapat kita simpulkan menjadi 4 (empat) hal yang kita perlu renungkan agar bisa menjadi petunjuk kita untuk menghadapi kehidupan ini : 1. Kullu nafsin dzaa-iqotul mauti Ketika mendengar kata "maut" sudah pasti pengertian kita bahwa itu merupakan kematian, dan memang benar itulah yang disebut maut. Semua orang akan mengalami kematian, dan itu tiada terkecuali, termasuk para Nabi dan Rosul juga mengalami kematian. Oleh karena kematian akan menjumpai siapa saja, maka ketika dari salah satu keluarga kita mengalami kematian maka kita dilarang untuk meratapinya. Hadits riwayat Umar ra, Bahwa Rosulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Mayit akan disiksa karena tangis ratapan (penyesalan) keluarganya. (HR.Bukhori Muslim) Saat-saat menghadapi kematian selain dari rasa sakit yang menyakitkan, iblis laknatulloh juga berusaha agar manusia bisa kafir sebelum ajal menjemput. Oleh karena itu kita diajarkan sebuah doa yang cukup bagus dan pantas untuk kita amalkan, yaitu yang biasa disebut dengan "doa selamat", (Allohumma inni as-aluka salamatan fid-diin.wa taubatan qoblal-maut, wa rohamatan 'indal-maut, wa maghfirotan ba'dal-maut. Allohumma hawwin 'alayna fii sakarotil-maut.) 2. Wa innama tuwaffawna ujuurokum yawmal qiyamati (Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu) Petunjuk yang dapat kita ambil dari ayat tsb adalah semua amalan kita di dunia ini akan disempurnakan oleh Alloh SWT, tanpa kecuali yaitu amalan yang baik dan amalan yang buruk (tidak baik). Oleh karena itu mulailah dari sekarang kita hisab amalan kita, dan usahakanlah agar kita selalu beramal yang baik dan menjauhi amalan yang tidak baik. Meksipun amalan baik terlihat kecil bagi kita maka usahakan agar kita kerjakan, karena pahala disisi Alloh SWT tidak ada yang kecil. Begitu pula dengan amalan buruk, meskipun kecil/sedikit maka alangkah baiknya kita tinggalkan, karena adzab Alloh SWT tidak ada yang kecil dan sedikit. Untuk hal ini bisa juga kita renungkan ayat 7 dan 8 dari surah Al Zalzalah (99) artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula Hadirin Rohima kumulloh.. 3. fa man zuhziha 'anin-naari wa udkhilal-jannata faqod faa-za (Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung.) Setelah kita mengalamai kematian dan kemudian kita mengalami hari kiamat, lalu datanglah sebuah hari penghisaban, yaitu hari yang mana setiap orang menanti dengan perasaan harap-harap cemas, apakah dia akan masuk surga-NYA ataukah akan masuk neraka-NYA. Hari semacam itu digambarkan dalam Al Quran pada surah ke-75 (Al Qiyaamah), maka beruntunglah orang-orang yang beriman kepada Alloh SWT dan Rosul-NYA dan merugilah selamanya orang yang kafir kepada Alloh SWT dan Rosul-NYA. Mengapa masuk ke surga dikatakan "beruntung" ? karena memang di surga adalah tempatnya kenikmatan yang tiada akhir yaitu kenikmatan yang abadi. Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS.2 : 82) Bagaimanakah surga itu ? surga adalah tempat kembalinya orang-orang yang sholeh, yang mana Rosulullah saw dalam sebuah hadits qudsi menyatakan keadaan surga yang sesungguhnya belum pernah terlihat dan terdengar maupun terbayang pernah kita saksikan , yaitu : Hadits riwayat Abu Hurairah ra., Dari Nabi SAW, Beliau bersabda : Alloh berfirman : AKU sediakan untuk hamba-hamba-KU yang sholih sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terbersit didalam hati manusia. Bukti kebenaran itu terdapat dalam Al Quran : Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan. (QS.As-Sajdah (32) ayat 17) (HR.Bukhori Muslim) Namun begitu Al Quran telah menggambarkan sebagian kecil dari kenikmatan-kenikmatan surgawi, yaitu Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (QS.Al Baqoroh ayat 25) Kemudian luas-nya surga adalah sangat tidak terbatas, dan atas luas surga tsb telah diceritakan oleh Alloh SWT dalam firman-NYA : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS.3 (Ali Imran) ayat 133) Sebenarnya masih banyak lagi kenikmatan-kenikmatan surga yang telah diceritakan oleh Rosulullah SAW dalam firman Alloh SWT pada kitab Al Quran Al Karim maupun Hadits Beliau SAW, namun semua itu tidak bisa disebutkan disini karena keterbatasan waktu, dan memang atas nikmat-nikmat Alloh SWT tidak akan mampu kita bisa menghitungnya. Selanjutnya mengapa kita harus menghindari diri dari Neraka ? Karena neraka itu tempat yang seburuk-buruknya buat kita kembali kepada-NYA. Firman Alloh SWT : Dan apabila dikatakan kepadanya:"Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS.Al Baqoroh ayat 206) Dan bahan bakar neraka adalah termasuknya manusia, firman Alloh SWT : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS.At Tahriim ayat 6) Hadirin Rohimakumulloh Dalam hadits Rosulullah saw dijelaskan perumpamaan panasnya api dalam neraka, yaitu : Hadits Riwayat Abu Hurairah ra, Bah Nabi SAW bersabda : Api kalian yang dinyalakan anak-cucu Adam (as) adalah sepertujuh puluh dari panas api jahanam. Para Sahabat berkata : Demi Alloh, bila sepanas ini saja sudah cuku wahai Rosulullah. Beliau bersabda : Sesungguhnya panas api tsb masih tersisa sebanyak enam puluh sembilan bagian, panas masing-masing sama dengan api ini. (HR.Bukhori Muslim) Sebenarnya masih banyak lagi adzab Neraka yang telah diceritakan oleh Rosulullah SAW dalam firman Alloh SWT pada kitab Al Quran Al Karim maupun Hadits Beliau SAW, namun begitu yang terpenting bagi kita adalah berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi amalan yang mengakibatkan dosa, meskipun amalan tsb kita anggap sepele, misalnya membuka aurat kita (aurat lelaki menurut fiqh adalah antara dengkul sampai pusar perut). Dan oleh karena berat rasanya adzab neraka maka sudah selayaknya kita biasakan setelah sholat fardhu untuk membaca doa Allohumma ajjirnaa minan-naar atau doa kebaikan/doa sapu jagad (Robbana aatina fid-dunya hasanatan wafil-aakhiroti hasanatan wa qina 'adzaban-naar). 4. wa mal-hayaatud-dunyaa illa mataa'ul-ghuruuri (Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan) Setelah kita pahami awal rangakaian ayat tsb (Kullu nafsin dzaa-iqotul mauti Wa innama tuwaffawna ujuurokum yawmal qiyamati fa man zuhziha 'anin-naari wa udkhilal-jannata faqod faa-za) maka bagaimanakah kita memandang kehidupan dunia ini ? akhir dari ayat ini menjelaskan keadaan sebenarnya dalam kehidupan dunia ini, yaitu wa mal-hayaatud-dunyaa illa mataa'ul-ghuruuri (Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan) Maksud yang terkandung dari penggalan ayat tsb adalah bila kita mendapat kesenangan di dunia ini maka sifatnya itu fana, dan bila tidak mengerti makna kehidupan ini, maka kesenangan yang fana itu bisa memperdaya kita dari mengingat Alloh SWT. Firman Alloh SWT : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS.Ali Imran ayat 14) Demikianlah khutbah singkat yang dapat saya sampaikan, yang mana kesimpulannya adalah 1. hidup di dunia ini hanya sementara (fana) dan 2. kehidupan maupun kesenangan dunia adalah bisa memperdaya kita kecuali keimanan kita kokoh maka kehidupan dunia bisa menjadi ladang untuk bekal di yaumil hisab dan 3. tingkatkan ketaqwaan kita agar pahala kita disempurnakan oleh Alloh SWT pada saat hari kiamat 4. semoga Alloh SWT memberikan hidayah-NYA dan rahmat-NYA kepada kita semua sehingga bisa dengan sungguh-sungguh menjadikan Al Quran sebagai imam kita. Akhirnya mari kita renungkan firman Alloh SWT : Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah. (QS. Lukman (31) ayat 33) Barokallohu lii wa lakum bil-qur'anil-adzhim. Cileungsi, 25 Juli 2006, 29 Jumadil Akhir 1427 Disusun oleh : Muhammad Ridwan ([EMAIL PROTECTED]) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/zAINmC/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/