Re: [media-dakwah] Salawat Anti Anarki Global

2006-11-28 Terurut Topik Aria Subekti
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
mas agus, 
tanya lagi nich, (maklum saya awam banget n bodoh nich)
bagaimana sich berdo'a yang baik menurut Rasulullah ???
apakah jika kita melakukan suatu ibadah (seperti berdo'a ) tetapi tidak sesuai 
dengan yang dicontohkan oleh 
Rasulullah boleh ? bukankah Rasulullah telah mencontohkan semua hal kepada kita 
ummatnya.
karena sependek pengetahuan saya yang sangat dangkal, jika kita melakukan suatu 
ibadah kuncinya hanya 2 :
- ikhlas karena Allah swt
- dicontohkan oleh Rasulullah SAW
begitu mas agus,,,
mohon dikasih tambahan ilmunya dech mas agus
rekan2 MD juga boleh koq nimbrung n semoga hal ini bisa menambah wawasan 
keagamaan kita 

maaf kl kurang berkenan 



- Original Message 
From: muhamad agus syafii [EMAIL PROTECTED]
To: Aria Subekti [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 28, 2006 10:11:36 AM
Subject: Re: [media-dakwah] Salawat Anti Anarki Global

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabaraktuh 
 
Mas Aria,
Sholawat tidak diajarkan oleh nabi, kebiasaan KH Abdullah Syafiie membaca 
sholawat adalah salahsatu cara berdoa yang baik. Ada yang setuju ada yg tidak, 
terserah mas aria bagaimana menyikapinya..
 
Wassalam,
agussyafii
 
 


Aria Subekti [EMAIL PROTECTED] wrote: 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh
 
mas agus, 
apakah harus dengan mengumandangkan shalawat seperti itu untuk mengcounternya 
???
apakah Rasulullah menganjurkan dan mengajarkan hal tersebut ?
 
mohon maaf atas pertanyaan saya yang menunjukan kebodohan saya, mohon 
pencerahan lebih lanjut 
mohon maaf bagi yang kurang berkenan.


- Original Message 
From: agussyafii [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 22, 2006 3:48:12 PM
Subject: [media-dakwah] Salawat Anti Anarki Global

Salawat Anti Anarki Global

Pada era delapan puluhan, mula-mula dikumandangkan oleh ulama besar
Jakarta K.H. Abdullah Syafi`i melalui suara Radio Dakwah
Assyafi'iyyah, kemudian berkumandang hampir pada setiap masjid
Jakarta, pembacaan salawat yang dikenal dengan salawat zalimin.

Teks doa salawat itu berbunyi:
Allahumma shalli `ala sayyidina Muhammad,
wa asyghiliz dzalimin biz-dzalimin,
wa akhrijna min bainihim salimin,
wa `ala alihi wa sahbihi ajma`in.

Arti doa salawat itu ialah bermohon kepada Tuhan agar orang-orang
zalim disibukkan oleh urusan sesama orang zalim, dan kita bermohon
kepada Tuhan agar bisa keluar secara selamat dari jebakan-jebakan
orang zalim.

Doa salawat itu dipopulerkan oleh K.H. Abdulah Syafi`i dalam suasana
ketidak mampuan menghadapi manufer orang-orang yang berusaha
memasukkan aliran kebatinan ke dalam GBHN, menyetarakan dengan agama.

Nampaknya doa salawat itu lebih tepat dikumandangkan sekarang,
ketika anarki bukan hanya berlangsung dari jalanan hingga Senayan,
tetapi dunia Barat dibawah pimpinan Amerika Serikat juga melakukan
anarki global. Dengan isu terorisme, dunia digiring untuk menghukum
siapa saja yang menjadi penghalang negeri adi daya itu, padahal
hingga hari ini tidak ada bukti siapa pelaku terorisnya. Bukan
rahasia lagi bahwa Amerika membutuhkan jaminan pasokan minyak dunia,
karena tanpa minyak, Amerika akan berubah menjadi hutan beton.
Setelah runtuhnya Uni Sovyet, Amerika menjadi satu-satunya polisi
dunia, oleh karena itu Amerika leluasa melakukan hegemoni dunia.

Dengan rekayasa media, opini publik dunia dibentuk oleh AS sesuai
dengan kepentingan nasionalnya, yakni menguasai minyak dunia. Kini
giliran Indonesia diluluh lantakkan sendi-sendi kedaulatannya, dan
dalam kondisi compang-camping krisis nampaknya Pemerintah sudah
tidak punya harga diri untuk bangkit membela kehormatan bangsanya.
Banyak petinggi negara secara sadar menservice Amerika dengan
pernyataan, data dan akses. Sungguh sangat berbeda dengan Bung Karno
yang meski ketika itu negara RI masih sangat miskin, tetapi berani
berdiri tegak bahkan berani keluar dari PBB.

Sudah dapat dibayangkan bagaimana dampak pernyataan bahwa —Jama'ah
Islamiyah— yang entah ada atau tidak dan entah di mana adanya
dinyatakan sebagai teroris oleh PBB, dan tragisnya Pemerintah RI
tidak berani untuk abstain sekalipun. Jamaah Islamiyyah adalah nama
kumpulan orang Islam yang ada di setiap kampung di dunia Islam,
tetapi kelak, setiap yang ada nama jamaahnya atau Islamiyyahnya akan
begitu mudah dihubung-hubungkan dengan terorisme international. Umat
Islam di dunia telah disandera oleh rekayasa fiktif. Sungguh sangat
keji anarki yang dilakukan oleh Amerika, tetapi sudah sepantasnya
bahwa bangsa yang tidak punya harga diri seperti kita sekarang
sebagaimana dikatakan al Qur'an akan dipermainkan (wa zulzilu
(Q/2:214) Tetapi sesunggguhnya, gerakan anti Islam bukan hal baru.

Sejak zaman Nabi sudah ada kekuatan global yang berusaha
membungkam kebenaran. Manuver nasional dan global sekarang
sebenarnya adalah wujud dari manuver kezaliman. Yang menembak dan
yang ditembak keduanya memang zalim. Zalim artinya menempatkan
sesuatu tidak pada tempatnya, tidak proporsional. Oleh karena itu

Re: [media-dakwah] Salawat Anti Anarki Global

2006-11-26 Terurut Topik Aria Subekti
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh

mas agus, 
apakah harus dengan mengumandangkan shalawat seperti itu untuk mengcounternya 
???
apakah Rasulullah menganjurkan dan mengajarkan hal tersebut ?

mohon maaf atas pertanyaan saya yang menunjukan kebodohan saya, mohon 
pencerahan lebih lanjut 
mohon maaf bagi yang kurang berkenan.


- Original Message 
From: agussyafii [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 22, 2006 3:48:12 PM
Subject: [media-dakwah] Salawat Anti Anarki Global

Salawat Anti Anarki Global

Pada era delapan puluhan, mula-mula dikumandangkan oleh ulama besar
Jakarta K.H. Abdullah Syafi`i melalui suara Radio Dakwah
Assyafi'iyyah, kemudian berkumandang hampir pada setiap masjid
Jakarta, pembacaan salawat yang dikenal dengan salawat zalimin.

Teks doa salawat itu berbunyi:
Allahumma shalli `ala sayyidina Muhammad,
wa asyghiliz dzalimin biz-dzalimin,
wa akhrijna min bainihim salimin,
wa `ala alihi wa sahbihi ajma`in.

Arti doa salawat itu ialah bermohon kepada Tuhan agar orang-orang
zalim disibukkan oleh urusan sesama orang zalim, dan kita bermohon
kepada Tuhan agar bisa keluar secara selamat dari jebakan-jebakan
orang zalim.

Doa salawat itu dipopulerkan oleh K.H. Abdulah Syafi`i dalam suasana
ketidak mampuan menghadapi manufer orang-orang yang berusaha
memasukkan aliran kebatinan ke dalam GBHN, menyetarakan dengan agama.

Nampaknya doa salawat itu lebih tepat dikumandangkan sekarang,
ketika anarki bukan hanya berlangsung dari jalanan hingga Senayan,
tetapi dunia Barat dibawah pimpinan Amerika Serikat juga melakukan
anarki global. Dengan isu terorisme, dunia digiring untuk menghukum
siapa saja yang menjadi penghalang negeri adi daya itu, padahal
hingga hari ini tidak ada bukti siapa pelaku terorisnya. Bukan
rahasia lagi bahwa Amerika membutuhkan jaminan pasokan minyak dunia,
karena tanpa minyak, Amerika akan berubah menjadi hutan beton.
Setelah runtuhnya Uni Sovyet, Amerika menjadi satu-satunya polisi
dunia, oleh karena itu Amerika leluasa melakukan hegemoni dunia.

Dengan rekayasa media, opini publik dunia dibentuk oleh AS sesuai
dengan kepentingan nasionalnya, yakni menguasai minyak dunia. Kini
giliran Indonesia diluluh lantakkan sendi-sendi kedaulatannya, dan
dalam kondisi compang-camping krisis nampaknya Pemerintah sudah
tidak punya harga diri untuk bangkit membela kehormatan bangsanya.
Banyak petinggi negara secara sadar menservice Amerika dengan
pernyataan, data dan akses. Sungguh sangat berbeda dengan Bung Karno
yang meski ketika itu negara RI masih sangat miskin, tetapi berani
berdiri tegak bahkan berani keluar dari PBB.

Sudah dapat dibayangkan bagaimana dampak pernyataan bahwa —Jama'ah
Islamiyah— yang entah ada atau tidak dan entah di mana adanya
dinyatakan sebagai teroris oleh PBB, dan tragisnya Pemerintah RI
tidak berani untuk abstain sekalipun. Jamaah Islamiyyah adalah nama
kumpulan orang Islam yang ada di setiap kampung di dunia Islam,
tetapi kelak, setiap yang ada nama jamaahnya atau Islamiyyahnya akan
begitu mudah dihubung-hubungkan dengan terorisme international. Umat
Islam di dunia telah disandera oleh rekayasa fiktif. Sungguh sangat
keji anarki yang dilakukan oleh Amerika, tetapi sudah sepantasnya
bahwa bangsa yang tidak punya harga diri seperti kita sekarang
sebagaimana dikatakan al Qur'an akan dipermainkan (wa zulzilu
(Q/2:214) Tetapi sesunggguhnya, gerakan anti Islam bukan hal baru.

Sejak zaman Nabi sudah ada kekuatan global yang berusaha
membungkam kebenaran. Manuver nasional dan global sekarang
sebenarnya adalah wujud dari manuver kezaliman. Yang menembak dan
yang ditembak keduanya memang zalim. Zalim artinya menempatkan
sesuatu tidak pada tempatnya, tidak proporsional. Oleh karena itu
yang dibutuhkan oleh bangsa dan umat dewasa ini adalah tetap tenang,
jangan ikut menari oleh pukulan gendang Amerika. Apalah artinya
upacara menangisi korban bom Bali yang kebanyakan orang Australia,
tetapi ribuan korban saudara sendiri di Kalimantan, Ambon, Maluku
dan Poso tidak menyentuh hati kita.

Kita tidak boleh lupa akan sejarah, siapa di belakang PRRI-Permesta
hampir 40 tahun yang lalu. Memang dewasa ini kondisi bangsa dan umat
sangat tidak berdaya menghadapi propaganda yang direkayasa
sedemikian canggih oleh persekongkolan global, tetapi yakinlah bahwa
kebenaran tidak pernah mati, dan kebohongan akan terbongkar. Mereka
memang pandai merekayasa makar, tetapi seperti dijanjikan Tuhan,
yakinlah bahwa Allah lebih pandai membuat makar, wa makaru wa
makarallah, wa Allohu khoir al makirin (Q/3:54). Sejarah juga sudah
membuktikan bagaimana kekuatan super power runtuh. 

Siapa yangmenduga bahwa Uni Sovyet akhirnya runtuh setelah 
dipermalukan oleh negeri miskin dan gerilyawan kecil Mujahidin 
Afganistan. Untuk itu, mari kita kumandangkan secara nasional 
salawat:

Allahumma shalli `ala sayyidina Muhammad,
wa asyghiliz dzalimin biz-dzalimin,
wa akhrijna min bainihim salimin,
wa `ala alihi wa sahbihi ajma`in.

Wassalam,
agussyafii
http