Artikel ini bicara tentang "WAHABI" sekaligus terjawabnya atas 
terkirimnya pertanyaan tentang APA ITU HADITS, APA ITU SUNNAH, APA ITU 
SALAFUSHOLLEH.

      Tentang 4 Imam Mazhab, sudah saya farward dari saudara-saudara yang aku 
tak tahu dimana lokasinya.

      
------------------------------------------------------------------------------------------------------

       

      PENGANTAR!
       

      Firman Allah: "Peliharalah diri kalian". (qs. Al-Maidah:105)

       

      Tafsir Ayat:

      Dari Abi 'Umaiyyah As-Sya'bani berkata: "aku bertanya kepada Abu Tsalabah 
al-Khusyani, wahai Abu Tsalabah bagai mana pendapatmu tentang firman Allah: 
"Peliharalah diri kalian". (qs. Al-Maidah:105)?"

      Maka dia menjawab: "Demi Allah aku telah bertanya tentang hal itu kepada 
Radulullah s.a.w., beliau bersabda:

       

      "Supaya kalian menyeru kepada yang ma'ruf dan melarang yang mungkar, 
hingga datang masa dimana kebakhilan ditaati, hawa nafsu diikuti, dunia lebih 
diutamakan (dibanding akherat), takjubnya seorang atas pendapatnya sendiri, 
maka (saat itu) peliharalah dirimu sendiri dan tinggalkan orang-orang awam, 
karena akan ada setelah kalian hari-hari (yang harus) sabar didalamnya, dimana 
kesabaran disana bagaikan memegang bara api, dan pahala bagi orang yang 
melakukan itu adalah seperti pahala lima puluh orang yang melakukan hal yang 
sama yang dilakukannya."

       

      ---- salaf, hadits, wahabi ----

       

      (amma ba'du)

      APA SALAF (Terdahulu), SALAFIYAH, SALAFI (salafiyin/salafiyun)?

       

      Al-Qalsyani berkata: "Salaf (Salafusholeh)" adalah (kaum muslimin) pada 
masa permulaan Islam yang sangat dalam ilmunya, yang berjalan diatas petunjuk 
Nabi s.a.w. yang menjaga sunah Nabi s.a.w. (mereka para sahabat Rasulullah 
s.a.w.), serta orang-orang yang mengikuti mereka (para sahabat) dengan baik.

       

      SALAFIYAH adalah  Ajaran "kaum salaf" atau kazanah ilmu kaum "as-Salaf 
as-Shalih", yaitu: al-Quran, Hadits, Pemahaman Sabahat Nabi s.a.w.

       

      SALAFI (salafiyin/salafiyun) adalah orang yang mengikatkan diri dengan 
kepada kaum "as-Salaf as-Shalih (Salafusholeh)"

       

      Dalil, firman Allah:

      "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) diantara 
orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan 
baik."(qs.at-Taubah:100)

       

       

      APAKAH BENAR KAUM SALAF ITU PECAH?

       

      Kaum Salaf itu satu "tidak pecah" hal ini  berdasarkan apa yang 
dikemukakan oleh Al-Qalsyani diatas. Kalau terlihat atau terdengar ada Salafi 
A, Salafi B, hal ini bukan "kaum salaf" yang pecah, tetapi "PARA PENGIKUT KAUM 
SALAF SENDIRI, hal ini dikarenakan adanya: keragaman jalur, keragaman 
pihak-pihak yang mengemban amanat "dakwah salafiyah", keragaman 
lembaga-lembaga, kebijakan mereka, sehingga memunculkan "keragaman wajah" 
salafiyah di Indonesia.

       

       

      SUNNAH?

       

      Orang atau kelompok yang mengikatkan diri kepada kaum "as-Salaf 
as-Shalih", WAJIB mengikuti SUNNAH.

      Sunnah menurut bahasa artinya ath-thariqah atau as-sirah yang artinya 
jalan atau perjalanan. Menurut istilah mempunyai 2 arti:

       

      Pertama:  setiap perkataan dan perbuatan dan "taqrir" (persetujuan) Nabi 
s.a.w.; dengan kata lain HADITS (sunnah muradif)

      Kedua:            perjalanan Nabi s.a.w. didalam mengamalkan dan 
menda'wakan Islam yang meliputi aqidah, ibadah, mu'amalat, akhlak, dst.nya. 
Juga praktek atau perbuatan yang terjadi pada zaman Nabi s.a.w.; juga apa yang 
telah disepakati oleh para sahabat dan praktek atau perbuatan yang terjadi pada 
zaman mereka.

       
       

      PERKEMBANGAN FAHAM SALAF
       

      Perkembangan "faham salaf" menjalar keseluruh semenanjung Arab dalam abad 
ke-2 H. Abu Bakar Atjeh, menyebutkan: pada waktu faham Mu'tazilah berkuasa, 
raja-rajanya membabi buta "memaksa" ulama-ulama tunduk kepada "pendirian 
Mu'tazilah". Karenanya seorang demi seorang ulama "terpaksa" menyerah diri. 
Para ulama "dupaksa" mengakui bahwa "Al-Quran itu makhluk".

      Diantara ulama-ulama yang dipaksa itu "hanya Imam Ahmad bin Hambal" yang 
tidak berubah pendiriannya. Meskipun Imam Ahmad dibelenggu, dicambuk sampai 
pecah-pecah badannya, dipenjara, beliau tetap pada pendiriannya dan TIDAK MAU 
BICARA LAIN.

      Suatu saat Imam Ahmad dikeluarkan dari penjara, tetapi diusir dari kota, 
dan dilarang memberi fatwa. Imam Ahmad hidup dalam persembunyian, tidak keluar 
sembahyang jama'ah, dan kemudian wafat tetapi tetap dalam KETEGUHAN I'tikadnya.

       

      Dalam masa kekacauan itu (saat setelah Imam Ahmad wafat), paham Imam 
Ahmad tersiar terus, orang-orang mulai berpikir tentang pendirian Imam Ahmad.

      Orang-orang Mu'tazilah yang telah "insyaf", seperti: Abu Hasan al-Asy'ari 
di Basrah, dan Abu Mansyur al-Maturidi di Samarkand mendukung pendirian Imam 
Ahmad.

      Suatu hari Jum'at, Abu Hasan al-Asy'ari naik mimbar dan dengan petah 
lidah berucap:"SAYA TAUBAT dari KEMURTADAN MU'TAZILAH.

       

      Ibnu Taimiyah berkata: "madzhab ahli sunnah waljama'ah" adalah madzhab 
yang telah ada sejak dulu. Ia sudah dikenal sebelum Allah menciptakan Abu 
Hanifah, Malik, Syafi'I, dan Ahmad. Ahli Sunnah ialah mazdzhab sahabat Nabi 
s.a.w. yang telah menerimanya dari Rasulullah s.a.w.; barang siapa MENENTANG 
itu, menurut pandangan Ahli Sunnah, berarti ia PEMBUAT BID'AH.

      Mereka telah sepakat bahwa ijma' sahabat adalah hujjah tapi mereka 
berbeda pendapat mengenai kedudukan ijma orang-orang sesudah sahabat Nabi s.a.w.

      Meskipun Imam Ahmad telah masyhur sebagai Imam Sunnah, hal itu bukan 
berarti beliau sendiri yang memiliki suatu pendapat. Beliau hanya "MENGAJARKAN 
dan MENYERUKAN orang-orang agar kembali "kepada Sunnah".

       

      Disebut "ahlu sunnah" karena KUATNYA mereka berpegang dan ber-ittiba' 
kepada Nabi s.a.w.; disebut al-Jamaah karena mereka BERSATU diatas kebenaran, 
dan hanya mengikuti apa yang telah menjadi kesepakatan "Salaful Ummah".

      Ahlu sunnah wal jamaah juga disebut: ahlu hadits, ahlu atsar, dan ahlu 
ittiba', at-Thaifah al-Manshurah (golongan yang mendapat pertolongan Allah), 
al-Firqah an-Najiyah (golongan yang selamat).

       

      Kaum salaf memiliki CIRI UTAMA, yaitu sangat ketat dalam hal "Tauhid", 
baik secara I'tikad maupun ibadah; maka "kaum salaf" sangat mementingkan 
pembahasan Tauhid, kepercayaan batil seperti: syirik, talhayul, khurafat, 
tathayur, perdukunan, meminta orang yang telah mati, dsb.

       

       

      MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB (wahabi)

       

      "Ajaran Salaf" berkembang ke semanjung Arab, dll karena dipelopori oleh 
seorang "Ulama Besar", yaitu: Muhammad bin Abdul Wahab.

       

      Beliau adalah Syaikhul Islam Abu'Abdillah Muhammad bin 'Abdil Wahhab bin 
Sulaiman bin 'Ali bin  Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin 
Barid Musyrib bin 'Umar bin Mi'dhad bin Ris bin Zakhir bin Muhammad bin Alwi 
bin Wuhaib bin Qosim bin Musa bin Mas'ud bin Uqbah bin Sani' bin Nahsyal bin 
Syaddad bin Zuhair bin Syihab bin Rabi'ah bin Abi Su'd bin Malik bin Hanzhalah 
bin Malik bin Zaid bin Manat bin Manat bin Tamim bin Murr bin Ud bin Thabikhah 
bin Ilyaas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'd bin Adnan al-Musyrify al-Wuhaiby 
at-Tamimy.

       

      Kelahiran Muhammad bin Abdul Wahab

       

      Beliau rahimahullah dilahirkan tahun 1115 H, di Uyainah dalam lingkungan 
keluarga yang penuh dengan pancaran Ilmu, ayahnya dan kakeknya adalah seorang 
Qadhi negeri Uyainah.

       

      Pertumbuhan Ilmiah Beliau

       

      Belia hafal al-Quran seblum usia 10 tahun, beliau sangat 
bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Ketika beliau menelaah kitab-kitab 
tafsir dan hadits, dari makna-makna ayat-ayat dan hadits-hadits yang shohih 
jelaslah bagi beliau bahwa KESYIRIKAN merajalela di sekitar beliau.

       

      Guru-guru Beliau rahimahullah.

       

      Dari Uyainah: Syaikh Abdul Wahhab, Syaikh Ibrahim bin Sulaiman. Dari 
Makkah: Syakih Abdullah bin Salim al-Bashry, dll. Dari Madinah: Syaikh 
al-Muhaddits Abdullah bin Ibrahim bin Saif, Syaikh al-Nuhaddits Muhammad Hayat 
bin Ibrahim as-Sindy, Syaikh Ismail bin Muhammad al Ujluny, Syaikh Ali Affandi 
bin Shadiq ad-Daqhistany, Syaikh Abdul karim Affandy ad-Daghistany, Syaikh 
Muhammad al-Burhany, Syaikh Utsman aad-Diyar Bakry, dll.

       

      Perjuangan Muhammad bin Abdul Wahab
       

      Beliau melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu di Madinah Nabawiyah, 
disana beliau bertemu dengan Syaikh Muhammad Hayat as-Sindy rahimahullah, 
seorang muhaddits yang masyur dan Muhammad bin Abdul Wahab berguru kepada 
beliau.

       

      Syaikh Muhammad Hayat as-Sindy rahimahullah, SANGAT mengingkari 
KEBID'AHAN dan KESYIRIKAN, beliau juga MEMBENCI "ta'ashshub" kepada madzhab 
tertentu yang MENOLAK sunnah Rasulullah s.a.w.

       

      Sepulang dari berguru, Muhammad bin Abdul Wahab melancarkan DAKWAH 
TAUHID, dan disambut baik oleh "amirnya" yaitu 'Utsman bin Muhammad bin 
Nu'ammar. Dengan "dukungan amir-nya", Muhammad bin Abdul Wahab MENGHANCURKAN: 
kubah-kubah kuburan, tempat-tempat kesyirikan.

       

      Dakwah beliau "tidak berjalan mulus", masyarakat BADUI (pencinta 
kesyirikan) mengncam amir Uyainah, yaitu: Utsman bin Muhammad bin Nu'ammar, 
agar Syaikh keluar dari Uyainah.

       

      Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab pun keluar dari Uyainah menuju Dar'iyyah, 
beliau ternyata disambut baik oleh amir Dar'iyyah yaitu: Muhammad bin Su'ud dan 
bahkan akan dibantu atas perjuangannya MEMBERSIHKAN Kesyirikan.

       

      Kitab "tauhid"  Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan judul : Ma'a 
'Aqidatis Salaf Kitabut Tauhid Allaszi Huwa Haqqullahi 'alal 'Abid, dalam 
terjemahan Indonesia MEMBUANG nama "Abdul Wahhab" di covernya, hal ini agar 
masyarakat mau menerima. Dan cukup ditulis: Kitab Tauhid Syaikh Muhammad 
at-Tamimi"

       

      (sangat logis bila masyarakat Indonesia "yang masih akrab" dengan 
kesyirikan, sangat antipati/benci dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab 
(wahabi), karena Syaikh rahimullah PEJUANG TAUHID)

       

      [EMAIL PROTECTED]

      accounting

       

       

      Sumber:

        1.. Risalah Bid'ah oleh: Abdul Hakim bin Amir Abdat.
        2.. Mulia dengan Manhaj Salaf oleh: Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilah
        3.. Praktis Aqidah ahlu Sunnah wal Jamaah, pustaka Istiqomah-Surakarta.
        4.. Barisan Ulama pembela Sunnah, oleh: Abu Aisyah Arif fathul Ulum.
        5.. Ensiklopedi Sunnah-Syiah-Putaka al-Kautsar
        6.. dll
       
     

 


[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke