Re: [media-dakwah] Teror kata berkedok kasih
Assalaamu'alaikum wr. wb., Saya mengapresiasi sekali tulisan ini. Dan untuk kondisi Indonesia, media TV sangat dipakai untuk teror berkedok kasih ini. Kebanyakan orang menganggap saya nggak toleran bahkan mungkin dianggap bermaksud memecah belah di lingkungan yang heterogen. Masalahnya, buat saya, kata toleransi sering dijadikan cara agar umat Islam bersikap lunak terhadap apapun cara yang dipakai untuk penyebaran Nasrani di Indonesia. Sementara, kaum intelektualnya juga banyak termakan teror berkedok kasih ini bahkan kayaknya tanpa disadari. Saya kadang berfikir, kalau dikategorikan - dengan suatu metoda penelitian yang baik, berapa persen dan dari golongan mana saja sih umat Nasrani dan mungkin juga dari golongan lain di Indonesia yang bisa dikategorikan dzimmi yang berhak hidup aman dan mana yang harus dikategorikan harbi karena walaupun mungkin diam-diam dan disembunyikan selalu punya rencana dan tindakan untuk menghantam Islam. Barangkali pusat studi di IIU Malaysia punya data mengenai ini... Begitu saja dulu. Wassalaam, Ema A Kutipan suryati [EMAIL PROTECTED]: Teror Kata Berkedok Kasih oleh : Adian Husaini *) 'Teor kata berkedok kasih terbukti ampuh menaklukkan kekuatan Islam . dibanding teror fisik berkekuatan 'cluster bomb'' Aku datang untuk menemui ummat Islam, tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata, tidak dengan kekuatan tapi dengan logika, tidak dalam benci tapi dalam cinta. -Henry Martyn, missionaris Perang Salib telah gagal, begitu kata Henry Martyn . Karena itu, untuk menaklukkan dunia Islam perlu resep lain: gunakan kata, logika, dan kasih. Bukan kekuatan senjata atau kekerasan. Hal senada dikatakan misionaris lain, Raymond Lull, Saya melihat banyak ksatria pergi ke Tanah Suci, dan berpikir bahwa mereka dapat menguasainya dengan kekuatan senjata, tetapi pada akhirnya semua hancur sebelum mereka mencapai apa yang mereka pikir bisa diperoleh. Lull mengeluarkan resep: Islam tidak dapat ditaklukkan dengan darah dan air mata, tetapi dengan cinta kasih dan doa. Menurut Eugene Stock , mantan sekretaris redaksi Church Missionary Society, tidak ada figur yang lebih heroik dalam sejarah Kristen dibandingkan Raymond Lull. Lull adalah misionaris pertama dan mungkin terbesar yang menghadapi para pengikut Muhammad. Ungkapan Lull dan Martyn itu ditulis oleh Samuel M Zwemmer , misionaris Kristen terkenal di Timur Tengah, dalam buku 'Islam: A Challenge to Faith '(1907). Buku yang berisi resep untuk menaklukkan dunia Islam itu disebut Zwemmer sebagai beberapa kajian tentang kebutuhan dan kesempatan di dunia para pengikut Muhammad dari sudut pandang missi Kristen. Bagi para missionaris, mengkristenkan kaum Muslim adalah keharusan. Dalam laporan tentang Konferensi Seabad Misi-misi Protestan Dunia ( 'Centenary Conference on the Protestant Missions of the World') di London (1888), tercatat ucapan Dr George F Post , Kita harus menghadapi Pan-Islamisme dengan Pan-Evangelisme. Ini merupakan pertarungan hidup dan mati. Selanjutnya, dia berpidato, ... kita harus masuk ke dalam Arabia; kita harus masuk ke Sudan; kita harus masuk ke Asia Tengah; dan kita harus mengkristenkan orang-orang ini atau mereka akan berbaris mengarungi gurun-gurun, dan mereka akan menyapu laksana api melahap kekristenan kita dan melahapnya. Kasus Turki Utsmani Kekuatan kata dan kasih model Henry Martyn perlu dicatat secara serius . Perang pemikiran ini biasanya dijalankan dengan sangat halus, berwajah manis (seperti penampilan Paul Wolfowitz yang murah senyum). Tetapi cara ini justru lebih manjur, tanpa disadari si Korban. Ahmad Wahib, yang kini dibangkit-bangkitkan lagi oleh sejumlah kalangan , bisa jadi merupakan korban teror sehingga dia jadi ragu tentang kebenaran Islam. Banyak cendekiawan Muslim yang jadi korban setelah menerima pemikiran dan berbagai fasilitas. Anehnya, mereka merasa tercerahkan sehingga bersemangat mengadopsi dan menyebarkan pemikiran yang dianggap baru kepada kaum Muslimin. Padahal Allah telah memperingatkan dalam Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 39: Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kaum Yahudi juga sangat mafhum akan kekuatan teror kata dan kasih. Begitu dahsyat sehingga mampu menghancurkan imperium besar (Utsmani) yang telah berusia hampir 700 tahun. Bagi Zionis, Turki Utsmani adalah penghalang utama mewujudkan negara Yahudi di Palestina. Bagi Kristen-Eropa, Turki Utsmani adalah ancaman serius. Pendiri Kristen -Protestan, Martin Luther, menyatakan, Kekuatan anti-Kristus adalah Paus dan Turki sekaligus. Bernard Lewis menggambarkan, begitu takutnya sampai ada doa agar Tuhan menyelamatkan mereka dari kejahatan Paus
[media-dakwah] Teror kata berkedok kasih
Teror Kata Berkedok Kasih oleh : Adian Husaini *) 'Teor kata berkedok kasih terbukti ampuh menaklukkan kekuatan Islam . dibanding teror fisik berkekuatan 'cluster bomb'' Aku datang untuk menemui ummat Islam, tidak dengan senjata tapi dengan kata-kata, tidak dengan kekuatan tapi dengan logika, tidak dalam benci tapi dalam cinta. -Henry Martyn, missionaris Perang Salib telah gagal, begitu kata Henry Martyn . Karena itu, untuk menaklukkan dunia Islam perlu resep lain: gunakan kata, logika, dan kasih. Bukan kekuatan senjata atau kekerasan. Hal senada dikatakan misionaris lain, Raymond Lull, Saya melihat banyak ksatria pergi ke Tanah Suci, dan berpikir bahwa mereka dapat menguasainya dengan kekuatan senjata, tetapi pada akhirnya semua hancur sebelum mereka mencapai apa yang mereka pikir bisa diperoleh. Lull mengeluarkan resep: Islam tidak dapat ditaklukkan dengan darah dan air mata, tetapi dengan cinta kasih dan doa. Menurut Eugene Stock , mantan sekretaris redaksi Church Missionary Society, tidak ada figur yang lebih heroik dalam sejarah Kristen dibandingkan Raymond Lull. Lull adalah misionaris pertama dan mungkin terbesar yang menghadapi para pengikut Muhammad. Ungkapan Lull dan Martyn itu ditulis oleh Samuel M Zwemmer , misionaris Kristen terkenal di Timur Tengah, dalam buku 'Islam: A Challenge to Faith '(1907). Buku yang berisi resep untuk menaklukkan dunia Islam itu disebut Zwemmer sebagai beberapa kajian tentang kebutuhan dan kesempatan di dunia para pengikut Muhammad dari sudut pandang missi Kristen. Bagi para missionaris, mengkristenkan kaum Muslim adalah keharusan. Dalam laporan tentang Konferensi Seabad Misi-misi Protestan Dunia ( 'Centenary Conference on the Protestant Missions of the World') di London (1888), tercatat ucapan Dr George F Post , Kita harus menghadapi Pan-Islamisme dengan Pan-Evangelisme. Ini merupakan pertarungan hidup dan mati. Selanjutnya, dia berpidato, ... kita harus masuk ke dalam Arabia; kita harus masuk ke Sudan; kita harus masuk ke Asia Tengah; dan kita harus mengkristenkan orang-orang ini atau mereka akan berbaris mengarungi gurun-gurun, dan mereka akan menyapu laksana api melahap kekristenan kita dan melahapnya. Kasus Turki Utsmani Kekuatan kata dan kasih model Henry Martyn perlu dicatat secara serius . Perang pemikiran ini biasanya dijalankan dengan sangat halus, berwajah manis (seperti penampilan Paul Wolfowitz yang murah senyum). Tetapi cara ini justru lebih manjur, tanpa disadari si Korban. Ahmad Wahib, yang kini dibangkit-bangkitkan lagi oleh sejumlah kalangan , bisa jadi merupakan korban teror sehingga dia jadi ragu tentang kebenaran Islam. Banyak cendekiawan Muslim yang jadi korban setelah menerima pemikiran dan berbagai fasilitas. Anehnya, mereka merasa tercerahkan sehingga bersemangat mengadopsi dan menyebarkan pemikiran yang dianggap baru kepada kaum Muslimin. Padahal Allah telah memperingatkan dalam Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 39: Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kaum Yahudi juga sangat mafhum akan kekuatan teror kata dan kasih. Begitu dahsyat sehingga mampu menghancurkan imperium besar (Utsmani) yang telah berusia hampir 700 tahun. Bagi Zionis, Turki Utsmani adalah penghalang utama mewujudkan negara Yahudi di Palestina. Bagi Kristen-Eropa, Turki Utsmani adalah ancaman serius. Pendiri Kristen -Protestan, Martin Luther, menyatakan, Kekuatan anti-Kristus adalah Paus dan Turki sekaligus. Bernard Lewis menggambarkan, begitu takutnya sampai ada doa agar Tuhan menyelamatkan mereka dari kejahatan Paus dan Turki '(Islam and the West, 1993).' Turki Ustmani sulit digulung dengan kekuatan senjata, tapi bisa ditekuk dari dalam oleh kelompok Turki Muda (The Young Turk) dengan kata-kata. Setelah 1908, praktis kekuasaan di Ustmani sudah dipegang oleh kelompok ini, melalui organisasi Committee anda Union Progress (CUP) yang beranggotakan para cendekiawan Turki yang telah ter-Barat-kan (westernized). Tiga Presiden Tukri modern (sampai tahun 1960 ) adalah aktivis SUP. Bagi mereka, Barat (Eropa) adalah kiblat untuk mencapai kemajuan. Abdullah Cevdet, seorang pendiri CUP, mengatakan, Yang ada hanya satu peradaban, dan itu adalah peradaban Eropa. Karena itu, kita harus meminjam peradaban Barat, baik bunga mawar maupun durinya sekaligus. Dalam buku 'The Young Turk in Position' yang diterbitkan Oxford Univeristy Press (1955), cendekiawan Turki M. Sukru Hanioglu mencatat bahwa kelompok ini berideologi positivesme, materialisme, dan nasionalisme. Hebatnya CUP juga memiliki kader-kader di tentara Ustmani , yang kemudian memegang kekuasaan Turki Modern. Salah satunya adalah Musthafa Kemal Ataturk.