Assalamu'alaikum wr wb Waahh... walaupun kata2 alkohol bukan merupakan kata yg asing di lingkungan kami, tapi tetap saja saya merasa surprise begitu selesai membaca semua posting tentang alkohol yg disadur dari sumbernya www.syariahonline.com (tapi sayang sekali setelah saya coba buka web-nya, ternyata gk bisa alias error).
Benarkah beras, singkong dan buah2an mengandung alkohol walaupun dalam kadar yang mungkin sangat kecil / bervariasi?? Sepengetahuan saya selama mengenal bermacam-macam jenis alkohol dan sintesanya, baru kali ini saya membaca satu referensi tentang hal ini. Entah saya yang masih bodoh atau memang baru tahu, jadi jika opini saya berikut ini salah, mohon sudilah kiranya memaafkan kebodohan saya. Selama saya bergelut di dunia kimia dan mengenal berbagai sintesanya (walaupun sebatas teori), belum pernah saya mendapatkan adanya senyawa alkohol dalam beras, singkong, gandum dan buah-buahan jika masih dalam bentuk aslinya (belum dilakukan suatu treatment / pengolahan). Memang benar dari bahan beras, singkong, gandum ataupun buah2an bisa dibuat menjadi alkohol dengan kadar yang bervariasi, tapi proses tersebut tidak terjadi begitu saja. Perlu beberapa tahap untuk mengubahnya. Jadi mohon penyampaian sesuatu agar lebih diperjelas agar tidak menyesatkan orang2 yang masih awam. Beras, singkong, gandum dan buah2an termasuk golongan karbohidrat (pati), bukan alkohol. Walaupun pada ujung2 struktur karbohirat mengandung gugus fungsi -OH, tapi mereka bukanlah alkohol. Karbohidrat yang paling sederhana adalah glukosa. Selain glukosa, yang termasuk karbohidrat adalah sukrosa (banyak terdapat di dalam gula tebu), maltosa (banyak terdapat di dalam jagung). Keterangan lebih lanjut tentang glukosa dapat Anda lihat di : http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa , sedangkan tentang sukrosa dapat Anda lihat di : http://id.wikipedia.org/wiki/Gula . Tahap-tahap yang diperlukan untuk membuat alkohol dari beras, singkong, gandum atau buah2an antara lain : Fermentasi, atau dikenal juga sebagai proses peragian. Dalam proses ini terjadi pemecahan ikatan karbon dari glukosa, sukrosa dan/atau maltosa menjadi suatu senyawaan yang lebih sederhana, yakni alkohol. Fermentasi ini melibatkan suatu mikroorganisme, dalam kaitannya dengan pembuatan alkohol, maka yang digunakan umumnya adalah ragi dari jenis kapang. Penyulingan Proses ini untuk mendapatkan kadar alkohol yang tinggi. Contoh minuman beralkohol tinggi adalah vodka. Kecuali untuk sejumlah kecil perasa, vodka mengandung air dan alkohol (etanol). Vodka biasanya memiliki kandungan alkohol sebesar 35 sampai 60% dari isinya. Vodka Rusia klasik mengandung 40% (80° kandungan murni), angka tersebut dirumuskan oleh ahli kimia terkenal Rusia, Dmitri Mendeleev. Menurut Museum Vodka di St. Petersburg, Rusia, Mendeleev berpendapat bahwa kandungan yang sempurna yaitu 38%. Sedangkan bir merupakan minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berkanji dan tidak melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan bir disebut brewing. Walaupun secara umum bir merupakan minuman beralkohol, ada beberapa variasi dari dunia Barat yang dalam pengolahannya membuang hampir seluruh kadar alkoholnya, menjadikan apa yang disebut dengan bir tanpa alkohol. Soal haram atau tidaknya, saya setuju dengan fatwa MUI bahwa apapun jenisnya, bir jenis ini (seperti bir BINTANG dan GREENSAND) masih termasuk golongan khamar, dan statusnya haram. Saya tidak setuju bahwa dengan meminum alkohol 70% (seperti yang dijual di apotek2) akan menyebabkan orang tsb mati. Alkohol 70% memang bisa membunuh kuman/bakteri karena alkohol 70% mempunyai efek di antara air dan alkohol bagi kuman/bakteri. Pada kadar 70%, kuman/bakteri mengenalinya sebagai air dan bisa mengabsorp ke dalam tubuhnya, akan tetapi karena alkohol dan air saling melarutkan, maka alkohol tersebut otomatis akan ikut terabsorp masuk ke dalam tubuh kuman/bakteri. Cerita selanjutnya sudah dipastikan bahwa alkohol akan meracuni kuman/bakteri tersebut karena memecahkan selubung permeable si kuman/bakteri. Kuman/bakteri mati karena cairan dalam nukleus-nya keluar. Hal ini berbeda sekali apabila kita menggunakan alkohol 100%. Mau berapa liter alkohol 100% yang kita gunakan untuk membersihkan luka/peralatan yang hendak disterilkan, hal ini adalah sia-sia. Karena apa?? Jawabannya cukup sederhana yakni kuman/bakteri akan membentuk benteng/lapisan pelindung begitu dia mengenali bahwa cairan yang ada di sekitarnya adalah alkohol murni (tidak mengandung air sama sekali). Hal ini berbeda sekali dengan manusia. Seberapapun manusia mengkonsumsi alkohol, dia hanya akan mabuk dan mungkin menyebabkan kebutaan (jika dalam minuman beralkohol mengandung metanol juga). Manusia mempunyai sistem unik untuk menguraikan sendiri efek racun dari alkohol dalam tubuhnya. Demikian sedikit penjelasan saya tentang alkohol. Mungkin memang tidak berhubungan secara langsung dengan syar'i yang sudah diposting sebelumnya oleh Sdr. Arief, tapi saya rasa bisa membantu meluruskan opini yang ada. Jika kurang berkenan, maafkan atas kebodohan saya. Segala ilmu berasal dari Allah, dan segala kebodohan berasal dari saya sebagai manusia. Wallahu'alam bishowab.... Wassalamu'alaikum wr wb Yudith --------------------------------- Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/