LEBIH TENANG TIDUR SENDIRIAN, NORMALKAH SAYA?................
   
  Assalamu'alaikum wr. wb.
   
  Sudah tiga bulan ini saya menikah dengan seorang ikhwan. Proses taaruf kami 
cuma 1 bulan. Sebelumnya sama sekali kami belum pernah ketemu. Saya orang 
Jateng sementara beliau dari Jabar. Kami dikenalkan oleh seorang teman. Meski 
pernikahan kami tidak didasari rasa cinta melainkan semata-mata karena Allah, 
lama-lama rasa sayang itu tumbuh juga, entah kalau cinta. Karena saya kadang 
ragu apakah saya sudah mencintainya atau belum.
   
  Pasalnya saya merasa lebih tenang jika tidur sendirian. Kalau tidur bareng 
gitu saya suka ngerasa ngga' nyaman. Saya jadi bingung, normalkah saya, Bu? 
tapi sering juga saya kangendengan suami. kebetulan tempatbekerjakita beda 
kota. so, kita ketemu paling 1 pekan sekali. dan itu pun saya rasakan garing 
banget. meskiketika tak jumpa ada rasa kangen di hati ini.
   
  Bu, apakah dengan terjadinya perceraian berarti kita tidak berjodoh? Lalu 
kenapa Allah mengizinkan seseorang itu menikah kalau akhirnya bercerai?
  Wassalamu 'alaikum wr. wb.
  Rika
  Jawaban  Assalammu'alaikum wr. wb.
   
  Ibu Rika yang dimuliakan Allah,
   
  Nampaknya ibu sedang bingung dengan apa yang ibu rasakan pada suami ya bu? 
Sebenarnya wajar saja si bu, karena ibu juga belum lama mengenal suami. Diawali 
dengan perkenalan singkat sebelum menikah kemudian setelah menikah pun jarang 
bertemu, sehingga masa-masa adaptasi dan perkenalan mungkin juga belum dijalani 
secara sempurna. Tapi sudah bagus mulai menimbulkan rasa kangen (seharusnya 
memang begitu penganten baru...), artinya perasaan ibu kepadanya sudah mulai 
tumbuh.
  Namun kita juga perlu ingat bahwa cinta itu bukan kata pasif tapi CINTA 
adalah sesuatu yang aktif. Artinya dibutuhkan usaha untuk menumbuhkan dan 
merawatnya agar tidak mati. 
   
  Orang yang menikah dengan cinta saja membutuhkan usaha untuk bisa menjaganya 
selalu bersemi dalam taman hati, apalgi bagi mereka yang harus menumbuhkan 
bibit cintanya setelah menikah.
   
  Bicaralah dengan suami anda untuk mencari cara-cara menambah kedekatan anda 
dengannya. Pertemuan seminggu sekali tentu terasa garing jika dalam waktu 
perpisahan tersebut tidak terjalin komunikasi yang mesra. Jika suami tipe yang 
pasif maka ibu bisa memulainya dengan mengirimkan sms untuk sekedar menunjukkan 
perhatian atau menunjukkan harapan ibu akan kehadiran suami di sisi ibu.
   
  Atau jika dirasa perlu ada waktu khusus lagi untuk mendekatkan hati, maka 
bicarakahn kemungkinan untuk cuti bersama dan bepergian berdua. Mengingat awal 
pernikahan yang hanya melalui pertemuan singkat dan tanpa rasa maka usaha 
menumbuhkan rasa berarti perlu diprioritaskan untuk kelanggengan dan 
keharmonisan. Cara pernikahan yang anda lakukan adalah suatu pilihan sehingga 
harus menjadi komitmen bersama untuk menjaganya.
   
  Masalah jodoh itu adalah rahasia Allah. Pernikahan dengan seseorang bukan 
berarti bahwa itu akhir dari jodoh seseorang, ada kematian ataupun perceraian 
yang bisa memisahkan kemudian menjodohkan seseorang dengan yang lainnya. Dalam 
setiap langkah keidupan kita ada rahasia Allah didalamnya.
   
  Menurut sayasebagai manusia kita hanya diminta melakukan yang terbaik yang 
kita sanggup kerjakan dan berjalan sesuai tuntunannya. Jika ada sesuatu yang 
terjadi tidak sesuai harapan berbaik sangka bahwa takdir itu Allah berikan 
untuk kebaikan kita. Bukankah Allah itu sebagaimana prasangka hamba-NYa? 
Wallahu'almbishshawab.
   
  Wassalammu'alaikum wr. wb.
   
  Rr. Anita W.


Yathie 
(Dalam seribu temen belum tentu wujud seorang sahabat, karena PERSAHABATAN itu 
memerlukan kejujuran yang merupakan kebahagiaan dalam kehidupan)

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke