Wa'alaykumussalam warohmatullohi wabarokatuhu.
  Saudara- saudaraku seiman dan seaqidah, sebelumnya saya mengucapkan beribu 
ma'af pada antum sekalian bila artikel kiriman saya menyebabkan ketersinggungan 
bagi saudaraku kaum muslimin yang lain.
   
  Demi Allah, tidak ada maksud dari hati saya untuk menyebarkan fitnah terhadap 
saudara -saudaraku kaum muslimin. Terlepas apakah artikel yang saya kirim 
berasal dari sumber yang benar ataupun apakah itu sebuah fitnah ( Wallahu 
Ta'ala A'lam).
   
  Tetapi pesan yang disampaikan adalah sebuah kebenaran yang datangya Dari 
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam . 
  Insya Allah saya akan memberikan tanggapan terhadap masukan dari saudaraku 
sekalian.
   
  Sekali lagi, Saya mohon ma'af pada ikhwan wa akhwati fillah . Marilah kita 
senantiasa Huznuzhon dan berdiskusi dengan ilmiyyah , bila itu menurut antum 
sekalian benar tunjukan dengan Hujjah yang nyata, dan apabila itu menurut saya 
benar maka saya akan menunjukkan hujjah yang nyata pula. 
  Karena Agama kita yang Agung ini sudah sempurana, Dan timbangan suatu amalan 
Ibadah adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam .
  Sebagaimana firman Allah :
  Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang  sesuatu,  maka kembalikanlah  
ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul  (sunnahnya), jika  kamu benar-benar 
beriman kepada Allah dan  hari  kemudian." (QS An-Nisaa'/ 4:59).
     
  Bagaimana kita mengatakan benar bila timbanganya mensilisihi amalan tersebut.
  Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.
   
   
   
   
  
SUB Juarsih <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

              Ass Wr Wb,
  Ya Akhi Handri yanto, mungkin selebaran yg anda kirim benar2 dari hasil fatwa 
orang2 yang menyebut diri ulama NU Jombang khusus dari nama2 ulama yg tertulis 
di situ. tapi seharusnya anda mengirimnya ke orang yang tepat, yang sealiran 
dengan anda.
  karena ini forum umum, maka terjadi pro dan kontra. padahal niat anda 
sebetulnya sangatlah baik. berbagi info....
  
  saya org Sby-Jatim, kebetulan saya sampai sekarang masih rutin menimbah ilmu 
agama di suatu pesantren di wilayah JOMBANG, tetapi nama ulama2 yg tertulis di 
selebaran tsb rasanya belum pernah saya dengar......sungguh.
  Jombang bukanlah kota besar, banyak pesantren disana, banyak kyai besar 
disana, tetapi kok nama mereka tidak ada ya...?
  tetapi saya salut, krn cara penyampaian anda lebih halus dari teman anda yg 
lain, meski intinya sama, sll ttg BID’AH....
  
  di Milist ini tll sering baca Bid’ah..., di rumah tanpa sengaja saya lihat 
tayangan „si OTONG“ di TPI dg judul „ Bid’ah“. 
  semua orang di kasih tahu oleh si Otong bahwa apa yang tidak pernah dilakukan 
Nabi tetapi kita lakukan itu =Bid’ah.
  kampung jadi gelap, semua orang tidak mau pakai listrik krn Nabi dulu tidak 
pakai listrik
  tukang Ojek tidak laku, krn Nabi dulu tidak naik Ojek. akhirnya warga yang 
merasa di rugikan protes ke pak kyai.
  kyainya sendiri juga bingung lihat kampung jadi gelap, ternyata krn otong 
kebablasan dlm mengartikan BID’AH.
  saya tersenyum....., kalau semua di artikan secara dhohir seperti si otong, 
maka tidak akan ada kemacetan mobil.
  semua orang jalan kaki atau naik Onta. tak boleh naik pesawat, dll, yg tidak 
ada di zaman nabi. ada2 saja si Otong.....
  ini benar2 saya tonton di TPI, jadi jangan ada yg tersinggung ya......
  
  Wass Wr Wb,
  ARSIH
  
  
  From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of handri yanto
Sent: Tuesday, September 26, 2006 3:33 PM
To: Moh. Imam Santosa
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [FORUM PENGAJIAN KANTOR] RE: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang 
dalam berbagai amalan Ibadah
    Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhi,

    Ya akhi, Syukron katsiro, antum telah mengingatkan saya untuk tidak menebar 
fitnah.

    Astaghfirullahu.... . bila menurut antum ini adalah berita fitnah yang 
bukan dari Orang-orang NU , sebagaimana antum jelaskan maka, saya telah berbuat 
dholim mengirim berita yang bukan dari sumbernya. Dan saya memohon ampun kepada 
Allah azza wa Jalla atas kekhilafan saya karena tidak tabayyun dengan 
sumbernya. 

    

    Tetapi ya akhi bila berita ini benar hanya Allah yang Maha Mengetahui 
tentang kebenaran. Tipu daya manusia tidak akan menandingi tipu daya Allah 
Subhanahu wa Ta'ala. Kebenaran selalu wujud ditengahnya kebatilan.Yang Haq 
adalah haq dan yang batil adalah batil.

    

      Al Israa' (17)

    -Ayat 81-


    æóÞõáú ÌóÇÁ ÇáúÍóÞøõ æóÒóåóÞó ÇáúÈóÇØöáõ Åöäøó ÇáúÈóÇØöáó ßóÇäó ÒóåõæÞðÇ

    Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". 
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. 

    

      Al Anbiyaa' (21)

    -Ayat 18-


    Èóáú äóÞúÐöÝõ ÈöÇáúÍóÞøö Úóáóì ÇáúÈóÇØöáö ÝóíóÏúãóÛõåõ ÝóÅöÐóÇ åõæó ÒóÇåöÞñ 
æóáóßõãõ Çáúæóíúáõ ãöãøóÇ ÊóÕöÝõæäó

    Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu 
menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan 
kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang 
tidak layak bagi-Nya). 

    

        Yunus (10)

    -Ayat 21-


    æóÅöÐóÇ ÃóÐóÞúäóÇ ÇáäøóÇÓó ÑóÍúãóÉð ãøöä ÈóÚúÏö ÖóÑøóÇÁ ãóÓøóÊúåõãú ÅöÐóÇ 
áóåõã ãøóßúÑñ Ýöí ÂíóÇÊöäóÇ Þõáö Çááøåõ ÃóÓúÑóÚõ ãóßúÑðÇ Åöäøó ÑõÓõáóäóÇ 
íóßúÊõÈõæäó ãóÇ ÊóãúßõÑõæäó

    Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) 
bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) 
tanda-tanda kekuasaan Kami. Katakanlah: "Allah lebih cepat pembalasannya (atas 
tipu daya itu)". Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu. 

    

    Jazzakallahu khoir, atas peringatan antum. Inya Allah ana akan mencari 
tentang kebenaran berita tersebut.

    Afwan Jiddan.

    Barokallahu fiikum.

    Wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.

    

    

    

    

"Moh. Imam Santosa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

    Maaf ini kan bulan suci Rhomadhon, jangan menebar fitnah

Regards,
Imam




-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of handri yanto
Sent: Tuesday, September 26, 2006 1:11 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] Fatwa Ulama NU Jombang dalam berbagai amalan
Ibadah

Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuhu.

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta
pertolongan dan
ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan
jiwa-jiwa kami
dan kejelekan amalan-amalan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah,
maka tidak akan ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan oleh
Allah,
maka tidak akan ada yang memberi petunjuk kepadanya.

Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak untuk
disembah
kecuali hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi
bahwa
Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.

Alhamdulillahirobbil aalamiin, berikut ini informasi dari saudara kita
dari Jombang mengenai fatwa ulama NU di Jombang. Semoga Allah Subhanahu
wa Ta'ala senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya serta meneguhkan
hati kaum muslimin agar senantiasa berpegang teguh kepada Al Qur'an dan
Sunnah yang shahih.

Wallahu musta'an
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,
==============================================================



From: "Harlan C. Jaya" 
Subject: FW: FATWA ULAMA NU JOMBANG
Date: Fri, 15 Sep 2006 09:24:35 +0700

FATWA ULAMA JOMBANG
DALAM BERBAGAI IBADAH/AMALAN 


BEBERAPA FATWA ULAMA NU JOMBANG
Bismillahirrohmanirrohim
Kami Ulama dari Nahdatul Ulama Jombang, Jawa Timur setelah bermusyawarah
dalam masalah peribadatan umat Islam yang selama ini dianggap Ibadah,
amalan YANG TIDAK SESUAI dengan syariat Islam, setelah mengkaji ulang
beberapa kali dan mengkaji hadits-hadits, pendapat para imam, telah
mengambil keputusan untuk menghimbau, sekali lagi sifatnya menghimbau
kepada kaum muslimin di seluruh Indonesia khususnya kaum Nahdiyin agar
merubah secara bertahap amalan yang selama ini kurang sesuai dengan
syariat Islam, agar mengikuti fatwa kami sebagai berikut :

DALAM SHOLAT
1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca "Usholli..." dengan suara
keras, karena niat itu pekerjaan hati cukup dalam hati saja.
2. Ba'da sholat, imam tidak perlu membaca wirid, Zikir, dengan
bersuara, cukup dalam hati dan imam ba'da sholat tidak perlu memimpin
DO'A BERSAMA dengan jama'ah. Imam dan jama'ah berdo'alah sendiri-sendiri
dalam hati.
3. Jama'ah ba'da sholat tidak perlu mencium tangan imam, cukup
bersalaman saja ( Catatan : bersalaman setelah sholat pun harus sedikit
demi sedikit ditinggalkan karena tidak ada dalilnya, kaum muslimin
seharusnya mengamalkan sunnah dengan mengucapkan salam dan bersalaman
sesama muslim pada saat bertemu satu dengan yang lainnya ) 
4. Dalam sholat subuh imam tidak perlu membaca do'a Qunut, kecuali
kalau ada sesuatu yang berbahaya terhadap kehidupan Umat Islam secara
keseluruhan.
5. Do'a Qunut boleh dibaca setiap sholat bila ada keperluan yang
bersifat darurat tidak hanya dalam sholat subuh.
6. Sholat Rawatib/Sholat Sunnat Qobliah/Ba'diah adalah sebagai berikut
Qobla Subuh, Qobla dan Ba'da Dzuhur, Ashar tidak ada rawatib, Ba'da
Magribh dan Ba'da Isya.

DALAM SHOLAT JUM'AT
1. Sebelum khotib naik mimbar tidak ada Adzan dan tidak ada qobla'
jum'at.
2. Ketika khotib duduk diantara dua khutbah tidak ada bacaan sholawat.
3. Ba'ada sholat jum'at imam tidak mempunyai kewajiban untuk memimpin
do'a untuk makmum dengan suara kuat. Silahkan imam dan jama'ah
berdzikir, wirid dan do'a masing-masing.
4. Dalam sholat jum'at tongkat yang selama ini dipakai khotib bukan
merupakan saran ibadah. Hanya kebiasaan dari khalifah Utsman, sekarang
dapat ditinggalkan.
5. sebelum khotib naik mimbar tidak perlu pengantar dan tidak perlu
membaca hadits Muhammad SAW tentang jangan berkata-kata ketika khotib
sedang khutbah, tapi sampaikanlah bersamaan dengan laporan petugas
masjid tentang laporan keuangan. Petugas khotib dan imam hal ini sebagai
perangkat laporan administrasi masjid, bukan proses ibadah sholat
jum'at.

DALAM SHOLAT TARAWIH/WITIR/TAHAJUD
1. Dalam bulan ramadhan diwajibkan shaum dan dimalam hari disunnatkan
sholat tarawih, witir. Yang selama ini masih ada yang berbeda pendapat
karena itu perlu diketahui himbauan ini.
2. Sholat Tarawih dilakukan Nabi Muhammad SAW sebanyak 8 raka'at dan 3
raka'at witir. Dapat dilakukan dengan cara 4-4-3.
3. Tidak disunnatkan membaca do'a bersama-sama antara raka'at.
4. Tidak dibenarkan antar jama'ah membaca sholawat nabi
bersahut-sahutan.
5. Sebelum Ramadhan tidak perlu sholat Tasbih, Sholat Nisfu Sya'ban,
sedekah ruah. Karena hadits tentang kedua sholat tersebut dho'if, lemah
dan berbau pada hadits maudhu (palsu). Karena terputus perawinya dan
sholat ini tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW juga 4 sahabat.
6. Pada sholat witir dibulan Ramadhan tidak perlu ada Qunut ( Catatan
: adapun qunut witir merupakan sunnah yang tidak dibatasi kapan hari
mulainya pada bulan Ramadhan. Qunut witir dilakukan sebelum ruku ) .

DALAM UPACARA TA'ZIAH
1. Keluarga yang mendapat musibah kematian, wajib bagi umat Islam
untuk ta'ziah, selama tiga hari berturut-turut.
2. Kebiasaan selama ini yang melakukan hari ke-7, hari ke-40, hari
ke-100 supaya ditinggalkan. Karena ini tidak ada contoh dari Nabi
Muhammad SAW dan tidak ada tuntunannya. Upacara itu berasal dari ajaran
agama Hindu dan Budha, menjadi upacara drikerajaan Hiyang dari daratan
Tiongkok yang dibawa oleh orang Hindu ke tanah Melayu tempo dulu.
3. Dalam ta'ziah usahakan tidak ada makan-makan, cukup air putih
sekedar obat dahaga.
4. Acara dalam ta'ziah, baca surat al-Baqoroh ayat 152 sampai 160,
kemudian adakan tabligh yang mengandung isi kesabaran dalam menerima
musibah, tutup dengan do'a untuk sang almarhum, tinggalkan kebiasaan
baca surat Yasin bersama-sama, tahlil dan kirim Fadhilah. Semua itu
ternyata hukumnya bid'ah.

DALAM UPACARA PENGUBURAN
1. Tinggalkan kebiasaan dalam sholat jenazah dengan mengajak jama'ah
untuk mengucapkan kalimat bahwa "jenazah ini orang baik, khoir, khoir".
Hal ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan tidak ada Hadits
sebagai pembimbing.
2. Tinggalkan kebiasaan ketika mengangkat jenazah turun naik tiga kali
sambil dibacakan surat Alfatihah.
3. Tinggalkan kebiasaan selama ini adanya bimbingan kepada mayat yang
sudah dalam kubur yang disebut dengan TALQIN.
4. Tinggalkan kebiasaan membangun kuburan dengan bangunan mewah.
5. Tinggalkan kebiasaan selama ini membaca kitab suci al-Qur'an (Surat
Yasin) diatas kuburan, kalau ziarah kekuburan bersihkan kemudian
berdo'a.

Demikianlah beberapa Fatwa yang kami simpulkan, karena masalah yang kami
kemukakan diatas, sangat banyak dipertanyakan dari berbagai dan terutama
dari keluarga besar Nahdiyin. Fatwa ini datang dari berbagai Ulama NU
yang berkumpul di Jombang dalam suatu pengajian, sehingga oleh KH
Mustafa Djalil dikumpulkan beberapa Ulama untuk membahas berbagai
masalah sehari-hari yang menjadi selang sengketa dikalangan umat Islam,
khusunya kalangan Nahdiyin, untuk menjadi pegangan sehingga dapat
diadakan bahan pertimbangan dan jangan melakukan perubahan dengan cara
yang kurang bijaksana, khawatir akan menimbulkan gejolak. Lakukan
sosialisasi Fatwa ini dengan diskusi dengan jiwa kebersamaan untuk
menuju kepada ibadah dan peramalan yang benar menurut syariat Islam.
Kepada saudara-saudara yang menerima Fatwa ini, agar memperbanyak Fatwa
ini dan disampaikan secara beranting ke sumua umat Islam agar segera
tersosialisasi dengan cepat.

Semoga Allah SWT menuntun kita kejalan yang lurus

Jombang, 1 Ramadhan 1423 H
1. KH. Mustafa Djalil
2. KH. Abdullah Siddiq
3. KH Mahfudz Siddiq
4. KH Abdullah Hasyim
5. KH Hasyim Basdan
6. KH A. Ridwan Hambal
7. KH Faturachman Sujono
8. KH Cholil Anshor
9. KH Tantowi Djauhari

Notulis pertemuan
Drs. H.M Sungkono 



---------------------------------
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small
Business.

[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links










**********************************************************************
This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager.

This footnote also confirms that this email message has been swept by
MailSecurity for the presence of computer viruses.

**********************************************************************


  
    
---------------------------------
  
  Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. 

  

         

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Reply via email to