[mediacare] Tolong CP Band Cokelat

2007-09-24 Terurut Topik onny kresnawan
Teman2 yang tau cp band cokelat tolong dibagi infonya ya, ada cungkilan  musik 
mereka yang saya jadikan sound track di film cakap2 orang sumut. Untuk itu ,  
saya butuh ijin mereka agar film tersebut bisa lancar untuk persyaratan di  
Festival film dokumeter.  Trims

Onny Kresnawan
Eksekutif Producer SoI File Documentary

   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[mediacare] Pilkada Agara

2007-04-11 Terurut Topik onny kresnawan
 
  CONSORTIUM NGO NORTH SUMATERA:
  Alasan Keamanan Mengada-ada
   
   
   
  Menyikapi proses pilkada Aceh Tenggara yang tertunda-tunda, Consortium NGO 
North Sumatera menilai bahwa ada rekayasa dari kelompok kepentingan tertentu  
sehingga KIP Aceh Tenggara terlambat untuk menyelesaikan tugasnya. Bahkan 
alasan keamanan yang tidak kondusif dari Kapolres Agara terkesan mengada-ada.
   
  Menurut Direktur Consortium NGO North Sumatera R. Hendy Handoyoko, proses 
penghentian Rapat Pleno KIP Aceh Tenggara terkesan dipaksakan. Yang mana hal 
ini dapat dilihat dari kondisi dilapangan saat Kapolres Aceh Tenggara meminta 
KIP Aceh Tenggara untuk menghentikan Rapat Plenonya. Permintaan Kapolres Kepada 
KIP Aceh Tenggara agar menghentikan Rapat Plenonya karena situasi keamanan yang 
tidak kondusif akibat adanya aksi unjuk rasa dari 30 orang yang menuntut 
Penghentian Penghitungan Suara, sementara sehari sebelumnya juga ada unjuk rasa 
dengan jumlah massa yang lebih besar dan tuntutan yang sama, Kapolres Agara 
tidak meminta KIP Aceh Tenggara untuk menghentikan Rapat Plenonya.
  “alasan tersebut terkesan mengada-ada. Sangat tidak logis jika Kapolres   
mengatakan situasi keamanan tidak kondusif hanya karena demo puluhan orang. 
Anehnya, informasi situasi keamanan di dapat dari KIP NAD yang tidak punya 
kredibilitas sebagai lembaga keamanan. Ada apa dengan KIP NAD dan Kepolisian?” 
tanya Tungul.
   
  Lebih lanjut Tunggul C.E. Butar butar menyatakan bahwa secara HAM, penghetian 
Rapat Pleno KIP Aceh Tenggara sudah menunjukkan adanya Diskriminasi. Karena 
penghentian tersebut sudah mengabaikan Hak-Hak dari Warga masyarakat yang 
menginginkan agar KIP Aceh Tenggara meneruskan Rekapitulasi dan Perhitungan 
serta mengumumkan perolehan suara para Kandidat.
   
  Mantan aktivis mahasiswa 98 ini, sangat sepakat dengan pernyataan Gubernur 
NAD yang mengatakan bahwa Kekisruhan Pilkada Aceh Tenggara harus diselesaikan 
secara bermartabat. Namun Tunggul menyampaikan bahwa bermartabat yang 
dimaksudkan adalah dengan menegakkan keadilan, kejujuran dan demokrasi diatas 
segalanya. 
   
  Demikian juga halnya, Tunggul juga sependapat dengan Kapolda NAD yang 
menyatakan di media massa bahwa Pilkada di Agara cukup menyedihkan.
   
  “memang sewajarnya  jika Kapolda NAD malu dan sedih melihat tersendatnya 
Pilkada di Agara, terlebih-lebih Pak Kapolda harus malu dan sedih jika melihat 
aparatnya tidak mampu mengatasi keamanan untuk mewujudkan keberlangsungan 
Pilkada” ujar Tungul.
   
  Menyikapi Aksi Demo yang dilakukan oleh ribuan Warga Aceh Tenggara pada hari 
rabu (11/4) yang menginginkan agar KIP Aceh Tenggara melanjutkan Rekapitulasi 
dan Perhitungan Suara Hasil Pilkada Aceh Tenggara, Herry Rosiyadi (Koordinator 
Tim Pemantau dari Consortium NGO North Sumatera)  menyatakan bahwa hal tersebut 
merupakan akumulasi dari mandeknya proses Demokrasi yang berjalan di Aceh 
Tenggara.
   
  “Rakyat sudah jenuh menunggu dan kejenuhan itu mereka salurkan dengan 
melakukan demo untuk menyampaikan aspirasinya ke Lembaga-lembaga yang terkait 
melalui demo ke Kantor DPR Kabupaten Aceh Tenggara”  kata Tunggul.
   
  Oleh karenanya sangat diharapkan kesigapan dari Lembaga-lembaga tersebut 
untuk menyahuti aspirasi dari warga Aceh Tenggara, sebab aspirasi yang 
disampaikan oleh warga tersebut merupakan kepedulian mereka terhadap 
pembangunan demokrasi di Aceh Tenggara. Untuk itu Menurut Herry Rosiyadi, 
Konsortium NGO North Sumatra sangat mendukung hasil temu pendapat KIP Agara, 
Panwaslih Agara  dan  Muspida Plus yang menyepakati akan tetap melanjutkan 
sidang pleno rekapiltulasi.
   
  “semakincepat   rekapitulasi dilaksanakan maka semakin cepat  proses 
demokrasi berjalan di Aceh Tenggara” tegas Tunggul.
   


[mediacare] Kabar dari Aceh

2007-03-25 Terurut Topik onny kresnawan
Konsortium NGO North Sumatera : Bentrokan Aparat dengan Massa Upaya 
Menghancurkan Proses Demokrasi di Aceh Tenggara

   
  Pengerahan massa hingga bentrokan yang terjadi antara pendukung salah satu 
kandidat dengan Kepolisian Aceh Tenggara merupakan upaya segelintir oknum tidak 
bertanggungjawab untuk memancing kerusuhan agar proses penghitungan suara ulang 
kacau dan tidak menginginkan demokrasi   berjalan baik di Aceh Tenggara.

Demikian siaran pers  Consortium NGO North Sumatera yang disampaikan Field 
Officer Tunggul CE. Butar butar dan didampingi Koordinator Tim Relawan Herry 
Rosiyadi kepada pers di Kutacane Minggu (25/3).

cara-cara tidak simpatik massa pendukung salah satu kandidat mulai kelihatan 
sejak hari ke dua penghitungan suara ulang dilaksanakan. Kami menganalisa, 
kondisi tersebut sengaja diciptakan untuk memberi dampak chaos sehingga 
penghitungan suara dibatalkan  kata  Tunggul  menyesalkan.
   
  Menurut Tunggul C.E. Butar butar, sebenarnya tidak ada larangan untuk 
melakukan demonstrasi, namun kalau memaksakan kehendak pribadi atau golongan 
tentunya sudah melanggar Demokrasi. Untuk itu, mereka mendukung aparat 
kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terhadap siapa saja pihak yang ingin 
meng-kacaukan pelaksanaan penghitungan ulang yang telah dilakukan sesuai 
mekanisme.
 
   
  Pengamatan di lapangan oleh Konsortium NGO North Sumatera menyakini,  bahwa 
aspirasi para demonstran sebenarnya sudah ditanggapi, baik oleh Kepolisian 
maupun Panwaslih dan KIP Aceh Tenggara. Panitia Penghitungan Ulang bahkan 
mempersilahkan  kepada  demontrans untuk menuntut apabila kebijakan yang mereka 
jalankan menyimpang dari koridor hukum. Namun, pihak demontrans tetap saja 
memaksakan kehendak  untuk  meminta  Panwaslih  membatalkan  penghitungan  
ulang. 


KIP Aceh Tenggara dalam menampung aspirasi yang disampaikan oleh para 
demonstran sangat akomodatif, hal ini dapat dilihat dari kesediaan KIP Aceh 
Tenggara untuk bertemu dengan perwakilan para demonstran, dan kepada perwakilan 
para demonstran juga telah disarankan oleh KIP Aceh Tenggara untuk mengadu 
kepada instansi hukum jika mereka melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang 
  jelas Herry Rosiyadi.

Lebih lanjut Herry Rosiyadi menyampaikan,  bahwa ada hal yang aneh antara 
perhitungan suara yang dilakukan oleh KIP Aceh Tenggara dengan demonstrasi yang 
dilakukan oleh massa. 

penghitungan yang dilakukan oleh KIP Aceh Tenggara sebenarnya berjalan dengan 
baik, Namun ada pihak tertentu yang berupaya menciptakan dampak ricuh dengan 
pengerahan massa dari luar gedung dan menuntut agar proses penghitungan 
dihentikan.  Jika kita amati dengan cermat tidak ada relasi antara aksi massa 
dengan proses penghitungan, sebab sampai hari ke tiga pelaksanaan penghitungan, 
saksi para Calon Bupati tetap hadir dalam mengikuti proses penghitungan suara 
yang dilakukan oleh KIP Aceh Tenggara  kata Herry Rosiyadi.
   
  Pengamatan yang dilakukan oleh Konsortium NGO North Sumatera dalam proses 
Penghitungan suara, KIP Aceh Tenggara juga di nilai cukup akomodatif terhadap 
aspirasi para saksi Kandidat Bupati. Bahkan KIP Aceh Tenggara dengan terbuka 
menyatakan kepada para saksi agar mencatat kejanggalan, pelanggaran yang ada 
dan segera menyampaikannya kepada Panwaslih. 
 
   
   
  Kutacane, 24 Maret 2007
   
   
   
  Herry Rosiyadi
  Koordinator Tim Consortium NGO North Sumatra

 


[mediacare] Penghitungan Ulang Pilkada Agara

2007-03-23 Terurut Topik onny kresnawan
KONSORTIUM NGO : KENDALA PENGHITUNGAN SUARA DALAM PILKADA ACEH TENGGARA AKIBAT 
KETIDAKSIAPAN PPK
   
  Hari Pertama Penghitungan Suara Hasil Pilkada Aceh Tenggara yang dilaksanakan 
oleh Komisi Independen Pemilu (KIP) di Gedung Olah Raga Kutacane berjalan 
dengan baik dan Demokratis. Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tenggara 
menampung segala aspirasi yang disampaikan oleh Saksi-saksi Kandidat Calon 
Bupati Aceh Tenggara dengan terbuka dan menyalurkannya sesuai dengan Peraturan 
Perundang undangan yang berlaku.
   
  Tim Relawan Konsortium NGO North Sumatera yang turun ke Kutacane untuk 
memantau Penghitungan Suara secara langsung menilai bahwa apa yang dilakukan 
oleh KIP Aceh Tenggara dalam menampung dan menyalurkan asprasi para saksi 
kandidat sudah tepat. Karena KIP Aceh Tenggara telah memberikan rasa Keadilan 
bagi para Kandidat. 
   
  Melihat perkembangan yang terjadi pada Sidang Pleno KIP Aceh Tenggara pada 
saat klarifikasi, Tunggul C.E. Butar butar, Koordinator Lapangan (Field 
Officer) Konsorsium NGO North Sumatera menilai bahwa sebenarnya kendala 
perhitungan suara lebih dominan diakibatkan masalah teknis pengisian dalam 
lembaran Rekapitulasi hasil penghitungan yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan 
Suara (PPS) dan Panitia Pemlihan Kecamatan (PPK). Menurut Tunggul hal tersebut 
terjadi akibat minimnya pelatihan tentang pengisian lembaran rekapitulasi yang 
didapat oleh PPK sebelumnya. Indikasi kelemahan ditingkat Sumber Daya Manusia  
di PPS dan PPK tersebut tampak saat  Sidang Pleno memanggilan anggota PPK dari 
Kecamatan Lawe Sigala untuk melakukan klarifikasi, salah seorang anggota PPK 
mengakui bahwa kendala dalam pengisian diakibatkan minimnya pelatihan yang 
mereka dapatkan.
   
  Lebih lanjut Tunggul C.E. Butar butar menyatakan bahwa kendala teknis 
tersebut telah mengakibatkan sebuah dampak yang fatal. Dimana ada beberapa 
kandidat yang merasa bahwa akibat kesalahan teknis tersebut, perolehan suara 
mereka di TPS berbeda dengan yang disampaikan oleh PPK. 
   
  Sementara itu, Koordinator Tim Konsorsium NGO Sumut di GOR Sepakat Semenep 
Kutacane Herry Rosiyadi mengatakan, baik pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada di 
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini azas yang diusung adalah Jujur 
dan Adil (Jurdil), oleh karenanya Pelaksana Pemilu (baik KPU maupun KIP untuk 
NAD) harus melakukan segala cara yang sesuai dengan Peraturan 
Perundang-undangan untuk memberikan keadilan sehingga tidak ada yang merasa di 
Zholimi.
   
  Oleh karenanya Konsortium NGO North Sumatera sangat mendukung apa yang 
dilakukan oleh KIP Aceh Tenggara dalam memberikan keadilan bagi semua kandidat 
Bupati Aceh Tenggara. Intinya dalam Penghitungan yang dilakukan oleh KIP Aceh 
Tenggara saat ini adalah untuk memberikan keadilan bagi semua pihak. Bukan 
untuk memenangkan yang satu dan mengalahkan yang lain
  ” Sebab diatas semua kemenangan dan dibawah semua kekalahan ada Keadilan yang 
harus ditegakkan” ujar Herie yang mengaku  menurunkan 14 relawan   Konsorsium 
NGO untuk memantau pemilihan suara ulang di Anggara. (rel)
   
   
  Kutacane, 23 Maret 2007-03-23
   
   
  Dto.
  Herry Rosiyadi
   

MOD:

Bung Onny, lain kali cantumkan no telepon yang bisa dihubungi, entah
itu lembaga atau perorangan.




[mediacare] BERBAGI INFO DARI ANGGARA

2007-03-22 Terurut Topik onny kresnawan
 
  BERBAGI INFO  DARI KAWAN2 NGO:
   
  Konsortium NGO North Sumatera Pantau Penghitungan 
  Ulang Hasil Pilkada Aceh Tenggara
   
   
  Menyikapi Penghitungan Ulang Hasil Pilkada di Aceh Tenggara, Konsorsium NGO 
North Sumetera Utara menurunkan relawan sebanyak 14 orang untuk memantau proses 
penghitungan  yang bakal dilaksanakan Jumat (23/3) di Gedung Olahraga Aceh 
Tenggara.
   
  Menurut Chairman Konsortium NGO North Sumatera, R. Hendy Handoyoko 
keterlibatan mereka dalam pemantuan, merupakan partisipasi dalam proses 
demokrasi yang berjalan di Aceh Tenggara. Pada intinya semua pihak menginginkan 
agar Pilkada di Aceh Tenggara berjalan dengan Jurdil dan untuk mengawal Proses 
tersebutlah kami turun ke Aceh Tenggara sebagai wujud partisipasi kami dalam 
mengawal Demokrasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan 
amanat UUD 1945 dan Reformasi 98 tegas Hendy. 
   
  Tunggul C.E. Butar butar Koordinator Lapangan (Field Officer) Konsortium NGO 
North Sumatera menyampaikan bahwa sebenarnya proses yang berjalan dalam proses 
Pilkada di Aceh Tenggara hingga saat ini sudah menunjukkan adanya perkembangan 
dalam Proses Demokrasi, yang mana hal ini dapat dilihat dari adanya Calon 
Independen dan berjalannya Pemungutan Suara. 
   
  “Meskipun proses Demokrasi dalam Pilkada ini agak tersendat dengan adanya  
pembatalan penghitungan hasil Pilkada ditingkat Kecamatan oleh KIP Aceh 
Tenggara namun kami melihat bahwa pembatalan tersebut masih dalam koridor 
Undang Undang dan Peraturan yang berlaku”  kata Tunggul C.E. Butar butar.
   
  Mantan Aktivis Mahasiswa 98 ini juga menambahkan bahwa penghitungan ulang 
secara menyeluruh yang dilakukan oleh KIP Aceh Tenggara harus dilihat dari segi 
positif, dimana Kebijakan KIP Aceh Tenggara untuk melakukan penghitungan ulang 
ini bukan untuk menggagalkan proses Demokrasi yang telah berlangsung tapi untuk 
menegakkan proses Demokrasi tersebut.
   
  Masyarakat akan mengetahui secara langsung hasil Pilkada di Aceh Tenggara 
karena Penghitungan tersebut akan dilaksanakan secara terbuka dan menyeluruh. 
Sebenarnya jika hal ini sukses dilakukan di Aceh Tenggara dapat menjadi contoh 
bagi daerah daerah lain yang ada di Indonesia. Sebab sebagaimana kita ketahui 
bersama dibeberapa daerah dengan kondisi geografis seperti di Aceh Tenggara ini 
banyak terjadi indikasi Penyimpangan,  yang mana hal ini disebabkan hasil 
Penghitungan dari tingkat TPS untuk sampai ke Tingkat Kabupaten memakan waktu 
dan jarak yang memungkinkan terjadinya Penyimpangan tersebut imbuh Tunggul C.E. 
Butar butar.
   
  “Kami dari Konsortium NGO North Sumatera bangga akan kesadaran Politik 
Masyarakat Aceh Tenggara, sangat jarang kita jumpai kesadaran seperti ini di 
daerah lain. Agar proses Demokrasi yang berjalan ini benar benar Demokratis 
maka untuk penghitungan ulang dan Menyeluruh yang akan dilaksanakan pada hari 
Jumat, kami berharap agar masyarakat jangan terprovokasi (terpengaruh) untuk 
melakukan hal hal yang anarkhis sebab hal ini akan menjadikan Proses Demokrasi 
yang sedang berjalan di Aceh Tenggara ini CACAT, yang mana hal ini juga akan 
melukai Amanat UUD 1945 dan Reformasi 98 yang telah kita perjuangkan,”  tegas 
Tunggul C.E Butar butar.
   
  Konsortium NGO North Sumatera yakin bahwa masyarakat Aceh Tenggara tidak akan 
terprovokasi (terpengaruh) oleh pihak-pihak yang menginginkan proses 
penghitungan ulang ini tidak berjalan dengan baik. Karena hasil pengamatan yang 
dilakukan oleh Konsortium NGO North Sumatera,  keinginan masyarakat untuk 
perbaikan Aceh Tenggara dengan hasil Pilkada yang Jurdil lebih dominan daripada 
kepentingan pribadi. 
   
   
   
  Kutacane, 22 Maret 2007
   
   
  Dto.
  (Tunggul C.E Butar-butar)

 
-
Expecting? Get great news right away with email Auto-Check.
Try the Yahoo! Mail Beta.