sebelum kita dilahirkan, tentu ada rencana, harapan
dan jalan dari orang tua bukan.

nah, harapan itulah yang kita harus mengerti,

apa jadinya kalau anak-anak kita meleng dan menjadi maunya sendiri?
tentu kita akan hukum dia, karena itu tidak seseuai dengan harapan
sebelum dia dibuat, bukan,

logika ini kalau diteruskan, untuk apa Tuhan menciptakan human?

Tuhan menciptakan Manusia A, Tuhan menciptakan Manusia B, yang paling
hebat, paling sempurna, paling bagus, paling lengkap, paling pintar,
hasilnya Manusia A berantem dengan Manusia B, capek de...

Mereka gak tahu bahwa rahasia hidup yang tertinggi adalah jiwa manusia
itulah yang menjadi pegangan bukan nafsu naluri kebinatangan, jiwa
itu rahasianya adalah bebas kepentingan, maka bila Manusia A dan
Manusia B hidup dengan jiwanya, maka jiwa Manusia A memperhatikan
jiwa Manusia B, demikian sebaliknya, maka dia akan menjalani
kehidupan sejati, kehidupan kekal, bertemu Tuhan.

Disitulah letak rahasianya, oleh karena itu besar kemungkinan seseorang yang
berkekurangan akan mencapai kesana, karena dia akan mulai untuk berserah,
secara ikhlas memberikan yang terbaik kepada orang lain.

salam,
Goenardjoadi Goenawan
Pengamat Kewirausahaan
http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=5630&pageNum=2

Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. & Ir. Stefanus
Indrayana, MBA.:
* Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007)
Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya:
* Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006)
* Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani
* Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku
* Pelangi Kehidupan Entrepreneur

Reply via email to