Halo sabahat,

Kadang kita membaca Koran di rumah, dan kita heran,
mengapa setiap pagi hari, kita ingin seklai membaca
Koran, kalau tidak maka seolah-olah ada yang kosong,
ada yang kurang.

Nah, hal yang sama dengan sebuah Milis, secara
periodic, entah setiap hari, atau setiap hari Jum’at
anggota mengikuti (membaca) message yang ada di Milis.
Mengapa?
Untuk apa?

Mengapa dia lebih menyukai Milis A daripada Milis B?

Apa yang dia cari?

Kita tahu, bahwa semua manusia pasti membutuhkan
makanan, karma rasa lapar, selain juga kebutuhan
lainnya yaitu sex.  Itu adalah dorongan alami. 
Tentunya kalau kita lapar, maka kita mencari warung. 
Kalau kita memiliki nafsu sex, kita mencari pacar,
atau membuat anak.  Hasilnya adalah anak-anak.

Namun mengapa kita mencari Milis?

Milis adalah digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
lain, yaitu kebutuhan Jiwa.

Kebutuhan Jiwa?

Ya betul, tidak mungkin Milis memenuhi kebutuhan ana
yang lapar, kecuali Jiwa anda yang lapar.  Kebutuhan
apa itu?  
1.      Kebutuhan dasar Jiwa adalah Kebutuhan untuk
didengar.  Misalnya seorang yang dipenjara, buronan,
maka kecenderungan dia tidak bahagia, karena tidak
bisa berkomunikasi dengan orang-orang lain.  
2.      Kebutuhan lainnya adalah kebutuhan untuk Empati,
kebutuhan berbuat kebaikan, dll.

Nah, kembali kepada Bagaimana caranya embesarkan
sebuah Milis?  Anda mungkin senang bila sebuah Milis
anggotanya bertambah, bertambah, bertambah.  Sebuah
Milis adalah sama dengan NETWORK MARKETING, anggotanya
membesar, membesar, membesar, namun bukan itu
ukurannya.

Ukuran keberhasilan sebuah Milis adalah bagaimana
caranya memenhi kebutuhan.  Apakah anggotanya cukup
didengar?  Maksudnya, apakah message yang dikirimkan
seseorang mendapat tanggapan dari yang lain?  Apakah
isinya penuh ego atau empati?  Penuh dengan kebencian
atau kebaikan?

Tidak sulit untuk membunuh sebuah Milis, cukup satu
anggota saja yang menyebarkan rasa curiga, rasa benci,
rasa iri maka itu akan menular, dan akhirnya membuat
anggota tidak nyaman.  Rasa Consciousness atau
kesadaran Jiwa yang didasari oleh empati & kebaikan
tersebutlah yang membuat anggota dapat memenuhi
kebutuhannya.  Bukan eyel-eyelan atau menyebarkan rasa
benci, yang membuat tidak tenteram.

Ada 7 alasan mengapa sebuah Milis mati:

1.      Anggotanya bertambah-bertambah, dan semakin banyak
orang bersikap kebencian masuk.  Ukurannya bukan
jumlah member,  namun sesungguhnya dari jumlah message
yang masuk.  Karena secara rata-rata walaupun
anggotanya 4,000 atua 5,000 sesungguhnya yang aktif
pada sauatu saat paling hanya 50 – 100.  selebihnya
anggota pasif, yang mungkin 2 bulan sekali menengok.
2.      Intervensi Moderator yang terlalu banyak.  Mungkin
pada saat sebuah Milis baru dibuka, kita pasti
membutuhkan intervensi Moderator, kalau tidak siapa
yang akan menulis?  Namun, setelah membesar, ntervensi
Moderator akan membuat anggota merasa tidak nyaman,
istilahnya tidak bebas, mau begini-begitu nanti
ditegur Moderator.  Kadang Moderator ini serba salah,
tidak diatur maka orang-orang bersemangat kebencian
akan meraja-lela namun terlalu banyak diatur membuat
anggota tidak bebas, istilahnya tidak mandiri, seperti
bayi, disuapin terus, tidak bisa jalan sendiri.
3.      Message yang masuk tidak memiliki Ruh, istilahnya
tidak memiliki kekuatan batin yang membuat Jiwa
pembaca menjadi dikuatkan.  Seperti kita tahu, setiap
orang kadang hidupnya merasa tidak tenteram, kurang
semangat, masalah ini dan itu, nah, dengan membaca
message yang positif dari sebuah Milis, atau b isa
curhat di Milis akan menguatkan dia.  Kekosongan
message yang memiliki Ruh akan membuat sebuah Milis
menjadi kosong, isinya hanya ngerumpi saja.  Pepesan
kosong.
4.      Message yang masuk tidak dibaca oleh anggota. 
Cirri-cirinya, pada daily digest, message yang masuk
tidak mendapatkan cukup tanggapan.  Setiap orang
mengirim message namun tidak ada yang menanggapi. 
Oleh karena itu, harus dipertahankan bahwa pada sebuah
Milis harus ada yng berkomentar atau bertanya.  Sikap
itu harus diapresiasi.
5.      Terlalu banyak peraturan, hari ini tidak boleh ini,
hari itu tidak boleh ini, lama-kelamaan banyak anggota
baru yang selalu mengulangi kesalahan membuat suasana
tidak nyaman.  Seharusnya setiap hari adalah hari
bebas bersuara, asal tidak menyalahi peraturan.  Dan
peraturannya itu hanya satu, bukan hari ini peraturan
A, hari itu peraturan B.
6.      Seperti NETWORK MARKETING, sebuah Milis
masing-masing anggota ingin mendapatkan Manfaat, namun
akhirnya manfaat tersebut dikalahkan oleh biaya yang
dia keluarkan, misalnya: “time spent”, waktu yang
diluangkan untuk membaca Milis, “perhatiannya”, dan
mungkin “duitnya membayar internet”.  Nah, apa
manfaatnya dari sebuah Milis?  Yaitu kepuasan Jiwa,
kepuasan batin.   Batin ini tidak terpenjara, namun
bisa berhubungan satu dengan yang lain.
7.      Yang terakhir, yang membuat Milis mati adalah
kekurangan karakter baik pada Moderatornya.  Kurangnya
rasa empati, rasa berbuat kebaikan, berbuat untuk
orang lain, ini membutuhkan energi yang luar biasa,
anda mungkin bisa melakukannya 2 bulan atau 6 bulan,
namun selama 6 tahun?

    
salam,
Goenardjoadi Goenawan
Managing Director
ESQCU Training & Consulting
Konsultan Rubrik Bisnis Tabloid Untung, panduan
wirausaha
http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1&id=3195&pageNum=2

Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.:
* Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani
* Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku
* Pelangi Kehidupan Entrepreneur
* Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006)
Penerbit: Elex Media Komputindo





 
____________________________________________________________________________________
Do you Yahoo!?
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
http://new.mail.yahoo.com

Kirim email ke