Ini terjadi pada hari selasa tanggal 31 Juli 2007. Saat itu datang seorang kurir dari Citibank yang hendak mengantarkan voucher sebagai hadiah rewards dari Citibank. Pada waktu itu kebetulan yang menerima adalah pembantu saya, kemudian si kurir Citibank itu meminta KTP untuk ditunjukan sebagai salah satu syarat penerimaannya. Karena pembantu saya tidak mempunyai KTP dia memanggil saudara saya yang memang kebetukan tinggal di rumah saya. Saat itu saudara saya sedang shalat Dzuhur. Rupanya tanpa diketahui oleh siapapun, si kurir Citibank rupanya masuk ke dalam rumah, hal ini dibuktikan oleh pintu yang tidak tertutup rapat (agak terbuka sedikit) ketika saudara saya hendak keluar menunjukan KTPnya kepada si kurir Citibank. Padahal waktu pembantu saya masuk ke rumah untuk memanggil saudara saya, pintu tertutup rapat. Karena saya memang selalu berpesan demkian kepada pembantu saya. Ada hal aneh yang ditangkap saudara saya ketika berbicara dengan si kurir Citibank. Menurut dia kemarin-kemarin waktu mengantarkan voucher yang lainnya juga si kurir biasanya jutek, tapi siang itu mendadak dia menjadi ramah, basa basi ngobrol ngalur ngidul. Saat itu saudara saya belum sadar bahwa Handphone-nya yang ditaruh di ruang keluarga telah hilang. Baru beberapa saat setelah si kurir Citibank pulang, dia mencari-cari handphone-nya itu. Penasaran karena seluruh isi rumah telah digeledah tapi tidak juga ketemu, saudara saya mulai curiga jangan-jangan kurir Citibank tadi yang mencurinya. Tapi dia ga langsung yakin masa iya dia berani nekat masuk ke dalam rumah. Kemudian saudara saya mencoba menelpon ke nomor handphone-nya itu. Dia terkejut karena tenyata diangkat oleh si maling itu. Saudara saya marah-marah kepada si maling dan intinya mengancam kalau tidak dibalikin dia mau lapor ke polisi. Tapi si maling malah ngeles, dia bilang mbak ngomong apa siy. Emang siapa yang maling, ini nomor saya baru beli. Demikian jawab si maling (ya iyalah maling mana ada yang mau ngaku). Dari obrolan yang sempat terjadi itulah akhirnya saudara yakin bahwa yang mengambil handphone adalah kurir Citibank yang tadi ke rumah. Saudara saya kemudian menelpon saya di kantor dan melaporkan kejadian ini. Saya langsung menelpon hotline Citibank pada waktu itu yang menerima telpon namanya Dennis (pukul 14:00). Jawabannya sungguh tidak bertanggung jawab. Dia bilang ibu salah alamat harusnya ngadunya ke kantor polisi donk jangan ke Citibank. Haloooo kalo masalah tindak pidana pencurian memang siy tugasnya polisi. Tapi ini khan masalah pengaduan karyawan Citibank yang ternyata merangkap maling itu. Dua jam kemudian (jam 16.00) saya mencoba telp ke Citibank lagi, kali ini yang petugasnya bernama Hatta, jawabannya sama persis dengan yang sebelumnya. Malamnya sampai rumah setelah saya ngobrol dengan saudara saya itu untuk lebih memperjelas bagaimana kronologis kejadiannya, saya mencoba telpon ke Citibank lagi. Kali ini yang mengangkat namanya Guntur, bersyukur kali ini lebih ramah dan lebih serius memperhatikan pengaduan ini ketimbang orang yang tadi siang. Dia meyakinkan kalau yang mengantarkan itu memang kurir asli pekerja Citibank bukan kurir dari pihak ketiga. Kemudian dia minta diceritakan detail kejadiannya seperti apa. Cuma sialnya dia memang tidak punya data tentang nama-nama kurir yang mengantarkan voucher-voucher rewards ataupun tagihan bulanan. Dia harus ngecheck ke divisi yang lain. Mungkin dari sana bisa diketahui nama kurir yang mengirimkannya. Dia juga sempat berjanji akan mengurus masalah ini dan membutuhkan waktu kira-kira 4 sampai 5 hari. Dan kalau memang terbukti bersalah si kurir akan dikenakan sangsi. Sungguh disayangkan nama besar seperti Citibank harus dirugikan dengan tindakan tidak bertanggung jawab salah satu karyawannya yang merugikan nasabah.
Widya Ismadi (ITA) 0811 257 417 Account Executive Client Service Dept One|Comm brand activator Jln. Gandaria VIII / 2, Jakarta, Indonesia 12130 Phone (021) 72800025, 72796149 Ext 117 Fax (021) 72796046 --------------------------------- Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.