[mediacare] Fw: [khilafah] Aksi Nasional "Tolak Bush"

2006-11-16 Thread Iman Tribune

MARI SATUKAN LANGKAH RAPATKAN BARISAN UNTUK MENGHADANG KEDATANGAN BUSH...
TOLAK BUSH
GANYANG BUSH
- Forwarded Message 
From: achmad soleh nopizar <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 15, 2006 7:05:16 PM
Subject: [khilafah] Aksi Nasional "Tolak Bush"









  





AKSI NASIONAL "TOLAK BUSH"
 
Ahad, 19 November 2006
Pukul 08:00 - 12:00 WIB
Dari Bunderan HI longmarch kepung Istana Presiden RI
 
Kami mengundang untuk orasi:
 

KH. Fadholi El Muhir  
Habieb Rizieq Shihab  
KH. Abu Bakar Ba'asyir  
KH. Cholil Ridwan  
KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'iy  
Ahmad Sumargono  
Amien Rais  
Hussein Umar  
Mahendradata  
KH. Hasyim Muzadi  
Dien Syamsudin  
KH. Mudzakkir  
Adiyaksa Dault  
Ismail Yusanto  
KH.Makrus Amin  
KH. Ma'ruf Amin  
Arifin Ilham  
Ahmad Sukina  
Aa Gymnastiar  
Jefrie Bukhori  
Mashadi  
Rhoma Irama  
KH. Zainuddin MZ  
Hari Moekti  
Hj. Nurdiati Akma  
Hj. Irena Handono  
Hj. Tuti Alawiyah  
Hj. Suryani Thaher  
Hj. Inneke Koesherawati  
Hj. Dian Maimun Ar-Rasyid  
Diselenggarakan oleh Koalisi Ganyang Bush (KGB) - Forum Umat Islam (FUI)
 
 

 - - - - - - 
- - - ---

 

 

AGENDA DI BALIK 
KEDATANGAN BUSH
Buletin al-Islam Edisi 329

  

Kedatangan Presiden AS George W. Bush tanggal 20 November 2006 penuh dengan 
agenda AS di Indonesia dan umumnya di kawasan Asia Tenggara. Dewan Keamanan 
Nasional AS, Stephen Hadly, menyatakan (9/11/2006) bahwa Asia Tenggara dan Asia 
Pasifik merupakan front kedua bagi AS setelah Timur Tengah. Artinya, apa yang 
dilakukan AS di sana juga akan dilakukan di Asia Tenggara. Asia Tenggara kini 
tengah menjadi sasaran politik luar negeri AS. Berbicara tentang Asia Tenggara 
atau Asia Pasifik maka Indonesia adalah pusatnya, apalagi dalam konteks 
kepentingan AS terhadap negeri-negeri Muslim.
 
Bush Tidak Layak Menjadi Tamu
 
Bush tidak layak dijadikan tamu sebab Bush adalah penjahat dunia. Hal ini 
didasarkan pada beberapa hal, antara lain:
 

Bush adalah penjahat perang. Pembantaian massal AS di Irak sejak tahun 2003 
menelan korban jiwa 655 ribu orang. Belum lagi di Afganistan. Ratusan ribu 
nyawa anak-anak, wanita, orang tua dan penduduk sipil yang tidak bersalah 
melayang. Ribuan anak-anak lahir cacat akibat radiasi senjata pemusnah massal 
yang mereka gunakan. Mereka tidak dapat sekolah, apalagi bermain. Ribuan 
bangunan hancur dan porak-poranda; kesucian al-Quran dan masjid diinjak-injak, 
kehormatan wanita dicabuli. 
Bush adalah pelanggar HAM berat. Ketika sejumlah negara bersemangat melakukan 
perang melawan terorisme (war on terrorism) yang dipimpin oleh Bush menyusul 
Peristiwa 9/11 yang menewaskan 3000 orang, sungguh aneh jika dunia tidak 
bereaksi apa-apa terhadap kebiadaban yang dilakukan Bush di Irak Afganistan, 
Palestina dan di negara lain yang menewaskan ratusan ribu jiwa; juga 
menghancurkan tidak hanya satu gedung, tetapi hampir seluruh infrastruktur di 
negara itu. Jika kepada Osama bin Ladin yang dituduh menghancurkan gedung WTC 
(meski belum berhasil dibuktikan dengan fair),
 dunia tampak begitu membenci, mengapa kepada Bush yang jelas-jelas telah 
melakukan kejahatan kemanusiaan dan kebiadaban luar biasa di berbagai belahan 
di dunia mereka tidak bertindak apa-apa?

Jika demikian, dimana letak hak hidup? Dimana penghormatan terhadap wanita, hak 
anak, hak pribadi? Orang-orang yang melawan penjajahan tanpa diadili disiksa di 
Abu Ghraib. Pihak yang diduga teroris, tanpa bukti, diperlakukan lebih dari 
hewan di Guantanamo. Dimana letak kemanusiaan itu? Al-Quran diinjak-injak, lalu 
dimasukkan ke kloset di Guantanamo oleh serdadu AS. Dimanakah letak kebebasan 
beragama itu? 
Bush adalah teroris. Peledakan di Bali menewaskan 200 orang, pelakunya disebut 
teroris. Pada peledakan WTC 11/9/2001, pelaku yang menewaskan 3000 orang juga 
disebut teroris. Lalu apa yang harus dikatakan pada orang yang membunuh 655 
ribu orang Irak? Bukankah Bush lebih layak lagi disebut teroris? 
Bush adalah pendukung penjajahan yang dilakukan Israel. Dunia mengetahui bahwa 
Israel merampas tanah Palestina sejak 1948. Sampai sekarang Israel menjajah 
negeri tempat Isra Mi'raj tersebut. Dunia pun tahu, AS-lah yang mendukung 
Israel dalam hal dana, persenjataan, maupun dukungan politik. Karenanya, Bush 
adalah pendukung dan pelaku penjajahan. 
Bush adalah perampas kekayaan. Melalui sejumlah perusahaannya, seperti Exxon 
Mobil Oil, Freeport, Caltex dan lainnya, AS telah menjarah kekayaan alam negeri 
kaum Muslim, termasuk Indonesa. Jadi, sangat mengherankan jika orang seperti 
Bush, yang merupakan pemimpin negara penjajah, justru disambut dengan penuh 
hormat bagai tamu agung yang akan membawa berkah.  
Agenda AS
 
Kedatangan Bush memang didasarkan pada kehendak Pemerintah Indonesia. Hal ini 
diakui Wakil Presiden Jusuf Kalla, "Insya Allah Bush akan datang pada November. 
Itu sudah diatur

RE: [mediacare] Fw: [khilafah] Aksi Nasional "Tolak Bush"

2006-11-16 Thread aquino
Poin yang cukup menarik adalah poin kedua; bush adalah pelanggar HAM berat.
Setahu saya ada penolakan terhadap konsep HAM oleh sebagian orang, karena
bagi mereka yang terpenting adalah Hak Asasi Tuhan. Ada komentar lain bahwa
HAM adalah agenda barat (kalau saya punyanya sih agenda saku sama agenda
meja). Namun sangat menarik kalau kemudian ternyata Koalisi Ganyang Bush
(KGB) akhirnya sadar manfaat konsep Ham dalam menilai tatanan dunia yang
tidak adil ini. Semoga mulai saat ini hak asasi manusia juga bisa diakui
keberadaannya. Paling tidak konsep ini bermanfaat kalau suatu saat nanti
kita mau menyeret Bush ke pengadilan perang atau pengadilan HAM.

 

 

Bush Tidak Layak Menjadi Tamu

Bush tidak layak dijadikan tamu sebab Bush adalah penjahat dunia. Hal ini
didasarkan pada beberapa hal, antara lain:

1.  Bush adalah penjahat perang. Pembantaian massal AS di Irak sejak
tahun 2003 menelan korban jiwa 655 ribu orang. Belum lagi di Afganistan.
Ratusan ribu nyawa anak-anak, wanita, orang tua dan penduduk sipil yang
tidak bersalah melayang. Ribuan anak-anak lahir cacat akibat radiasi senjata
pemusnah massal yang mereka gunakan. Mereka tidak dapat sekolah, apalagi
bermain. Ribuan bangunan hancur dan porak-poranda; kesucian al-Quran dan
masjid diinjak-injak, kehormatan wanita dicabuli.
2.  Bush adalah pelanggar HAM berat. Ketika sejumlah negara bersemangat
melakukan perang melawan terorisme (war on terrorism) yang dipimpin oleh
Bush menyusul Peristiwa 9/11 yang menewaskan 3000 orang, sungguh aneh jika
dunia tidak bereaksi apa-apa terhadap kebiadaban yang dilakukan Bush di Irak
Afganistan, Palestina dan di negara lain yang menewaskan ratusan ribu jiwa;
juga menghancurkan tidak hanya satu gedung, tetapi hampir seluruh
infrastruktur di negara itu. Jika kepada Osama bin Ladin yang dituduh
menghancurkan gedung WTC (meski belum berhasil dibuktikan dengan fair),
dunia tampak begitu membenci, mengapa kepada Bush yang jelas-jelas telah
melakukan kejahatan kemanusiaan dan kebiadaban luar biasa di berbagai
belahan di dunia mereka tidak bertindak apa-apa?

Jika demikian, dimana letak hak hidup? Dimana penghormatan terhadap wanita,
hak anak, hak pribadi? Orang-orang yang melawan penjajahan tanpa diadili
disiksa di Abu Ghraib. Pihak yang diduga teroris, tanpa bukti, diperlakukan
lebih dari hewan di Guantanamo. Dimana letak kemanusiaan itu? Al-Quran
diinjak-injak, lalu dimasukkan ke kloset di Guantanamo oleh serdadu AS.
Dimanakah letak kebebasan beragama itu?
3.  Bush adalah teroris. Peledakan di Bali menewaskan 200 orang,
pelakunya disebut teroris. Pada peledakan WTC 11/9/2001, pelaku yang
menewaskan 3000 orang juga disebut teroris. Lalu apa yang harus dikatakan
pada orang yang membunuh 655 ribu orang Irak? Bukankah Bush lebih layak lagi
disebut teroris?
4.  Bush adalah pendukung penjajahan yang dilakukan Israel. Dunia
mengetahui bahwa Israel merampas tanah Palestina sejak 1948. Sampai sekarang
Israel menjajah negeri tempat Isra Mi'raj tersebut. Dunia pun tahu, AS-lah
yang mendukung Israel dalam hal dana, persenjataan, maupun dukungan politik.
Karenanya, Bush adalah pendukung dan pelaku penjajahan.
5.  Bush adalah perampas kekayaan. Melalui sejumlah perusahaannya,
seperti Exxon Mobil Oil, Freeport, Caltex dan lainnya, AS telah menjarah
kekayaan alam negeri kaum Muslim, termasuk Indonesa. Jadi, sangat
mengherankan jika orang seperti Bush, yang merupakan pemimpin negara
penjajah, justru disambut dengan penuh hormat bagai tamu agung yang akan
membawa berkah. 

Agenda AS

Kedatangan Bush memang didasarkan pada kehendak Pemerintah Indonesia. Hal
ini diakui Wakil Presiden Jusuf Kalla, "Insya Allah Bush akan datang pada
November. Itu sudah diatur sendiri oleh Departemen Luar Negeri," ujar Kalla
dalam konferensi pers Jumatan (20/10/2006) . Tampaknya, ada sesuatu yang
ditutup-tutupi oleh Pemerintah Indonesia. Juru Bicara Kepresidenan Andi
Malarangeng dan Dino Patti Djalal selalu menutup mulut rapat-rapat ketika
ditanyai soal itu. Bahkan Duta Besar Amerika Serikat B. Lynn Pascoe yang
berkunjung ke kantor Wakil Presiden mengaku, tidak ada yang bisa dikatakan
soal kunjungan Bush ke Indonesia. Pembicaraan bersifat rahasia, artinya
pembicaraan urgen, tetapi tidak boleh diketahui oleh masyarakat. 

Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda mengatakan, "Pertemuan akan
mendorong kerjasama bilateral Indonesia dan AS lebih luas, terutama di
bidang yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, misalnya upaya pencapaian
Millenium Development Goals berupa pengurangan kemiskinan, pelayanan
kesehatan, dan pendidikan. Dengan kata lain, hal-hal yang berkaitan dengan
soft power." (6/11/2006). 

Menlu, Menhan Juwono Sudarsono, dan Juru Bicara Andi Mallarangeng
mengungkapkan hal senada, bahwa kedatangan Bush di Indonesia sama sekali
tidak akan menyinggung masalah politik dan militer. ''Yang akan dibahas
justru hal lain seperti pendidikan, kesehatan, serta penanggulangan
bencana,'' katanya. Bahkan Andi menegaskan tidak akan ada pembica