Ini Baru Hebat: Public SpeaKid

Anak-anak Saya masih kelas satu dan dua SD, di sebuah SD Islam Terpadu di
bilangan Cilandak Jakarta Selatan. Sebagai orang tua, Saya berkeinginan
untuk memberikan apapun yang terbaik bagi mereka. Termasuk, apa-apa yang
sudah Saya kuasai dan miliki. Termasuk, apa yang telah menjadi hasil dari
proses belajar Saya selama ini.

Di salah satu workshop EDAN, secara sengaja Saya mengundang kepala sekolah
dan seorang guru mereka untuk ikut edan-edanan di workshop Saya. Saya sangat
ingin menunjukkan kepada mereka, betapa ketrampilan public speaking adalah
basic skill yang terlalu penting untuk diabaikan. Saya sudah berpikir untuk
mendirikan divisi anak-anak di QA Communication. Persoalannya, fokus Saya
adalah adult learning dan Saya 'gak ngerti apa-apa tentang pendidikan
anak-anak. Padahal Saya memahami, bahwa kemampuan public speaking bukanlah
khusus untuk orang dewasa saja. Justru, perlu dipelajari oleh anak-anak
sejak dini. Itu sebabnya, Saya mengundang kepala sekolah dan guru anak-anak
Saya itu. Gratis.

Saya ingin menginspirasi mereka, agar mereka tertarik untuk ikut menularkan
ketrampilan public speaking, kepada anak-anak usia dini seperti anak-anak SD
atau playgroup. Dari ngobrol-ngobrol dengan pak Kepsek, Saya mendapatkan
informasi bahwa sekarang, sekolah-sekolah dimungkinkan untuk mengambil porsi
dalam membangun struktur pendidikan, dengan membuat kurikulum mereka sendiri
di sekolahnya masing-masing. Itulah yang menjadi target Saya, kurikulum
public speaking di sekolah-sekolah dasar.

Dengan ketertarikannya, pak Kepsek dan sang guru pun mengikuti workshop EDAN
dengan sepenuh hati. Mereka puas, dan setelah bolak-balik mendiskusikannya
kian kemari, pak Kepsek setuju untuk mengimplementasikannya ke dalam
kurikulum di sekolah anak-anak Saya itu. Empat bulan kemudian, cita-cita
itupun terwujud. Saya mendapat kabar bahwa di sekolah anak-anak Saya, kini
telah ada hari public speaking. Hari di mana anak-anak imut itu, tampil ke
depan dan belajar menjadi pembicara publik.

Apa yang Saya dengar dari pak Kepsek tentang implementasi itu, membuat Saya
berkesimpulan, bahwa implementasinya ternyata jauh lebih mudah dari yang
Saya perkirakan. Betapa tidak, untuk penerapannya tidak dibutuhkan mentor
atau guru khusus public speaking. Cukup hanya guru mereka sehari-hari. Bagi
anak-anak pun, tidak ada ketentuan yang terlalu rumit untuk mereka. Bagi
para guru, apa yang diperlukan hanyalah memunculkan sebuah topik, dan
kemudian melakukan brainstorming bersama anak-anak, dengan pendekatan yang
public speaking.

Si anak, si public speakid itu, hanya perlu tampil di muka, berbicara sesuai
kebiasaan, kadar, ekspresi, dan kemampuannya sehari-hari. Itu saja.
Selebihnya, adalah apa yang biasa dilakukan oleh para guru pada umumnya,
yaitu memancing agar si public speakid - begitu Saya menyebutnya, mampu
mengeluarkan kata-katanya dengan lancar dan deras mengalir. Di antara hal
penting yang harus dilakukan oleh sang guru, adalah membiasakan penggunaan
teknik open ended question dan probing, guna memprovokasi anak didiknya agar
bersuara.

Tak dinyana, hasilnya ternyata luar biasa. Sambutan para orang tua juga luar
biasa. Setidaknya, mereka punya hiburan baru yaitu panggung anak-anak. Buat
para ibu, ini bisa menjadi tontonan favorit mereka, di samping ngerumpi
sembari menunggui anak-anaknya. Anak-anak itu sendiri, secara signifikan
mulai menunjukkan gejala peningkatan rasa percaya diri yang makin baik.
Khususnya, saat harus tampil di depan publik. Alhamdulillah.

Di kampus istri Saya, ma'had Al-Hikmah di daerah Bangka, Mampang Prapatan
Jakarta Selatan, Saya pernah secara provokatif menempelkan brosur workshop
EDAN. Brosur itu sendiri, memang Saya khususkan untuk para dai atau calon
dai. Di dalamnya, Saya mencoba meyakinkan bahwa para dari dan daiyah, tidak
bisa melepaskan diri sebuah keahlian wajib yang penting untuk masa depan
mereka, yaitu public speaking.

Tiga bulan kemudian istri Saya melaporkan, entah karena brosur Saya atau
kebetulan saja, bahwa di kampusnya sudah diadakan public speaking day juga.
Mereka melakukannya dengan mengundang mentor dari luar kampus. Sekali lagi,
sambutannya meriah dan luar biasa. Sebab hal baru ini, selain berguna dan
bermanfaat, juga lebih banyak funnya. Anda bayangkan saja, melihat teman
sendiri maju ke depan dan berusaha meyakinkan Anda, dengan ekspresinya yang
kadang masih memaksa atau terlihat aneh. Anda akan lebih banyak merasakan
fun dari pada biasanya.

Untuk sementara, istri Saya dan teman-temannya mungkin cukup
bersenang-senang saja dengan pemandangan yang mereka lihat. Akan tetapi,
Saya yakin bahwa manfaatnya akan datang kemudian. Memang secara akademis,
berbagai kampus negeri dan kampus terkemuka lainnya, sudah menjadikan public
speaking sebagai materi tambahan yang "muakkad" sifatnya. Hanya saja, belum
semua kampus menerapkannya, termasuk kampus istri Saya yang Alhamdulillah
sekarang sudah juga.

Bagaimana dengan dunia bisnis dan profesi? Lihatlah apa yang terjadi setahun
belakangan ini. Lihatlah bagaimana para mentor dan coach sukses yang Anda
kenal. Mereka juga berlomba-lomba untuk memberikan materi public speaking di
berbagai sesi profesionalnya. Why? Karena public speaking itu penting,
karena itu bermanfaat dan karena itu fun. Public speaking, public speakid,
it's good, it's fun, and it's great!

Jadi, sudah saatnya bagi Anda untuk ikut menerjuni dunia yang satu ini,
dunia yang menyenangkan, dunia yang fun, dunia yang bermanfaat untuk masa
depan. Salah satu cara terbaik bagi Anda, untuk menyelami dan memahami kata
bijak "bicara baik atau diam", atau "speak good or be silent", adalah dengan
menerjuni dunia public speaking. Penting untuk profesi Anda, penting untuk
dakwah Anda, dan penting untuk masa depan Anda.

Maka, inilah yang Saya usulkan kepada Anda. Besok pagi, atau kapanpun Anda
bertemu dengan kepala sekolah atau guru-guru anak-anak Anda, anjurkanlah
kepada mereka, untuk mengadakan public speaking day di sekolahnya.
Percayalah, public speakid adalah fenomena yang sudah sepantasnya digulirkan
secara massal. Demi masa depan anak-anak kita, demi profesinya nanti, dan
demi Indonesia yang lebih baik lagi.

Public SpeaKid is good, it's fun, and it's great!

Ikhwan Sopa
Trainer E.D.A.N.
021-70096855
http://milis-bicara.blogspot.com

Kirim email ke