Justru banyak orang timur pada miskin dibandingkan
orang barat, karena orang timur memaksakan diri untuk
nikah, padahal miskin dan atau tidak punya uang!

Ironisnya sampai bela-belain ngutang sana sini dengan
bunga tinggi, asal bisa nikah (bukan kawin) dan ambil
tunai dari Credit Card (yg bunganya tinggi)

Setelah sebulan menikah, kepala pusing bayar hutang,
karena gak bisa bayar, diuber-uber sama debt colector,
lalu, kalau masih kuat, setahun kemudian punya bayi
yang tentu saja ongkos bertambah, sedangkan gaji
tetap, harga kebutuhan hidup melonjak, yang
mengakibatkan stress, berantem dengan pasangan, (yang
sebelum nikah berjanji saling menyayangi, dan janji2
gombal), akhir kata bercerai karena gak bisa memenuhi
kebutuhan hidup dan cek-cok melulu.

Yang perempuan cari lagi dengan yang kaya (karena
pengalaman dengan yang miskin jadi MDS-masa depan
suram), yang lelaki 'jajan' aja deh biar hemat.
 
Akhir kata uang adalah segalanya...

Supaya halal maka di lapisi dengan doktrin2 agama.

Seperti permen coklat (coklat=uang, dibungkus dengan
permennya=doktrin2 agama).

Tuhan memang ada, tetapi manusia lebih cerdas dan
kreatif memanipulasi keberadaan dan keutuhan Tuhan,
lewat tafsir masing-masing orang terhadap kitab suci
agamanya.

Makanya lebih baik percaya saja pada DIRI SENDIRI,
jangan terhasut oleh siapapun!

Apa yang baik buat anda lakukan saja, sesuai dengan
hati nurani sendiri!















--- Irwan Sutjipto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Salah satu tulisan saya yang di dalamnya sedikit
> membahas soal orang jomblo diinterpretasikan bahwa
> saya ingin mengeneralisir bahwa orang yang single
> ato jomblo itu egois, padahal bukan itu yang saya
> maksudkan dan bukan itu pula yang menjadi pesan dari
> tulisan itu. Kalau bagian dari tulisan yang
> membicarakan soal jomblo dan single itu dilihat
> lebih teliti, sebetulnya saya ingin mengatakan atau
> tepatnya mengajak kita untuk bersama-sama melihat
> fakta bahwa seringkali orang yang hidup single atau
> menjomblo sampai tua itu dianggap orang lain sebagai
> orang aneh dan cenderung egois serta keras kepala,
> entah karena memang pribadinya yang aneh dan tidak
> punya toleransi atau sebaliknya yang mengatakan si
> jomblo itu aneh atau egois itu justru orang yang
> tidak menggunakan logika atau nalar dengan baik.
>    
>   Ketika seseorang itu terbiasa dan membiasakan diri
> hidup single atau sendiri, waktu yang dia miliki itu
> relatif jauh lebih banyak dari pada yang dimiliki
> oleh orang lain dalam menjalani hidup, kenapa, itu
> karena dia tidak harus mengurusi pasangannya, atau
> anak-anaknya, mungkin orang tua atau saudaranya yang
> srumah, dan sesudah itu dia akan sendiri dan
> menyibukkan diri dengan aktivitas dirinya.
> Kesendirian dan waktu yang banyak ini kalauu
> dimanfaatkan dengan baik, akan terbentuk sifat
> ketelitian dan kehati-hatian yang lebih dari pada
> orang kebanyakan dan akan terbentuk juga kepekaan
> yang juga lebih dari orang umum, yaa... bisa
> dimaklumi juga kalau lalu banyak prestasi dibidang
> keilmuan atau ilmiah yang dihasilkan oleh para
> jomblo ini... fokus pikirannya sedikian kuatnya atas
> satu atau beberapa bidang, tentu akan beda jauh
> hasilnya dibandingkan dengan orang yang menikah
> model saya, dan anda (mungkin)... 
>    
>   Ketika menghadapi suatu permasalahan atau
> pertanyaan,soal, ketelitian dan ketekunan mereka ini
> akan sering sekali membuat mereka itu jadi sangat
> logis dan saklek atau patuh patas sitematika proses
> yang mereka buat atau yang ada, nah, disinilah
> problemnya dan lalu jadilah mereka disebut tidak
> toleransi atau kaku, dsd, dst dst..... 
>    
>   Nah, saya sudah berputar terlalu jauh ngomong soal
> si jomblo, padahal yang ingin saya sampaikan itu
> adalah kita, sahabat saya itu, seringkali membaca
> dan memaknai suatu tulisan itu secara parsial atau
> sepotong-sepotong, dan lalu bagian kecil itu yang
> dipermasalahkan dan jadi sumber keributan, yang
> kadang menggelikan. Di salah satu milis kesalahan
> memahami tulisan ini bahkan sampai memicu keributan
> dan ancaman fisik, dan di forum lain kesalahan
> pemahaman ini memunculkan sikap norak yang berupa
> minta dikeluarkan, minta keluar dari milis...
> ,"Huh,, gue mo keluar nih!!" cih tulisnya sambil
> dalam hati bergaya seperti anak kecil merajuk,
> merengut.... padahal, anda dan saya itu kan tahu,
> kalau anda join ke milis cukup kirim email kosong ke
> [EMAIL PROTECTED] dan klo mau keluar
> tinggal kirim email kosong lagi ke ----- x
> [EMAIL PROTECTED]  kalau sampai mau
> keluarpun masih minta keluar dan nulis judul posting
> ,"Keluar!!!", "Mo brenti!!!", lahhhhhhhhh
>  berarti nggak baca pengumuman dari yahoogroups nya,
> nggak menyimak apa yang mo disampaikan, yaaaa..
> wajar klo lalu marah sendiri, ngambek pulak (kata
> orang Medan)... Laaaahhhh matilah awak kalo begini,
> sampai kapan negeri ini mau krismonnnn !!! Massssam
> mana pulak teman ini.. (Harus!!!!! harus dibaca
> dengan logat batak, yaa!!)
>    
>   Horas lae!!!! Parjolo ma au oppung...!!! hehehee 
>   220807
> 
> 
> Diskusi dan pertanyaan mohon di kirim ke
> japri;[EMAIL PROTECTED]
> http://www.friendster.com/isutjipto 
> http://groups.yahoo.com/group/irwan_sutjipto/
>
http://www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=gdis&fid=303848
> Gallery:
> http://www.flickr.com/photos/[EMAIL PROTECTED]/
>        
> 



       
____________________________________________________________________________________
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545469

Kirim email ke